Anda di halaman 1dari 4

Nama : NURBAITI

NIM : 857007082
Mata kuliah : Pembelajaran Terpadu

1. Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 landasan
filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean
Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya.
Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan
pembelajaran.

Pembelajaran terpadu memang memiliki dasar filosofis yang mencakup progresivisme,


konstruktivisme, dan humanisme, dengan kontribusi penting dari tokoh-tokoh seperti John
Dewey, Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan William James. Berikut paparan benang merah dari
ketiga landasan tersebut:

Progresivisme: Progresivisme adalah pandangan bahwa pembelajaran seharusnya


mencerminkan perkembangan anak secara alami dan mengikuti minat serta kebutuhan
mereka. John Dewey, seorang tokoh progresivisme, menekankan pentingnya pengalaman
nyata dan kontekstual dalam pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran terpadu, ini
berarti bahwa siswa harus diberi kesempatan untuk belajar melalui proyek atau tugas yang
relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Konstruktivisme: Konstruktivisme, yang ditegaskan oleh Jean Piaget, adalah ide bahwa siswa
membangun pengetahuan mereka melalui interaksi dengan lingkungan mereka. Dalam
pembelajaran terpadu, konstruktivisme mendorong pendekatan di mana siswa aktif terlibat
dalam menyusun pemahaman mereka sendiri melalui eksplorasi dan diskusi. Ini dapat
dicapai melalui proyek-proyek kolaboratif yang memungkinkan siswa untuk membangun
pengetahuan dari berbagai sumber.

Humanisme: Landasan humanisme menekankan pentingnya menghargai individualitas dan


potensi setiap siswa. William James, seorang tokoh humanisme, menggarisbawahi peran
penting motivasi, emosi, dan pengalaman pribadi dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran
terpadu, pendekatan ini berarti menghormati perbedaan individu siswa, memungkinkan
mereka mengikuti minat mereka, dan memberi mereka kebebasan untuk mengejar
pengetahuan yang mereka anggap bermanfaat.

Keterkaitan ketiga landasan ini dalam pembelajaran terpadu adalah bahwa mereka semua
mengedepankan peran aktif siswa dalam pembelajaran, konteks yang bermakna, dan
penghargaan terhadap keunikan individu. Dalam kegiatan pembelajaran terpadu, siswa akan
terlibat dalam proyek atau tugas yang memungkinkan mereka untuk membangun
pemahaman mereka sendiri, berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka, dan mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian,
pembelajaran terpadu menciptakan pengalaman pendidikan yang berpusat pada siswa dan
mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan.
2.Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa merupakan
pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator bukanlah satu-satunya
sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun secara
implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah
pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu
arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai dengan
baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan
beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.

Kerja sama antara Guru A (pendidik muda dengan pemahaman teori pengajaran yang baik)
dan Guru B (pendidik senior dengan pengalaman) dalam menguasai keterampilan
menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat menghasilkan kombinasi
pengetahuan teoritis dan praktis yang sangat efektif. Berikut beberapa contoh implementasi
kedua keterampilan tersebut:

Kerjasama Perencanaan Pembelajaran: Guru A dapat memberikan wawasan teoritis dan


metodologi pembelajaran terpadu kepada Guru B. Mereka dapat bekerja sama dalam
perencanaan pembelajaran terpadu yang menggabungkan teori dan pengalaman. Guru A
dapat membantu Guru B mengidentifikasi cara mengintegrasikan berbagai mata pelajaran
dan membuat rencana pembelajaran yang relevan dan menarik.

Pendekatan Berbasis Pertanyaan: Guru A dan Guru B dapat mengembangkan pendekatan


berbasis pertanyaan dalam pembelajaran terpadu. Guru A dapat membimbing Guru B dalam
merancang pertanyaan yang memicu pemikiran kritis dan refleksi siswa. Guru B, dengan
pengalamannya, dapat berbagi contoh pertanyaan yang efektif yang pernah digunakan
dalam pengajaran sebelumnya.

Diskusi Kolaboratif: Dalam kelas terpadu, Guru A dan Guru B dapat secara bersama-sama
memfasilitasi diskusi siswa. Guru A dapat membimbing siswa dalam merumuskan
pertanyaan yang mendukung eksplorasi lintas mata pelajaran, sementara Guru B dapat
memberikan wawasan berdasarkan pengalaman praktisnya dalam menyampaikan materi.

