Anda di halaman 1dari 18

Cellulitis

Short Case-02
Swempi Melchiadi Abolla,S.Ked
1208017029
DEFINISI

Selulitis adalah inflamasi akut pada dermis


dan jaringan subkutan tetapi tidak sampai
fasias dan otot. Selulitis ditandai dengan
nyeri terlokalisir, eritema, edema dan
panas. Selulitis sering terjadi di kaki dan
memiliki batas yang tidak tegas terhadap
kulit yang tidak telibat.
2
Etiologi
 Penyebab tersering  S. pyogenes dan S. aureus
 Kuman masuk melalui kerusakan kuli, luka bakar gigitan
serangga, luka operasi dan kateter IV
 Selulitis akibat S. aureus dimulai dari infeksi terlokaliisir
lalu menyerbar.
 Selulitis akibat S. pyogenes menyebar dengan cepat dan
difus, berhubungan dengan limfangitis dan demam
 Selulitis berulang di ekstremitas bawah pada venastasis
kronik

3
Diagnosis
4 tanda Selulitis yakni:
1. Eritema
2. Nyeri
3. Bengkak
4. Hangat
• Selulitis memiliki batas yang tidak tegas.
• Gejala sistemik terjadi pada infeksi berat

4
Klasifikasi
 Kelas I: Pasien tidak mempunyai gejala toksisitas kronik,
tidak mempunyai komorbid yang tidak terkendali dan
dapat diterapi menggunakan antibiotik oral.
 Kelas II: Mempunyai riwayat penyakit sistemik yang
menjadi komorbid yang menyebabkan komplikasi atau
menghambat penyembuhan infeksi
 Kelas III: Pasien yang memiliki manifestasi sistemik atau
mempunyai komorbid yang tidak terkontrol yang turut
mengganggu respon terapi atau memiliki infeksi yang
mengancam akibat gangguan vaskular.
 Kelas IV: Pasien dengan syok sepsis atau infeksi berat yang
mengancam seperti necrotizing fasciitis. 5
Manajemen Selulitis

6
Laporan Kasus
Identitas Pasien

 Nama : Tn. NW
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Usia : 59 Tahun
 No. RM : 48 07 68
Anamnesis
 Keluhan Utama : Bengkak pada kaki kiri
 Riwayat Penyakit Sekarang: pasien mengeluhkan kaki kiri bengkak dan nyeri
yang diawali dengan muncul lecet dan bintik di daerah mata kaki kiri 4 hari
sebelumnya yang terasa gatal dan panas kemudian pecah dan kaki menjadi
membengkak dalam 2 hari. Kemudian pasien ke puskesmas dan berobat tetapi
tidak membaik dan timbul benjolan berisi air yang awalnya sebesar biji
jagung pada hari ke 3 yang cepat membesar dalam 1 hari dan juga timbul
luka yang bernanah. Kaki kiri terasa nyeri apabila digantung atau dipakai
berjalan. Demam (-) mual muntah (-) trauma (-) merokok (-) pasien diketahui
bekerja sebagai tukang dan selalu menggunakan sepatu bot dalam waktu lama
 Riwayat penyakit dahulu : HT disangkal, DM (-)
Muncul lecet dan Px merasa tidak
bintik pada daerah membaik. Timbul
mata kaki kiri yang benjolan berisi air
terasa gatal dan pada kaki kiri yang
panas kemudian awalnya sebesar biji
pecah jagung

Kaki kiri mulai Bengkak pada kaki


bengkak dan px kiri yang semakin
berobat ke besar disertai
puskesmas benjolan berisi air
dan luka bernanah
pada daerah mata
kaki. Nyeri (+)
Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : GCS E4, V5, M6
 TTV : TD : 120/70 mmHg
N: 96x/menit
RR: 20x/menit
S: 36.7o
 Kulit : ikterik (-)
 Mata : Konj Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RCL/RCTL (+/+)
 Telinga : otorrhea (-/-)
 Hidung : rhinorrhea (-/-)
 Mulut : Mukosa bibir lembab,
 Leher : pembesaran KGB (-)
 Thorax :
 Pulmo :
 Inspeksi : pengembangan dada simetris
 Palpasi : VF D=S
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
 Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
 Inspeksi : Cembung
 Auskultasi : BU (+) kesan normal,
 Palpasi : Hepar & Lien tidak teraba
 Perkusi : Timpani
 Ekstremitas: Akral hangat, CRT 3’, edema tungkai (-/+)
Eritema (+) Bula (+) abses (+) Nyeri (+)
Laboratorium  Hb : 13,3
 HCT : 39,5
 WBC : 34,6
 PLT : 236
 RBC : 5,12
 Lym : 1,00
 Baso : 0,06
 Mono: 1,37
 Eos : 0,00
 Neu : 32,2
Assesment

 Selulitis pedis sinistra


Planning

 Elevasi kaki
 Imobilisasi
 RL 20 TPM
 Ceftriaxone 3x1 amp IV
 KTC 3x1 amp IV
 Kultur abses
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai