Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 8

“HEMANGIOMA”

DISUSUN OLEH :
VASSAL ASYRAD
VITRI ARINAWA K.
YUNIAR PUJI ASTUTI
YUNIAR VICKY VITTORIA
PENGERTIAN
Hemangioma adalah tumor jinak atau hamartoma yang
terjadi akibat gangguan pada perkembangan dan
pembentukan pembuluh darah dan dapat terjadi
disegala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan
kulit (Hamzah Mochtar. 1999).
Hemangioma adalah proliferasi dari pembuluh darah
yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap
jaringan pembuluh darah (Anonim, 2005).
ETIOLOGI
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis
sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti
Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor
(VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-
faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor
misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth
factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma (Kushner, et al.,
1999; Katz, et al., 2002).
MANIFESTASI KLINIK
1. Hemangioma kapiler, berupa:
- Terdapat pada waktu lahir dan timbul beberapahari sesudah lahir.
- Tampak sebagi bercak berwarna merah menyala,tegang berbentuk lobular,
berbatas tegas dan keras pada perabaan dan makin lama makin besar.
- Ukuran dan dlm nya sangat bervariasi, ada yang subkutan berwarna
kebiruan.
- Involiusi spontan ditandai oleh memucatnyawarna didaerah sentral,lesi
menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.

2. Hemangioma kavernosum
- Lesi tidak berbtas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah sampai ungu
- Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi lagi bila
dilepas
- Lesi terdiri atas elemen vaskular yang matang.
- Bentuk kevernosum jarang terjadi involusi
3. Hemangioma Campuran.
- Campuran antara jenis kapiler dan kavernosum.
- Tanda dan gejala terdiri atas gambaran ke 2 jenis hemangioma.
- Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas inferior, biasanya unilateral,
solitar.
- Dapat terjadi sejak lahir/masa anak-anak
Lasi berupa tumor yg lunak , berwarna merah kebiruan yg kmdian pada
perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verakosa
PATHWAY KEPERAWATAN
PATHWAY KEPERAWATAN

Trauma saat Kelainan pembentukan Belum diketahui


lahir pemb. darah

vaskulogenesis

Prekusor sel endotel


meningkatkan pembentukan
pemb. darah

Proliferasi pemb. darah

HEMANGIOMA

Bercak merah yg makin Benjolan merah Byk ditemukan pd


lama makin besar,keras bila keunguan,bila ditekan ekstre.inferior,unil
diraba&berbatas tegas mengempis & ateral,soliter,benjo
mengembung kembali lan lunak,merah
bila dilepaskan kebiruan
Hemangioma kapiler
(superfisial Hemangioma Hemangioma
hemangioma) kavernosum campuran

Sering hilang dg
sendirinya,tdk Dpt tumbuh dg cepat dan mengakibatkan
meninggalkan bekas deformitas (kelainan jaringan)

Resiko
Gangguan rasa
Prosedur tinggi
aman : cemas
pembedahan (eksisi) cidera

Resiko Nyeri
tinggi akut
infeksi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC/PENUNJANG

1. Radiografi
2. Ultrasonografi (USG)
3. CT-Scan
KOMPLIKASI

1. Perdarahan
2. Ulkus
3. Trombositopenia
4. Gangguan penglihatan
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kortikosteroid
4. Obat sklerotik
5. Antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN HEMANGIOMA
PENGKAJIAN FOKUS
Dalam melakukan pengkajian pada klien menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :
A. Pengumpulan data :
I. Biodata
Identitas klien : nama , umur ,jenis kelamin , agama , pendidikan , pekerjaan , tanggal MRS ,
tanggal pengkajian, diagnostic medic.
Identitas penanggung : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien.
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : merupakan gambaran yang dirasakan klien sehingga dating ke RS untuk menerima
pertolongan dan mendapatkan perawatan serta pengobatan.
Riwayat kesehatan sekarang : menguraikan keluhan secara PQRST. Misalnya : pasien (biasanya wanita
tua) mungkin melaporkan penurunan kemampuan untuk mengangkat , pasien
menyatakan nyeri beberapa lama ,letak nyeri,dll.
Riwayat kesehatan masa lalu : merupakan riwayat kesehatan yang berkaitan dengan penyakit sebelumnya
dan riwayat pemeriksaan klien. Apakah alergi terhadap zat makanan,cuaca,obat-
obatan,dsb.
Riwayat kesehatan keluarga : memuat riwayat adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama adakah anggota keluarga yang menderita penyakit akut / kronis
serta melampirkan genogram klien.
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum
Keadaan fisik : sedang,ringan,berat
Tanda-tanda vital : tekanan darah,nadi,suhu,pernafasan
Tingkat kesadaran : composmentis,apatis,spoor,somnolent
- Kulit
Inspeksi : warna kulit dan kebersihan kulit
Palpasi : suhu,tekstur,kelembaban,apakah ada nyeri tekan, apakah ada massa / benjolan atau
apakah ada odema.
- Kepala
Inspeksi : apakah penyebaran rambut merata ,apakah ada luka di kepala,apakah kebersihan
kulit terjaga.
Palpasi : apakah ada nyeri tekan,atau apakah ada massa / benjolan
- Wajah
Inspeksi : apakah ada luka di wajah,apakah wajah tampak pucat atau tidak.
Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.
- Mata
Inspeksi : apakah sclera ikterus atau tidak, apakah konjungtiva pucat atau tidak ,apakah
palpebra oedema atau tidak.
Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.
- Hidung
Inspeksi : apakah ada polip,perdarahan,secret,dan luka
Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan
- Telinga
Inspeksi : apakah ada peradangan atau serumen
Palpasi : apakah ada nyeri tekan atau apakah ada massa / benjolan
- Mulut
Inspeksi : apakah bibir tampak kering atau sariawan
Palpasi : apakah ada nyeri tekan
- Leher
Inspeksi : apakah ada kelenjar thyroid dan kelenjar limfe
Palpasi : apakah terjadi pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe
- Ketiak
Inspeksi : apakah tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi : apakah teraba adanya pembesaran getah bening
- Dada dan pernapasan
Inspeksi : bentuk dada normal/abnormal,apakah simetris kiri dan kanan
Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa/benjolan
Perkusi : apakah suara paru - Abdomen
soror,redup,pekak,atau tympani Inspeksi : apakah ada jaringan parut striase,apakah
permukaan abdomen datar ,pengembangan
Auskultasi : suara nafas apakah diafragma simetris kiri dan kanan
vesikuler atau Palpasi : apakah ada nyeri tekan,atau apakah ada
broncovesikuler,apakah ada suara massa/benjolan
tambahan,misalnya : roles,ronchi. Perkusi : apakah ada sura tympani atau tidak
- Jantung Auskultasi : apakah ada suara bising usus atau
tidak.apakah peristltik ususnya normal atau
Inspeksi : untuk mengetahui denyut tidak.
dinding toraks yaitu ictus cordis
- Genetalia dan anus
pada ventrikel kiri ICS 5 linea
Inspeksi : apakah ada benjolan atau tidak
clavikularis kiri
Palapsi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada
Palpasi : untuk meraba dengan jari massa/benjolan
II,III,IV yang dirasakan pukulan/ - Ekstermitas
kekuatan getar dan dapat dihitung
a. Ekstermitas atas
frekuensi jantung (HR) selama
Inspeksi : bagaimana pergerakan tangan,dan
satu menit penuh.
kekuatan otot
Perkusi : untuk mengetahui batas- Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
batas jantung Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk
Auskultasi : untuk mendengar bunyi otot,melakukan pemeriksaan tonus kekuatan
otot,dan tes keseimbangan.
jantung
Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,rasa ,gerak dan
tekanan.
b. Ekstermitas bawah
Inspeksi : bagaimana pergerakan kaki,dan kekuatan otot
Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan tonus
kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
- Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan , temperature , rasa ,
gerak dan tekanan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d penekanan daerah vaskularisasi dan syaraf
2. Resiko tinggi injury b/d prosedur pembedahan
3. Resiko infeksi b/d perawatan tidak adekuat dari orangtua
4. Gangguan rasa aman : cemas berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang tindakan operatif pada anak
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d penekanan daerah
vaskularisasi dan syaraf
d. Ajarkan tehnik relaksasi dan
Tujuan : Setelah diberikan perawatan distraksimpada klien dan
nyeri dapat berkurang dan akhirnya keluarga.
hilang.
R/ Tehnik napas dalam dapat
Intervensi: meminimalisir nyeri yang
a. Kaji lokasi, kualitas dan intensitas dirasakan dengan terpenuhinya
nyeri kebutuhan O2 jaringan.
R/ Hasil kajian dapat membantu e. Anjurkan dan dukung untuk
penentuan perawatan dan terapi menciptakan suasana yang
pengobatan.
nyaman.
b. Pantau TTV
R/ keadaan lingkungak
berpengaruh pada sensitifitas
R/ Untuk mengetahui sejauh mana sensasi seseorang.
pengaruh nyeri terhadap sistemm
f. Kolaborsi pemberian obat
tubuuh lain.
penghilangnyeri dan antibiotik
c. Anjurkan klien untuk mengatur untuk mencegah penyebab luka
posisi tubuhnya agar daerah luka lebih lanjut.
tidak tertekan.
R/ Untuk melancarkan vaskularisasi
2. Resiko tinggi injury b/d prosedur 3. Cek ulang apakah inform konsent sudah
pembedahan ditandatangani saksi
R/ Sebagai perlindungan terhadap tuntutan orangtua
Tujuan : klien dapat memahami prosedur
terhadap tindakan operasi
pembedahan
4. Bersihkan daerah operasi sesuai prosedur
Intervensi :
R/ Mengurangi resiko infeksi pada area operasi
1. Tanyakan pada ortu apakah ada
5. Lakukan prosedur enema
pertanyaan mengenai prosedur yang
akan dilakukan R/ Mengosongkan rektum untuk mencegah
kontaminasi saat operasi
R/ Mengetahui pemahaman ortu dan
6. Lengkapi pemeriksaan laboratorium yang
sebagai bahan kolaborasi diprogramkan
Inform konsent merupakan tanggung R/ Deteksi awal kesiapan operasi
jawab kerja team
7. Pertahankan anak tetap puasa
2. Cek inform konset apakah sudah
R/ Mencegah terjadinya aspirasi
ditandatangani, kontrak dengan
dokter untuk menentukan apakah ortu 8. Yakinkan anak mendapat cairan sebelum
dipuasakan
telah mendapat informasi mengenai
prosedur operasi R/ Mencegah resiko dehidrasi/hipoglikemia

R/ Sebagai perlindungan terhadap Mencegah resiko selama operasi


tuntutan orangtua terhadap tindakan 9. Anjurkan anak untuk BAK sebelum
operasi premedikasi
R/ Mengosongkan kandung kemih untuk mencegah
3. Resiko infeksi b/d perawatan tidak b) Beri penjelasan pada keluarga tentang waktu dan
adekuat dari orangtua prosedur operasi.
Tujuan : klien terbebas dari infeksi R/ Meningkatkan perasaan aman pada keluarga
Intervensi : c) Beri penjelasan persiapan prosedur operasi jika
1. Berikan penyuluhan pada klien untuk ada indikasi (nasogastrik tube, pasang IVFD,
menjaga luka tetap bersih balutan luka, drainase)
R/ Memotivasi klien untuk menjaga kebersihan
luka R/ Penjelasan yang adekuat menambah pemahaman
sehingga terjalin kerjasama yang adekuat dengan
2. Berikan penyuluhan pada keluarga tentang
cara membersihkan nanah atau darah dengan perawat
gaas bersih d) Beri penjelasan indikasi dilakukannya
R/ Mencegah kontaminasi bakteri pembedahan khususnya prosedur operasi serta
3. Observasi adanya tanda-tanda infeksi penjelasan prinsip dasar secara singkat
R/ Melihat adanya tanda infeksi R/ Merupakan informasi yang menguatkan
keputusan ortu untuk tindakan operasi bagi
4. Gangguan aman : cemas berhubungan anaknya
dengan kurangnya informasi tentang e) Berikan sedasi sebelum operasi, ciptakan
tindakan operatif pada anak
lingkungan yang familier, tempatkan klien di
Tujuan : kecemasan klien berkurang bahkan ruangan yang menyenangkan dan jelaskan
hilang
prosedur yang dijalani
Intervensi:
R/ Meningkatkan relaksasi dan rasa aman
a) Beri informasi tentang persiapan operasi dan
orientasikan orangtua dan anak terhadap f) Selama menunggu operasi anjurkan keluarga
lingkungan yang baru. atau teman dekat untuk menemani anak
R/ Mengurangi kecemasan orangtua terhadap
lingkungan baru R/ Memberi rasa aman dan dukungan pada klien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai