Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknik Industri

Dosen Pengampu : Rahmad Rezeki, ST.,MT

Oleh.

APRIYANTO AHMAD FAIZAL

22320047P

STRATA – 1 TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS AL - AZHAR MEDAN

SUMATERA UTARA

2022
1. Sejarah Dan Perkembangan Keilmuan Teknik Industri
SEJARAH TEKNIK INDUSTRI

Revolusi industri juga melahirkan penemuan-penemuan baru di bidang


kelistrikan. Misalnya Samuel Morse yang berjasa dalam pengembangan pesawat
telegram (1840), penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison (1880) yang
merupakan awal digunakannya listrik untuk penerangan. Dan berturut-turut
dikembangkannya teknologi pembangkit dan transmisi listrik.

Penemuan-penemuan tersebut di atas merupakan bagian Sari sejarah


panjang munculnya disiplin teknik industri, dilihat dan sisi pengembangan aspek
teknologi. Di sisi lain berkembang pula pengembangan konsep-konsep yang
ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan efisien dari aspek manusia
dan metode kerja. Beberapa nama dapat disebutkan antara lain Adam Smith,
Charles babbage, henry towne, Frederick w ttaylor, dan sebagainya.

Adam Smith (the wealth of nations, 1776) mengemukakan konsep


perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga-
tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi. Disiplin ini akhirnya
berkembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem
produksi yang luas dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas merupakan pendorong berdirinya disiplin Teknik Industri.

Demikian pula Charles Babbage sebagai seorang pendahulu dalam


pengembangan konsep teknik industri mengemukakan perlunya pembagian kerja
untuk meningkatkan produktivitas dalam bukunya on economy of machinery and
manufacrurers 1832. Dangan pembagian kerja (sesuai dangan specialisasinya)
pekerjaan akan menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan biaya.

Pada tahun 1886, Henry Towne mengemukakan pentingnya para insiyur


memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam tulisannya
The Engineers as Economist yang dimuat pada ‘Transactions of the American
Society of Mehcanical Englneers. Towne menekankan pada pentingnya ilmu
ekonomi untuk para engineer dalam mengambil keputusan.

Fredanc W. Taylor merupakan anggota dari The AmericanSociety of


Mechanical Engineers (ASME) dikenal sebagai bapak teknik industry. Konsep-
konsepnya banyak dipengaruhi oleh Towne tahun 1874. Pada tahun 1881, Taylor
melakukan studi tentang pemotongan baja selama 25 tahun dan dipublikasikan di
Transaction of The American Society of .’Mechanical Engineers pada tahun 1907
yang merupakan paper terpanjang.

Hasil penelitian yang lainnya dari Taylor adalah penentuan metode


untuk pengaturan jam kerja yang optimum. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya waktu
istirahat, dan frekuensi istirahat. Analisis spesifikasi dan kebutuhan kerja yang
dikembangkannya dikenal sebagai Work Assign or Method Study.
1
Tokoh Teknik Industri lainnya adalah Frank B. Gilbreth yang lahir di
Maine Fairfield 7 Juli 1868. Beliau memperkenalkan analisis gerakan yang
disebut Micromotion Studies pada pertemuan American Society of Mechanical
Englneers (ASME). Gllbreth sangat berjasa dalam usaha memberi landasan untuk
mengidan tifikasi dan menganalisis gerakan-gerakan dasar manusia pada seat
melakukan kerja manual. Selain itu, Gllbreth banyak sekli memberi kesadaran
bagi manajemen arti pentingnya penyederhanaan di dalam perancangan, cara lain
prosedur kerja guna memperoleh cara kerja yang efektif din efisien. Berbeda
dangan Tayior yang lebih fokus pada aspek waktu, Gilberth lebih menekankan
pada aspek metode kerja.

Di samping tokoh-tokoh tersebut di atas masih banyak pelopor-pelopor


yang dianggap berjasa dalam memberi landasan pengembangan Teknik Industri,
seperti L.F. Alford, Arthur C Anderson, W. Edward Deming, Eugene L. Grant,
Roberth Hoxle, Joseph Juran, titarvzn E. Mundel dan Walter She wart.

SEJARAH PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK INDUSTRI DI DUNIA

Peranan lembaga pendidikan bagi perkembangan profesi atau disiplin teknik


industri tidak dapat diabaikan. Topik-topik yang erat berhubungan dangan disiplin
teknik industri mulai diajarkan pertama kali oleh Prof. Hugo Diemer di
Departemen Teknil: Mesin, University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun
1902, dangan mengambil topik bahasan perancangan pabrik, peralatan, dan
organisasi. Kemudian pada tahun 1908, Prof Dexter Kimball menawarkan mata
kuliah pilihan Teknik Industri kepada mahasiswa akhir teknik mesin di Cornel
University. Pada tahun 1908, Prof William Kent memprakarsai adanya kurikulum
teknik industri di Syracuse University.

Program studi Teknik Industri pertama kali dibuka di Pennsylvania State


University pada tahun 1908 dangan Prof Diemer sebagai kepala program. Cikal
bakal berdirinya program studi ini berawal dari Prof. Diemer yang dikontrak oleh
Pennsylvania State University untuk mengajar sebuah pendekatan teknik industri
pada teknik mesin atas rekomendasi F.W. Taylor, yang kemudian disusun
kurikulum Teknik Industri yang terpisah dangan teknik mesin. Istilah-istilah
klasik maupun populer seperti manufaktur, produktivitas, efisiensi, manajemen,
faktor manusia, time and motion study, teknik tata cara, konsep ekonomi gerakan
dan sebagainya telah mewarnai dan mendasari konsep Teknik Industri pada awal
pertumbuhannya.

Sebelum Perang Dunia II, program pendidikan teknik industri mempunyai


ciri khusus tumbuh dari departemen teknik mesin, namun setelah perang dunia II,
dangan munculnya riset operasional, manajemen bisnis dan komputer membawa
perspektif dan latar belakang berbeda bagi pendidikan teknik industri.
Perkembangan lebih lanjut adalah masuknva beberapa disiplin ilmu human factor,
statistik, psikologi industri, dan ilml-ilmu sosial sebagai background dari program
pendidikan Teknik Industri.

2
SEJARAH PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK INDUSTRI DI
INDONESIA

Pendidikan Teknik Industri di Indanesia mulai diperkenalkan oleh Bapak


Matthias Aroef pada tahun 1958 setelah menyelesaikan studinya di Cornell
University. Tahun 1960 ITB membuka jurusan Teknik Produksi di Jurusan
Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik Industri. Baru pada tahun 1971
didirikan jurusan Teknik Industri yang terpisah dangan Teknik Mesin kemudian
mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia. Pada saat ini telah
berkembang pendidikan Teknik Industri baik di perguruan tinggi negeri maupun
swasta. Pada tahun 1967 berdiri persatuan ahli teknik industry (persati) yang
hanya aktif bebrapa tahun, kemudian pada tahun 1987berdirilah ikatan sarjana
teknik industry (ISTMI) sampai saat ini.

Sejarah Teknik Industri di Indonesia diawali dari kampus Institut Teknologi


Bandung (ITB) pada tanggal 1 Januari 1971. Sejarah pendirian pendidikan Teknik
Industri di ITB tidak terlepas dari kondisi praktik sarjana mesin pada tahun lima-
puluhan.

Pada waktu itu, profesi sarjana Teknik mesin merupakan kelanjutan dari profesi
pada zaman Belanda, yaitu terbatas pada pekerjaan pengoperasian dan perawatan
mesin atau fasilitas produksi. Barang-barang modal itu sepenuhnya diimpor,
karena di Indonesia belum terdapat pabrik mesin.

Kalau pada masa itu, dijumpai bengkel-bengkel tergolong besar yang


mengerjakan pekerjaan perancangan konstruksi baja seperti yang antara lain
terdapat di kota Pasuruan dan Klaten, pekerjaan itu pun masih merupakan bagian
dari kegiatan perawatan untuk mesin-mesin pabrik gula dan pabrik pengolahan
hasil perkebunan yang terdapat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Dengan demikian kegiatan perancangan yang dilakukan oleh para sarjana Teknik
Mesin pada waktu itu masih sangat terbatas pada perancangan dan pembuatan
suku-suku cadang yang sederhana berdasarkan contoh-contoh barang yang ada.

Peran yang serupa bagi sarjana Teknik Mesin juga terjadi di pabrik semen dan di
bengkel-bengkel perkereta-apian.

