Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN SUMBER DAYA

PERIKANAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL


LILIFUK
DI KECAMATAN KUPANG BARAT,
KABUPATEN KUPANG

Outline Presentasi

APA ITU LILIFUK ?


Suatu kawasan di perairan laut yang berbentuk kolam yang tergenang pada saat air laut
surut banyak ikan terperangkap
Prinsipnya pengaturan: closing/opening seasons dan alat tangkap raah lingkungan,
dibuka 1-2x setahun.
Kepemilikan suatu suku tertentu dengan pengelolaannya dilindungi oleh hukum adat.

Kab. Kupang

Jenis lilifuk di Kabupaten Kupang


Jenis
lilifuk
Baimusu
Gatal

Luas
(meter)
200 x 100
370 x 30

Kepemilikan

Marga Baimusu
Marga Holbala-BuitbesiKlapeka
Keunheun
100
x 50 Lilifuk
Marga
NB:
- Batas-batas
wilayah
yang Baineo
ditutup sebagai daerah
konservasi, sejajar dengan garis pantai dan diberi tanda
kayu
- Pada saat musim buka lilifuk, warga yang masuk ke lilifuk
dikenakan biaya Rp 2.500/orang, selanjutnya uang yang
terkumpul menjadi hak milik suku yang menguasai lilifuk
tersebut

Larangan dan Sanksi Pelanggaran Lilifuk di Kabupaten Kupang


Larangan

Sanksi Pelanggaran

Setiap orang dilarang masuk dan Memberikan 1 (satu) ekor hewan


mengambil ikan di dalam lilifuk (sapi, babi dan kambing) jika
sampai dengan batas waktu yang melanggar larangan
ditentukan.
Masa panen lilifuk dilaksanakan Memberikan babi 1 (satu) ekor
dua kali dalam setahun (Juni dan dengan beras 100 kg jika
Desember)
ketahuan mencuri ikan saat
musim tutup
Pada saat panen lilifuk diharuskan
memberi undangan kepada desa- Membayar Rp 500.000 jika
desa tetangga
menangkap ikan menggunakan
Upeti/kontribusi bagi suku pemilik pukat garu
lilifuk adalah beberapa ekor ikan
yang diambil dari hasil tangkapan
setiap undangan yang datang
(TANAIB IKA)

SISI POSITIF LILIFUK


A. SECARA EKOLOGI
Untuk menjaga populasi ikan di perairan lilifuk (saat lilifuk ditutup,
ikan diberikan kesempatan untuk memijah, bertelur, membesarkan anak
ikan,

makan

dan

mencari

makan

(feeding

&

foraging,

selain

itu

penangkapan ikan yang ramah lingkungan juga bermanfaat untuk


menjaga habitat ikan (terumbu karang) yang ada di lilifuk.
B. SECARA EKONOMI
Dapat menambah pendapatan masyarakat khususnya nelayan,
dan menambah kas desa. Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat
terutama mampu menekan biaya yang mesti dikeluarkan untuk
mengawasi dan menegakkan aturan
C. SECARA SOSIAL DAN BUDAYA
Terjadi

pertemuan

dan

interaksi

seluruh

masyarakat

secara

bersama menangkap ikan. Seringkali pembukaan lilifuk dibarengi dengan

PERAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP LILIFUK


Upaya melegalisasi nilai-nilai tradisional dalam pemanfaatan dan
pelestarian sumberdaya pesisir dan laut melalui Peraturan Desa
Nomor 1 tahun 2012 tentang Perlindungan Sumberdaya Laut
di Wilayah Lilifuk
Unsur yang berperan :
1. Tokoh adat, penjaga sumber daya tersebut khususnya ikan yang
ada di dalam Lilifuk serta membantu pemerintah desa dalam
menghimpun informasi tentang adanya gangguan pencurian ikan di
dalam wilayah tersebut.
2. Tokoh agama dan pemerintah desa bersama-sama sebagai
pengambil kebijakan, pertimbangan serta pemberian dukungan di
dalam penerapan aturan yang sudah dibuat.
3. Pemerintah desa melakukan penyebaran
masyarakat luas saat waktunya Lilifuk dibuka

informasi

kepada

4. Masyarakat menjaga daerah tersebut dan mentaati peraturan


yang sudah dibuat dalam rangka Lilifuk tersebut, serta menegur
dan memberikan laporan kepada Pokmaswas dan aparat desa bila

sikap TERHADAP LILIFUK


Kearifan lokal lilifuk sebagai bentuk kecerdasan
ekologis masyarakat, sehingga kita perlu
menjaga dan melestarikan dalam rangka
mendukung pengelolaan sumberdaya pesisir
dan laut secara berkelanjutan.
Lilifuk
juga
digunakan
sebagai
media
pembelajaran
mengenai
pengelolaan
lingkungan pesisir dan lingkungan dengan
melibatkan seluruh lapisan masyarakat (tokoh
adat, tokoh agama, pemerintah desa dan
masyarakat), terkait kepemilikan sumber daya
milik bersama, pengaturan akses sumber

Rekomendasi kebijakan
1. Menekankan pentingnya zona inti di dalam pengelolaan Lilifuk
untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
(perikanan, pesisir dan laut);
2. Diperlukan upaya penyadaran masyarakat mengenai pentingnya
pengelolaan sumberdaya berkelanjutan untuk manfaat yang
berkelanjutan bagi masyarakat di sekitarnya;
3. Memberikan dukungan pemerintah daerah dalam penguatan
regulasi dan pengawasan sumber daya serta pelestarian
tradisi dan budaya;
4. Menerapkan aturan dan sanksi yang tegas terhadap orang

TERIMA KASIH DAN MOHON


MASUKAN

Anda mungkin juga menyukai