Anda di halaman 1dari 96

HUKUM ISLAM

Oleh
SUDAHNAN, SH. MHum
HP. 081330405676 - 085102715264
ALAMAT : Dukuh Kapasan No. 26A. RT/RW. 04/02 Kel. Sambikerep Kec. Sambikerep Kota
Surabaya (Dekat SMPN-20 Surabaya) E-Mail : Sudah_nan66@yahoo.com
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
FAKULTAS HUKUM
RENCANA PROGRAM KEGIATAN BELAJAR SEMESTER
MATA KULIAH : Hukum Islam

BOBOT KREDIT : 2 SKS Kamu takkan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara:
TIM PENGAJAR : 1. Besse Sugiswati, S.H., MH. pintar, tamak, rajin, harta, dekat dengan guru, dan masa yang
panjang
2. Sudahnan, S.H., MHum.

No. Tatap Materi Perkuliahan


Muka
1 Satu Hukum Islam dalam Kurikulum FH
2 Dua Islam dan Hukum Islam
3 Tiga Hukum Islam dan Beberapa Istilah Kamus
4 Empat Ruang Lingkup dan Ciri2 Hukum Islam
5 Lima Sumber2 Hukum Islam
6 Enam Alquran
7 Tujuh Assunnah
8 Delapan Ar Rokyu/Ijtihad
9 Sembilan Ujian Tengah Semester
TUJUAN
HUKUM
ISLAM
DALAM
KURIKUM
FAKULTAS
HUKUM
TUJUAN HUKUM ISLAM

1. Mengerti dan memahami hukum Islam, dapat 2. Memahami dan mampu menjelaskan;
menyebutkan dan menjelaskan; a. Hubungan hukum Islam dengan hukum-
a. Sumber hukum Islam; hukum yang lain di tanah air Indonesia;
b. Asas-asas hukum Islam; b. Menunjukkan dengan tepat kedudukan
c. Al-ahkam dan al-khamsah; hukum Islam dalam sistem hukum di
d. Mampu melukiskan dan memaparkan
sejarah pertumbuhan dan perkembangan Indonesia dan tepatnya dalam
hukum Islam dari dahulu sampai pendidikan hukum nasional.
sekarang.
1. Alasan sejarah;
2. Alasan penduduk;
S AN RAN
A A 3. Alasan yuridis;
AL LAJ
BE 4. Alasan konstitusional;
M
PE 5. Alasan Ilmiah.
ALASAN SEJARAN

Pada Pemerintahan Belanda telah diajarkan


hukum Islam yang disebut
Muhammedaansch Rech dan kemudian
ALASAN PENDUDUK dilanjutkan saat Indonesia merdeka.
Penyebutan Mohammedanism sebagai
Sesuai dengan sensus yang telah diadakan agama Islam dan Mohammedan Law
hampir 90% penduduk Indonesia beragama (Inggris) sebagai Hukum Islam dan tidak
Islam; tepat disebut Mohammedaansch Recht.
a. Secara normatif;
Bagian dari hukum Islam yang mempunyai
sanksi kemasyarakatan apabila norma-
ALASAN YURIDIS
normanya dilanggar, seperti; zakat, haji,
shalat, dll. Setiap bagian hukum yang
mengatur hubungan dengan Tuhan.

b. Secara yuridis;
Bagian dari hukum Islam yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia lain
dan benda dalam masyarakat. Bagian
hukum ini menjadi hukum positif
berdasarkan atau petunjuk UU, seperti;
Hukum Perkawinan, Pengelolaan zakat, dll.
MENURUT HUZAIRIN

1. Dalam negara Indonesia tidak boleh terjadi


atau berlaku sesuatu yang bertentangan
dengan kaidah-kaidah Islam bagi agama
Islam, kaidah-kaidah Nasrani bagi agama
ALASAN KONSTITUSIONAL Kristen, kaidah-kaidah Hindu-Bali bagi
agama Hindu-Bali.
Bahwa di dalam Negara Indonesia tidak
Pasal 29 ayat 1 UUD 1945, dinyatakan boleh berlaku hukum yang bertentangan
bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas dengan norma-norma agama dan
Ketuhanan Yang Maha Esa. kesusilaan bangsa Indonesia.
2. Negara Indonesia wajib menjalankan syariat Islam
bagi orang Islam, syariat Nasrani bagi orang Nasrani
dan syariat Hindu-Bali bagi orang Hindu-Bali,
menjalankan syariat memerlukan perantara
kekuasaan Negara.
Negara Indonesia wajib menjalankan dalam
makna menyediakan fasilitas agar hukum yang
berasal dari agama yang dipeluk bangsa
Indonesia dapat terlaksana sepanjang
pelaksanaan hukum agama itu memerlukan
bantuan alat kekuasaan atau penyelenggaraan
negara. Artinya penyelenggara negara
berkewajiban menjalankan syariat agama yang
dipeluk oleh bangsa Indonesia untuk
kepentingan pemeluk agama yang
bersangkutan.
3. Syariat yang tidak memerlukan bantuan
kekuasaan negara untuk melaksanakannya
karena dapat dijalankan sendiri oleh setiap
pemeluk agama yang bersangkutan,
menjadi kewajiban pribadi pemeluk agama
itu sendiri menjalankan menurut agamanya
masing-masing.

Hukum Islam telah lama dipelajari dan dikaji


oleh orang yang beragama Islam maupun
H
IA

non Islam, mempelajari hukum Islam


M

dengan tujuan berbeda dan pada awalnya


IL
N

dengan tujuan untuk mempertahankan


SA

kemerdekaan Indonesia.
A
AL
PANDANGAN PARA SARJANA
Rene David;
Tidak mungkin seseorang memperoleh
gambaran yang jelas mengenal Islam
sebagai satu kebulatan, kalau orang
tidak mempelajari hukumnya.
Snouck Hurgronje;
Teori resepsi yang dikembangkan oleh
van vollehoven dan B. Terhaar.
Hukum Islam sering dilanggar dalam
praktek, dalam masyarakat hukum Islam
tidak berlaku tapi yang berlaku hukum
adat.
Pernyataan ini dibantah oleh H.M.
Rasjidi, bahwa dimana saja setiap
teori sering dilanggar.
DUA

ISLAM DAN HUKUM


ISLAM
Islam berasal dari (bahasa arab), (aslama,
yuslimu, islaman) yang bermaksud berserah
diri, tunduk, patuh dan ia juga bermaksud
selamat, sejahtera serta damai.
Al-islm, dengarkan: "berserah diri
kepada Tuhan") adalah agama yang
mengimani satu tuhan, yaitu Allah.
Islam termasuk agama samawi (agama-
agama yang dipercaya oleh para
pengikutnya diturunkan dari langit) dan
termasuk dalam golongan agama Ibrahim.
Islam dianut Lebih dari 1/4 milyar orang
pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam
sebagai agama terbesar kedua di dunia.
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan
Muslim, adapun lebih lengkapnya adalah
Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi
perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan
firman-Nya kepada manusia melalui para nabi
dan Rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan
sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad
SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang
diutus ke dunia oleh Allah.
Umat Islam percaya bahwa semua makhluk
yang berada di alam merupakan ciptaan Allah,
termasuk tumbuh-tumbuhan, binatang, angin,
air, bumi, bulan, matahari, bintang dan
segalanya adalah patuh dan tunduk kepada
ketentuan yang ditetapkan oleh Allah.
Semua makhluk termasuk para Malaikat dan
sebahagian manusia dan Jin yang mematuhi
terhadap perintah Allah adalah Islam kecuali
iblis dan sebahagian dari jin yang ingkar
kepada perintah Allah.
KELOMPOK ISLAM

a. Sunni (ahli sunnah wal jemaah)


b. Syiah. PERBEDAAN KELOMPOK ISLAM
Disebabkan oleh perbedaan pendapat dan
penafsiran tentang ajaran Islam.
Bagaimanapun, semua kelompok yang
berlainan faham ini tetap percaya bahwa
Tuhan itu Allah dan dalam Islam ada rukun
Islam dan rukun Iman yang menjadi pijakan
amalan mukmin.

KONSEP ISLAM

1. Iman;
2. Amal;
3. Ihsan.

PENGERTIAN AMAL
Amal adalah berkait rapat dengan
tanggungjawab seseorang Muslim yang
perlu dilakukan, Rukun Islam yang lima.
Membaca Shahadah, Mendirikan Sholat
lima waktu, Berpuasa pada bulan
Rhomadan, Membayar Zakat (mall dan
fitrah), Menunaikan Ibadah haji yang
mampu.
PENGERTIAN IMAN

Iman adalah berkaitan dengan kepercayaan


(aqidah) seorang Muslim. Kepercayaan dimaksud
harus bersandarkan kepada enam perkara yang
disebut Rukun Iman. Percaya pada Allah,
Percaya pada Nabi dan Rasul, Percaya pada
Malaikat, Percaya pada Kitab, (Taurat, Injil,
Sabur, Alquran) Percaya pada Hari Akhir,
Percaya pada Takdir (baik dan buruk)

PENGERTIAN IHSAN
Ihsan adalah menyentuh adab, adab/prilaku
terhadap kehidupan seorang Muslim baik terhadap
Allah maupun kepada sesama manusia dan
lingkungannya.
Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh
Rasulullah Muhammad saw. sehingga untuk
mengerti / memahami Islam haruslah bersandar
kepada informasi dari Allah (Al Quran) dan Nabi
Muhammad saw (Hadits).
Hanya Sang Pembawa Risalah (Nabi) yang berwenang memberi
pengertian tentang agama yang dibawanya. Penilaian seseorang
terhadap sesuatu sangat tergantung kepada pengetahuan dan
pemahaman orang tersebut kepada sesuatu yang dinilainya.
Dalam Al Qur'an Allah berfirman:
Wa ma utiitum minal 'ilmi illa qaliilaa" (dan tidaklah Aku
memberikan ilmu kepada manusia kecuali sedikit);
Innahu kaana dzaluuman jahuula" (sesungguhnya manusia itu
sangat dzalim dan bodoh).
Oleh karenanya, manusia itu perlu diberi
petunjuk dan dibimbing. Allah memberi
petunjuk melalui RasulNya, dan Rasul
itulah yang memberi bimbingan kepada
manusia berdasar wahyu Allah. Manusia
diciptakan oleh Allah dan Allah pula
yang mengurusnya, bahkan seluruh
alam ini.
Islam adalah agama sejak adanya
manusia dan syariatnya (aturannya)
terus berkembang sesuai
perkembangan zaman, hingga akhirnya
Allah menyempurnakan agama Islam
dengan syariat yang dibawa oleh
RasulNya (Muhammad saw) sebagai
penutup nabi dan Rasul sebelumnya
dan tidak ada lagi nabi maupun Rasul
yang diutus sesudahnya.
Dalam Al Quran surat Al Maidah : 3,
Allah berfirman:
"Pada hari ini telah Aku
sempurnakan untukmu agamamu,
dan telah Kucukupkan nikmatKu
atasmu dan telah kuridhoi Islam
menjadi agamamu".