Pada saat itu, dalam menjalankan profesi sebagai sarjana Teknik Mesin dengan
tugas pengoperasian mesin dan fasilitas produksi, tantangan utama yang mereka
hadapi ialah bagaimana agar pengoperasian itu dapat diselenggarakan dengan
lancar dan ekonomis.

Jadi fokus pekerjaan sarjana Teknik Mesin pada saat itu ialah pengaturan
pembebanan pada mesin-mesin agar kegiatan produksi menjadi ekonomis, dan

3
perawatan (maintenance) untuk menjaga kondisi mesin supaya senantiasa siap
pakai.

Pada masa itu, seorang kepala pabrik yang umumnya berlatar-belakang


pendidikan mesin, sangat ketat dan disiplin dalam pengawasan terhadap kondisi
mesin.

Di pagi hari sebelum pabrik mulai beroperasi, ia keliling pabrik memeriksa


mesin-mesin untuk menyakini apakah alat-alat produksi dalam keadaan siap pakai
untuk dibebani suatu pekerjaan.

Pengalaman ini menunjukan bahwa pengetahuan dan kemampuan perancangan


yang dipunyai oleh seorang sarjana Teknik Mesin tidak banyak termanfaatkan,
tetapi mereka justru memerlukan bekal pengetahuan manajemen untuk lebih
mampu dan lebih siap dalam pengelolaan suatu pabrik dan bengkel-bengkel besar.

Sekitar tahun 1955, pengalaman semacam itu disadari benar keperluannya,


sehingga sampai pada gagasan perlunya perkuliahan tambahan bagi para
mahasiswa Teknik Mesin dalam bidang pengelolaan pabrik.

Pada tahun yang sama, orang-orang Belanda meninggalkan Indonesia karena


terjadi krisis hubungan antara Indonesia-Belanda, sebagai akibatnya, banyak
pabrik yang semula dikelola oleh para administratur Belanda, mendadak menjadi
vakum dari keadministrasian yang baik.

Pengalaman ini menjadi dorongan yang semakin kuat untuk terus memikirkan
gagasan pendidikan alternatif bidang keahlian di dalam pendidikan Teknik Mesin.

Pada awal tahun 1958, mulai diperkenalkan beberapa mata kuliah baru di
Departemen Teknik Mesin, diantaranya : Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik
Produksi, Tata Hitung Ongkos dan Ekonomi Teknik.

Sejak itu dimulailah babak baru dalam pendidikan Teknik Mesin di ITB, mata
kuliah yang bersifat pilihan itu mulai digemari oleh mahasiswa Teknik Mesin dan
juga Teknik Kimia dan Tambang.

Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964 Bagian Teknik Mesin telah mulai
menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualifikasi pengetahuan manajemen
produksi/teknik produksi.

Bidang Teknik Produksi semakin berkembang dengan bertambahnya jenis mata


kuliah. Mata kuliah seperti : Teknik Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin
Perkakas, Pengujian Tak Merusak, Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja
cukup memperkaya pengetahuan mahasiswa Teknik Produksi.

Pada tahun 1966 - 1967, perkuliahan di Teknik Produksi semakin berkembang.

Mata kuliah yang berbasis teknik industri mulai banyak diperkenalkan. Sistem
man-machine-material tidak lagi hanya didasarkan pada lingkup wawasan

4
manufaktur saja, tetapi pada lingkup yang lebih luas yaitu perusahaan dan
lingkungan.

Dalam pada itu, di Departemen ini mulai diajarkan mata kuliah : Manajemen
Personalia, Administrasi Perusahaan, Statistik Industri, Perancangan Tata Letak
Pabrik, Studi Kelayakan, Penyelidikan Operasional, Pengendalian Persediaan
Kualitas Statistik dan Programa Linier.

Sehingga pada tahun 1967, nama Teknik Produksi secara resmi berubah menjadi
Teknik Industri dan masih tetap bernaung di bawah Bagian Teknik Mesin ITB.

Pada tahun 1968 - 1971, dimulailah upanya untuk membangun Departemen


Teknik Industri yang mandiri. Upaya itu terwujud pada tanggal 1 Januari 1971.

Di Universitas Indonesia keilmuan Teknik Industri telah dikenalkan pada awal


tahun tujuh puluhan, dan merupakan sub bagian dari keilmuan Teknik Mesin.
Sejak 30 Juni 1998, diresmikanlah Jurusan Teknik Industri (sekarang Departemen
Teknik Industri) Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

2. Peran Lulusan Teknik Industri di Dunia Kerja

Banyak sekali perusahaan yang membutuhkan lulusan teknik industri, dari


industri kecil hingga yang besar, dari industri hulu hingga hilir. Beberapa peran
yang dapat diambil seseorang lulusan jurusan teknik industri dalam berbagai
perusahaan diantaranya:

a. Divisi Produksi

Di dalam Divisi Produksi, seorang mahasiswa lulusan jurusan teknik industri


umumnya dipercaya untuk dapat menangani berbagai hal dalam hal proses
produksi suatu pabrik.

Beberapa contoh posisi dalam Divisi Produksi yang dijabat oleh seorang
mahasiswa lulusan jurusan teknik industri adalah:

 Analyst Production yang bertugas mengatur sistem kerja yang efisien dan
efektif.

 Production Head yang bertugas mengatur keseluruhan tim produksi untuk


dapat menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi dan efisien

b. Divisi Engineering

Divisi Engineering adalah suatu divisi yang bertanggung jawab akan kelancaran
mesin-mesin produksi untuk dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas mesin
tersebut. Pada divisi ini seorang mahasiswa lulusan jurusan teknik industri
seringkali dipercaya oleh suatu perusahaan untuk menjabat sebagai Head of
Engineering.

Tanggung jawabnya itu seperti:

5
 Mengatur tim engineering di dalam setting mesin-mesin produksi agar
selalu dalam kondisi terbaiknya

 Mengatur jadwal maintenance setiap mesin produksi

 Memastikan setiap part yang diganti dalam suatu mesin produksi adalah
part yang tepat dan memiliki kualitas part yang tepat

 Bertanggung jawab di dalam setiap kualitas barang yang dihasilkan di


setiap mesin produksi agar sesuai dengan standar kualitas yang telah
ditetapkan sebelumnya.

c. Divisi PPIC/Gudang (Warehouse)

Divisi PPIC/Gudang adalah suatu divisi yang bertanggung jawab:

 Membuat jadwal pemakaian mesin

 Memastikan kesesuaian kebutuhan bahan baku untuk setiap mesin


produksi agar stock bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mesin
produksi berdasarkan demand dari bagian marketing

 Memastikan setiap bahan baku yang datang tepat jumlah dan tepat kualitas
sesuai dengan yang dibutuhkan

 Memastikan proses peletakan setiap mesin produksi sesuai dengan jalur


proses produksi, sehingga jalur distribusi barang tidak ada yang
berlawanan

 Memastikan peletakan yang teratur dan mudah diraih untuk setiap bahan
baku yang ditaruh di Gudang.

3. Bidang Kerja Teknik Industri

a. Industrial engineer

Industrial engineer atau manufacturing engineer merupakan prospek kerja lulusan


teknik industri yang menjanjikan.

Industrial engineer bertanggung jawab meningkatkan produktivitas produksi,


kamu akan bertugas untuk meninjau jadwal dan proses produksi saat ini untuk
menemukan potensi perbaikan, merancang tata letak fasilitas dan memperkirakan
biaya produksi.

b. Quality controller

Seorang quality controller bertanggung jawab untuk memastikan kualitas produk


sudah sesuai dengan standar yang dimiliki perusahaan. Quality controller juga
bertugas memeriksa raw material, meninjau kelayakan peralatan yang digunakan,
serta bertanggung jawab mengelola tim.

6
c. Product analyst

Seorang product analyst bertugas mengevaluasi produk, membandingkan dengan


kompetitor, mencocokkan dengan tren dan permintaan pasar, serta menganalisa
performa produk.

d. Sales engineer

Sales engineer atau customer engineer merupakan spesialis yang memahami


semua aspek teknis dalam suatu produk dan menjelaskannya kepada
konsumen. Sales engineer bertugas memberikan konsultasi tentang produk,
menjelaskan fitur produk kepada pelanggan, dan melakukan negosiasi terhadap
klien.

Beberapa skill penting yang harus kamu kuasai sebelum menjadi sales
engineer adalah:

 Memiliki naluri bisnis dan marketing skills yang baik.

 Kemampuan analisa dan pemecahan masalah.

 Memiliki kemampuan berkomunikasi yang handal.

e. Cost control engineer

Cost control engineer bertugas menyusun perhitungan biaya, waktu, dan tenaga
yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk. Prospek kerja lulusan teknik
industri yang satu ini juga bertanggung jawab dalam mengelola kas, pelacakan
anggaran, serta perkiraan anggaran proyek.

f. Health and safety environment engineer

Health and safety environment engineer bertanggung jawab untuk memastikan


kepatuhan terhadap undang-undang keselamatan kerja. Prospek kerja lulusan
teknik industri satu ini juga bertugas untuk mengevaluasi dan memastikan
keamanan lingkungan kerja, serta bertugas untuk melindungi karyawan dari
kecelakaan kerja.

g. Production engineer

Seorang production engineer memiliki tanggung jawab dalam mengawasi dan


meningkatkan volume produksi di perusahaan. Prospek kerja lulusan teknik
industri yang satu ini juga bertugas mengembangkan strategi untuk meningkatkan
efisiensi dan keuntungan perusahaan.

Requirements yang diperlukan untuk menjadi seorang production engineer di


antaranya adalah:

 Pemikiran yang kritis dalam pemecahan masalah, dan kemampuan analitis


yang mendalam.

7
 Keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang kuat.

 Kemampuan manajemen organisasi dan memperhatikan detail-detail kecil.

h. Logistics specialist

Logistics specialist bertanggung jawab dalam mengawasi supply chain dari tahap
pembuatan hingga penyimpanan dan pemesanan produk. Logistics specialist juga
bertugas untuk bekerja sama dengan tim sales untuk meningkatkan proses
pemesanan pelanggan, serta memantau proses pengiriman dan pemeliharaan
produk.

i. Market researcher

Seorang market researcher berspesialisasi dalam mengumpulkan, menganalisis,


dan menyajikan penelitian dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif. Market
researcher biasanya akan meneliti mengenai opini pelanggan, investasi, maupun
tren yang sedang berlangsung di pasar.

j. Demand planner

Demand planner bertanggung jawab untuk memastikan operasional perusahaan


tepat waktu, efisien, dan cost effective. Demand planner juga bertugas
memberikan solusi untuk meningkatkan ketepatan perkiraan permintaan.

k. Aktuaris

Tanggung jawab seorang aktuaris yaitu menilai resiko dari kondisi atau keputusan
yang dilakukan perusahaan menggunakan statistik. Seorang aktuaris bertugas
memperkirakan probabilitas keberhasilan dari keputusan, memproyeksikan angka
kematian, kecelakaan, sakit, dan pensiunan, serta merancang polis asuransi
sehingga dapat mengurangi resiko keuangan perusahaan.

l. Project manager

Project manager bertanggung jawab mengelola tim untuk mengerjakan proyek


perusahaan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Kamu akan
bertugas untuk mengatur anggaran dana proyek agar efektif, dan menambah
anggaran bila diperlukan, memilih anggota tim proyek, serta menjadwalkan
proyek.

m. Product manager

Sebagai seorang product manager, kamu bertanggung jawab untuk mengawasi


semua aktivitas yang berkaitan dengan produksi, mulai dari penelitian,
perancangan, dan pemasaran produk. Kamu juga akan bertugas untuk melakukan
riset pasar agar bisa mengetahui kebutuhan pasar, dan juga bagaimana produk
yang ditawarkan oleh kompetitor. Kamu juga akan bekerja sama dengan
departemen customer service untuk menerima saran pelanggan, dan mengatasi
keluhan atau produk cacat.
8
n. Engineering manager

Prospek kerja yang memiliki potensi karir dan gaji yang menggiurkan selanjutnya
adalah engineering manager.

Jika kamu lulusan teknik industri bekerja sebagai engineering manager, kamu
akan memiliki tanggung jawab dalam mengelola engineering team dalam
melaksanakan proyek teknik. Tugas kamu meliputi melatih staf teknik,
menetapkan anggaran proyek, membuat jadwal penyelesaian, serta membantu
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pada prototype product.

o. Hubungan industri

Hubungan industri atau industrial relation bertanggung jawab terhadap hubungan


antara pekerja, serikat pekerja, dan pihak manajemen. Beberapa tugas yang akan
kamu lakukan sebagai hubungan industri yaitu menyelesaikan konflik internal
perusahaan, mewakili suatu pihak terkait dengan permasalahan yang terjadi,
menganalisa masalah hukum dan peraturan baru, serta menjembatani komunikasi
antara karyawan, manajemen, dan serikat pekerja.

Anda mungkin juga menyukai