Anda di halaman 1dari 42

SINGLE BUSINESS STRATEGY AND

FUNCTIONAL ORGANIZATION
Afifah Dwi Istiandieni – 1606837096
Dimas Fidel Fikriansyah – 1606882976
Fani Ristanti – 1606833482
Raihan Muhammad – 1606822176
Yessi Ines –
1606882976
OUR OUTLINE
01 The Evolution from Start-Up

02 Initial Organization

03 The Functional Structure

04 The Types of Single Business Strategy

05 The Lateral Organization


OUR OUTLINE
06 Lateral Coordination

07 Benefit and Cost Lateral

08 The Five Types ofLateral Process

09 Fostering Voluntary Processs

10 E-Coordination
● Menganalisis kaitan antara functional
organization dengan single business
strategies.
● Dimulai dengan evolusi perusahaan
start-ups dan small businesses sampai
berbentuk fully functional structures.
● Dilanjutkan dengan tiga jenis single-
business strategies: cost-centric,
product-centric, dan customer-centric.
● Kemudian kita melihat konsep
organisasi lateral

PT TIFICO Tbk. PT Teijin Indonesia Fiber


Corporation Tbk
The Evolution from Start-Up and
Initial Organization
THE Trend : Lean Start Up
diajukan oleh Eric Ries
EVOLUTION ● Trend yang sekarang terjadi adalah
lean start-up. Model ini menghindari
OF START UP praktik di mana founder memiliki
ide, lalu menyempurnakan ide itu
● Perusahaan sebenarnya menjadi sebuah produk, dan
tidak memulai sebagai kemudian meluncurkannya.
fully functional ● Sebaliknya, lean start-up
organization , namun menciptakan produk bare bonds
mereka berevolusi ke dahulu, lalu ditunjukkan kepada
customer untuk mendapatkan
sana
reaksi, jika masih kurang dilakukan
● Seperti halnya start up,
desain ulang sampai menemukan
mereka mulai dengan produk yang layak dengan sumber
struktur dan organisasi daya yang minimal
yang sangat sedikit dan ● Ketika sudah dapat produk yang
seringkali dengan menarik pelanggan, pendapatan
sedikit founder naik, pada titik ini mereka mulai
membangun organisasi
85%

60%
55%

40%

Source :
https://readingraphics.com/book-summary-the-lean-startup/
Contoh Perusahaan yang Menggunakan
Pendekatan Lean Start Up
PERBEDAAN LEAN START UP DAN
TRADITIONAL START UP
Initial
Organization
● Pentingnya growth juga ditentukan pada point ini
● Perusahaan mulai bergerak mengarah pada
development stage
● Untuk mencapai initial structure begitu sulit, ketika
sukses melakukan transisi dari suatu stage ke stage
lain membuat people resist to change termasuk founder
organisasi tersebut
● People lebih menyukai initial stages dengan small size
dan lack of formality
● Banyak new company yang menolak perubahan sampai
krisis yang memaksanya
Initial Organization
(Cont 1...)
Initial stage ini didorong oleh peningkatan size yang
begitu cepat.
Ketika jumlah orang di perusahaan meningkat, dua
sesuatu terjadi :
1. Lebih banyak orang membutuhkan peningkatan
dalam jumlah level dalam hierarki, dan komunikasi
menjadi tantangan baru
2. Lebih besar ukuran mengarah ke pembagian kerja
yang lebih besar. Dibanding menggunakan generalist
pada suatu kegiatan, mungkin lebih baik untuk
menambahkan dua atau tiga spesialist yang mana
akan memunculkan nterdependensi karena perlu
melakukan koordinasi.
Initial Organization
(Cont 2...)
Peningkatan ukuran juga menciptakan
beberapa hambatan (barrier).

Diantara Diantara
Level Departemen
Initial Organization
(Cont 3...) Peningkatan ukuran dari small startup hingga menjadi
formal organization Structure dan formal functional
organization terjadi dalam dua langkah yakni :

01 Transisi dari sistem personal dan kontrol informal ke


sistem kontrol impersonal yang lebih formal.

02 Konversi dari centralized huband-


spoke system of decision making to a more
decentralized, cross-functional team approach to
making decisions.
The Functional Structure and The
Types of Single Business Strategy
The Functional Structure

adalah struktur organisasi paling umum yang digunakan


oleh banyak organisasi, pembagiannya berdasarkan
fungsi manajemen, misal saja keuangan, pemasaran,
produksi, dan sumber daya manusia. Sehingga bagi
orang yang memiliki keterampilan tertentu maka akan
bertemu dengan orang yang memiliki skill sama.
The
Functional
Structure
Keunggulan
● Penggunaan sumber daya lebih efisien
● Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
● Mempunyai kualitas yang tinggi dalam memecahkan
masalah teknis
● Lebih menspesialisasikan keterampilan yang dimiliki oleh
karyawan
Kelemahan
● Buruk nya komunikasi antar tim
● Anggota hanya akan lebih mementingkan tugas
tugas yang diembannya saja tanpa memikirkan
tugas tugas yang emban tim lainnya
● Banyaknya bidang dan orang yang ahli didalamnya
maka harus merekrut pengawas dalam setiap
bidang
● Banyaknya orang ahli dalam bidang bisa saja
menyebabkan penyimpangan.
● Minim Inovasi
Types of Single-Business
Strategies
● Operational Excellence

● Product-Centric

● Customer-Centric
Operational
Excellence
Bertujuan untuk mencapai cost
leadership . Di sini fokus utama
berpusat pada otomatisasi proses
produksi dan prosedur kerja
untuk merampingkan operasi dan
mengurangi biaya. Strategi ini
cocok untuk volume tinggi,
berorientasi transaksi, dan
produksi terstandarisasi yang
tidak membutuhkan banyak
diferensiasi.
Operational
Excellence
Product Centric

produk-centric adalah
strategi di mana
perusahaan berusaha
mencari pelanggan
sebanyak mungkin untuk
produknya.
Customer-
Centric
consumer centric
berfokus pada pelanggan
yang sesuai dengan target
pasar dan memberikan
pelayanan yang maksimal
serta mengedepankan
loyalitas pelanggan untuk
terus menggunakan
produknya.
The Lateral Organization and Lateral
Coordination
The Lateral
Organization

Koordinasi antar fungsi di organisasi yang levelnya sejajar.


