Anda di halaman 1dari 9

Benarkah stigma negatif

skizofrenia ?
Dr. Ivan Jazid Adam

Skizofrenia dipandang dari sudut


Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
Biologi
Genetik
Virus
Auto-antibody
Malnutrisi

Psikodinamik
I+S=R
Id, Ego, Super Ego

Skizofrenia dipandang dari sudut


Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
Psikoreligius
Pemahaman agama dalam praktek psikiatri sudah
merupakan acara rutin di Konferensi Internasional
Psikiatri
Nafsu (Id) dikendalikan Iman (Super Ego) > terjadi
konflik.
Jika konflik tidak bisa diatasi (taubatan nasuha) >
jatuh sakit
Synderman (1996) menyatakan terapi medis tanpa
agama (doa dan dzikir) tidaklah lengkap,
sementara agama (doa dan dzikir) tanpa terapi
medis tidaklah efektif.

Skizofrenia dipandang dari sudut


Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
Psikososial
Stress Psikososial

Perkawinan
Problem orang tua
Hubungan interpersonal
Pekerjaan
Lingkungan hidup
Keuangan
Hukum
Perkembangan
Penyakit fisik
Faktor keluarga
Perubahan zaman

Mencegah dan seni terapi


Asupan makanan yang baik saat
hamil
Bina keluarga yang harmonis
Perkuat keagamaan (hubungan
dengan Tuhan YME)
Hindari pernikahan sesama ODGJ
Periksakan ke psikolog, dokter,
psikiater untuk mendapat terapi
medis dan psikis
Berlatih bersosial dengan

Kesimpulan
Secara sederhana seseorang yang
mengalami konflik kejiwaan bersumber dari
konflik internal (dunia dalam) dan konflik
eksternal (dunia luar)
Skizofrenia tidak disebabkan oleh satu
faktor tunggal
Penderita skizofrenia dapat diberikan terapi
yang memadai dan komprehensif
(menyeluruh) dan tidak parsial (terpenggalpenggal/ sebagian) (Hawari, 1996)

Inspirasi seorang survivor skizofrenia

Referensi
Hawari, D. 2014. Skizofrenia :
Pendekatan Holistik (BPSS) Bio-PsikoSosial-Spiritual. Jakarta : FKUI .

Anda mungkin juga menyukai