Anda di halaman 1dari 11

Konflik dalam Negosiasi

Pembahasan
Model dan Proses Negosiasi
Isu dalam negosiasi.
Definisi dan identifikasi konflik.
Ragam gaya pengelolaan konflik.
Suasana dalam konflik

Proses Negosiasi
Persiapan dan Perencanaan
Ketentuan aturan-aturan dasar
Penjelasan dan pembenaran
Tawar-menawar dan pemecahan masalah
Penutupan dan implementasi

Model Negosiasi
Tawar-menawar distributive

perundingan yang berusaha untuk


membagi sejumlah tetap sumberdaya
(suatu situasi kalah menang)
Tawar-menawar integrative
perundingan yang mengusahakan satu
penyelesaian atau lebih yang dapat
menciptakan pemecahan menangmenang.

1. Peran Suasana Hati dan Sifat

Kepribadian dalam Negosiasi


2. Perbedaan Gender dalam Negosiasi
3. Perbedaan Kultur dalam Negosiasi
4. Negosiasi Pihak Ketiga

Definisi konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling

memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses


sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Comming P. W. (1980). Konflik adalah suatu proses interaksi
sosial dimana dua orang atau lebih atau dua kelompok atau lebih
berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuan mereka.
Alisyahbana S. T. Konflik adalah perbedaan pendapat atau
pandangan diantara kelompok masyarakat yang akan mencapai
nilai yang sama

identifikasi konflik
Langkah awal untuk dapat mengelola konflik adalah

dengan mengidentifikasinya:
Hakikat Konflik (Apakah para pihak mengetahui
adanya konflik?)
2. Penyebab Konflik (Apakah penyebab terjadinya
konflik?)
3. Proses Terjadinya Konflik (Bagaimana konflik itu
terjadi?)
1.

Ragam Gaya pengelolaan


konflik
5 gaya dalam mengelola konflik
1.
2.
3.
4.
5.

Kompetitif
Akomodatif
Menghindar
Kolaboratif
Kompromistis

suasana konflik: defensif


Suasana berperan besar dalam pengelolaan konflik.

Hindari suasana defensif yang penuh dengan hal-hal


sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

EVALUATIF: penuh tuduhan dan kritikan.


KONTROL: banyak memaksa keinginan.
STRATEGIS: rawan agenda terselubung.
NETRALITAS: berlagak tidak ada apa-apa.
SUPERIORITAS: mengumbar dominasi.
DINGIN: kurang mau mendengar.

suasana konflik: supportif


Suasana berperan besar dalam pengelolaan konflik.

Bangunlah suasana supportif yang bercirikan sebagai


berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

DESKRIPTIF: bertaburan ide dan opini.


ORIENTASI PROBLEM: masalah cepat selesai.
SPONTAN: komunikasi jujur dan terbuka.
EMPATI: saling memahami.
KESETARAAN: menanyakan pendapat yang lain.
PERHATIAN: mau mendengar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai