Anda di halaman 1dari 11

TELAAH JURNAL

“TINJAUAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH”


Ashabul Kahfi, Jurisprudentie Volume 4 no 1 Juni 2017

Dahlia Ayu Pri I 02220200039

Deka Maulidin 02220200006

Dian Angga Saputra 02220200024

Elirahma Agustina 02220200001

Lidiya Viga 02220200016

Septari Putri Gutama 02220200008

UNIVERSITAS INDONESIA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

2023
LEMBAR KONTRIBUSI

ANGGOTA

NO NAMA KETERANGAN

1 Dahlia Ayu Pri Irani 

2 Deka Maulidin 

3 Dian Angga Saputra 

4 Elirahma Agustina 

5 Lidiya Viga 

6 Septari Putri Gutama 

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah mencurahkan kepada kita semua nikmat
sehat, nikmat iman, nikmat islam, serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Teknologi Kesehtan Lingkungan dengan tema Telaah Jurnal. Sholawat
serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah saw. beserta sahabat-Nya, kelak
kita semua dapat dipertemukan di yaumil akhir. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Tujuan disusunnya tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Kesehatan Lingkungan. Selain itu, makalah ini juga disusun untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang pengolahan sampah bagi penyusun dan juga pembaca.
Penyusun mengucakan terimakasih kepada Ibu Desy Sulistiyorini, SKM, M.SC. Selaku dosen
mata kuliah Teknologi Kesehatan Lingkungan, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi sesuai yang saya tekuni. Penyusun juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Jakarta, 09 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR KONTRIBUSI ANGGOTA.......................................................................................i


KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PAPARAN KASUS........................................................................................................1
A. GAMBARAN LOKASI KASUS....................................................................................1
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN.............................................................................1
BAB II DAMPAK KESEHATAN..............................................................................................3
BAB III APLIKASI TEKNOLOGI............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

iii
BAB I

PAPARAN KASUS

A. GAMBARAN LOKASI KASUS


Sampah merupakan materi, bahan maupun segala sesuatu yang tidak
diinginkan, baik itu merupakan sisa atau residu maupun buangan. Sampah
merupakan hasil aktivitas manusia atau alam yang sudah tidak digunakan lagi
karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya dan timbulan sampah ini akan terus
ada selama manusia terus beraktifitas.

Terkait pada peningkatan volume sampah adalah jenis dan ragam, spesifikasi
serta karakteristik sampah yang bertambah dari waktu ke waktu seiring
bermunculannya material dan bahan bahan baru yang pada gilirannya membutuhkan
sistem pengolahan dan penanganan yang berbeda dari sebelumnya, semisal sampah
plastik atau sampah elektronik, belum lagi buangan lainnya yang dikategorikan
sebagai limbah terutama limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang tentunya
membutuhkan penanganan khusus dan lebih spesifik dibandingkan sampah domestik
lainnya. Oleh sebab itu, permasalahan kebersihan dan Kesehatan lingkungan
(termasuk sampah) merupakan permasalahan kompleks yang Tengah dihadapi oleh
semua negara, tak terkecuali Indonesia. Indonesia sebagai negara berpenduduk
terpadat ke 4 (empat) diperhadapkan pada permasalahan pengelolaan sampah yang
mencapai 200.000 ton / hari, bahkan berdasarkan Riset yang dipublikasikan di jurnal
Science pada 13 Februari 2015 terungkap bahwa Indonesia merupakan penyumbang
terbesar kedua sampah plastik di lautan. Sementara itu, terjadinya ketidakseimbangan
antara buangan (sampah yang dihasilkan), pengangkutan, dan pengelolaan secara
umum menjadikan permasalahan ini menjadi kian kompleks khususnya di kota-kota
besar di Indonesia (Kahfi, 2017).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ashabul Kahfi, didapatkan Kota


Makassar dengan jumlah pendudukan sebanyak 1.652.970 jiwa, turut pula merasakan
permasalahan sampah sebagai suatu permasalah yang memerlukan perhatian serius,
Dimana dengan jumlah pendudukan terbanyak ke 5 (lima) diantara 10 kota besar di

1
Indonesia, makak sampah yang dihasilkan pada tahun 2015 berkisar antara 700 hingg
800 ton per hari naik dua kali lipat dibandin tahun 2015 yang berkisar 400 ton perhari.

