Anda di halaman 1dari 11

KOMPONEN

MODEL
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
KOMPONEN MODEL DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Kegiatan konsep pendokumentasian meliputi
keterampilan berkomunikasi, keterampilan
mendokumentasikan proses keperawatan, dan
keterampilan standar. Perawat perlu memberikan
prioritas terhadap keterampilan diatas. Efektifitas dan
efisiensi sangat bermanfaat dalam mengumpulkan
informasi yang releva dan akan meningkatkan kualitas
pencatatan keperawatan.
Komponen yang digunakan mencakup 3 aspek,
yaitu:
1 Komunikasi,
2 Proses keperawatan,
Standar keperawatan.
3
1.Komunikasi

Kapan saja perawat melihat pencatatan


kesehatan, perawat memberi dan
menerima pendapat dan pemikiran.
Untuk lebih efektif penyaluran ide
tersebut, perawat memerlukan
keterampilan dalam menuis. Dalam
kenyataannya, dengan semakin
kompleknya pelayanan keperawatan dan
peningkatan kualitas keperawatan,
perawat tidak hanya dituntut untuk
meningkatkan mutu pelayanan, tetapi
dituntut untuk dapat
mendokumentasikan secara benar.
Efektifitas pola penulisan
komunikasi:

1. Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang
bermanfaat
2. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat
lainnya dan tenaga kesehatan apa yang telah
terjadi
3. Manfaat dan data pasien yang akurat dapat
dicatat.
4. Penulisan catatan menggambarkan sesuatu yang
kreatif
2. Dokumentasi Proses Keperawatan

Perawat memerlukan keterampilan dalam


mencatat proses keperawatan. Pencatatan
proses keperawat merupakan metode yang
tepat untuk pengambilan keputusan yang
sistematis, problem-solving, dan riset lebih
lanjut.
pendokumentasian proses keperawatan
yang efektif :
1. Penggunaan standar terminology (Pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi).
2. Data yang bermanfaat dan relevan dikumpulkan
kemudian dicatat sesuai dengan prosedur dalam catatan
yang permanent.
3. Diagnosa keperawatan di susun berdasarkan klasifikasi
dn analisa data yang akurat.
4. Rencana tindakan keperawatan ditulis dan dicatat
sebagai bagian dari catatan yang permanent.
5. Observasi dicatat secara akurat, lengkap, dan sesuai
ukuran waktu
6. Evaluasi dicatat sesuai urutan waktunya, meliputi selama
dirawat, dirujuk, pulang, ataupun perubahan keadaan klien.
7. Rencana tindakan keperawatan yang direvisi,
berdasarkan hasil yang diharapkan dari klien.
3. Standar Dokumentasi

penggunaan pola standar dokumentasi yang


efektif :
1. Kepatuhan terhadap aturan
pendokumentasian yang ditetapkan oleh profesi
atau pemerintah. Pencatatan tersebut
menyediakan pedoman penggunaan singkatan,
tanda tangan, metode jika ada kesalahan, dan
peraturan jika data terlambat masuk
2. Standar profesi keperwatan dituliskan ke
dalam catatan kesehatan. Data yang ada
menjabarkan apa yang dilakukan perawat
Lanjutan

3. Peraturan tentang Praktik


Keperawatan dapat dilihat pada
catatan pelayanan kesehatan

4. Pedoman akreditasi harus diikuti,


Penekanan yang khusus pada data
tentang kegiatan observasi dan
evaluasi.
Contoh standar dokumentasi keperawatan di
Indonesia dapat dilihat pada :

(1) Standar profesi keperawatan (PPNI);


(2) Peraturan praktik keperawatan (Depkes);
dan
(3) Akreditasi.
TUJUAN UTAMA DOKUMENTASI

1) Mengidentifikasi status kesehatan klien


dalam rangka mencatat kebutuhan klien,
merencanakan, melaksanakan tindakan
keperawatan.
2) Dokumentasi untuk penelitian, keuangan,
hukum, dan etika.
THANK YOU

Cimora..

Anda mungkin juga menyukai