Defenisi
• Sebuah kelainan dengan perawakan pendek,
disproporsional, kelainan kongenital pada
pembentukan kartilago.
Epidemiologi
• 85-90% kasus merupakan mutasi genetik
• Angka kejadian kelainan 1 : 25.000 kelahiran
• Salah satu dari orang tua mengalami
akondroplasia, 50 % akan diturunkan ke
anaknya.
• Merupakan penyebab perawakan pendek
terbanyak.
• Tidak dipengaruhi ras, laki2 < perempuan
Etiologi
• Transmisi genetik
Mutasi gen reseptor FGFR3.
Patofisiologi
Mutasi FGFR3 pertumbuhan tulang
pada kartilago lempeng
pertumbuhan akan mengalami
perlambatan Hal ini
mengakibatkan pemendekan tulang,
bentuk tulang yang abnormal dan
perawakan pendek.
Manifestasi klinis
• perawakan tubuh dan anggota gerak yang
pendek, tidak proporsional, disertai kepala
yang besar (brakisefal) dengan penonjolan
frontal, penonjolan tulang mandibula dan
hidung pesek.
• Gibbus pada daerah lumbal
• Batang tubuh dan tungkai pendek
Diagnosis
• Dapat dinilai dari manifestasi klinis
• Pemeriksaan radiologi
X-ray, CT scan, MRI, USG.
• Tes molekul genetik
Deteksi mutasi gen FGFR3 (99% sensitif)
Tatalaksana
• Lebih kepada penanganan terhadap komlikasi
yang ditimbulkan oleh achondroplasia ini.
Seperti : OMSK, hidrosefalus, dan juga psikologis
anak.
Prognosis
Harapan hidup pada akondroplasia adalah
normal, kecuali untuk sedikit (jarang)
penderita dengan hidrosefalus atau dengan
komplikasi berat kompresi medula spinalis
servikalis atau lumbalis. Rata-rata tinggi orang
dewasa pada akondroplasia sekitar 131,5 cm
pada pria dan 125cm pada wanita.