Surat Al-Maidah
3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir telah
putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-
ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
KERANGKA DASAR ISLAM
Agama Allah yakni Islam, agama yang
sempurna, yang tidak ada keraguan 1. Aqidah;
atasnya. dan barangsiapa yang beragama 2. Syariah;
Islam maka akan diterima oleh Allah karena 3. Akhlak.
agama Islam Agama Allah.
Agama Islam bersumber dari wahyu
(Alquran) dan Sunnah (Al-Hadis), Ajaran
Islam bersumber dari rayu (akal pikiran)
manusia melalui ijtihad, ajaran Islam adalah
penjelasan dari agama Islam, dengan
mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ikhsan
yang berasal dari hadis Nabi Muhammad
SAW.
Aqidah, secara etimologis (menurut ilmu bahasa
PENGERTIAN AQIDAH
yang menyelidiki asal-usul kata serta perubahan-
perubahan dalam bentuk dan makna) adalah
ikatan, sangkutan.
Aqidah dalam pengertian teknis adalah iman,
keyakinan yang menjadi pegangan hidup setiap
pemeluk agama Islam. Aqidah, karena itu selalu
ditautkan dengan rukun iman atau arkanul iman
yang merupakan asas seluruh ajaran Islam.
Pembahasan aqidah dilakukan oleh ilmu tersendiri
yang disebut ilmu kalam (ajaran Islam) yakni ilmu
yang membahas dan menjelaskan tentang kalam
Ilahi (mengenai aqidah), atau ilmu tauhid karena
membahas tentang keesaan Allah (tauhid) atau
usuluddin karena membahas dan memperjelas
asas agama Islam.
PENGERTIAN SYARIAH
a. Kaidah ibadah;
I AH
Syariah, dalam pengertian etimologis adalah AR
b. Kaidah muamalah.
Y
jalan yang harus ditempuh (oleh setiap umat S
Islam). I AN
ERT
Syariah dalam arti teknis adalah
ENG
seperangkat norma Ilahi yang mengatur P
hubungan manusia dengan manusia lain KAIDAH IBADAH
dalam kehidupan sosial, hubungan manusia Dalam arti khusus atau yang disebut juga
dengan benda dan alam lingkungan kaidah murni, mengatur cara dan upacara
hidupnya. hubungan langsung manusia dengan Tuhan.
1. Berkenaan dengan sikap dan perbuatan
manusia terhadap Khalik (Tuhan Maha
Pencipta); AJARAN AKHLAQ
2. Berkenaan dengan sikap dan perbuatan
terhadap sesama makhluk (segala yang
diciptakan oleh Khalik).
PENGERTIAN AKHLAQ
Akhlak berasal dari kata khuluk yang berarti
perangai, sikap, tingkah laku, watak, budi
pekerti. Perkataan itu mempunyai hubungan
KAIDAH MUAMALAH dengan sikap, perangai, tingkah laku atau
budi pekerti manusia terhadap Khalik
Mengatur hubungan manusia dengan
(pencipta alam semesta), dan Makhluk
manusia lain dan benda dalam masyarakat. (yang diciptakan).
PENGERTIAN HUKUM ISLAM

Hukum yang bersumber dari agama Islam


yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha
Esa. agama Islam bukanlah agama yang
didasarkan pada pribadi penyebarnya,
tetapi pada Allah sendiri. Di dalam Islam,
Tuhanlah yang menjadi pusat segala-
galanya. Peranan Nabi Muhammad sebagai
utusan Allah hanyalah menyampaikan
ajaran dan pokok-pokok hukum yang
berasal dari Allah.

BERLAKUNYA HUKUM ISLAM DI INDONESIA

1.Secara Normatif;
2.Secara Formal Yuridis.
SECARA NORMATIF

Bagian hukum Islam yang mempunyai


sanksi kemasyarakatan apabila norma-
normanya dilanggar. Kuat tidaknya sanksi
kemasyarakatan dimaksud tergantung pada
kuat lemahnya kesadaran umat Islam akan
norma-norma hukum Islam yang bersifat
normatif itu, seperti : Fatwa MUI, Fatwa NU
tentang Operasi Plastik dan Merokok bagi
orang hamil, dll.
Hukum Islam secara normatif di Indonesia,
diantaranya dalam pelaksanaan ibadah
sholat, puasa, zakat dan haji. Hampir semua
bagian hukum Islam yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan bersifat
normatif.
SECARA FORMAL YURIDIS

Bagian hukum Islam yang mengatur


hubungan manusia dengan manusia lain dan
benda dalam masyarakat. Bangunan hukum
Islam ini menjadi hukum positif berdasarkan
atau karena ditunjuk oleh peraturan
perundang-undangan, seperti :
a.Hukum perkawinan UU No. 1/1974;
b.Perbankan Syariah UU No. 21/2008;
c.Surat Berharga Bank Syariah UU No.
19/2008;
d.Peradilan Agama UU No. 3/2006 Jo UU
No. 50/2009;
e.Yurisprudensi;
f. Hukum wakaf UU No. 41/2004;
g.Hukum zakat UU No. 23/2011;
h.Kompilasi Hukum Islam Kepres No. 1/1991
dan KepMenAgama No. 154/1991;
i. Kompilasi Hukum Syariah PerMa No. 2/2008.
j. Pengelolaan Zakat PP No. 14/2014;
k.Penyelenggaraan Ibadah Haji PP No. 79/2012;

Hukum Islam adalah hukum yang bersumber


dari agama Islam yang berasal dari Allah,
Tuhan Yang Maha Esa. Dan berbeda juga
dengan agama-agama yang lain, agama Islam
bukanlah agama yang didasarkan pada
pribadi penyebarnya, tetapi pada Allah sendiri.
Di dalam Islam,
Tuhanlah yang
menjadi pusat
segala-
galanya.
Peranan Nabi
Muhammad
sebagai utusan
Allah hanyalah
menyampaikan
ajaran dan
pokok-pokok
hukum yang
berasal dari
Allah.

Hukum islam adalah hukum Allah yang


menciptakan alam semesta ini, termasuk
manusia didalamnya. Hukum islam ada
yang tersurat dalam Alquran dan ada yang
tersirat dibalik hukum yang tersurat dalam
Alquran itu. dan selain itu ada hukum Allah
yang tersembunyi dibalik Alquran. Hukum
yang tersirat dan tersembunyi inilah yang
harus dicari, digali dan ditemukan oleh
manusia yang memenuhi syarat melalui
penalarannya.
SIFAT HUKUM ISLAM

1. Tersurat yang bersifat zhanni dalam Alquran


dan Assunnah;
2. Tersirat dan tersembunyi dibalik lafaz
didalam Alquran dan Alhadis.

Ra`yu atau ijtihad manusia yang memenuhi


syarat berperan tanpa batas mengikuti dan
mengarahkan perkembangan masyarakat
manusia, menentukan hukum dan
mengatasi berbagai masalah yang timbul
sebagai akibat perkembangan zaman, ilmu,
dan teknologi yang diciptakannya.
Jika dikaji dengan teliti hukum-hukum ilahi yang tersurat dalam Alquran dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa tujuan Allah menciptakan dan menetapkan hukumnya
adalah untuk keselamatan atau kemaslahatan hidup manusia.
Dengan berpedoman kepada kemaslahatan manusia, para mujtahid akan dapat
selalu mengikuti dan mengendalikan perkembangan masyarakat, menemukan hukum
bagi satu masalah baru yang muncul dan merumuskan kembali garis garis hukum
mengenai hukum tersurat.
PEMAHAMAN HUKUM ISLAM
(Menurut daud ali)

1. Harus dipelajari dalam kerangka dasar ajaran islam, yang menempatkan


hukum islam sebagai salah satu bagian dari agama islam;
2. Harus dihubungkan dengan iman (akidah) dan kesusilaan (ahlak, etika, atau
moral), karena dalam sistem hukum islam, iman, hukum dan kesusilaan itu
tidak dapat dicerai pisahkan;
3. Harus dikaitkan dengan beberapa istilah kunci, diantaranya adalah syariah
dan figh yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dicerai pisahkan;
4. Mengatur seluruh tata hubungan kehidupan manusia, baik dengan tuhan,
dengan diri sendiri, dengan manusia lain, dan benda dalam masyarakat serta
alam sekitarnya.
Al-Islam Al-Din

Seluruhnya mempunyai syariah

Akhir
Nabi Adam Zabur Taurat Injil Alquran Zaman

Fiqih (Fatwa/Docrine
Nabi Daut Nabi Isa

Nabi
Nabi Musa
Muhammad
Hukum/Ligalitas
HUKUM ISLAM
DAN BEBERAPA
ISTILAH KAMUS
M
LA
IS
M
KU
HU
ER
MB
SU
AN
TI
ER
NG
PE

1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976:974)


sumber adalah asal sesuatu.
2. Sumber hukum Islam adalah asal (tempat pengambilan) hukum Islam.
3. Dalam Kepustakaan Hukum Islam di Indonesia, sumber hukum Islam sering
disebut dengan dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau dasar
hukum Islam (M. Tolchah Mansoer, 1980:24; Mukhtar Yahya, 1979:21).
4. Allah telah menentukan sendiri sumber hukum (agama dan ajaran) Islam yang
wajib diikuti setiap seorang muslim.
5. Menurut Alquran surat Al-Nisa (4) ayat 59; (Setiap muslim wajib mentaati
(mengikuti) kemauan atau kehendak Alllah, kehndak rasul dan kehendak ulil
amri yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau penguasa).


