Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KEUANGAN

LABA RUGI DAN NERACA


ISI DAN ELEMEN LAPORAN LABA RUGI

KONSEP MATCHING COST, DEFINISI HASIL, BIAYA, DAN LABA

PENGAKUAN PENGHASILAN

HUBUNGAN LABA/RUGI DAN NERACA

ISI DAN ELEMEN NERACA

INCOME SMOOTHING DAN PERUBAHAN AKUNTANSI

PERISTIWA KEMUDIAN

CATATAN DAN PENJELASAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN


Jenis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan uang utama menurut SAK :

1. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan


perusahaan pada satu tanggal tertentu

2. Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya,dan


laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu

3. Laporan Arus kas, yang memuat sumber dan pengeluaran


kas perusahaan selama satu periode

Laporan arus kas merupakan ikhtisar arus kas masuk dan


arus kas keluar yang dibagi dalam kelompok-kelompok :
Kegiatan operasi
kegiatan investasi
kegiatan pendanaan (keuangan)

Jenis laporan keuangan lainnya :


Daftar laba ditahan (retained earning statement)
Daftar perubahan modal (capital statement)
Daftar perhitungan harga pokok (cost of good
manufactured statement)
Penekanan akuntansi adalah pada pengukuran dan
pengakuan pendapatan (income statement)
ISI DAN ELEMEN DALAM LAPORAN
LABA RUGI

Yang dimaksud dengan laporan laba-rugi adalah laporan keuangan


yang menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan
pada periode tertentu.

Isi dari laporan laba-rugi adalah terdiri dari dua unsur, yaitu:
1. Revenue (hasil) atau pendapatan.

2. Expenses (beban-beban).
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan
perusahaan
seperti penjualan barang dagangan, memberikan jasa
kepada
langganan, sewa dari hak milik, meminjamkan uang dan lain

pekerjaan yang mengarah untuk mendapatkan hasil.

Penghitungan laba-rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:


a. Bentuk laporan (stafel) yang ditulis berbentuk halaman ke
bawah.

b. Bentuk sebelah-menyebelah (skontro) yang ditulis berbentuk


sebelah kiri dan sebelah
KONSEP MATCHING COST

Menurut teori matching concept, maka


biaya harus dibebankan sesuai dengan
pengakuan dan periode panghasilan.
Dalam hal sukar melakukan matching,
maka pembebanan harus dilakukan
secara rasional dan sistematis

Biaya adalah semua yang di bebankan


kepada produk barang dan jasa yang
akan dijual untuk mendapatkan
revenue.
Konsep Matching
Cost
Berdasarkan waktu pengeluaran/pembebanan biaya dan prinsip matching dikenal 2
konsep berikut :
1. Direct atau Product Matching.
Pada saat penjualan atau hasil diketahui, hasil ini di match dengan biaya yang
berkaitan dengan produk atau jasa yang dijual itu. Periode ini disebut juga biaya
produk. Konsep ini adalah konsep yang mengabaikan beberapa masalah antara lain
biaya yang belum bisa dikaitkan langsung dengan prosuk itu sehingga dalam
konsep ini semua biaya lain diluar biaya produk atau jasa itu dianggap
sebagai aktiva yang dialihkan ke periode yang akan datang.

2. Indirect atau Periode Matching.


Disini matching dilakukan antara hasil yang diperoleh dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan/sibebankan selama periode dimana digunakan bukan berdasarkan waktu
perolehan atau pembayaran ini disebut biaya periodik. Sebenarnya ini bukan murni
matching ini adalah approximation dari matching. Namun konsep ini dapet
diterimakarena beberapa alasan sebagai berikut :
a. Banyak biaya periodik secara tidak langsung dikaitkan dengan biaya pada periode
sekarang sehingga tidak berbeda antara matching menurut dasar
penggunaan atau dasar waktu pelaporan.
b. Untuk hal-hal tertentu sukar mengidentifikasi hubungan langsung antara jenis hasil
dan biaya.
c. Jika misalnya suatu biaya tidak bisa dianggap akan memberikan kontribusi
terhadap hasil yang akan datang mengapa tidak dibebankan kepada
periode sekarang.
d. Untuk biaya yang bersifat berulang-ulang dan reguler, tidak ada pengaruh material
terhadap masalah kapan dibiayakan.
e. Banyak biaya bersifat joint cost yang sukar diasosiasikan untuk hasil tertentu
sehingga memerlukan alokasi arbitrer dengan menggunakan dasar waktu.
REVENUE (Pendapatan)
Menurut PAI 84
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau
penurunan kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari
penyerahan barang dagang dan jasa atau aktivitas lainnya
dalam satu periode