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Kahfi, 2017), dijelaskan bahwa
penumpukan sampah menjadi salah satu permasalahan yang besar yang sama dihadapi
oleh kota-kota besar sekaligus menjadi permasalahan lingkungan hidup, permasalahan
sampah selalu hadir di setiap (sudut) kota, dimulai dari rumah tangga sampai pada
tempat-tempat pembuangan/penampungan, baik ditempat pembuangan sementara
(TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), maupun saat pendistribusinya. Berikut
beberapa faktor penyebab penumpukan sampah yaitu :

1. Volume sampah sangat besar dan tidak dapat diimbangi oleh daya tamping TPA
sehingga melebihi kapasitasnya.
2. Jarak TPA dan osat sampah relatif jauh hinggga waktu untuk mengangkut sampah
kurang efektif
3. Fasilitas pengangkutan sampah terbatas dan tidak mampu mengangkut seluruh
sampah
4. Sisa sampah di TPS berpotensi menjadi tumpukan sampah
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk
6. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah, sehingga
Masyarakat sering membuang sampah di sembarang tempat sebagai jalan pintas.
7. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan
pengolahan sampah serta produknya.
8. Minumnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah
secara tepat
9. Manajemen sampah tidak efektif.

Permasalahan-permasalahan tersebut baik yang berasal dari keberadaan sampah itu


sendiri, maupun yang terkait dengan penumpukan serta pengelolaannya, lebih jauh
lagi akan membawa dampak-dampak baru.

2
BAB II

DAMPAK KESEHATAN

Dari segi lingkungan sampah dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan


terhadap lingkungan hidup. Menurut kamus istilah lingkungan hidup sampah mempunyai
definisi sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud
biasa,pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pmbuatan manufaktur, materii
berlebihan atau bahan yang ditolak.

Tak dapat dipungkiri, bahwa penumpukan sampah menjadi salah satu permasalahan
terbesar yang sama yang dihadapi oleh kota-kota besar sekaligus menjadi permasalahan
lingkungan hidup, dimulai dari rumah tangga sampai pada tempat-tempat
penampungan/pembuanggan maupun saat pendistribusiannya.berikut beberapa faktor
penyebab penumpukan sampah yaitu :

1. Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung TPA sehingga
melebihi kapasitasnya
2. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh sehingga waktu untuk mnegangkut sampah
kurang efektif
3. Fasilitas pengankutan sampah terbatas dan tidak mampu mnegangkut seluruh sampah
4. Sisa sampah di TPS berpotensi menjadi tumpukan sampah
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingaa lambat membusuk
6. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah , sehingga Masyarakat
cenderung sembarang membuang sampah disembarang tempat sebagai jalan pintas
7. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan pengolahan
sampah serta produknya
8. Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara
tepat
9. Manajemen sampah tidak efektif
10. Kurangnya dukungan kebijakan dari Pemerintah

3
Permasalahan- permasalahan tersebut lebih jauh lagi akan membawa dampak baru,
misalnya dari sudut pandang estetika (kebersihan dan keindahan kota) maupun dari sudut
sanitasi (kesehatan lingkungan) . tumpukan sampah yang menyebar tanpa mengenal tempat,
memberikan kesan jorok, kumuh maupun rantasa. Sementara dari sudut pandang kesehatan
Lingkungan keberadaan sampah dapat menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit
maupun menjadi media perantara menyebarluasnya penyakit.

Dampak lain yang ditimbulkan apabila sampah tidak dikelola dengan baik menurut
Suwerda :

1. Sampah dapat menjadi sumber penyakit, lingkungan menjadi kotor.


Hal ini akan menjadi tempat yang subur bagi mikroorganisme patogen yang berbahaya
bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan hewan liar
lainnya.
2. Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang dapat
mengganggu kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya pemanasan global.
3. Pembusukan sampah apat menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi
kesehatan. Cairan yang dikeluarkan dapat meresap ketanah, dan dapat menimbulkan
pencemaran sumur, air tanah, dan yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
4. Pembuangan sampah kesungai atau badan air dapat menimbulkan pendangkalan sungai,
sehingga dapat memicu terjadinya banjir.