Semua fungsi organisasi dapat membantu dalam penyelesaian
masalah sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Lateral Process
Diversity dan Interdependence
variety between functional
units

Rapid and
unpredictable
change
Lateral Coordination

Pendisain Organisasi harus


mencocokan jumlah koordinasi
lateral yang dibutuhkan untuk
menjalankan strategi
multidimensional dengan jumlah
dan tipe yang berbeda
Benefits and Costs of
Lateral Processes
Organization Designer
• Tugas: mencocokkan jenis dan jumlah
lateral processes dengan cross-functional
coordination yang diperlukan oleh strategi
bisnis perusahaan.
• Menghindari pemilihan lateral processing
yang terlalu sedikit/banyak.
• Pada titik tertentu (benefits), setelah itu
(cost and difficulty)
Manfaat Lateral Processes
Mengizinkan Perusahaan Sehingga…..
untuk: -meningkatkan organisasi
-lebih banyak keputusan membuat lebih banyak
-berbagai jenis keputusan keputusan
-keputusan yang lebih baik & -organisasi mudah beradaptasi
cepat pada perubahan yang konstan.

Sebagai contohnya:
Perusahaan mendesentralisasikan Berbagai keputusan dibuat u/
pilihan pada point produk dan mengatasi berbagai dimensi
kontak pelanggan → keputusan lingkungan bisnis
dapat diambil oleh pihak yang
berhubungan langsung.
Lateral Processes Menimbulkan Biaya
Bisnis (struktur fungsional) → Bisnis (lateral processes)
Lebih fleksibel, dengan terbentuk tim pelanggan, reengineering, dll

Front lines tidak memiliki perspektif seperti top management,


01 Solusi: training, insentif yang tepat, dll.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan tim, semakin tinggi biayanya


02 Waktu tim reeingeering adalah waktu yg tidak dihabiskan dengan pelanggan

Meningkatkan biaya konflik


03 Anggota terdiri dari perwakilan setiap tim (masalah berbeda)

Designer perlu menemukan titik keseimbangan antara Costs and Benefit


Dapat dicapat dengan match kebutuhan koordinasi dengan jenis dan jumlah lateral processes
Five Lateral
Types Processes
of

Paling murah dan Melibatkan -Tugas dan tim dibentuk -Pada titik tertentu, full- -Tahapan paling sulit
mudah untuk penggunaan -Anggota ditunjuk time leaders dibutuhkan. -Integrator menjadi line
digunakan internet dan -Tujuan ditetapkan -Product manager, organizational position
teknologi social -Lebih mahal > volunrary process manager dll -Perusahaan memiliki 2
untuk komunikasi -membutuhkan team -Biaya paling mahal line organizationa
lintas departemen bulding dan maintenance (voluntary, formal, dan -Matrix digunakan hanya
-Organisasi butuh formal rekrut full-time people) untuk power balance
dan voluntary bersamaan.
Fostering Voluntary Processes
Why voluntary processes are needed?
Voluntary
Yaitu ketika kekuatan strategis tidak dapat diprediksi dan
berubah. Koordinasi lateral pada kondisi ini lemah dan Processes
mengharuskan untuk lebih fleksibel (desentralisasi)
sehingga membutuhkan lateral proses secara volunteer.
Orang-orang bekerja sama
secara sukarela ketika mereka
memiliki hubungan dengan
orang-orang di departemen lain
dan merasa nyaman bekerja
dengan mereka.
FOSTERING VOLUNTARY PROCESS

Interdepartmental Interdepartmental Colocation Mirror-Image Consistent Reward


rotation event mengurangi jarak Departments and Measurement
Proses sukarela juga dan hambatan fisik Proses sukarela Systems
melatih dan
mengembangkan dihasilkan dari acara- antara individu akan dapat dilakukan Proses sukarela lintas unit
individu di semua acara seperti kursus meningkatkan perusahaan dengan dapat dilakukan dengan
aspek bisnis sehingga pelatihan dan jumlah komunikasi di cara mengatur fungsi menyelaraskan
menjadi lebih konferensi antara mereka mereka sebagai kepentingan para pihak
fleksibel cerminan satu sama yang terlibat melalui
lain pengukuran kinerja dan
sistem penghargaan yang
selaras
Unilever

70% on the job training 20% Mentoring

10% in the class training


E-coordination
E-Coordination
Menghubungkan departemen-
departemen yang sebelumnya
independen menjadi terhubung satu
dengan lainnya melalui sebuah jaringan.

International Service Systems (ISS) adalah penyedia jasa


kebersihan, keamanan, dan katering terbesar di Eropa. ISS
menggunakan perangkat Seluler dan Kontrak Layanan di Web.

Perangkat ini menghubungkan koordinasi antara pekerja ISS,


manajer dan manajer perusahaan yang pengguna layanan ISS.
Membuat karyawan terhubung dengan cepat
dengan orang-orang yang mereka butuhkan,
menemukan seorang yang ahli pada bidang
tertentu, dan berbagi pengetahuan kepada
semua penggunanya
Thank you!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai