Anda di halaman 1dari 14

Down syndrome merupakan

suatu kondisi
keterbelakangan mental
dan fisik yang disebabkan
oleh kelainan kromosom
Trisomi 21. Anak yang
mengalami down syndrome,
biasanya memiliki IQ di
bawah 50.
 Menurut catatan Indonesia
Center for Biodiversity dan
Biotechnology (ICBB),
Bogor, di Indonesia terdapat
lebih dari 300 ribu anak
pengidap down syndrome.
Pada dasarnya, etiologi dari Sindrom Down sendiri adalah “nondisjunctional” , yang
faktor-faktor penyebabnya, yaitu:
 Genetik.
 Radiasi.
 Infeksi.
 Autoimun.
 Umur ayah.
 Umur ibu.
 DownSyndrome disebabkan adanya kelainan pada
perkembangan kromosom.
 Pada bayi normal terdapat 46 kromosom (23 pasang) di
mana kromosom nomor 21 berjumlah 2 buah (sepasang).
Bayi dengan penyakit down syndrome memiliki 47
krososom karena kromosom nomor 21 berjumlah 3 buah.
Kelebihan 1 kromosom (nomor 21) atau sering disebut
trisomy 21.
• tubuh pendek dan •jarak lebar antar kedua
puntung, mata (hipertelorisme)
• lengan atau kaki kadang-
kadang bengkok, •kelopak mata mempunyai
• kepala lebar,
lipatan epikantus (seperti
• wajah membulat, kantung mata),
• mulut selalu terbuka, •iris mata kadang-kadang
• ujung lidah besar, berbintik, yang disebut
• hidung lebar dan datar bintik “Brushfield”.
(mongoloisme) •Jarak antara jari 1 dan 2
pada kaki yang lebar
(Sandal Gap)
Selanjutnya, pemeriksaan fisik yang harus
dilakukan pada anak tersebut meliputi:
 Inspeksi
 Auskultasi
 Tes Denver
• Echocardiogram
• Tes fungsitiroid
• Analisis kromosom
 Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling
efektif untuk mengatasi kelainan ini.
 Penderita harus mendapatkan dukungan maupun informasi yang
cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas
yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik
maupun mentalnya.
 Berikan nutrisi yang memadai
 Mengembangkan kemampuan menumpu berat badan pada segala
posisi untuk memperbaiki postur
 Terapi fisik yang digunakan untuk
menangani anak-anak yang mengatasi
kelainan down syndrome adalah:
 terapi treadmill, yaitu dengan cara melatih
ibu atau pengasuh dan anak yang mengalami
down syndrome  Penderita dapat berjalan
 Keterlambatan perkembangan motorik kasar dan
ketidakmampuan mengontrol gerakan.
 Abnormal pada waktu berdiri.
 Anak kurang memahami konsep latihan.
 Ditemukan adanya keterlambatan psikososial dibanding
anak normal
 Hal yang perlu di evaluasi :
 Tidak ada kesulitan dalam pemberian makan pada anak
 Pendengaran dan penglihatan anak
 Keluarga turut serta aktif dalam perawatan anak syndrom
down dengan baik
• Penyakit Alzheimer’s (penyakit kemunduran
susunan syaraf pusat).
• Leukimia (penyakit dimana sel darah putih melipat
ganda tanpa terkendalikan).

Anda mungkin juga menyukai