Anda di halaman 1dari 9

NILAI DAN SIKAP DALAM

PERILAKU ORGANISASI

DOSEN PEMBIMBING:
Drs. Yasril yunus M,Si
JENIS-JENIS NILAI

Menurut veithzal rivai dan deddy mulyadi (2014:244) nilai adalah


keyakinan yang meresap pada prakarsa individual. Suatu keyakinan
yang tidak pernah dilanggar di dalam keluarga juga merupakan suatu
nilai. Sedangkan menurut stephen P. Robbins dan timothy A. Judge
(2015:94) nilai mengandung elemen penilaian karena mengandung ide-
ide seorang individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan.
Nilai terbagi dua yaitu:

NILAI TERMINAL, merujuk pada hasil akhir yang diinginkan. Merupakan


sasaran yang ingin dicapai seseorang dalam hidupnya. Contoh nilai
terminal adalah: kesejahteraan dan kesuksesan ekonomi, kebebasan,
kesehatan dan kebaikan, kedamaian dunia serta arti hidup.

NILAI INSTRUMENTAL, merujuk pada mode perilaku yang lebih disukai,


atau alat untuk mencapai nilai terminal. Contoh nilai instrumental adalah:
otonomi dan harapan diri, disiplin pribadi, kebaikan serta orientasi sasaran.
(stephen P. Robbins dan timothy A. Judge, 2015:95)
PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP

Menurut veithzal rivai dan deddy mulyadi (2014:245) sikap adalah


suatu kesiapan untuk menanggapi, suatu kerangka yang utuh untuk
menetapkan keyakinan atau pendapat yang khas serta sikap juga
pernyataan evaluatif, baik yang menguntugkan atau tidak
menguntungkan mengenai objek, orang atau peristiwa. Menurut P.
Robbins dan timothy A. Judge (2015:44) Dalam pembentukan sikap
harus ada komponen dari sikap itu sendiri, komponen itu adalah:
Kognitif=evaluasi
Atasan saya memberikan promosi
pada rekan kerja yang kurang
pantas mendapatkannya dibanding
Sikap
saya . Atasan saya tidak adil.
negatif
Afek=perasaan terhadap
saya tidak menyukai atasan saya atasan

Perilaku=tindakan
Saya akan mencari pekerjaan lain;
saya telah mengeluh mengenai
atasan saya pada orang yang mau
mendengarkan
unsur-unsur penting dalam membentuk dan mengubah sikap dan
perilaku orang, ( yasril yunus tahun 2015 ):

Pengawasan yang dilakukan secara kontinu dengan mempergunakan


sistem pengawasan yang tepat.

Suasana kerja yang dapat memberikan dorongan dan semangat kerja


yang tinggi.

Sistem pemberian imbalan (baik gaji maupun perangsang lain) yang


menarik.

Perlakuan dengan baik, manusiawi, tidak disamakan dengan robot.

Kesempatan untuk mengembangkan karier semaksimal mungkin sesuai


dengan batas kemampuan masing-masing anggota.

Ada rasa aman dari para anggota, baik di dalam dinas maupun diluar
dinas.
Hubungan berlangsung secara serasi,lebih bersifat informal, penuh
kekeluargaan.

Para anggota mendapat perlakuan secara adil dan objektif. (Wursanto.


2005)
HUBUNGAN NILAI SIKAP DAN PERILAKU

Nilai berhubungan dengan sikap dan perilaku. Menurut stephen P. Robbins dan
timothy A. Judge (2015:95) Nilai memberikan fondasi bagi pemahaman kita
mengenai sikap dan motivasi orang-orang serta pengaruh persepsi kita.
Sedangkan menurut veithzal rivai dan deddy mulyadi (2014:244) nilai penting
untuk mempelajari perilaku keorganisasian karena nilai meletakkan dasar untuk
memahami sikap dan motivasi, serta karena nilai mempengaruhi persepsi kita.
Individu memasuki organisasi dengan gagsan yang dikonsepkan sebelumnya
mengenai apa yang seharusnya dan tidak seharusnya . Gagasan itu tentu
tidak bebas dari nilai, malah gagasan itu mengandung unsur benar dan salah.
Lebih jauh gagagsan itu mengisyaratkan bahwa perilaku lebih disukai dari pada
yang lainnya. Umumnya nilai ini mempengaruhi sikap dan perilaku.
Menurut stephen P. Robbins dan timothy A. Judge (2015:44) perilaku selalu
mengikuti sikap. Sikap secara umum berhubungan dengan perilaku karena
sikap yang dimiliki seseorang menentukan apa yang mereka lakukan. Leon
festinger mengatakan bahwa sikap mengikuti perilaku. Seperti orang yang
mengubah apa yang mereka katakan sehingga tidak bertentangan dengan apa
yang mereka lakukan. Riset terkini menunjukan bahwa sikap memprediksi
perilaku di masa depan. Variabel Moderasi memperkuat hubungan tersebut.
Variabel moderasi
Moderator yang paling kuat dari hubungan sikap adalah
pentingnya sikap itu, koresponednsinya dengan perilaku,
aksesibilitasnya, keberadaan tekanan sosial, dan apakah
seseorang memilki pengalaman langusng dengan sikap itu.
Sikap-sikap penting merefleksikan nilai-nilai fundamental yang
kita miliki, minat,pribadi,atau identifikasi dengan individu atau
kelompok yang kita hargai. Sikap ini cenderung menunjukan
sebuah hubungan yang kuat dengan perilaku kita. Sikap yang
mudah di ingat lebih dapat memprediksi perilaku kit. Kita lebih
mungkin untuk mengingat sikap yang sering kita ungkap kan.
Jadi semakin sering kita mengatakan sikap kita terhadap suatu
objek, semakin mungkin kita mengingatnya dan esmakin
mungkin ia membentuk perilaku kita
PENGARUH NILAI DAN SIKAP TERHADAP
PERILAKU ORGANISASI

Nilai berhubungan erat dengan sikap dalam arti bahwa nilai itu
digunakan sebagai suatu cara mengorganisasi sebuah sikap . Nilai
yang dianut oleh seseorang mungkin berbeda dengan nilai yang
dianut oleh orang lain. Hal ini dimungkinkan karena nilai yang dianut
oleh seseorang memang lebih banyak ditentukan oleh
pertimbangan pribadi masing-masing.(yasril yunus tahun 2015)
Oleh karena itu maka dapat dikatakan bahwa sikap itu muncul dari
nilai yang dianut oleh seseorang sehingga di jadikan acuan untuk
berperilaku. Begitu juga dalam berorganisasi, nilai dan sikap juga
mempengaruhi perilaku organisasi. Dimana dalam organisasi ada
nilai-nilai yang telah ditetapkan, yang bisa di jadikan pedoman
dalam bersikap sehingga nantinya kan menimbulkan perilaku dalam
organisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai