Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH USIA BETINA TERHADAP

PERISTIWA PINDAH SILANG (CROSSING


OVER) PADA Drosophila melanogaster
PERSILANGAN N♀ >< bvg♂
Atiqoh Zuliyanah 160342606247
Permata Windra D. 160342606241
PENDAHULUAN
• Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi genetik.
Hukum yang dikenal pada ilmu genetika yaitu Hukum Mendel, baik
Hukum Mendel I maupun Hukum Mendel II.
• Pindah silang (crossing over) merupakan suatu peristiwa bertukarnya
gen-gen pada kromatid dengan kromatid homolognya.
• peristiwa pindah silang diketahui selama profase I meiosis, replikasi
kromosom berlangsung selama interfase, maka peristiwa pindah
silang itu terjadi pada tahap tetrad pascareplikasi pada saat
kromosom telah mengganda.
• Penelitian ini menggunakan individu Drosophila melanogaster dengan
2 macam strain Drosophila melanogaster yaitu N dan bvg. Alasan
menggunakan strain tersebut karena strain N bersifat normal,
sedangkan strain bvg merupakan strain yang tergolong mutan pada
bagian badan dan sayap.
Tujuan Penelitian
• Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
usia betina terhadap frekuensi pindah silang pada persilangan
Drosophila melanogaster stain N♀ >< bvg♂.
Metode dan rancangan penelitian

Rancangan
penelitian

Variabel
penelitian
Teknik analisis data
• Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
rekonstruksi persilangan F1 sampai F2.
• Apabila data yang didapatkan belum lengkap maka analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan nilai frekuensi pindah silang.

Frekuensi turunan tipe rekombinan =


 totalparental
Frekuensi turunan tipe parental =  total(rekombinan  parental ) x100%
HASIL DAN ANALISIS DATA
No. Strain Gambar Ciri

1 Normal - Mata normal


- Warna tubuh kuning
- Sayap menutupi tubuh
No. Strain Gambar Ciri

2 Bvg - Mata normal


- Warna tubuh hitam
- Sayap keriput/tidak
menutupi tubuh
Hasil Perhitungan Anakan
Persilangan Ulangan Strain Usia
0 2 4 6 8 10 12 14
F2 ♀N >< 1 N 19 21 16 - 26 16 45 -
♂bvg
Vg 7 37 28 - 47 13 35 -

B 29 22 17 - 31 17 36 -

bvg 9 36 24 - 21 10 28 -
Frekuensi Hasil Anakan
• Σ Pindah Silang =
Grafik usia maternal terhadap nilai pindah
silang dalam presentase rekombinasi
70
60 62,4
56,25
52,94 53,57
50 50,86 49,31
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14

Grafik Rekombinan Ulangan 1


Rekonstruksi Kromosom
PEMBAHASAN

Usia Berpengaruh Usia Tidak berpengaruh


terhadap persitiwa terhadap persitiwa
Crossing Over Crossing Over
Usia Berpengaruh terhadap persitiwa
Crossing Over
• Semakin bertambahnya usia maka metabolisme individu tersebut
akan semakin menurun. Salah satunya adanya penurunan terhadap
gen pch2 yang mengkode AAA+ATPase.
• Hal ini mempengaruhi pada proses pembentukan ATP.
• Selain itu, penurunan paling utama adalah pada oxydative
phosphorilation yang berperan dalam memasok hampir keseluruhan
energi dari respirasi.
• Hal ini dikarenakan semakin tua maka akan diiringi dengan penurunan
level transkripsi yang mengkode cytochrome c yaitu ubiquinol-
cytochrome c reductase, ubiquinone binding protein, ATP synthase b-
subunit, dan ADPy ATP translocase
• Kaitan bertambahnya usia dengan fenomena crossing over yaitu pada
dalam prosesnya dibutuhkan fosforilasi baik pada tahapan inisiasi,
pembentukan struktur Synaptonemal complex hingga terjadinya
rekombinasi dan crossing over.
• Pada Drosophila melanogaster keberadaan Synaptonemal complex
diperlukan dalam memfasilitasi terjadinya meiotic recombination.
• Penurunan metabolisme menyebabkan penurunan produksi ATP yang
penting bagi pembentukan synaptonemal complex pada crossing
over. Ketika ATP menurun, maka pembentukan synaptonemal
complex ikut menurun sehingga peristiwa crossing over menurun.
Usia Tidak berpengaruh terhadap persitiwa
Crossing Over
• tidak semua crossing over diperantarai oleh Synaptonemal complex,
selain itu terdapat peranan gen BLM/dmBlM pada Drosophila betina
yang homolog dengan sgs1 pada Saccaromyces cerevicae merupakan
gen yang mengkode sughosin dan berperan dalam mencegah
terjadinya crossing over atau dapat disebut juga sebagai gen anti-
crossing over dengan menggantikan tempat yang seharusnya
ditempati oleh produk dari gen Rad51
• Selain itu rerata rentang usia betina Drosophila melanogaster pada
kondisi optimal berkisar antara 45-60 hari (Ivanov, dkk., 2015).
Perlakuan usia yang dilakukan pada penelitian berada pada kisaran
usia 0-14 hari, yang mana usia tersebut masih jauh dari kisaran usia
maksimal. Sehingga, metabolisme yang terjadi pada lalat tersebut
masih tergolong baik dan produksi ATP tidak terhambat.
Kesimpulan
• Ada pengaruh usia betina terhadap frekuensi pindah silang pada persilangan
Drosophila melanogaster stain N♀ >< bvg♂.
• Tidak ada pengaruh usia betina terhadap frekuensi pindah silang pada
persilangan Drosophila melanogaster stain N♀ >< bvg♂.

Anda mungkin juga menyukai