Evaluasi dan Refleksi Bersama: Guru A dan Guru B dapat secara rutin melakukan evaluasi
pembelajaran terpadu mereka. Mereka dapat saling memberi umpan balik tentang
bagaimana mereka menjelaskan materi dan bertanya kepada siswa. Ini membantu mereka
untuk terus meningkatkan keterampilan mereka secara bersama-sama.

Dengan kerjasama ini, Guru A dan Guru B dapat menggabungkan pemahaman teoritis
dengan pengalaman praktis, menciptakan pembelajaran terpadu yang efektif. Mereka dapat
mengembangkan strategi pengajaran yang menggabungkan pengalaman Guru B dengan
pendekatan berbasis teori yang dimiliki Guru A. Ini akan memberikan siswa pengalaman
pembelajaran yang beragam dan mendalam, di mana mereka aktif terlibat dalam
menjelaskan dan bertanya, sehingga meningkatkan pemahaman mereka dalam berbagai
mata pelajaran.

2. Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk


mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan Learning from home
(Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah
satu subtema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang
mampu dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam
penggunaan media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.

Satuan Pembelajaran Terpadu: "Mengatasi Pandemi Covid-19"

Subtema: "Peran Sains dalam Menghadapi Pandemi"

Tujuan Pembelajaran: Siswa akan memahami bagaimana ilmu sains dapat digunakan untuk
mengatasi pandemi Covid-19 dan akan mampu menjelaskan langkah-langkah yang dapat
diambil untuk melindungi diri dan orang lain.

Kegiatan Pembelajaran:

Penelusuran Informasi: Siswa diminta untuk mencari informasi tentang virus Covid-19,
bagaimana penularannya, gejalanya, dan langkah-langkah pencegahan melalui sumber daya
online, artikel, dan video pendidikan.

Eksperimen Sederhana: Siswa dapat melakukan eksperimen sederhana di rumah untuk


memahami pentingnya mencuci tangan dengan benar. Mereka dapat menggunakan sabun,
air, dan kertas pH untuk mengamati efek mencuci tangan terhadap kuman.

Wawancara dengan Orang Tua: Siswa diminta untuk mewawancarai orang tua atau anggota
keluarga yang memiliki latar belakang sains atau kesehatan. Mereka dapat bertanya tentang
pengalaman mereka dalam menghadapi pandemi dan langkah-langkah yang mereka ambil
untuk melindungi keluarga.

Kolaborasi Online: Siswa dapat berkolaborasi dalam proyek online dengan teman sekelas.
Mereka dapat mempresentasikan hasil penelusuran mereka, eksperimen, dan wawancara
dengan orang tua dalam bentuk video, blog, atau presentasi slide.

Evaluasi (Penilaian):

Portofolio Online: Siswa dapat membuat portofolio online yang mencakup hasil penelusuran,
dokumentasi eksperimen, dan ringkasan wawancara dengan orang tua. Portofolio ini dapat
dinilai berdasarkan kelengkapan informasi, pemahaman konsep, dan kreativitas dalam
penyajian.
Diskusi Online: Siswa dapat berpartisipasi dalam diskusi online dengan teman sekelas untuk
membagikan pengetahuan yang mereka peroleh. Diskusi ini dapat dinilai berdasarkan
kemampuan mereka dalam berargumentasi dan memberikan umpan balik konstruktif.

Ulasan Tugas Teman: Siswa dapat memberikan ulasan terhadap tugas teman sekelas,
memberikan umpan balik yang konstruktif. Ini dapat membantu dalam penilaian sejawat dan
pengembangan keterampilan pemecahan masalah.

Pembuatan Infografis: Siswa dapat diminta untuk membuat infografis tentang langkah-
langkah pencegahan Covid-19. Infografis ini dapat dinilai berdasarkan kejelasan informasi
yang disampaikan dan kreativitas dalam penyajian visual.

Variasi dalam penggunaan media seperti video, blog, infografis, dan presentasi online dapat
membantu siswa untuk lebih terlibat dalam pembelajaran. Kolaborasi dengan orang tua
dalam wawancara dan eksperimen juga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
topik ini. Satuan Pembelajaran Terpadu ini memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri dengan dukungan orang tua dan mengintegrasikan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran dari rumah.

Anda mungkin juga menyukai