Surat An-Nisaa
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya .
PENGERTIAN HUKUM
M ISLAM
AH H UK U Hukum Islam, dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah, hukum
ISTIL
tersebut juga mengatur manusia dalam berbagai hubungan. Hubungan itu
antara lain hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan
1. Hukum; dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan
2. Hukm dan Ahkam; manusia dengan benda dalam masyarakat serta alam sekitarnya, hubungan-
3. Syariat; hubungan tersebut disebut interaksi.
Interaksi manusia dalam berbagai tata hubungan itu diatur oleh seperangkat
4. Fiqih dan Fiqh;
ukuran tingkah laku yang di dalam bahasa Arab disebut hukm jamaknya
ahkm.
PENGERTIAN HUKM DAN AHKAM

Perkataan hukum dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa


Arab yaitu hukm.
Hukm artinya norma atau kaidah yakni ukuran, patokan,
pedoman yang dipergunakan untuk menilai tingkah laku atau
perbuatan manusia dan benda.
Dalam hukum Islam ada lima hukm atau kaidah yang
dipergunakan sebagai patokan mengukur perbuatan manusia
baik di bidang ibadah maupun di lapangan muamalah.

1. Taklifi;
JENIS HUKUM SYARIAT
2. Wadhi.

PENGGOLONGAN
LIMA JENIS HUKUM/TAKLIFI

a. Norma atau kaidah hukum Islam yang mungkin mengandung


kewenangan terbuka, yaitu kebebasan memilih untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu perbuatan disebut jiz atau mubh atau
ibhah.
b. Norma atau kaidah hukum Islam yang mungkin mengandung anjuran
untuk dilakukan karena jelas manfaatnya bagi yang melaksanakan
(Mayfuk Zuhdi) disebut sunnat.
c. Norma atau kaidah hukum Islam yang mungkin mengandung
kaidah yang seyogyanya tidak dilakukan karena jelas tidak
berguna dan akan merugikan orang yang melakukannya disebut
makrh.
d. Norma atau kaidah hukum Islam yang mungkin mengandung
perintah yang wajib dilakukan disebut fardu atau wjib.
e. Norma atau kaidah hukum Islam yang mungkin mengandung
larangan untuk dilakukan disebut hram.
Hukum taklifi merupakan bagian dari hukum syara atau hukum
syari yang juga disebut sebagai hukum syariat. Hukum syariat
terdiri dari hukum taklifi dan hukum wadhi.

PENGERTIAN HUKUM WADHI

Hukum yang mengandung sebab, syarat, dan


halangan terjadinya hukum dan hubungan
hukum.

HUKUM WADHI

a. Sebab;
b. Syarat;
c. Halangan atau mani.
PENGERTIAN SEBAB

Menurut rumusannya merupakan sesuatu


yang tampak yang dijadikan tanda adanya
hukum Islam.
Misalnya; kematian sebab adanya
(hukum) kewarisan, akad nikah menjadi
sebab halalnya hubungan suami-istri,
dan sebagainya.
Pasal 70 s/d Pasal 76 KHI batalnya
perkawinan.

PENGERTIAN SARAT

Sesuatu yang kepadanya tergantung suatu hukum.


Misalnya; syarat wajib mengeluarkan zakat harta
adalah kalau telah mencapai nisab (jumlah
tertentu) dan haul (waktu tertentu), berwudhu
dan menghadap kiblat syarat sempurnanya
sholat seorang Muslim.
Syarat utama beristeri lebih dari seorang, suami
harus mampu berlaku adil terhadap ister-isteri
dan anak-anaknya. (Pasal 55 ayat 2 KHI)
Suami yang hendak beristeri lebih dari satu
orang harus mendapat izin dari Pengadilan
Agama. (Pasal 56 ayat 1 KHI).
PENGERTIAN HALANGAN/MANI

Sesuatu yang dapat menghalangi hubungan hukum.


Misalnya; Pembunuhan menghalangi hubungan
kewarisan, keadaan gila merupakan halangan bagi
seseorang melakukan tindakan atau hubungan hukum
(Masjfuk Zuhdi). (Pasal 173 KHI)
Dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang
pria dengan seorang wanita disebabkan : (Pasal 39 KHI)
1) Karena pertalian nasab :
a. Dengan seorang wanita yang melahirkan atau yang
menurunkannya atau keturunannya;
b. Dengan seorang wanita keturunan ayah atau ibu;
c. Dengan seorang wanita saudara yang
melahirkannya

2. Karena pertalian kerabat semenda :


a. Dengan seorang wanita yang melahirkan isterinya atau
bekas isterinya;
b. Dengan seorang wanita bekas isteri orang yang
menurunkannya;
c. Dengan seorang wanita keturunan isteri atau bekas
isterinya, kecuali putusnya hubungan perkawinan dengan
bekas isterinya itu qobla al dukhul;
d. Dengan seorang wanita bekas isteri keturunannya.
3. Karena pertalian sesusuan :
a. Dengan wanita yang menyusui dan
seterusnya menurut garis lurus ke atas;
b. Dengan seorang wanita sesusuan dan
seterusnya menurut garis lurus ke bawah;
c. Dengan seorang wanita saudara
sesusuan, dan kemanakan sesusuan ke
bawah;
d. Dengan seorang wanita bibi sesusuan dan
nenek bibi sesusuan ke atas;
e. Dengan anak yang disusui oleh isterinya
dan keturunannya.

Pasal 40 KHI.
Dilarang melangsungkan perkawinan
antara seorang pria dengan seorang wanita
karena keadaan tertentu:
a. Karena wanita yang bersangkutan
masih terikat satu perkawinan dengan
pria lain;
b. Seorang wanita yang masih berada
dalam masa iddah dengan pria lain;
c. Seorang wanita yang tidak beragama
islam.
Pasal 41 KHI Pasal 42 KHI
1) Seorang pria dilarang memadu isterinya dengan Seorang pria dilarang melangsungkan
seoarang wanita yang mempunyai hubungan perkawinan dengan seorang wanita apabila
pertalian nasab atau sesusuan dengan isterinya; pria tersebut sedang mempunyai 4 (empat)
a. Saudara kandung, seayah atau seibu atau orang isteri yang keempat-empatnya masih
keturunannya; terikat tali perkawinan atau masih dalam iddah
b. Wanita dengan bibinya atau kemenakannya. talak raj`i ataupun salah seorang diantara
2) Larangan tersebut pada ayat (1) tetap berlaku mereka masih terikat tali perkawinan sedang
meskipun isteri-isterinya telah ditalak raj`i, tetapi yang lainnya dalam masa iddah talak raj`i.
masih dalam masa iddah.
Pasal 43 KHI
1) Dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria :
a. Dengan seorang wanita bekas isterinya yang ditalak tiga kali;
b. Dengan seorang wanita bekas isterinya yang dili`an.
2) Larangan tersebut pada ayat (1) huruf a. gugur, kalau bekas isteri tadi
telah kawin dengan pria lain, kemudian perkawinan tersebut putus
ba`da dukhul dan telah habis masa iddahnya.
)Pasal 44 KHI
)Seorang wanita Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan
seorang pria yang tidak beragama Islam.
PENGERTIAN SYARIAT
Norma hukum dasar ini dijelaskan
Syariat atau syariah secara harfiah dan dirinci lebih lanjut oleh Nabi
adalah jalan ke sumber (mata) air yakni Muhammad sebagai Rasul-Nya.
Karena itu, syariat terdapat di
jalan lurus yang harus diikuti oleh setiap
dalam Alquran dan di dalam kitab-
muslim. Syariat merupakan jalan hidup kitab Hadis.
muslim. Menurut sunnah (al-qauliyah atau
Syariat merupakan ketetapan-ketetapan perkataan) Nabi Muhammad,
Allah dan ketentuan Rasul-Nya, baik umat Islam tidak pernah akan
berupa larangan maupun berupa sesat dalam perjalanan hidupnya
suruhan, meliputi seluruh aspek hidup di dunia ini selama mereka
dan kehidupan manusia. berpegang teguh atau
Dilihat dari segi ilmu hukum, syariat berpedoman kepada Alquran atau
Sunnah Rasulullah.
merupakan norma hukum dasar yang Dengan perkataan lain, umat
ditetapkan Allah, yang wajib diikuti oleh Islam tidak akan pernah sesat
orang Islam berdasarkan iman yang dalam perjalanan hidupnya di
berkaitan dengan akhlak baik dalam dunia ini selama ia
hubungannya dengan Allah maupun mempergunakan pola hidup, tolak
dengan sesama manusia dan benda ukur hidup dan kehidupan yang
dalam masyarakat. terdapat dalam Alquran dan kitab-
kitab Hadis yang sahih (otentik,
benar).
PENGERTIAN FIQIH DAN FIQH
ISTILAH HUKUM ISLAM

Fiqih memiliki arti paham atau


pengertian. Ilmu Fiqih atau a. Syariat Islam (Islamic Law);
Fiqh adalah ilmu yang b. Fiqih Islam (Islamic
mempelajari atau memahami Jurisprudence).
syariat dengan memusatkan Kedua istilah ini memiliki
perhatiannya pada perbuatan hubungan yang sangat erat,
(hukum) manusia mukallaf , dapat dibedakan tetapi tidak
dapat dipisahkan.
yaitu manusia yang
Syariat adalah landasan
berkewajiban melaksanakan fiqih, sedangkan fiqih adalah
hukum Islam karena telah pemahaman tentang syariat.
dewasa dan berakal sehat.
Orang yang paham tentang
ilmu fiqih disebut fakih atau
fukaha (jamaknya), artinya
ahli atau para ahli hukum
(fiqih) Islam.
3. Syariat adalah ketetapan Allah dan
ketentuan Rasul-Nya, karena itu
berlaku abadi.
Fiqih adalah karya manusia yang tidak
berlaku abadi, dapat berubah dari
masa ke masa.
PERBEDAAN FIQIH DAN SYARIAT
4. Syariat hanya satu.
1. Syariat, terdapat di dalam Alquran dan kitab-kitab hadis, Fiqih mungkin lebih dari satu seperti
yaitu wahyu Allah dan Sunnah Nabi Muhammad sebagai terlihat pada aliran-aliran hukum yang
Rasul-Nya. disebut dengan istilah mazahib atau
Fiqih terdapat dalam kitab-kitab fiqih, yaitu pemahaman mazhab-mazhab.
manusia yang memenuhi syarat tentang syariat dan hasil 5. Syariat menunjukkan kesatuan dalam
pemahaman itu. Islam.
2. Syariat bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup Fiqih menunjukkan keragamannya
yang lebih luas karena ke dalamnya, oleh banyak ahli (Asaf A.A. Fyzee,1955:17, H.M.
dimasukkan juga akidah dan akhlak. Rasjidi, 1958:403, Ahmad Ibrahim,
Fiqih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada 1965:2, M. Khalid Masud, 1977:22,
hukum yang mengatur manusia, yang biasanya disebut S.H. Nasr, 1981:60, Masyfuk Zuhdi,
sebagai perbuatan hukum. 1987:1).
EMPAT

RUANG LINGKUP
DAN CIRI HUKUM
ISLAM
RUANG LINGKUP DAN CIRI HUKUM ISLAM

Hukum Islam ada perbedaan


dengan hukum-hukum yang lain,
Jika dibandingkan keberadaan
hukum Islam dalam bidang
muamalah dengan hukum barat
yang sangat membedakan yaitu;
hukum privat (hukum perdata)
dengan hukum publik, maka
sama halnya dengan hukum
adat istiadat di Indonesia.

Hukum Islam bidang-bidang hukum tidak membedakan (dengan tajam) antara


hukum perdata dengan hukum publik. Ini disebabkan karena menurut hukum
Islam pada hukum perdata terdapat segi-segi hukum publik dan pada hukum
publik ada segi-segi hukum perdata, sehingga antara hukum yang satu dengan
hukum yang lainnya atau sebaliknya saling berhubungan dan keterkaitan atau
saling berkesinambungan.
Apabila Hukum Islam dalam bidang-bidang hukum memberikan bagian-bagian
yang disusun menurut sistematik hukum barat yang membedakan antara
hukum perdata dengan hukum publik, hal itu terdapat dalam susunan hukum
muamalah tetapi dalam arti yang luas.
BIDANG HUKUM PERDATA ISLAM PENGERTIAN MUNAKAHAT

1. Munakht(Pernikahan; Dari segi bahasa : Ikatan atau simpulan.


2. Wirasah (Pewarisan); Dari segi istilah Syara : Suatu ikatan atau akad yang
3. Muamalah(Kebendaan. menghalalkan pergaulan dan batas hak dan kewajiban serta
bertolong-tolongan di antara seorang lelaki dengan seorang
perempuan, yang di antara keduanya bukan mahram

PENGERTIAN WIRASAH

Mengatur segala masalah


yang berhubungan dengan
pewaris, ahli waris, harta
peninggalan, serta
pembagian warisan.
Hukum kewarisan Islam Dalam arti yang khusus mengatur masalah
disebut dengan farid. kebendaan dan hak-hak atas benda, tata
(Pasal 171 s/d 214 KHI). hubungan manusia dalam soal jual beli,
sewa-menyewa, pinjam-meminjam,
perserikatan dan sebagainya. (PMA
PENGERTIAN MUAMALAH 2/2008)
1. Jinyat;
HUKUM PUBLIK ISLAM 2. Ah-hakm as-sulthniyah;
3. Siyr;
4. Mukhasamat.
JINAYAT

Memuat aturan-
aturan mengenai
perbuatan-
perbuatan yang
diancam dengan
hukuman.

JENIS HUKUMAN

a. Jarimah
hudud;
b. Jarimah tasir.
JARIMAH
HUDUD

Perbuatan pidana yang telah


ditentukan bentuk dan batas
hukumannya dalam Alquran dan
Sunnah Nabi Muhammad.

SIYAR

Mengatur urusan perang


dan damai, tata hubungan
dengan pemeluk agama
dan negara lain.

JARIMAH
TASIR MUKHASAMAT

Perbuatan pidana yang bentuk dan


Mengatur soal
ancaman hukumannya ditentukan oleh
peradilan,
penguasa sebagai pelajaran bagi
kehakiman dan
pelakunya.
hukum acara.
Membicarakan soal-soal yang
berhubungan dengan kepala negara,
pemerintahan baik pemerintah pusat
AH-HAKM AS-SULTHNIYAH maupun daerah, tentara, pajak dan
sebagainya.
CIRI UTAMA DALAM HUKUM ISLAM

1. Merupakan bagian dan bersumber


dari agama Islam.
2. Mempunyai hubungan yang erat
dan tidak dapat dipisahkan dari
iman atau akidah dan kesusilaan
atau akhlak Islam.
3. Mempunyai dua istilah kunci, yaitu
syariat dan fiqih.
4. Terdiri dari dua bidang utama yaitu
ibadah dan muamalah dalam arti
yang luas. Ibadah bersifat tertutup
karena telah sempurna dan
muamalah dalam arti khusus dan
luas bersifat terbuka untuk
dikembangkan oleh manusia yang
memenuhi syarat dari masa ke
masa.

5. Strukturnya berlapis, terdiri dari : Nas atau Teks Alquran, sunnah Nabi Muhammad (untuk syariat), hasil
ijtihad manusia yang memenuhi syarat tentang wahyu dan sunnah, pelaksanaannya dalam praktek baik
berupa keputusan hakim maupun berupa amalan-amalan umat Islam dalam masyarakat (untuk fiqih).
6. Mendahulukan kewajiban dari hak, amal dari pahala.
7. Dapat dibagi menjadi hukum taklifi dan hukum wadhi.
8. Berwatak universal, berlaku abadi untuk umat Islam di mana pun mereka berada, tidak terbatas pada
umat Islam di suatu tempat atau negara atau pada suatu masa saja.
9. Menghormati martabat manusia sebagai kesatuan jiwa dan raga, rohani dan jasmani serta memlihara
kemuliaan manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan.
10. Pelaksanaannya dalam praktek digerakkan oleh iman (akidah) dan akhlak umat Islam.
TUJUAN HUKUM ISLAM

SENDI HUKUM ISLAM Secara umum tujuan hukum


Islam adalah kebahagiaan
hidup manusia di dunia dan di
akhirat, dengan jalan
mengambil segala yang
bermanfaat dan mencegah atau
menolak yang mudarat, yaitu
yang tidak berguna bagi hidup
dan kehidupan.
1. Hukum islam mewujudkan dan menegakkan keadilan yang merata
Dengan kata lain, tujuan hukum
bagi seluruh umat manusia (tahqiq al-adalaht);
Islam adalah kemaslahatan
2. Hukum islam memelihara dan mewujudkan kemaslahatan seluruh
hidup manusia, baik rohani
umat manusia (riayat mashalih al-ummat);
maupun jasmani, individual dan
3. Hukum islam tidak membanyakkan (mensedikitkan) beban dan
sosial. Kemaslahatan itu tidak
menghindarkan (menghilangkan) kesulitan (qillat al-taklif, nafyu al-
hanya untuk kehidupan di dunia
haraf wa rafu al-masyakkat);
saja tetapi juga untuk
4. Pembebanan yang bertahap (tadarruj fi al-tasyri);
kehidupan yang kekal di
5. Masing-masing orang hanya memikul dosanya sendiri.
akhirat.
TUJUAN HUKUM ISLAM
Abu Ishaq al Shatibi, (m.d. 790/1388) PENGERTIAN MEMELIHARA AGAMA
(hifdz al-din)

1. Memelihara agama (hifdz al-din);


Suatu yang harus dimiliki oleh manusia supaya
2. Memelihara Jiwa (hifdz al-nafs);
martabatnya terangkat lebih tinggi dari martabat
3. Memelihara Akal (hifdz al-agl);
makhluk lain untuk memenuhi hajat jiwanya.
4. Memelihara Keturunan (hifdz al-nasl);
Pengakuan iman dengan mengucapkan dua kalimat
5. Memelihara Harta Benda dan kehormatan (hilfdz al-
shakhadat, misalnya; Pelaksanaan Ibadah sholat.
malwa al-irdh).