4
BAB III

APLIKASI TEKNOLOGI

Dalam jurnal mengambil konsep 3M, dimana konsep ini sering dipergunakan oleh
beberapa negara, mengenai aturann tentang Prakarsa manajemen sampah. Pengelolaan
sampah pada beberapa negara pada umumnya dimulai dari rumah tangga yaitu dengan
memisahkan sampah organic dan anorganik dengan menggunakan wadah terpisah (biasanya
ditandai dengan menggunakan simbol-simbol atau warna tertentu), adapaun wadah/tempat
yang digunakan adalah yang bisa didaur ulang.

Adapun di Indonesia, keberadaan konsep ini terlihat dalam Pasal 1 poin 5 Undang-
undang No. 18 tahun 2008, lalu dinyatakan kembali melalui Pasal 19, bahwa pengelolaan
sampah terdiri dari dua kegiatan yaitu pengurangan dan penanganan. Pengurangan sesuai
dengan Pasal 20 ayat (1) dimaksudkan sebagai rangkaian kegiatan yang meliputi pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang sampah; dan/atau pemanfaatan kembali sampah.
Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis,
jumlah, dan/atau sifat sampah;
2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah
ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;
3. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat
penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke
tempat pemrosesan akhir;
4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah;
dan/atau
5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Berdasar pada materi undang-undang tersebut, cara pengelolaan yang dimaksud


adalah pengelolaan dari hulu ke hilir dengan menerapkan prinsip 3R yaitu meliputi kegiatan
pengurangan/pembatasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan kembali sampah (reuse)

5
dan pendauran ulang sampah (recycle). Prinsip 3R yang diharapkan mampu mejadi cara
pemecahan untuk mengurangi permasalahan tingginya volume timbulan/timbunan sampah di
TPS (Tempat Penampungan Sementara) dan keterbatasan daya tampung TPA (Tempat
Penampungan Akhir). Sebab telah disadari bahwa penanganan permasalahan sampah yang
kurang tepat dapat mengancam aspek keindahan kota dan pencemaran lingkungan serta
masalah kesehatan.

6
DAFTAR PUSTAKA
Kahfi, A. (2017). Overview of Waste Management. Jurisprudentie: Department of Law,
Faculty of Sharia and Law, 4(1), 12.
Badan Standardisasi Nasional, SNI 19-2454-2002 Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan
Bambang Suwerda. 2012. Bank Sampah: Kajian Teori dan Penerapannya. Yogyakarta :
Pustaka Rihama
Cecep Dani Sucipto. 2009. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Jakarta: Goysen
Publishing
HR Sudrajat. 2006. Mengelola sampah Kota. Bogor : Niaga Swadaya
Jenna R Jambeck dan kawan-kawan (publikasi di www.sciencemag.org 12 Februari 2015)
yang diunduh dari laman www.iswa.org pada 20 Januari 2016
Kuncoro Sejati. 2009. Pengelohan Sampah Terpadu Dengan Sistem Node, Sub Point, Center
Point. Yogyakarta : Kanisius
Provinsi Sulawesi Selatan. 2015. Sulawesi Selatan Dalam Angka 2015. Makassar : Badan
Pusat Statistik Prov. Sul-Sel
Republik Indonesia, Undang Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Rudi Hartono. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Bogor : TPS
S. Hadiwiyoto. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta : Yayasan Idayu
Setyo Purwndo dan Nurhidayat. 2006. Mengolah Sampah Untuk Pupuk Pestisida Organik.
Jakarta: Penebar Swadaya
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya
Yudhi Kartikawan. 2009. Pengelolaan Persampahan. Yogyakarta : Jurnal Lingkungan Hidup
http://dukcapil-makassar.com/index.php/data-penduduk/list/2, diakses tanggal 8 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai