LAPSUS THALASEMIA Asti
LAPSUS THALASEMIA Asti
THALASEMIA
Oleh:
dr. Annisa Kinanti Asti
Pembimbing:
dr. Irwin Prijatna K., SpPD
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn TBT
• Usia : 66 tahun
• Tgl Lahir : 10/08/1951
• Alamat : Driyorejo
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Tanggal MRS : 25 September 2017
2
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit
• Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama: Lemas
RPS: Pasien mengeluh seluruh tubuh terasa lemas dan tidak
bertenaga sejak 1 minggu SMRS, tapi masih dapat beraktivitas ringan.
Pasien merasa pusing muncul sejak timbulnya keluhan lemas, terkadang
mata seperti berkunang-kunang. Pasien mengeluh muntah sejak
1HSMRS, sebanyak 5 kali. Muntah berupa cairan berwarna kuning, nafsu
makan menurun sejak 3HSMRS. Pasien hanya mau minum susu. BAB
cair 3 kali dalam sehari, sejak 2HSMRS. Pasien juga mengeluh batuk
hilang-timbul sejak 1 minggu SMRS, dahak (+) warna putih, darah (-). BAB
BAK dbn. Perut dirasa membesar, namun tidak nyeri. Berat badan
pasien tidak mengalami penurunan.
3
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Penyakit lambung sejak >5 tahun yg lalu, rutin kontrol.
• TB Paru dengan pengobatan, dinyatakan sembuh bulan
Maret 2017 dengan evaluasi foto dada dan dahak
• Hipertensi(-) DM (-) Alergi (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga
• HT (-) DM (-) Penyakit kelainan darah (-)
4
ANAMNESIS
• Riwayat Pengobatan
• Pengobatan Rutin penyakit lambung ke Poli Penyakit
Dalam RSPGD
• Pengobatan TB paru di puskesmas (tuntas)
• Riwayat Kebiasaan/Sosial
• Merokok (+) Minum jamu-jamuan (-) Pasien tidak bekerja,
sehari-hari beraktivitas dirumah. Terbiasa menggunakan
alas kaki saat beraktivitas diluar.
5
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign Status Gizi
• KU : Cukup • BB: 47 kg
• Kes : Compos Mentis • TB: 150 cm
• TD : 130/80 mmHg • IMT: 19.6 (Underweight I)
• N : 78 x/m
• RR : 20 x/m
• Tax : 36.60C
• SpO2 : 98% tanpa support
6
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Kepala/leher:
• Anemis/ ikterik/ cyanosis/ dyspneu: +/-/-/-
• Pembesaran KGB leher (-)
• Thorax:
• Cor: Pulmo:
• I: ictus cordis tampak dbn • I: Simetris, retraksi -/-
• P: ictus cordis teraba dbn • P: fremitus raba n/n
• P: sonor
• P: batas jantung dbn
• A: vesikuler +/+, rhonki -/-,
• A: S1 S2 tunggal, e/g/m -/-/- wheezing -/-
7
PEMERIKSAAN FISIK
• Abdomen
• I : cembung
• A : BU (+) normal 12x/m
• P : timpani, ruang traube pekak splenomegali (+)
• P : soepel, nyeri tekan epigastrium (+) hepatomegali (-) limpa teraba di
schuffner 2 splenomegali (+)
• Extremitas
• Akral Hangat + + Koilonychia (-)
+ +
- -
• Edema ekstremitas
- -
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal DL Hb 6.4 gr/dL (13.0-18.0)
(post transfusi kolf I) Hct 18.8 %
27/09/17 Leu 6.25 (3.8-10.6)
Tromb 350 (150-440)
MCV 62.0 (80-100)
MCH 20.8 (26-34)
MCHC 33.8% (32-36)
12
DIAGNOSIS BANDING
• Thalasemia
• Anemia Sideroblastik
• Anemia Defisiensi Besi
• Anemia Penyakit Kronis
13
DIAGNOSIS KERJA
• Thalasemia
14
TATALAKSANA
Planning Diagnostik
• Darah Lengkap, Hapusan Darah Tepi, SI, TIBC, BMP, Elektroforesis Hb
Planning Monitoring
• Monitoring TTV, Hb rutin
Planning Edukasi
• Memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan untuk menegakkan
diagnosis
• Menjelaskan tentang perjalanan penyakit yang diderita pasien dan penyebabnya
• Menjelaskan tentang terapi yang diberikan dan terapi lanjutan yang bersifat jangka panjang
Planning Terapi
• Inf PZ 1000 cc/ 24 jam
• Transfusi PRC s/d Hb >8 gr/dL
• Inj Omeprazole 2x40 mg
• Inj Ondansentron 3x 4mg
• Asam Folat tab 3x5 mg
15
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
30/11/2016 06/12/2016
25/11/2016
S: Nyeri lutut, lemas S: Nyeri lutut, nyeri perut
S: Nyeri perut, lemas
O: Hb 9.1; Hct 20; Leu O: lab (-)
O: Hb 9.9; Hct 29.9; Leu
6.63; Tromb 400 A: OA genu d/s +
7.0; Tromb 573
A: susp OA genu d/s Gastritis Kronis
A: Gastritis Akut
P: Topikal NSAID, H2 P: Topikal NSAID, H2
P: H2 blocker, Vitamin
blocker, Vitamin blocker, Vitamin
11/01/2017
14/12/2016 29/12/2016
S: Nyeri perut, lemas
S: Nyeri perut, lemas S: Nyeri perut, lemas
O: lab (-) BB: 48 kg
O: lab (-) BB: 48 kg O: lab (-) BB: 45 kg
A: Gastritis Kronis + OA
A: Gastritis Kronis A: Gastritis Kronis
genu d/s
P: H2 blocker, Vitamin P: H2 blocker, Vitamin
P: H2 blocker, Vitamin
27/06/2017 14/07/2017
06/07/2017
S: Lemas S: Nyeri perut, BAB cair
S: Nyeri perut
O: (-) O: BB 40 kg
O: BB 42 kg
A: ADB dd Anemia A: GEA DRS+ Gastritis Kronis
A: Gastritis Kronis + Anemia
Penyakit Kronis P: H2 blocker, Vitamin,
P: H2 blocker, Vitamin
P: Vitamin Attapulgitte
18/10/2017 31/10/2017
S: Lemas S: Nyeri perut
O: BB 38 kg; Hb 7.6 O: Hb 9.4
A: THALASSEMIA A: THALASSEMIA
P: Vitamin P: Pemeriksaan DL bulanan
19
PROGNOSIS
• Ad Vitam : Dubia
• Ad Functionam : Dubia
• Ad Sanationam : Malam
20
21
DEFINISI
• Adalah suatu kelompok kelainan darah yang ditandai oleh
penurunan sintesis salah satu dari dua tipe rantai polipeptida
(α atau β) yang membentuk molekul hemoglobin dewasa normal
(HbA,α2β2), menyebabkan penurunan pengisian hemoglobin
pada sel darah merah, dan anemia (Cappellini, 2008).
22
ETIOLOGI
23
PATOFISIOLOGI
24
Jenis Hb
Hb A • tipe dewasa 2 rantai alfa + 2 rantai beta
25
Penurunan/ tidak
Delesi dan substitusi Penurunan/ supresi
adanya produksi
rantai globin total sintesis Hb
rantai globin
Pengendapan rantai
Sintesis rantai globin
Thalasemia tak seimbang
globin pada eritroid
prekursor di SST
26
27
Kompleks besi yang
Hemolisis Kronis Iron Overload tidak larut terdeposit
di Jaringan tubuh
28
KLASIFIKASI
THALASEMIA BETA
Kurangnya/ tidak adanya sintesis rantai beta dikendalikan oleh
gen pada kromosom 11
29
KLASIFIKASI
THALASEMIA ALFA
Kurangnya/ tidak adanya sintesis rantai alfa dikendalikan oleh
gen pada kromosom 16
Thalassemia Alfa
Thalasemia Alfa
Intermedia (Hb H Hb Bart’s Disease
Minor / karier
disease)
• Delesi gen tunggal • Delesi tiga gen • Delesi empat Gen
• Asimptomatik, • Hb H Hb dengan • Hb Bart Hb
mikrositosis 4 rantai beta dengan 4 rantai
• Anemia MiHi (Hb 7- gamma
11) Kronis, • IUFD, Hidrops
mikrositosis, Fetalis
splenomegali
30
DIAGNOSIS BANDING
Thalassemia
N
Sideroblastik
Besi
MiHi
Serum
Defisiensi Besi
MCV ↓
↓
Penyakit Kronik
Hemolitik
Anemia
↑
MCV N
Perdarahan Akut
Normo-
Retikulosit
Normo
Aplastik
Defisiensi
N/↓
Folat
Makro Leukimia
Defisiensi
MCV ↑ B12
31
Elektroforesis Hb A2 ↑ Thalassemia
Anemia Hb Hb F ↑ Beta
Besi Serum Feritin
Hipokrom
Normal Normal Ring
Mikrositer Anemia
sideroblast
Sideroblastik
dalam sutul
32
DIAGNOSIS
• Pucat • Anemis
• Gangguan nafsu makan, • Jaundice
• Perut membesar ( pembesaran • Bentuk muka mongoloid (facies
lien dan hati) Cooley/ Rodent)
• Gangguan tumbuh kembang • Bone deformity
• Riwayat Keluarga (+) • Gangguan pertumbuhan
• Muncul di awal kehidupan • Splenomegali dan hepatomegali
yang menyebabkan perut
membesar
33
Facies Cooley:
- Dahi lebar
- Jarak kedua mata lebar
- Hidung pesek
- Tidak punya pangkal
hidung
- Tulang pipi menonjol
- Gigi atas menonjol ke
depan
34
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
35
36
Peripheral blood film in hemoglobin H
Peripheral blood film in Cooley anemia disease in a newborn
38
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
39
40
The classic "hair on end" appearance
on plain skull radiographs
41
42
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
Pemberian iron chelating agent
(Deferasirox/desferoxamine/Deferiprone) indikasi:
• Feritin serum >1000 mg/l atau saturasi transferin serum lebih 50%
• Transfusi > 5 liter, transfusi >10 x, transfusi >1 tahun
43
2. Bedah
Splenektomi, dengan indikasi:
• Splenomegali peningkatan tekanan intraabdominal
dan bahaya terjadinya ruptur
• Hipersplenisme peningkatan kebutuhan transfusi darah
atau kebutuhan suspensi eritrosit (PRC) melebihi 250 ml/kg
BB/tahun.
Pemasangan CVC
• Untuk mempermudah transfusi darah dan terapi chelasi.
44
3. Suportif
Transfusi darah :
45
4. Kuratif
Transplantasi/cangkok sel-sel induk hematopoietik /
hematopoietic stem cells (HSC)
Terapi Gen
• Stem cell diperoleh dari pasien itu sendiri (transplantasi
autolog) sehingga menghindari potensi rejeksi.
• Dapat dilakukan tanpa donor yang sesuai
46
PROGNOSIS
Didasarkan pada:
• Jenis thalassemia
• Kepatuhan pasien dan terapi yang baik
47
TERIMA KASIH
48