Menurut FASB
Pendapatan adalah aliran masuk atau pertambahan aktiva
suatu perusahaan atau penyelesaian utang (karena
kombinasi diantara keduanya) dari penyerahan atau
produksi barang, penyerahan jasa dan atau kerugian lain
yang merupakan kegiatan utama badan usaha tersebut.

Menurut PSAK No 23
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
REVENUE
(Pendapatan)
Menurut Vernon Kam
Pendapatan adalah arus kenaikan bruto nilai aktiva dan modal
yang dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan

Aliran masuk ini meliputi :


aliran fisik, menyangkut :
peristiwa atau kegiatan produksi dan penjualan output
obyek kegiatan yaitu output atau produk itu sendiri

aliran moneter, melibatkan :


peristiwa kenaikan nilai dalam perusahaan karena kegiatan
produksi atau penjualan output perusahaan kepada para
pembeli

obyek peristiwa yaitu berupa nilai rupiah aktiva yang


diproduksi atau dijual.
Terbentuknya
Pendapatan
Terbentuknya Pendapatan dan realisasi
pendapatan
Pendapatan terbentuk dari earning process, yaitu proses
terbentuknya pendapatan. Pada umumnya earning proses melalui
tahap-tahap kegiatan berikut ini :
Pembelian jasa/produk masukan
proses produksi
penggudangan produk
penjualan kredit
pengumpulan piutang
pemenuhan jasa yang setelah penjualan

sedangkan realized process adalah diterimanya kas atau


kesanggupan membayar dari pihak pembeli produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.

Menurut Patton dan Littleton, proses realisasi ditandai dengan 2


kejadian, yaitu :
adanya kepastian perubahan produk menjadi produk aktiva
lain (potensi jasa) melalui kegiatan penjualan jasa yang sah
diperolehnya aktiva lain, biasanya aktiva lancer, sebagai
pengesahan terhadap transaksi penjualan tersebut
Pengakuan Pendapatan
Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa
depan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dan andal.

Menurut Vernon Kam


pengukuran nilai aktiva
kenaikan aktiva tersebut harus bias diukur secara andal dan
didukung oleh bukti yang cukup
adanya suatu transaksi
adanya transaksi dengan pihak eksteren yang independent
dan didasarkan pada nilai histories.
kelengkapan substansial dari proses terbentuknya pendapatan
menekankan bahwa pendapatan tidak akan diperoleh sampai
perusahaan mempunyai performance yang substansial , yaitu kalau
secara substansial proses earning tersebut telah selesai.

Menurut FASB
pendapatan baru diakui apabila jumlah moneter pendapatan telah
terealisasi atau cukup pasti akan segera terealisasi
pendapatan baru akan diakui apabila pendapatan tersebut sudah
terhimpun

Menurut KDPPLK
Pendapatan diakui apabila penghasilan telah diperoleh
Pengakuan Revenue 1
Secara umum revenue akan diakui secara :
accrual basis
berarti bahwa revenue harus dilaporkan selama kegiatan
produksi, dimana laba dapat dihitung secara proporsional
dengan penyelesaian pekerjaan

laba diakui selama kegiatan produksi dalam bentuk :


sewa, bunga, komisi diakui sebagai revenue berdasarkan
perjanjian

perusahaan professional seperti konsultan,akuntan,


notaries lebih tepat menggunakan accrual basis

revenue atas kontrak jasa panjang diakui berdasarkan


kemajuan kerja atau presentasi siap. Persentase siap
dapat dihitung dengan cara :
taksiran para ahli
jumlah biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan
taksiran biaya seluruh proyek.
revenue cost plus fixed fee contract, kontrak
berdasarkan fee yang tetap ditambah biaya tertentu
perubahan asset sebagai akibat pertumbuhan yang
menimbulkan kenaikan revenue
Pengakuan revenue
2
critical event basis
dalam metode ini yang diperhatikan adalah kejadian
penting dalam siklus operasi perusahaan, kejadian
kritis tersebut adalah :
pada saat penjualan
jika harga produk diketahui secara pasti
pertukaran telah selesai dan sudah
diketahui biaya yang dikeluarkan
jika realisasi penjualan dianggap penting
pada saat penyelesaian proyek
diterapkan bila situasi pasar stabil dan
harga komoditti juga stabil
pada saat pembayaran setelah dilakukan
penjualan
apabila penjualan yang akan dilakukan dan
penilaian yang akurat tidak dapat dilakukan
Konsep Income

Pengertian Income (Penghasilan)


Menurut KDPPLK yang dimaksud dengan
income (penghasilan) adalah peningkatan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal

Dalam SFAC no 6 ada istilah comprehensive income


(penghasilan komprehensif)
Yaitu modal perusahaan selama satu periode dari transaksi,
peristiwa lain dan keadaan dari sumber selain pemilik
perusahaan, mencakup semua perubahan modal dalam suatu
periode kecuali yang timbul sebagai akibat investasi pemilik
dan distribusi kepada pemilik

Penghasilan komprehensif meliputi :


komponen pokok, yaitu pendapatan (revenue), biaya
(expenses), laba atau keuntungan (gains) dan rugi (losses)
komponen antara (laba akuntansi ), yaitu komponen sebagai
akibat kombinasi berbagai komponen pokok seperti laba
kotor, laba usaha, laba sebelum pajak, dan laba setelah
pajak.
Konsep Income
Transaksi yang menyebabkan kenaikan aktiva,
menurut Patton dan Littleton antara lain adalah :
transaksi pembelanjaan yang bersumber
dari kreditur maupun pemegang saham
laba (gains) dari penjualan aktiva yang
bukan berupa barang dagangan seperti
aktiva tetap, surat berharga atau
penjualan anak perusahaan
hadiah, sumbangan, atau penemuan
revaluasi aktiva
penyerahan produk perusahaan
Laba
Menurut SAK,
laba hasil dari penjualan selain kegiatan utama perusahaan diklasifikasikan
tersendiri di bagian bawah dalam pos pendapatan dan laba rugi di luar
usaha

Income meliputi revenue (pendapatan) dan gain (laba)


Revenue (Pendapatan)
adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan, yang
dinyatakan dalam gross inflows
Revenue biasa disebut dan dikenal dengan istilah lain, seperti :
penjualan barang
meliputi barang yang diproduksi perusahaan dan dijual dan barang yang
dibeli untuk dijual kembali.
Seperti: barang dagang yang dibeli pengecer, tanah atau property yang
dibeli untuk dijual kembali
penjualan jasa
menyangkut pelaksanaan tugas yang secara kontraktual telah disepakati
untuk dilaksanakan selama satu periode waktu yang disepakati oleh
perusahaan
penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan :
bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau
jumlah terhutang kepada perusahaan
dividen, distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai
dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu
royalty. Pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang
perusahaan, seperti hak cipta, paten, merek dagang dsb
Pengertian Biaya (Expense)
Menurut KDPPLK
Expense disebut dengan istilah beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomis selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan equitas
yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Menurut Suwarjono expense atau expired cost adalah biaya yang digunakan istilahnya secara
berganti gantian.

Menurut SFAC No 6
Biaya adalah aliran kas keluar atau penggunaan aktiva atau terjadinya utang (atau kombinasi
keduanya) dari penyerahan atau produksi barang atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan
utama suatu perusahaan

Menurut IAI
Beban adalah biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha
menghasilkan pendapatan dalam suatu periode atau yang sudah tidak memberikan manfaat ekonomis
untuk kegiatan masa berikutnya.

