Oleh:
Rahmi Ramli Kubangun
NIM. 2012-83-015
Konsulen:
Dr. Julu Manalu, Sp.THT-KL
Bahan dan metode: Sampel dikumpulkan lebih dari satu tahun pada 110 pasien yang
didiagnosis secara klinis menderita otomikosis. Sampel kemudian diinokulasi dan di
kultur pada cawan untuk diujikan adanya pertumbuhan jamur.
Analisis statistik
Uji Chi-square
pearson
Lanjutan…
2.2. Pengumpulan sampel
Sampel dikumpulkan dari pasien yang terdiagnosis secara klinis menderita
otomikosis pada kondisi aseptik dengan bantuan kapas steril dari liang telinga luar
atau pisau bedah steril.
2.3 Kultur
Sampel diinokulasi pada medium agar sabouraud dekstrosa; cawan diinkubasi
pada suhu 25°C. Kultur cawan diperiksa untuk melihat adanya pertumbuhan
setelah 3-4 hari.
2.4 Identifikasi
Seluruh kultur cawan diperiksa di bawah mikroskop (400× dan 1000×), difoto, dan
diidentifikasi sesuai dengan metode yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. HASIL
Lanjutan…
Gambar 1.
Penampakkan
Otoscopik, kultur,
dan mikroskopis A.
niger (A-1, -2, dan
-3) dan A. flavus
(B-1, -2, dan -3).
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan…
4. DISKUSI
Penelitian Ini Penelitian Sebelumnya
Kejadian otomikosis berdasarkan musim, - Tahun 2008 pada musim gugur atau
yaitu : otomikosis lebih sering terjadi musim dingin (masing-masing 13,6% dan
pada musim panas (54,5%) dan musim 6,4%,)
semi (25,5%)
Pasien pada penelitian ini (100%) - Keluhan pasien idapatkan juga pada
mempunyai keluhan utama yaitu gatal, penelitian sebelumnya yang dilakukan
dan keluhan lainnya yaitu nyeri (41%), oleh Ashish
gangguan pendengaran (31,8%), dan
telinga berair (18,2%).
Lanjutan…
Penelitian Ini Penelitian Sebelumnya
Faktor predisposisi yang paling dominan -Ahmed : 72% kasus otomikosis karena
adalah trauma pada liang telinga luar, trauma dan 45% karena berenang
berenang, dan penggunaan antibiotik
tetes. -Fasunla dkk : 42% pasien memiliki
riwayat penggunaan antibiotik tetes