PENGERTIAN MEMELIHARA JIWA


(hifdz al-nafs)

Tujuan memelihara jiwa untuk melarang setiap orang


islam melakukan pembunuhan atau perbuatan
tercela lainnya.
PENGERTIAN MEMELIHARA AKAL
(hifdz al-agl)

Untuk membedakan antara manusia dengan


makhluk lainnya; PENGERTIAN
a. Manusia telah dijadikan dalam bentuk yang paling MEMELIHARA HARTA BENDA DAN KEHORMATAN
baik dibanding makhluk lainnya; (hilfdz al-malwa al-irdh)
b. Manusia dianugrahi akal. Pengakuan hak pribadi, menyewa, jual beli dan
mengharamkan riba, kemudian disepakati oleh
PENGERTIAN MEMELIHARA KETURUNAN ilmuwan hukum islam lainnya.
(hifdz al-nasl) Kelima tujuan Islam di dalam kepustakaan disebut
al-maqasid al-khamsah atau al-maqasid al-shariah
Untuk memelihara kemurnian keturunan, sehingga (tujuan-tujuan hukum Islam).
islam mengatur tata cara perkawinan dan melarang
perzinahan;
SEGI SEGI TUJUAN HUKUM ISLAM

1. Pembuat Hukum Islam yaitu Allah dan Rasul-Nya.


2. Pelaksana Hukum Islam yaitu Manusia yang menjadi
pelaku.
TUJUAN PEMBUAT HUKUM ISLAM a. Untuk memenuhi keperluan hidup manusia yang bersifat primer,
sekunder dan tertier yang dalam kepustakaan hukum Islam masing-
masing disebut dengan istilah daruriyyt, hajjiyt, dan tahsiniyyt.
b. Untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Supaya dapat ditaati dan dilaksanakan dengan baik dan benar, manusia
wajib meningkatkan kemampuannya untuk memahami hukum Islam
dengan mempelajari usul al fiqh yakni dasar pembentukan dan
pemahaman hukum Islam sebagai metedologinya.

PENGERTIAN KEBUTUHAN PRIMER


(daruriyyt)
Kebutuhan utama yang dilindungi dan dipelihara
sebaik-baiknya oleh hukum Islam agar kemaslahatan
hidup manusia benar-benar terwujud.

PENGERTIAN KEBUTUHAN SEKUNDER


(hajjiyt)
Kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai
kebutuhan primer, misalnya kemerdekaan,
persamaan dan sebagainya, yang bersifat
menunjang eksistensi kebutuhan primer.
PENGERTIAN KEBUTUHAN TERTIER TUJUAN PELAKSANA HUKUM
(tahsiniyyt)
Untuk mencapai kehidupan yang
berbahagia dan sejahtera.

Kebutuhan hidup manusia selain dari yang sifatnya


primer dan sekunder itu yang perlu diadakan dan
diperlukan untuk kebaikan hidup manusia dalam
masyarakat, misalnya; sandang, pangan, perumahan
dan lain-lain.
KAIDAH HUKUM ISLAM

Kaidah hukum islam (al-qawaid al-fiqhiyah) adalah


kaidah umum yang disusun oleh para ulama
berdasarkan norma yang terdapat dalam nash
alquran dan hadist untuk dijadikan pedoman dalam
menentukan hukum pada setiap peristiwa.

KAIDAH HUKUM ISLAM


SEBAGAI PEDOMAN KAIDAH HUKUM LAIN

a. Kesulitan tidak bisa dihilangkan dengan kesulitan lagi atau yang


menimbulkan kesulitan;
STI

b. Keadaan darurat itu membolehkan yang dilarang;


AD

c. Keadaan darurat diukur menurut kadarnya;


NH

d. Menghindari kesulitan harus didahulukan dari mendatangkan


DA

kemaslahatan.
AN
Q UR
AL
M
LA

1. Segala urusan menurut


DA

niatnya;
AH

2. Kemudharatan atau kesulitan


ID
KA

itu, harus dihilangkan;


3. Adat kebiasaan itu dapat
menjadi landasan hukum;
4. Keyakinan tidak dapat
dihilangkan dengan keraguan;
5. Kesukaran, kesulitan
mendatangkan kemudahan.
LIMA

SUMBER HUKUM ISLAM


PENGERTIAN SUMBER HUKUM ISLAM

Sumber hukum Islam adalah asal (tempat pengambilan) hukum Islam.


Dalam hukum Islam di tanah air kita, sumber hukum Islam, kadang-
kadang disebut dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau
dasar hukum Islam (M. Tolchah Mansoer, 1980, 24; Mukhtar Yahya,
1979:21). Allah telah menentukan sendiri sumber hukum (agama dan
ajaran) Islam yang wajib diikuti oleh setiap Muslim.
Menurut Alquran surat Al-Nisaa (4) ayat 59, setiap Muslim wajib
mentaati dan mengikuti) kemauan atau kehendak Allah, kehendak
rasul dan kehendak ulil amri yakni orang yang mempunyai kekuasaan
atau penguasa. Yang ditetapkan Allah dalam Alquran itu dirumuskan
dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad dengan sahabat
Beliau Muaz.

SUMBER HUKUM ISLAM


(hadis Muaz bin Jabal)

1. Alquran,
2. As-Sunnah, Akal pikiran dalam kepustakaan hukum Islam, disebut ar-rayu atau
3. Akal pikiran manusia yang pendapat orang atau pendapat orang-orang yang memenuhi syarat
memenuhi syarat untuk untuk menentukan nilai dan norma (khaida) pengukur tingkah-laku
berijtihad. manusia dalam segala bidang hidup dan kehidupan.
SUMBER HUKUM ISLAM
(MUZHAB SYAFII)


Surat Al-Dhariyaat
1. Alquran; 56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
2. As-Sunnah atau Al-
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Hadis;
3. Al-Ijma, dan;
4. Al-Qiyas.

Keempat sumber hukum Islam yang disebut


oleh Muzhab Syafii disepakati oleh para ahli
hukum (mazhab) yang lain. Karena itu, Syafii
dianggap sebagai arsitek agung,
pembangunan (teori) ilmu pengetahuan
hukum Islam. istishab dan urf yang
dipergunakan oleh mazhab Hanafi serta al-
masalih al-mursalah (akan dijelaskan bahwa)
yang dikemukakan oleh mahzab Maliki.






Surat Al-Maidah
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain
itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,
Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,



Surat Al-Jaatsiyah
18. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui.




Surat Al-Hasyr
7. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal
dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-
orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat
keras hukumannya.
SUMBER HUKUM ISLAM UMUMNYA
PENGERTIAN ALQURAN

1. Alquran;
2. As-Sunnah (Al-Hadis); Sumber hukum Islam pertama dan utama. Ia
3. Akal pikiran (ar-rayu) manusia yang memuat kaidah-kaidah hukum fundamental
memenuhi syarat untuk berijtihad (asasi) yang perlu dikaji dengan teliti dan
karena pengetahuan dan dikembangkan lebih lanjut. Menurut keyakinan
pengalamannya, dengan umat Islam, yang dibenarkan oleh penelitian
mempergunakan berbagai jalan ilmiah terakhir (Maurice Bucaille,1979:185).
(metode) atau cara.

Alquran adalah kitab suci yang memuat wahyu (firman) Allah, Tuhan Yang Maha Esa, asli seperti yang
disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasulnya sedikit demi sedikit selama
22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Makkah kemudian di Madinah untuk menjadi pedoman atau
petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan
kebahagiaan di akhirat kelak.
Alquran adalah kitab yang paling banyak dibaca bahkan dihafal oleh manusia. Setiap Muslim yang
melakukan ibadah salat paling tidak menghafal tiga buah surat (pendek) yang terdapat dalam Alquran.

1. Akidah;
2. Syariah;
3. Kisah-kisah umat manusia di masa lalu;
GARIS BESAR MUATAN
DALAM ALQURAN
4. Berita-berita tentang zaman yang akan datang (kehidupan akhirat);
5. Benih atau prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, dasar-dasar hukum
atau hukum-hukum dasar yang berlaku bagi alam semesta,
termasuk manusia di dalamnya.
a. Ibadah;
MACAM SYARIA b. Muamalah;
c. Akhlak dalam semua ruang-lingkupnya;
) Menurut penelitian para ahli, ayat-ayat Alquran yang berhubungan dengan
ibadah dan ayat-ayat hukum yang berkenan dengan keluarga sudah terinci
dan pada umumnya adalah jelas dan pasti. Karena sifatnya taabudy (harus
diikuti seperti apa adanya) hukum-hukum yang berkenaan dengan ibadah
tidak banyak dianalisis dan dikembangkan oleh pikiran manusia. Sifatnya
tetap, tidak berubah karena perubahan waktu, suasana dan lingkungan.

MUATAN AYAT-AYAT ALQURAN


(Surat al-Imran (3) ayat 7)
Ayat yang memuat ketentuan-
ketentuan pokok yang jelas artinya,
dapat dipahami dengan mudah oleh
semua orang yang mempelajarinya.
1. Muhkam (at);
2. Mustasyabih(at);

Ayat perumpamaan, yang mengandung kiasan. Ia


hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang
mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang Alquran mengenai hukum tercantum dalam
ayat-ayat muhkam, tidak pada ayat-ayat mutasyabih
atau mutasyabihat (Dusuki Haji Ahmad,1976:227,224).
Teks atau nas Alquran yang zhanni sifatnya adalah
kata atau kalimat yang menunjukan arti atau
pengertian lebih dari satu, masih mungkin ditafsirkan
oleh orang yang berbeda dengan makna yang berbeda
pula.
Wahyu yang terakhir yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad kini terdapat dalam alquran surat al-maidah (5) ayat 3,
Alquran yang menjadi sumber ketika nabi berumur 63 tahun, waktu sedang wukuf di arafah tatkala
nilai dan norma umat Islam itu melakukan haji Wada pada tanggal 9 Zulhijah tahun X Hijriyah,
terbagi dalam : bertepatan dengan tanggal 7 Maret 632 M. antara wahyu pertama
a. 30 juz (bagian), sampai dengan wahyu terakhir, berlalu waktu selama lebih kurang
b. 114 surah (surat:bab), seperti telah disebutkan diatas 23 tahun lamanya atau tepatnya
c. lebih dari 6.000 ayat, selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
d. 74.499 kata atau 325.345 AL-quran adalah sumber nilai dan norma agama dan ajaran islam. ia
huruf (atau lebih tepat menjadi pedoman hidup setiap muslim yang harus dikaji, dipahami
dikatakan 325.345 suku makna yang dikandungnya. timbullah gerakan untuk mempelajari al-
kata kalau dilihat dari segi quran secara baik dan benar. akibatnya muncullah disiplin ilmu
bahasa Indonesia). tersendiri yang khusus mempelajari al-quran yang disebut Ulumul
Quran artinya ilmu-ilmu al-quran .

PENGERTIAN ULUMUL AL-QU

Ilmu-ilmu yang ada hubungannya dengan ilmu sebab-sebab turunnya ayat-ayat,


ilmu tentang cara membaca al-quran dengan baik dan benar, ilmu tentang
penafsiran al-quran, dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan al-quran.
Al-quran juga memuat firman Tuhan sendiri dalam kata-kata yang dapat dan
mengandung makna yang tidak mudah dipahami. karena itu ia memerlukan
penjelasan dan penafsiran. penjelasan yang terbaik, otentik dan sempurna adalah
penjelasan yang diberikan oleh Nabi Muhammad dengan sunnahnya. Penjelasan
mengenai makna yang dikandungnya oleh al-quran dilakukan melalui tafsiran
orang-orang yang memenuhui syarat.
PENGERTIAN AS-SUNNAH
ATAU AL-HADIST Rasulullah yang tercatat (sekarang) dalam qitab-qitab hadist.
ia merupakan penafsiran serta penjelasan otentik tentang al-
quran.
Pentingnya kedudukan sunnah sebagai sumber nilai dan
1. Perkataan (qauliyah);
2. Perbuatan (filiyah); norma hukum islam, terjadilah gerakan untuk mencatat dan
3. Sikap diam (taqiriyah/sukutiyah). mengumpulkan sunnah nabi yang disampaikan secara lisan
turun-menurun dari satu generasi ke genarasi berikutnya.

PENGERTIAN AKAL PIKIRAN


(al-Rayu atau ijtihad)

Akal adalah ciptaan ALLAH untuk mengembangkan dan


menyempurnakan sesuatu. Kemajuan manusia dapat
terwujud karena manusia mempergunakan akalnya.Untuk
kesejahteraan hidup manusia akal diciptakan tuhan. Akal
mempunyai fungsi sangat penting dalam kehidupan
Akal pikiran manusia yang manusia, tumbuh dan berkembang menuju kesmpurnaan
memenuhi syarat untuk melalui proses.
berusaha, berikhtiar dengan Akal pikiran manusia memiliki syarat untuk berijtihad, dalam
seluruh kemampuan yang ada kepustakaan disebut arrayu atau ijtihad saja (A.Azhar
padanya memahami kaidah- Basyir,1983:6). Secara harfiyah rayu berarti pendapat dan
kaidah hukum yang pertimbangan. Seorang yang memiliki resepsi mental dan
fundamental yang terdapat pertimbangan yang bijaksana disebut orang yang
pada al-quran. mempunyai rayu (dzul ray).
DASAR HUKUM BERIJTIHAD

1. Alquran surat al-nisa (4) ayat 59 yang mewajibkan juga orang mengikuti ketentuan ulil amri (orang yang
mempunyai kekuasaan atau penguasa mereka);
2. Hadist Muaz bin jabal yang menjelaskan bahwa muaz adalah seorang penguasa (ulil amri).

Perkataan ijtihad berasal dari kata jahada artinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala daya
dalam berusaha. Dalam hubungannya dengan hukum, ijtihad adalah usaha atau ikhtiar yang sungguh-
sungguh dengan mempergunakan segenap kemampuan yang ada dilakukan oleh orang (ahli hukum)
yang memenuhi syarat untuk merumuskan garis hukum yang belum jelas atau belum ada ketentuannya
di dalam alquran dan sunnah rasulullah.

PENGERTIAN QIYAS

Menyamakan suatu kejadian yang tidak ada


nashnya/dalilnya, dengan suatu kejadian yang
sudah ada nash/hukumnya karena
disebabkan adanya kesamaan illat (sebab)
hukumnya
Kehujjahannya karena dasar pengambilan
illat-nya adalah dalil-dalil syara yakni Al-
Quran, As-Sunnah dan Ijma Shahabat
Contoh Qiyas : Larangan jual-beli pada saat
adzan Jumat (QS Al-Jumuah : 9)


Surat Al-Jumuh
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.
[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum
muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya.

SUMBER HUKUM ISLAM

SEGI
JENISNYA SIFATNYA KEKUATANNYA
KESEPAKATAN

1.ALQURN
1.DISEPAKATI. 1. WAHYU 1.QATHY
2.SUNNAH
2.TIDAK DISEPKATI 2. IJTIHAT 2.ZANNY
3.IJTIHAT

1. ALQURN 1. ALFANDY 1. IJMA


2. ASSUNNAH 2. ALJAMAI 2. QIYAS
3. DLL
ENAM

ALQURAN
PENGERTIAN ALQURAN

Alquran berasal dari Kata kerja qara-a


artinya (dia telah) membaca, kemudian
menjadi kata benda quran harfiahnya
bacaan atau sesuatu yang harus dibaca
atau dipelajari.
Alquran adalah sumber hukum Islam
pertama dan utama. Ia memuat kaidah- 1. Alquran artinya bacaan mulia, disebutkan dalam
kaidah hukum fundamental (asasi) yang Qs.al-Qiyamah : 17, 18;
perlu dikaji dengan teliti dan 2. Al-Kitab atau Kitabullah artinya kitab suci,
dikembangkan lebih lanjut. disebutkan dalam Qs.al-Baqarah: 2;
3. Al-Furqon artinya pembeda, yang membedakan
antara yang benar dengan yang batil, disebutkan
dalam Qs.al-Furqon : 1;
4. Al-Dzikr artinya peringatan, disebutkan dalam
SEBUTAN NAMA ALQURAN Qs.al-Hijr : 9;
DALIL SEBUTAN NAMA ALQURAN



Surat Al-Qiyaamah

17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.




Surat Al-Baqaarah
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa
Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.




Surat Al-Furqan

1. Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam.



Surat Al-Hijr
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.
PERBEDAAN TURUNNYA AYAT-AYAT ALQURAN

a. Ayat-ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek sedangkan


Madaniyyah panjang-panjang;
b. Surat-surat Madaniyyah terdapat perkataan ya ayyuhalladzina amanu
(wahai manusia), sedangkan surat-surat Makkiyyah adalah sebaliknya;
c. Surat-surat Makkiyyah mengandung hal-hal berhubungan keimanan,
ancaman dan pahala, kisah-kisah umat yang terdahulu yang
mengandung pengajaran dan budi pekerti sedangkan ayat-ayat
Madaniyyah mengandung hukum-hukum, seperti; hukum
kemasyarakatan, hukum ketenagakerjaan, hukum perang, hukum
Internasional dan lainnya.

KA
ND a. Ajaran-ajaran (konsepsi) mengenai kepercayaan (akidah) tawhid
U
DA NG (monotheisme), pengaturan hubungan antara tuhan, alam dan manusia;
LA AN b. Berita (riwayat) tentang keadaan ummat manusia sebelum Nabi
M IS
AR I A Muhammad, yang mengisahkan orang yang beriman dan tidak beriman;
TI L-Q
SY U c. Berita yang menggambarkan apa yang akan terjadi pada masa yang
AR RA akan datang;
I A N
T d. Peraturan-peraturan lahir yang mengatur tingkah laku manusia yang
berisi pengaturan manusia berhubungan dengan sesamanya.
KANDUNGAN ISI ALQURAN
DALAM ARTI HUKUM
PENGERTIAN ITIQADIYAH
1. Hukum Itiqadiyah;
2. Hukum khuiqiyah; Mengatur hubungan rohaniah antara manusia
3. Hukum amaliyah dengan tuhan dan hal-hal yang menyangkut dengan
keamanan, dan berkembang menjadi ilmu
PENGERTIAN ushuluddin (Ilmu kalam dan Ilmu tawhid);
HUKUM AMALIYAH

Menyangkut hubungan
lahiriah antara manusia
dengan tuhannya,
sesama manusia dan
dengan alam sekitarnya,
kemudian berkembang
ilmu syariah (ilmu fiqih).
Menyangkut tingkah laku dan moral lahir manusia MACAM HUKUM SYARIAH
PENGERTIAN HUKUM dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat,
KHUIQIYAH kemudian berkembang menjadi ilmu akhlak (ilmu 1. Hukum ibadah;
tasawwuf). 2. Hukum muamalah.
MACAM-MACAM HUKUM MUAMALA PENGERTIAN HUKUM IBADAH

Hukum yang mengatur ketentuan hubungan lahiriyah


a. Hukum perdata, yaitu ketentuan jual beli, antara manusia dengan tuhan.
gadai dan lainnya.
b. Hukum perkawinan, yaitu ketentuan hak
PENGERTIAN HUKUM MUAMALAH
dan kewajiban akibat perkawinan dan
kebutuhan biologis; Hukum yang mengatur ketentuan hubungan lahiriyah
c. Hukum waris, yaitu ketentuan yang antara manusia dengan manusia;
menyangkut hak yang timbul setelah
kematian;
d. Hukum pidana, yaitu ketentuan yang
menyangkut tindak pidana atau kejahatan
terhadap badan, jiwa, harta benda;

e. Hukum acara, yaitu ketentuan cara berperkara di Pengadilan dalam ruang untuk mendapatkan hak serta
menegakkan keadilan;
f. Hukum tata negara dan perundang-undangan, yaitu ketentuan mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya, hak dan kewajiban peminpin dan warganegara.
g. Hukum antar bangsa, yaitu ketentuan mengatur hubungan manusia dengan sesamanya berbeda negara
atau agama.
TUJUH

ASSUNNAH
PENGERTIAN
ASSUNAH/HADIST

As-Sunnah berasal dari Bahasa Arab secara etimologis berarti Jalan yang bisa dilalui atau Cara yang
senantiasa dilakukan atau Kebiasaan yang selalu dilaksanakan.
Pengertian Sunnah secara etimologis dapat ditemukan dalam Hadist ; Barang siapa yang membiasakan
sesuatu yang baik, maka ia menerima pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkan
sesudahnya, dan barang siapa yang membiasakan sesuatu yang buruk, maka ia akan menanggung
dosanya dan dosa orang-orang yang mengikuti sesudahnya (HR.Muslim).

BIDANG ILMU SUNNAH


(terminologis (istilah syariah)

1. Ilmu Hadist;
2. Ushul fight;
3. Ilmu fight.

MENURUT AHLI HADIST

Seluruh yang disandarkan kepada Nabi Muhammad, baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapan
ataupun yang sejenisnya (sifat keadaan atau himmah).
MENURUT AHLI USHUL FIQH

Segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad berupa perbuatan, perkataan, dan ketetapan yang
berkaitan dengan hukum.

MENURUT AHLI FIQH


Disamping yang disampaikan oleh ushul fiqh juga dimasudkan sebagai salah satu hukum taklifi, yang
mengandung pengertian perbuatan yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan
tidak mendapat siksa.

PERBEDAAN
ISTILAH SUNNAH, HADIST, KHABAR DAN ATSAR

Sunnah disandarkan kepada Nabi, Sahabat, dan Umat manusia.


Hadist hanya digunakan terbatas kepada apa yang datangnya dari Nabi Muhammad.
Khabar digunakan apa yang datang bukan dari Nabi.
Atsar digunakan terhadap apa yang datangnya dari sahabat, tabiin dan orang sesudahnya.

Sunnah adalah perkataan, perbuatan dan taqrir (ketetapan, persetujuan, diamnya) Rasulullah saw terhadap
suatu perbuatan perbuatan seorang shahabat yang diketahuinya.
Kemudian perkataan, perbuatan dan taqrir tersebut dijadikan sumber hukum.

1. Bayan Takid;
FUNGSI HADIST 2. Bayan Tafsir;
3. Bayan Tasyri;
PENGERTIAN BAYAN TAKID

Menetapkan dan menegaskan hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur'an, bentuk sunnah hanya
mengulangi apa yang dikatakan dalam Alquran.

PENGERTIAN BAYAN TAFSIR

Memberikan penjelasan arti yang masih samar dalam alquran, atau memperinci apa-apa yang dalam
Alquran disebutkan secara garis besar, membatasi apa-apa yang oleh Alquran disebut dalam bentuk umum
atau memberi batasan terhadap apa yang disampaikan Allah secara mutlak, misalnya; pembagian warisan.

Menetapkan sesuatu hukum dalam sunnah yang secara jelas


tidak disebutkan dalam alquran, sehingga sunnah
PENGERTIAN BAYAN TASYRI menetapkan sendiri hukum yang tidak ditetapkan dalam
alquran, misalnya; tidak dibolehkan mengawini perempuan
yang bersaudara dalam waktu yang sama(Qs. An-nisa:23).

1. Hadist Shahih;
KWALITAS HADIS 2. Hadist Hasan;
3. Hadist Dlaif.
Hadist yang diriwayatkan oleh rawy yang adil,
PENGERTIAN HADIST SHAAHIH sempurna ingatannya, sanadnya bersambung-
sambung tidak berillat dan tidak janggal (syadz).

Hadist yang diriwayatkan oleh orang yang adil,


namun kurang kuat ingatannya, sanadnya
PENGERTIAN HADIST HASAN
bersambung-sambung tidak berillat dan tidak
janggal.

Hadist yang kehilangan satu syarat atau lebih dari


PENGERTIAN HADIST HASAN
syarat-syarat hadist shahih atau hadist hasan.

Sunnah menjadi sumber hukum Islam


(mashadir al ahkam) dan dalil hukum
(adillat al ahkam); MACAM SUNNAH
1. Sunnah filiyyah;
2. Sunnah quuliyyah;
3. Sunnah taqririyah.
Perbuatan yang dilakukan Nabi, yang dilihat, atau
PENGERTIAN
SUNNAH FILIYYAH diketahui dan disampaikan para sahabat kepada
orang lain, misalnya; Tata Cara melakukan sholat.

Ucapan Nabi, yang didengar oleh dan disampaikan seorang


PENGERTIAN SUNNAH
atau beberapa sahabat kepada orang lain, misalnya; Tidak QUULIYYAH
sah sholatnya yang tidak membaca alfatihah.

Perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan di


PENGERTIAN SUNNAH hadapan atau sepengetahuan Nabi, tetapi Nabi
TAQRIRIYAH hanya diam dan tidak tidak mencegahnya, (diamnya
Nabi menunjukkan persetujuan)
DALIL PEDOMAN SUNNAH

Surat An-Najm
3. Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).







Surat Al-Anam
50. Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak
(pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang
malaikat. aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang
yang buta dengan yang melihat?" Maka Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?
DELAPAN

AR-RUKYU
ATAU IJTIHAD
PENGERTIAN IJTIHAT

Akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk


berusaha, berikhtiar dengan seluruh kemampuan
yang ada padanya memahami kaidah-kaidah
hukum yang fundamental yang terdapat pada al- Akal adalah ciptaan ALLAH untuk
quran. mengembangkan dan menyempurnakan
Secara etimologis ijtihad berarti mencurahkan sesuatu. Kemajuan manusia dapat terwujud
segala kemampuan atau memikul beban, secara karena manusia mempergunakan akalnya.
termonologis ijtihad berarti mencurahkan Untuk kesejahteraan hidup manusialah akal
kemampuan untuk mendapatkan hukum syara itu diciptakan tuhan.
(hukum Islam) tentang suatu masalah dari sumber Akal mempunyai fungsi sangat penting
(dalil) hukum yang tafshily (rinci). dalam kehidupan manusia, tumbuh dan
berkembang menuju kesmpurnaan melalui
proses.
TATA CARA IJTIHAT
1. Ijtihad dimungkinkan dilakukan secara kolektif, atau secara individual,
kegiatan ijtihad kolektif (ijtihad jamaiy) kemudian dikenal dengan
ijma(kesepakatan/konsensus);
2. Ijtihad individual (ijtihat fardy) dikenal dengan qiyas (ukuran).
Akal pikiran manusia memiliki syarat untuk berijtihad yang menjadi sumber
hukum islam.

Dalam kepustakaan
disebut arrayu atau
ijtihad saja (A.Azhar
Basyir). Secara
harfiyah rayu berarti
pendapat dan
pertimbangan.
Seorang yang memiliki
resepsi mental dan
pertimbangan yang
disebut orang yang
mempunyai rayu (dzul
ray).



DALIL IJTIHAT
Surat An-Nisa
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.




DALIL SURAT AN-NISA : 83.
Surat An-Nisa
83. Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu
menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri[322] di antara mereka,
tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul
dan ulil Amri)[323]. kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut
syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).
[322] Ialah: tokoh-tokoh sahabat dan Para cendekiawan di antara mereka.
[323] Menurut mufassirin yang lain Maksudnya Ialah: kalau suatu berita tentang keamanan dan
ketakutan itu disampaikan kepada Rasul dan ulil Amri, tentulah Rasul dan ulil amri yang ahli dapat
menetapkan kesimpulan (istimbat) dari berita itu.



Surat Asy-Syuura
38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian
dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

Surat Ali Imran


159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan
itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,
kemasyarakatan dan lain-lainnya.






Surat Al-Hasyr
2. Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada
saat pengusiran yang pertama[1463]. kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun
yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah
mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah
melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan
mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran,
Hai orang-orang yang mempunyai wawasan.
[1463] Yang dimaksud dengan ahli kitab ialah orang-orang Yahudi Bani Nadhir, merekalah yang mula-
mula dikumpulkan untuk diusir keluar dari Madinah.

Perkataan ijtihad berasal dari kata jahada artinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala daya dalam
berusaha.
HUBUNGAN
IJTIHAT DENGAN HUKUM

1. Ijtihad adalah usaha atau ikhtiar yang sungguh-sungguh dengan mempergunakan segenap kemampuan yang
ada dilakukan oleh orang (ahli hukum) yang memenuhi syarat untuk merumuskan garis hukum yang belum
jelas atau belum ada ketentuannya didalam alquran dan sunnah rasulullah;
2. Ijtihad dalam suatu masalah apabila tidak menemukan cara yang jelas hukum tentang masalah.
HAL-HAL MASALAH IJTIHAT

a. Masalah yang belum disebutkan atau belum ada hukumnya secara khusus dalam nash alquran dan sunnah;
b. Masalah yang belum jelas disebutkan hukumnya dalam nash, yaitu masalah yang sudah ada dalilnya dalam
nash, namun dalil bersifat dzanny (hukum yang ditunjuk oleh dalil memungkinkan dipahami berbeda oleh para
mujtahid.

SYARAT IJTIHAT

1. Menguasai alquran dengan segala ilmunya, yaitu memiliki ilmu pengetahuan yang luas tentang ayat-ayat
alquran terutama yang berhubungan dengan masalah hukum;
2. Menguasai sunah Nabi dengan segala ilmunya, yaitu memiliki pengetahuan yang luas tentang sunnah nabi,
terutama yang berkaitan dengan masalah hukum;
3. Menguasai sunah Nabi dengan segala ilmunya, Mengetahui masalah-masalah yang telah disepakati oleh
para ulama, yaitu masalah yang telah menjadi ijma;
4. Memiliki pengetahuan yang luas tentang qiyas, dan ilmu logika, yang akan dipergunakan dalam proses
istinbath hukum;

5. Menguasai bahasa arab dengan segala ilmunya, karena alquran dan alsunnah sebagai sumber hukum
tersusun dalam bahasa arab;
6. Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang nasikh mansukh dalam alquran dan sunnah;
7. Memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu ushul figh dan kaidah-kaidah istinbath hukum;
8. Memiliki pengetahuan tentatg asbab alnuzul ayat-ayat alquran dan asbab alqurud hadist Nabi, agar mampu
menggali hukum dengan tepat terhadap masalah yang dihadapinya;
9. Mengetahui riwayat dan latar belakang para rawy hadist untuk menilai kualitas hadist terutama yang akan
dijadikan landasan istinbath hukum;
10. Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang maksud syariah (maqashid alsyari);
11. Memiliki pengetahuan tentang masalah yang menjadi obyek ijtihad;
12. Memiliki sifat-sifat integritas dan moral pribadinya yaitu niat ihlas mencari kebenaran, taqwa, dewasa, berakal,
sehat jasmani rokhani, adil, jujujr dan sifat-sifat terpuji lainnya.

a. Ijma;
b. Qiyas;
c. Istidal;
METODE BERIJTIHAT d. Masalih al-Mursalah;
e. Istihsan;
f. Istisab;
g. Adat istiadat atau `urf.

PENGERTIAN IJMA

Persetujuan atau kesesuaian pendapat para ahli mengenai suatu masalah pada suatu tempat disuatu
masa.
Misalnya : ijmak mengenai kebolehan beristri lebih dari satu berdasarkan ayat Alquran surat Al-Nisa
(4) ayat 3.
Ijma secara etimologi berarti kesepakatan atau konsensus, sehingga secara termonologi adalah
kesepakatan para mujtahit dari umat Nabi pada suatu masa setelah wafatnya Nabi sentang suatu hukum
syara.




Surat An-Nisaa
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.
kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil[265], Maka (kawinilah) seorang saja[266], atau
budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
[265] Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan
lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat ini poligami
sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh Para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. ayat ini
membatasi poligami sampai empat orang saja.
TERJADINYA IJMA

1. Ijma Syarih (aktif); disebut Ijma qauly, taqriry, bayany, haqiqy, lafdzy.
2. Ijma Sukuty (Pasif); disebut Itibary;

PENGERTIAN IJMA SYARIH

) Kesepakatan para mujtahit baik melalui pendapat maupun melalui perbuatan terhadap hukum masalah
tertentu. Kesepakatan disampaikan dalam sidang ijma, setelah sama-sama menyampaikan pandangannya
baru dijadikan landasan hukum.
PENGERTIAN IJMA SUKUTY
Pendapat sebagian mujtahit pada satu masa tentang hukum suatu masalah, sebagian lainnya diam, setelah
diteliti tidak ada yang menolak.
Ijma ini banyak pendapat tidak bisa dijadikan landasan hukum.

PROSES TERJADINYA IJMA


1. Ijma umat;
Kesepakatan seluruh umat islam.
2. Ijma kelompok;
Kesepakatan kelompok tertentu atau sekelompok daerah tertentu.

TATA CARA TERJADINYA IJMA INTERNASIONAL


a. Tiap-tiap negara menetapkan kriteria, siapa saja yang termasuk kelompok mujtahid yang dapat mewakili
mereka di tingkat internasional;
b. Para mujtahit tiap negara kemudian duduk bersama dalam majelis permusyawaratan untuk merumuskan
kesepakatan bagi kepentingan umatnya;
c. Apabila terjadi kesepakatan materi yang telah disampaikan mengikat dan wajib ditaati oleh umat islam yang
mengirimkan mujtahit sebagai wakil-wakil mereka.
Contoh;
UU No. 1/1974 tentang Perkawinan
Kompilasi Hukum Islam.
Kompilasi Ekonomi Syariah.
TERJADINYA IJMA MENURUT AHLI FIQIH
Zakiyah syaban;
Apabila di dapati dalam kitab-kitab fiqih ungkapan ijma kemungkinan ijma sekuti atau ijma
kebanyakan ulama bukan ijma yang difinisikan para ahli usul fiqh.
Mohammad Abduh;
Ijma umat adalah kesepakatan yang bulat hasil permusyawaratan dari ahlul halli wal aqdi atau ulil
amri yaitu wakil-wakil rakyat yang dipercaya yang dipilih oleh rakyat untuk memperjuangkan dan
mengurus kepentingan rakyat yaitu orang-orang pandai dalam bidangnya yang terdiri dari para ulama,
peminpin dalam kemiliteran, ahli hukum, ahli perekonomian, dokter, ahli bidang lainnya.

PENGERTIAN QIYAS
Menyamakan hukum suatu hal yang tidak terdapat ketentuannya didalam Alquran dan As-Sunnah atau Al-
Hadis dengan hal lain yang hukumnya disebut dalam Alquran dan sunnah rasul karena persamaan illat
(penyebab atau alasannya).
Misalnya : dapat dikemukakan larangan meminum khamar (sejenis minuman yang memabukkan yang
dibuat dari buah-buahan) yang terdapat dalam surat Al-Maidah (5) ayat 90.


Surat Al-Maidah
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
[434] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak
panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau
tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-
masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan
dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka
mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah
mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil
itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
Secara etimologis berarti ukuran, mengetahui ukuran sesuatu,
membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang lain,
terminologis berarti menyamakan sesuatu yang tidak
disebutkan hukumnya dalam nash alquran dan sunnah dengan
sesuatu yang sudah disebutkan hukumnya oleh nash.
Qiyas proses berpikir (ijtihat) (reasoning by analogy) yaitu
proses deduksi (menarik kesimpulan) dari nash dengan jalan
analogi dan bisa dipandang sebagai proses berfikir dalam
rangka mengeluarkan hukum (istinbath).

RUKUN QIYAS
1. Ash (pokok);
Obyek atau masalah yang sudah ada hukumnya,
berdasarkan ketetapn nash (alquran dan sunnah);
2. Faru (cabang);
Obyek masalah yang akan ditentukan hukumnya,
yaitu masalah yang belum ada hukumnya dalam nash;
3. ILLAT;
Sifat yang menjadi motif (alasan) dalam menentukan
hukum;
4. Hukum al-ashl;
Hukum yang telah ditetapkan oleh nash.
PENGERTIAN ISTIDAL

Menarik kesimpulan dari dua hal yang berlainan.


Misalnya : gono gini atau harta bersama.

PENGERTIAN MASALIH AL-MURSALAH

Cara menemukan hukum sesuatu hal yang tidak


terdapat ketentuannya baik didalam Alquran maupun
PENGERTIAN ISTIHSAN
dalam kitab-kitab hadis, berdasarkan pertimbangan
kemaslahatan masyarakat atau kepentingan umum. Cara menentukan hukum dengan jalan menyimpang
Misalnya: pemungutan pajak penghasilan untuk dari ketentuan yang sudah ada demi keadilan dan
kepentingan masyarakat dalam rangka kepentingan sosial.
pemerataan pendapatan atau pengumpulan dana Misalnya: Pencabutan hak milik seseorang atas
yang diperlukan untuk memelihara kepentingan tanah untuk pelebaran jalan, pembuatan irigasi
umum yang sama sekali tidak disinggung dalam untuk mengairi sawah-sawah dalam rangka
Alquran dan sunnah rasul meningkatkan kesejahteraan sosial .
PENGERTIAN ISTISAB

Menetapkan hukum sesuatu hal menurut keadaan


yang terjadi sebelumnya sampai ada dalil yang
mengubahnya atau dengan kata lain istisab adalah
melangsungkan berlakunya hukum yang telah ada
karena belum ada ketentuan lain yang
membatalkannya.
Misalnya: A (pria) mengawini B (wanita) secara
sah. A kemudian meninggalkan istrinya tanpa
proses perceraian. C (pria) melamar B yang
menurut kenyataannya tidak mempunyai suami.
Walaupun B menerima lamaran itu, perkawinan PENGERTIAN ADAT ISTIADAT ATAU `URF
antara C dan B tidak dapat dilangsungkan karena
status B adalah masih istri A. Selama tidak dapat
Kebiasaan yang tidak bertentangan dengan hukum
dibuktikan bahwa B telah diceraikan oleh A
selama itu pula status hukum B adalah istri A. islam dapat dikukuhkan tetap terus berlaku bagi
masyarakat yang bersangkutan yang berkenaan
dengan soal muamalah.
Misalnya: kebiasaan yang berlaku di dunia
perdagangan pada masyarakat tertentu melalui
inden misalnya jual beli buah-buahan di pohon
yang dipetik sendiri oleh pembelinya .
DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. H. Mohammad Daut Ali, SH, Hukum Islam


(Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia), Edisi Kelima, Cet. VI, Penerbit Raja
Grafindo Persada, 1998, Jakarta.
2. Prof. Dr. H. Suparman Usman, SH, Hukum Islam
(Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia), Cet. II, Penerbit Gaya
Pratama, 2000, Jakarta.
4. UUD 1945.
5. UU No. 1/1974 Tentang Perkawinan.
6. UU No. 38/1999 Tentang Pengelolaan Zakat.
7. UU No. 41/2004 Tentang Wakaf.

8. UU No. 4/2004 Tentang Kehakiman.


9. UU No. 3/2006 jo UU No. 50/2009 Tentang Peradilan Agama.
10. UU No. 21/2008 Tentang Perbankan Syariah.
11. UU No. 19/2008 Tentang Surat Berharga Bank Syariah.
12. Inpres No. 1/1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam.
13. PerMA No. 2/2008 Tentang Kompilasi Ekonomi Syariah.
14. PeMA No. 2/2008 Tentang Mediasi.
15. PMA No. 11/2007 Tentang Pencatatan Nikah;
16. PMA No. 30/2005 Tentang Wali Hakim;
17. Dan Peraturan Pelaksana Lainnya.
WASSALAMUALAIKUM
DEMIKIAN TERIMA KASIH

DAMAI ITU INDAH


LAKSANA LENTERA MENYINARI SEKITARNYA.

Anda mungkin juga menyukai