Anda di halaman 1dari 31

Chi Square 2 Sampel Dependen

Uji Mc Nemar

Erni Astutik, S.K.M., M.Epid.


1 sampel

Data
Komparasi 2 sampel berpasangan

Macam
Stat NPar Komparasi > 2 sampel Data Tidak
berpasangan

Asosiasi
Pembagian Kasus Uji Non-Par
Skala Bentuk Hipotesis
Data
Deskriptif Komparatif (dua sampel) Komparatif (k-sampel)
(satu
sampel) Related Independen Related Independen

-Binomial Mc Nemar -Fisher Exact -Cochran 2 k- sampel


Nominal test Test
-2 satu -2 dua sampel
sampel

Ordinal Sign test -Sign test -Mann Whitney Friedman Kruskal Wallis
-Wilcoxon test two way one way
anova anova

3
Data berpasangan

Komparasi 2 sampel Komparasi > 2 sampel

Nominal

Uji Cochran
Uji Mc Nemar

Wilcoxon Sign Uji Friedman


Rank Test for
Matched Pair
(wilcoxon
berpasangan)

Ordinal
Uji McNemar

Uji non-parametrik yang penting untuk memeriksa


kemaknaan perbedaan dua set pengamatan berpasangan dari
sebuah sampel, atau dua sampel berhubungan berskala
nominal (McNemar 1969)
UJI Mc NEMAR 2 SAMPEL BERPASANGAN

1. Fungsi :
Uji Mc Nemar digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel sebelum dan sesudah (berpasangan).

2. Asumsi :
- Sampel merupakan sampel acak dari suatu populasi
- Skala data minimal nominal
- Sampel berukuran besar 25

3. Hipotesis :
- Dua sisi : Ho : p1 = p2 H1 : p1 p2
- Satu sisi : Ho : p1 p2 H1 : p1 > p2
- Satu sisi : Ho : p1 p2 H1 : p1 < p2

6
Pengertian dan Penggunaan Uji 2 Sampel
Berpasangan

Uji hipotesis untuk menguji ada/tidak perbedaan


signifikan antara nilai variabel dari 2 sampel yang
berpasangan/dependen
Rancangan penilaian berbentuk pre-post
Hipotesis penelitian membandingkan nilai sebelum dan
sesudah intervensi.
2 sampel yang berpasangan dapat berupa :
1 sampel yang dikukur 2x 1 orang diperlakukan 2x
pada pre and post suatu intervensi tertentu
2 sampel diukur bersamaan 1 sampel diberi
intervensi tertentu, 1 sampel lainnya tidak.
Fungsi Uji

Analisis hasil pengukuran pada subjek atau unit analisis


yang sama, sebelum dan sesudah memperoleh perlakuan
atau intervensi (one group only before and after design).
Banyak digunakan dalam epidemiologi perilaku untuk
menganalisis perubahan sikap (attitudinal change)
setelah pemberian suatu intervensi, ataupun perubahan
perilaku (behavioral change) setelah pemberian suatu
intervensi
Analisis hasil observasi kasus dan kontrol dengan
pencocokan (matched-pair case control study)
Lanjutan

Prosedur uji McNemar menggunakan format tabel


kontingensi 2x2
Derajat kebebasan =1
Statistik uji McNemar hanya membutuhkan informasi
tentang sel b dan c, sebagai berikut

The McNemars test statistic


with Yates' continuity
Bhisma Murti, 1996 correction
Tabel 1. Format tabel 2x2 untuk rancangan sebelum dan sesudah perlakuan
satu kelompok (one group only before and after design)

Sebelum

Perilaku Positif Perilaku Negatif

Sesudah Perilaku Positif a b

Perilaku Negatif c d
Tabel 2. Contoh format tabel 2x2 untuk rancangan studi kasus-kontrol dengan
pencocokan (matched pair case control study)

Kontrol

Terpapar Tidak Terpapar

Kasus Terpapar a b

Tidak Terpapar c d
Lanjutan

Perhatikan pada contoh tabel 1 bahwa suatu perlakuan hanya membawa


pengaruh kepada perubahan perilaku pada sel b dan sel c. Maka kedua sel
ini dikenal sebagai pasangan sel diskordan

Sedang sel a dan sel d yang tidak menunjukkan pengaruh perlakuan


terhadap perubahan perilaku disebut pasangan sel konkordan

Dengan demikian, dalam membuat analisis tentang perbedaan kedua


sampel yang kita perlukan adalah infromasi yang ada pada pasangan sel
diskordan
Tahapan Uji :

Tahapan dalam uji no-parametrik sama seperti


tahapan uji parametrik yaitu :

Penentuan jenis uji hipotesa yang digunakan sesuai dengan syarat asumsi
yang dibutuhkan
Penentuan hipotesis
Penentuan statistik uji yang digunakan
Pengambilan keputusan
Kaidah pengambilan keputusan

13
Contoh

Sebuah studi kasus kontrol meneliti pengaruh pemakaian estrogen


terhadap kejadian kanker endometrium
Data Smith tahun 1975 melaporkan hasil penelitianya tentang pengaruh
pemakaian estrogen terhadap kejadian kanker endometrium. Sebanyak
317 wanita dengan kanker endometrium (kasus) dibandingkan dengan
wanita tanpa kanker endometrium (kontrol). Wanita dari kedua kelompok
itu kemudian diteliti riwayatnya apakah sebelum diagnosis kanker
menggunakan estrogen (paling sedikit 6 bulan lamanya) atau tidak
memakai estrogen. Hasilnya terlihat pada tabel
Asumsi kedua sampel telah dicocokkan menurut variabel luar yang
berkaitan dengan kanker endometrium
Dengan =0.01
Tabel 3. kasus kontrol meneliti pengaruh pemakaian estrogen terhadap
kejadian kanker endometrium

Kasus Kontrol Total


Dengan Tanpa Estrogen
Estrogen
Dengan 39 113 152
Estrogen
Tanpa Estrogen 15 150 165
Total 54 263 317
Langkah Penyelesaian

a. Tentukan Hipotesis
Ho:Tidak terdapat pengaruh pemakaian estrogen terhadap
kejadian kanker endometrium
Ha: terdapat pengaruh pemakaian estrogen terhadap kejadian
kanker endometrium
b. Statistik Uji
Lanjutan

Perhitungan Statistik

Keputusan statistik, karena

Maka Ho ditolak
Kesimpulan : terdapat pengaruh pemakaian estrogen
terhadap kejadian kanker endometrium
Contoh 2

Seorang psikolog berpendapat bahwa seorang anak pra TK akan melakukan


pendekatan terhadap orang dewasa terlebih dahulu daripada kepada teman
sebayanya. Tetapi perilaku tersebut apakah berubah setelah si anak berada
di sekolah selama 30 hari (1 bulan). Berikut merupakan data hasil penelitian
yang dilakukan si psikolog :

Hari ke - 30 Jumlah
Hari I sekolah Teman sebaya Dewasa
Dewasa 4 18
14
Teman sebaya 3 7
4
Jumlah 17 8 25

18
Tahapan Analisis
Tahap 1 Memenuhi asumsi yaitu :
a. Sampel tidak berdistribusi normal
b. Data berskala nominal
c. Sampel diambil secara acak berjumlah besar (n 25)
Tahap 2 Hipotesis :
Ho : p1 = p2 (anak pra TK cenderung akan sama perilakunya / tetap
melakukan pendekatan pada orang dewasa
H1 : p1 p2 (anak pra TK cenderung akan berubah perilakunya / mulai
melakukan pendekatan dengan teman sebaya

Tahap 3

( |A D| ) 1)2 ( |14 4| ) 1)2 = 4,5


2 = =
A +D 14 +4

19
Tahap 4

Keputusan tolak Ho, karena


a.Nilai statistik tabel (pada db=1, =0,05) = 3,841
b.Nilai statistik hitung > nilai statistik tabel
Kesimpulan :
Anak pra TK mempunyai kecenderungan akan merubah
perilakunya untuk mulai berteman dengan teman sebayanya
setelah 30 hari sekolah berjalan

20
Latihan 1
Akhir-akhir ini teori modifikasi perilaku Skinner mulai banyak diterapkan
untuk membentuk perilaku hidup sehat (Graeff et al., 1993). Para
pendukung teori ini percaya bahwa tanggapan terhadap perilaku saat ini
(antecedent) berpengaruh sekali terhadap timbulnya perilaku serupa di
masa mendatang (consequence). Anda melakukan observasi perilaku
konsumen dalam pemakaian kondom di sejumlah lokasi prostitusi. Riset
format tsb Anda lakukan untuk merancang sebuah intervensi
pengendalian AIDS yang cocok. Kemudian Anda lakukan observasi perilaku
pemakaian kondom pada 1000 konsumen di sejumlah lokalisasi pekerja
seks, sebelum dan sesudah intervensi pemasaran sosial. Hasilnya seperti
tampak pada tabel. Dengan tingkat kemaknaan 0.05, dapatkah Anda
membuktikan bahwa intervensi tsb berhasil mengubah perilaku seks yang
lebih aman (menggunakan kondom)?
Tabel Frekuensi pemakaian kondom sebelum dan sesudah intervensi
social marketing pada sejumlah lokalisasi pekerja seks

Sesudah Sebelum Total


Memakai Tidak Memakai
Kondom
Memakai 100 400 500
kondom
Tidak Memakai 300 200 500
Kondom
Total 400 600 1000
Latihan 2

Terdapat kontroversi tentang hubungan antara kebiasaan minum kopi dan


infark miokard. Sejumlah temuan penelitian menunjukkan minum kopi
meningkatkan risiko infark miokard. Temuan penelitian lain tidak
mendukung hal itu. Karena konsistensi hasil penelitian merupakan salah
satu kriteria untuk mendukung hubungan kausalitas paparan dan penyakit,
maka Anda berminat melakukan studi kasus kontrol dengan pencocokan,
untuk meneliti hubungan antara minum kopi 1 cangkir atau lebih per hari
dan infark miokard. Seratus subjek tanpa riwayat infark miokard (kontrol)
dibandingkan dengan 100 subjek dengan riwayat infark miokard (kasus)
yang dicocokkan menurut status merokok sigaret. Hasilnya seperti
disajikan pada tabel berikut. Lakukan uji kemaknaan pada tingkat
kepercayaan 1%. Apa Kesimpulan Anda?
Tabel Frekuensi kebiasaan minum kopi pada 100 kasus (infark miokard+)
dan 100 kontrol (infark miokard -)

Kasus Kontrol Total


Minum Kopi Tidak Minum
Kopi
Minum Kopi 35 15 50
Tidak Minum 10 40 50
Kopi
Total 45 55 100
Latihan 3

Johnson dan Johnson pada tahun 1972 melaporkan hasil penelitian


mereka tentang riwayat tonsilektomi dan penyakit Hodgkin. Sejumlah 85
pasien yang dirawat karena menderita penyakit Hodgkin (kasus)
dibandingkan dengan 85 orang yang sehat (kontrol). Kelompok kontrol ini
diambil dari saudara mereka yang sehat, berjenis kelamin sama, dan
perbedaan usia tak lebih dari 5 tahun. Hasilnya disajikan pada tabel
berikut. Dengan tingkat kepercayaan 5%. Apakah ada hubungan antara
riwayat tonsilektomi dan penyakit Hodgkin?
Tabel Riwayat tonsilektomi pada 85 penderita penyakit Hodgkin dan 85
subjek sehat

Kasus Kontrol Total


Tonsilektomi Tidak
Tonsilektomi
Tonsilektomi 26 15 41
Tidak 7 37 44
Tonsilektomi
Total 33 52 85
Tugas Mandiri
Diambil sampel 22 orang laki-laki dewasa. Akan dilakukan
pengukuran terhadap tekanan nadi. Mereka diminta untuk
melakukan olahraga ringan.
Kode 1 = tekanan nadi normal = 70-80x/menit
Kode 2 = tekanan nadi tidak normal (>80)
Data di ambil sebelum dan sesudah dilakukan olahraga.
Ingin diketahui apakah terdapat perbedaan atau perubahan
tekanan nadi setelah dilakukan olahraga
Bagaimana keputusan hipotesisnya jika menggunakan derajat
kepercayaan 95 % dan derajat signifikansi 5 %
Data sebagai berikut :
Sampel Pre- Post- Sampel Pre- Post-
ke- exc exc ke- exc exc
1 1 2 12 1 1
2 2 2 13 1 2
3 1 2 14 2 1
4 2 2 15 2 2
5 1 2 16 1 1
6 1 2 17 1 2
7 1 2 18 1 2
8 2 1 19 1 2
9 2 2 20 2 2
10 1 2 21 1 2
11 1 2 22 1 2
Hasil
Post exc
Pre exc - + Total
+ 13 2 15
- 5 2 7
Total 15 7 22

Ket :
+ = tekanan nadi normal
- = tekanan nadi tidak normal
X2 = (a-d )2 = (13-2) 2 = 121 = 8,06
(a+d) (13+2) 15

df = (baris-1) (kolom-1) = (2-1) (2-1) = 1

Bandingkan nilai X2 hitung di atas dengan nilai X2 pada


tabel nilai chi square . Dengan CI =95%, = 5%
(0,05) dan df=1
Maka diperoleh nilai X2 tabel = 3,84
Karena X2 hitung < nilai X2 tabel 8,06 > 3,84, maka
H0 ditolak
Artinya ada perbedaan tekanan nadi antara sebelum
dan setelah olahraga
olah raga berpengaruh terhadap perubahan
tekanan nadi
Bhisma Murti. 1996. Penerapan Metode
Statistik Non-Parametrik dalam Ilmu-Ilmu
Kesehatan
https://www2.ccrb.cuhk.edu.hk/stat/confiden
ce%20interval/McNemar%20Test.htm

Anda mungkin juga menyukai