Konsep pendidikan seni diangkat dari substansi produksi seni dengan substansi pendidikan, oleh karenanya pendidikan seni merupakan bagian dari pendidikan umum, sama seperti dengan matematika, bahasa, agama dan lainnya. Pendidikan seni dapat membantu pengembangan daya pikir anak, mengembangkan kepekaan anak, dapat membantu memahami materi pelajaran lain, dan melalui kegiatan produksi karya seni mampu membangkitkan karsa anak. Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni untuk mendidik anak menjadi kreatif. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.
2. Bagaimanakah karakteristik pendidikan seni di SD?
Karakteristik pendidikan seni di SD yaitu bersifat pengetahuan dan apresiasi yang diintegrasikan dengan pengalaman kreatif peserta didik. Beberapa pandangan para ahli tentang pendidikan seni di sekolah adalah diutamakan untuk penanaman nilai estetis melalui pengalaman kreatif dan apresiatif. Menurut Lenderman dan Lindermen (1984) pendidikan seni sebagai pendidikan estetis dapat dilakukan dengan memberikan pengalaman perceptual, cultural, dan artistic. Pengalaman perceptual diberikan melalui proses berpikir peserta didik meliputi imajinasi, model penciptaan suatu karya dan ekspresi kreatif. Pengalaman cultural diperoleh melalui kegiatan mempelajari dan memahami bentuk – bentuk peninggalan seni di masa lampau dan masa sekarang. Sedangkan pengalaman artistik dikembangkan melalui pengalaman dan penghayatan pada suatu karya seni dan apresiasi seni. Ruang lingkup pendidikan seni di SD pada dasarnya meliputi aspek pengetahuan seni, apresiasi seni dan pengalaman kreatif. Berkaitan dengan hal tersebut, seperti kita ketahui bahwa peserta didik SD memiliki karakteristik dengan tingkat perkembangan berpikir sekuensial / konkret menuju ke tingkat berpikir abstrak. Sedangkan pelaksanaan pendidikan seni yang saat ini berlaku lebih menekankan praktik sebagai bentuk kreatif peserta didik dan teorinya hanya sebagai apresiasi. Dengan demikian karakteristik pendidikan seni di SD yaitu bersifat pengetahuan dan apresiasi yang diintegrasikan dengan pengalaman kreatif peserta didik.
3. Jabarkan Pembelajaran Seni Terpadu?
Pembelajaran terpadu adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa dalam bentuk informasi yang utuh. Materi dikemas dengan cara memadukan beberapa topik, tema, bahan atau materi pelajaran (kurikulum lintas bidang), strategi belajar maupun arah dengan berpusat pad a kompetensi dasar. Pelaksanaan pembelajaran terpadu mengaitkan, mengorelasikan dan mensitesiskan topik, teknik, substansi dan tujuan beberapa subjek pelajaran. Pengembangan materi secara vertikal pada pembelajaran terpisah mempunyai arah materi yang dikemas secara mendalam tanpa melihat keterkaitan dengan materi pelajaran lain. Contoh pengembangan materi pembelajaran terpadu vertikal antara pembelajaran seni rupa, tari, musik dan drama., dengan memilih pokok bahasan: apresiasi seni tradisional Bali. Pengembangan materi pembelajaran terpadu horizontal dilakukan oleh guru dengan cara menggabungkan beberapa mata pelajaran seperti perbedaan materi dalam lintas bidang sesuai dengan akselerasi belajar siswa. Contoh dalam bidang seni rupa, tari dan musik dengan topik/ tema Tamasya ke Bulan.