Menurut Vernon Kam


Biaya adalah penurunan nilai aktiva atau kenaikan nilai utang akibat penggunaan barang atau jasa
dalam kegiatan utama perusahaan
Maka dapat disimpulkan bahwa biaya terjadi karena kegiatan-kegiatan yang menyebabkan
pengeluaran kas (atau yang pada akhirnya mengakibatkan pengeluaran kas) yang berkaitan dengan
usha untuk mendapatkan penghasilan.
Pengukuran dan Pengakuan Biaya

Dasar pengakuan biaya


biaya histories
adalah jumlah rupiah kas atau setara kas yang
dikorbankan untuk memperoleh aktiva pada saat
perolehan

biaya masuk terkini


adalah jumlah rupiah harga pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang untuk memperoleh aktiva
sejenis dalam kondisi yang sama

setara kas
adalah jumlah rupiah kas yang terealisir dengan cara
menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam
kondisi perusahaan normal
Pengakuan Biaya

Cost memiliki 2 kedudukan, yaitu :


sebagai aktiva yang disajikan pada neraca
cost sebagai beban atau expired cost yang disajikan dalam
laporan laba rugi.

Menurut KDPPLK
Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan
tertentu yang diperoleh.
Proses ini disebut sebagai pengaitan biaya dengan
pendapatan dan melibatkan pengakuan penghasilan dan
beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan
secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau
peristiwa yang sama.
Klasifikasi Biaya

Klasifikasi harga pokok barang yang terjual (cost of good sold)


biaya administrasi dan umum
biaya pemasaran

klasifikasi biaya tetap dan biaya variable


dalam hal ini klasifikasi atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume
aktivitas.
Biaya tetap adalah biaya yang konstan tidak berubah walaupun ada perubahan
volume aktifitas
Biaya variable adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional dengan
perubahan volume aktivitas.

Cara penandingan biaya :


berasosiasi atas dasar sebab akibat
merupakan cara yang dianggap ideal walaupun sulit untuk membuktikan apakah
barang dan jasa yang digunakan memberikan kontribusi untuk menciptakan
pendapatan

alokasi secara sistematis


apabila diyakini bahwa periode tertentu akan menerima manfaat dari aktiva
tertentu oleh karena itu setiap periode tersebut harus menanggung beban biaya
dari manfaat yang diperolehnya.

pengakuan segera
hal ini digunakan karena tidak semua biaya berasosiasi dalam hubungan sebab
akibat dengan pendapatan.
Gain dan Loss
Gains (laba) adalah keuntungan dari transaksi tertentu yang sifatnya
insidentil
Sedangkan penggolongan laba di luar laba tersebut adalah gain

Gain adalah naiknya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan
bukan dari kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian
lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu, kecuali
yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik

Losses adalah rugi transaksi tertentu yang sifatnya insidentil

Yaitu turunnya nilai equity dan dari transaksi yang sifatnya insidentil dan
bukan kegiatan utama perusahaan dan dari seluruh transaksi kejadian
lainnya yang mempengaruhi entity selama periode tertentu kecuali yang
berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik.

Menurut Committee on Terminology


Laba (Rugi) adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok
produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan
operasi

Menurut APB Statement


Laba (rugi) adalah kelebihan (deficit) penghasilan di atas biaya selama
satu periode akuntansi
HUBUNGAN LABA RUGI DAN NERACA
Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungannya dengan laporan laba rugi dengan
neraca dikenal 2 pendekatan, yaitu :

Artikulated approach
Yaitu laporan dianggap sebagai memiliki hubungan matematis, dimana laba rugi
hanya merupakan perubahan modal pada periode itu
Dalam pendekatan ini dikenal 2 konsep, yaitu :

revenue expense approach


konsep ini menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi, yang
diperoleh dari penggunaan (matching) biaya dan hasil yang diakui.

Assets liabilities approach


Konsep ini menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba tetapi
mengukur harta dan kewajiban.

Disini income didefinisikan sebagai perubahan dalam net asset, sehingga laporan
laba rugi dianggap merupakan pengelompokan dan pelaporan perubahan yang
terjadi dalam net aset

Non Articulated approach


Hubungan antar neraca dan laba rugi dianggap tidak ada minimal tidak
otomatis dan masing-masing berdiri sendiri antara satu dengan yang lain.
Misal : pencatatan unrealized capital atau transaksi lainnya seperti transaksi
valuta asing tidak dibukukan langsung ke laporan laba rugi tetapi langsung
dicatat dalam perkiraan modal
LAPORAN NERACA ( POSISI KEUANGAN )
Neraca atau disebut posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu, mengenai harta, utang dan modal.

Komponen dalam neraca :


Asset (Harta)
Menurut Commette on Terminology
Aset adalah sesuatu yang kan disajikan di saldo debet yang akan dipindahka
setelah tutup buku sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bukan karena
saldo negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debit merupakan hak
milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan
kekayaan di masa yang akan datang

Menurut APB Statement


Aset adalah kekayaan ekonomi perusahaan termasuk di dalamnya pembebanan
yang ditunda yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku.

Menurut FASB
Aset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di
masa yang akan dating oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau
kejadian yang sudah berlalu.

Maka dapat disimpulkan bahwa sesuatu dianggap asset apabila di masa yang
akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow yang positif kepada
perusahaan.
Pengakuan dan Penilaian Aktiva dan
kewajiban
Menurut APB
Pencatatan aktiva didasarkan pada kejadian kapan perusahaan
mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan
kewajiban adalah kapan muncul kepada pihak lain.

Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbanan


(exchange atau market price) pada pengalihan terjadi. Dan nilai tersebut
disebut acquisition cost.
Atau disebut historical cost

Nilai lain yang dikenal antara lain adalah :


book value
adalah harga buku yang diperoleh dari nilai perolehan histories dikurangi
akumulasi penyusutan yang telah dibebankan kepada pendapatan

replacement cost
adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain
yang sama

selling price
adalah harga penjualan

Net realizable value


adalah harga jual dikurangi biaya penjualan atau dikurangi tingkat margin
yang normal
Kewajiban / Utang ( Liabilities)
Kewajiban
Adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup
buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatan yang sesuai
dengan prinsip akuntansi

Menurut APB
Kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai
dengan prinsip akuntansi, termasuk saldo kredit yang ditunda yang bukan
merupakan utang atau kewajiban

Ada bermacam-macam kewajiban yang kita kenal, antara lain adalah :


contractual liabilities, merupakan kewajiban yang didukung oleh
perjanjian tertulis

constructive obligation, adalah kewajiban yang tidak dinyatakan


secara tertulis , seperti pembayaran cuti

equitable obligation, yaitu kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak


dan hanya karena kewajiban moral

contingent liabilities, adalah situasi yang menggambarkan


ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan keuntungan atau
kerugian kepada perusahaan
missal jaminan yang diberikan kepada produk perusahaan yang
dijual, hadiah yang ditawarkan, atau produk yang dijual, tuntutan
pengadilan dsb.
Jenis Kewajiban
Deffered credit, adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian
memberikan pengorbanan di masa yang akan datang.
Ada 2 jenis, yaitu :
prepaid revenue, adalah penerimaan free di muka yang belum
sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk dibayar.
Deferred revenue akibat peraturan pengakuan pendapatan
Missal investment tax credit

Executory contract, adalah perjanjian yang belum dilaksanakan tetapi kita


sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi kewajiban di masa
yang akan datang.
Missal kontrak pembelian di masa yang akan datang dimana
perusahaan harus menyediakan barang di masa yang akan datang

Pengakuan dan penilaian kewajiban


Kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang
akan dibayarkan didiskontokan.
Modal pemilik (owners equity)

Equity adalah suatu hak yan tesisa atas aktiva suatu lembaga
(entity) setelah dikurangi dengan kewajibannya.

Off Balance Sheet


Adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan tetapi
karena menurut peraturan, baik aturan prinsip akuntansi
maupun atruran lainnya tidak dimasukkan dalam neraca atau
belum boleh dicatat dalam proses akuntansi.

Misal :
giro, kas bon
hak untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya,
missal plafon kredit yang belum digunakan
hak menukarkan asset keuangan lainnya yang lebh
menguntungkan
Bentuk Neraca

Staffel atau Report Form


Neraca ini dilaporkan dalam satu halaman vertical ,
disebelah atas dicantumkan asset, dan dibawahnya
disajikan pos kewajiban dan pos modal

Skontro atau T account form


Aktiva disajikan sisebelah kiri dan kewajiban serta modal
ditempatkan di sebelah kanan

Financial position Form


Pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang
lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal
kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian
dikurangi utang jangka panjang maka diperoleh modal
pemilik
Komponen dalam neraca
Komponen dalam neraca dapat digolongkan sebagai berikut :

Aktiva , diklasifikasikan menurut urutan likuiditas


aktiva lancar
Investasi
Aktiva tetap
Aktiva tidak berujud
Aktiva lain-lain

Kewajiban, diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo


kewajiban lancer
kewajiban jangka panjang
kewajiban lain-lain

Modal, diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya


modal saham
agio saham
laba ditahan
Income Smoothing Creative
Accounting.
Teory Efficiency Market Hypothesis (EMH)
menyebutkan bahwa laporan keuangan dapat
mempengaruhi pasar modal . ini berarti menunjukkan
betapa pentingnya laporan keuangan. Biasanya laba
yang stabil dimana tidak banyak fluktuasi atau varience
dari suatu periode ke periode lain dinilai sebagai prestasi
baik. Upaya menstabilkan laba ini disebut income
smoothing.

Income smoothing biasanya dilakukan dengan berbagai


cara :
o Mengatur waktu kejadian transaksi.
o Memilih prinsip atau metode alokasi.
o Mengatur penggolongan antara laba operasi normal
dan laba yang bukan dari operasi normal.
Hipotesis Perataan
Laba
Perataan income dapat dipandang sebagai upaya yang
sengaja dilakukan untuk menormalkan income dalam
rangka mencapai kecenderungan atau tingkat
income yang diinginkan.

Pengertian perataan income :


Upaya yang dengan sengaja dilakukan untuk
memperkecil atau fluktuasi pada tingkat earnings
yang dianggap normal bagi perusahaan, dalam hal
ini merupakan bagian upaya manajemen perusahaan
untuk mengurangi variasi tidak normal dalam
earnings pada tingkat yan diijinkan oleh prinsip
akuntansi dan manajemen yang sehat.
Hipotesis Perataan
Laba
Teori Gordon tentang perataan income :
proposisi 1
criteria yang digunakan manajemen corporate dalam memilih prinsip
akuntansi adalah maksimalisasi utilitas atau kemakmurannya

proposisi 2
utilitas manajemen meningkat seiring dengan keamanan kerja, level
dan tingkat pertumbuhan dalam income manajemen, dan tingkat
pertumbuhan besarnya korporasi.

proposisi 3
pencapaian tujuan manajemen dalam proposisi 2 tergantung
pada kepuaan pemegang saham terhadap kinerja korporasi

proposisi 4
kepuasan pemegang saham terhadap korporasi meningkat seiring
dengan rata-rata tingkat pertumbuhan income korporasi
Motivasi Perataan
Laba
Antara lain adalah :
peningkatan hubungan dengan kreditor, investor, dan pekerja
memperkecil siklus bisnis

menurut Gordon :

criteria yang digunakan manajemen corporate dalam memilih prinsip


akuntansi adalah untuk memaksimumkan utilitas atau kemakmuta
utilitas yang sama adalah sebuah fungsi keamanan kerja, tingkat
pertumbuhan gaji dan tingkat pertumbuhan ukuran perusahaan
kepuasan pemegang saham terhadap kinerja corporate meningkatkan
status da penghargaan terhadap manajer
kepuasan yang sama tergantung pertumbuhan dan stabilitas income
perusahaan
Motivasi Perataan Laba
Alasan perataan income menurut beidelman :
Arus earnings yang stabil mampu mendukung tingkat
dividen yang lebih tinggi daripada arus earnings yang
lebih variable dan memiliki pengaruh yang
menguntungkan dalam nilai saham perusahaan karena
risiko perusahaan yang berkurang
kemampuan melawan sifat siklus earnings yang dilaporkan
dan mengurangi korelasi return ekspektasi perusahaan
dengan return portofolio pasar

Jadi pada dasarnya alas an perataan income adalah untuk :


menetralisir ketidakpastian lingkungan dan memperkecil
fluktuasi yang besar dalam kinerja operasi perusahaan
karena siklus yang silih berganti.
mengidentifikasi karakterisasi organisasional dan
membedakan di antara berbagai perusahaan derajad
perataan mereka.
Dimensi Perataan Laba
Menurut Dascher :

perataan riil
yaitu merujuk pada transaksi actual yang
dilakukan atau tidak dilakukan atas dasar efek
perataannya terhadap income

perataan artificial
yaitu merujuk pada prosedur akuntansi yang
diimplementasikan untuk memindahkan biaya dan
atau pendapatan dari satu periode ke periode
lainnya.
Dimensi Perataan
Laba
Menurut Barnet:

perataan melalui terjadinya peristiwa dan atau pengakuan


manajemen dapat menentukan waktu terjadinya transaksi
sedemikian rupa sehingga efek transaksi tersebut terhadap income
akan cenderung memperkecil variasinya dari waktu ke
waktu.

perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu


berkaitan dengan terjadinya dan pengakuan suatu peristiwa,
manajemen memiliki kebebasan yang lebih baik untuk mengendalikan
penentuan periode yang dipengaruhi oleh kualifikasi peristiwa
tersebut

perataan melalui klasifikasi


ketika statistic laporan income selain income bersih (nilai bersih
semua pendapatan dan biaya) merupakan obyek perataan,
manajemen dapat mengklasifikasi elemen dalam laporan income untuk
mengurangi variasi dari waktu ke waktu dalam statistic
tersebut.
Enam Praktik Pengelolaan Earning
Corporate
overstatement perubahan restrukturisasi untuk membersihkan neraca

klasifikasi porsi harga yang signifikan dari suatu entitas yang diperoleh seperti
riset dan pengembangan dalam proses sehingga jumlahnya dapat dihapuskan
sebagai beban sekaligus

pembentukan kewajiban yang besar untuk biaya masa depan (dicatat sebagai
bagian dari akuntansi untuk sebuah akuisisi) guna melindungi earning masa
depan

penggunaan asumsi yang tidak realistic untuk mengestimasi kewajiban tertentu


seperti retur penjualan, kerugian piutang, dan biaya garansi sedemikian rupa
sehingga akrual yang berlebihan dapat dibalik untuk meningkatkan selama
periode berikutnya.

Pemasukan kesalahan secara sengaja dalam buku perusahaan dan pembenaran


kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan alas an materialitas

Pengakuan pendapatan sebelum proses earning selesai


Perubahan
Akuntansi
Kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan ekuitas
adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode
penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen
entitas dipandang paling tepat untuk menyajikan
posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan,
dan hasil operasi dengan sewajarnya sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum dan
karenanya diadopsi untuk penyiapan laporan
keuangan.

Literatur akuntansi menjelaskan perubahan dalam


prinsip dan estimate akuntansi dalam pengertian
keinginan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu
seperti perataan income, pengurangan biaya keagenan
berkaitan dengan pelanggaran perjanjian utang
Perubahan
Akuntansi
Badan pengatur akuntansi telah mencoba membatasi
kemampuan manajemen untuk menggunakan perubahan
akuntansi guna meningkatkan atau menurunkan income
bersih., antara lain :

APB no 20 telah menetapkan bahwa perubahan akuntansi


harus diperlakukan sebagai perubahan efek kumulatif,
mengharuskan pelaporan dalam laporan income komparatif.

Accounting Release no 177 menentukan bahwa perubahan


akuntansi dibuat untuk memperoleh metode akuntansi yang
baik, dengan menggunakan pertimbangan bisnis yang
masuk akal dalam pemilihannya

SEC menegaskan bahwa perusahaan public perusahaan


public harus menggunakan enam praktik akuntansi untuk
mengelola earning korporat :
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan, yang


mengungkapkan catatan dan penjelasan laporan keuangan, yaitu :

kebijaksanaan akuntansi
missal metode penyusutan, persediaan barang dsb

penjelasan tentang perkara di pengadilan jika ada


rencana penggabungan usaha, penjelasan transaksi yang tidak biasa

penjelasan tentang jenis saham, program pemberian saham kepada


pegawai (Employee ownership plan), dividen saham, dll

jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan

penjelasan pos penting seperti umur piutang, perincian persediaan,


aktiva tetap, biaya produksi

penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi, perkara


di majelis pajak.
Peristiwa Kemudian (subsequent event)
Peristiwa kemudian
Adalah transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan
dikeluarkan atau diumumkan.

Peristiwa kemudian kemungkinan akan menimbulkan :


menimbulkan penyesuasian terhadap laporan keuangan
jika jumlah yang ada dalam laporan keuanagn harus disesuaikan karena adanya
peristiwa kemudian yang memberikan bukti yang berkaitan dengan keadaan
yang terjadi pada pada tanggal neraca dan mempengaruhi laporan keuangan secara
material
missal debitur bangkrut mempengaruhi taksiran penyisihan piutang ragu-ragu

Peristiwa lain yang harus dilakukan penyesuaian dan pengungkapan adalah :

penjualan saham dan obligasi yang cukup besar


pembelian atau penjualan asset yang cukup besar termasuk adanya
penggabungan usaha
laba rugi dari realized dan unrealized surat berharga dari investasi
pengajuan perkara atau penyelesaian perkara di pengadilan
kerugian akibat nilai persediaan tidak ada indikasi pada tanggal neraca
kerugian akibat keadaan yang tidak diduga, spt banjir, kebakaran, pencurian,
gempa dsb
pergantian pengurus perusahaan

Peristiwa yang tidak perlu dilakukan penyesuaian adalah peristiwa normal atau yang
sifatnya tidak material di luar peristiwa di atas.

memerlukan disclosure
tidak memerlukan apa-apa
Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan neraca
adalah ketidakmampuannya menyajikan informasi current value dari asset yang
dimiliki perusahaan. Mulanya pemakai informasi menaruh kepercayaan yang besar
terhadap neraca, namun kemudian investor beralih ke earning per share sebagai
alat menilai perusahaan, maka peranan laporan keuangan laba rugi semakin
penting bagi pembaca laporan keuangan perusahaan.

Laporan tahunan
Laporan tahunan biasanya disusun oleh perusahaan go public setiap selesai
akhir tahun periode pembukuan, meliputi :
neraca yang sudah diaudit untuk 2 tahun terakhir
laporan laba rugi untuk 3 tahun terakhir
laporan keuangan penting selama 5 tahun terakhir, seperti penjualan,
laba operasi, laba per lembar saham, jumlah aktiva, utang jangka
panjang, saham istimewa, saham biasa, dan informasi lainnya yang
dianggap perlu

penjelasan manajemen tentang situasi keuangan perusahaan, hasil


operasi, likuiditas, sumber dana modal, tren yang baik dan tidak baik,
kejadian yang bersifat tidak pasti, penyebab perubahan dalam laporan
keuangan

ikhtisar informasi keuangan interim untuk tiap kuartal pada tahun yang
bersangkutan

data penting yang menyangkut segmen industri, kegiatan perusahaan


domestic dan luar negeri dan penjualan ekspor
Keterbatasan Laporan Keuangan.

Bagaimanapun besarnya manfaat laporan keuangan, seorang users harus memahami keterbatasan
yang dimiliki laporan keuangan agar dalam membacanya tidak menimbulkan salah tafsir.
Menurut PAI sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sbb :

1. Laporan keuangan bersifat historis.

2. Laporan keuangan yang bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu.

3. Proses penyusanan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi material.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila terdapat


beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya
dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dalam
bentuk hukumnya.

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam
pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapet dikuantifikasikan umumnya
diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai