Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

HEMANGIOMA
Oleh:
Ellissa
4 0 6 1 5 1052

Pembimbing:
dr. Renni Yuniati, S p.KK

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan


Kelamin
RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
PENDAHULUAN

 Hemangioma merupakan tumor jinak vaskular yang timbul beberapa saat

sesudah kelahiran. Pada awal mulanya tumor ini akan mengalami


proliferasi sel yang cepat pada tahun pertama kehidupan kemudian
mengalami involusi secara lambat selama masa kanak-kanak pada lebih
dari 90% kasus

 Hemangioma adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada bayi dan

terjadi pada sekitar 10% pada bayi cukup bulan. Resiko terjadinya
hemangioma 3 kali lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki
PENDAHULUAN

 Hemangioma dapat terjadi secara kutan atau ekstrakutan.

Lebih dari setengahnya hemangioma berlokasi di regio kepala dan leher.

 Terkadang, hemangioma dapat mengenai pada struktur vital dan

mengganggu sistem pernapasan, penglihatan, atau pendengaran

 Namun, pada sebagian besar pada tumor ini adalah jinak, tidak

menyebabkan morbiditas dan mortalitas.


HEMANGIOMA

tumor jinak yang terjadi akibat gangguan pada


perkembangan dan pembentukan pembuluh darah
dan dapat terjadi di segala organ seperti hati, limpa,
otak, tulang dan kulit.
HEMANGIOMA

Hemangioma

Kutan Ekstrakutan

Liver, laring
Kepala dan Ekstremitas gastrointestinal tract
Badan (25%) (15%)
leher (60%) sistem saraf pusat
pankreas, timus
kantung empedu
Limpa
paru, kelenjar adrenal
kantung kemih
ETIOLOGI

 Etiologi dari hemangioma masih belum diketahui.

Tapi dilaporkan hipertensi gestasional dan berat


badan lahir bayi mungkin berhubungan dengan
terbentuknya hemangioma.
EPIDEMIOLOGI

 Hemangioma  10% bayi jangka

 Bayi preterm dengan berat badan lahir kurang dari 1 kg  22-30%


 Pada 30% hemangioma muncul pada saat kelahiran dan 70 %
lainnya muncul pada minggu-minggu pertama kehidupan.
 Resiko terjadinya hemangioma lebih besar pada perempuan
dibandingkan laki-laki dengan perbandingan 3:1. Berdasarkan
rasnya hemangioma paling sering terjadi pada bayi kulit putih,
angka kejadiannya 10-12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi
kulit hitam dan Asia.
 Angka kejadian hemangioma 10 kali lebih tinggi pada in offspring
of women who had chorionic villus sampling dan meningkat pada
hamil pada usia tua, plasenta previa, dan preeclampsia.
KLASIFIKASI

 Secara histologik hemangioma diklasifikasikan berdasarkan besarnya pembuluh darah,


menjadi 3 jenis yaitu :

 Hemangioma kapiler
 Hemangioma kapiler pada anak ( nevus vasculosus, strawberry nevus)

 Granuloma piogenik

 Cherry spot (ruby spot), angioma senilis

 Hemangioma kavernosum
 Hemangioma kavernosum (hemangioma matang)

 Hemangioma keratotik

 Hamartoma vaskular

 Talangiektasis
 Nevus flameus

 Angiokeratoma

 Spider angioma
KLASIFIKASI

 Dari segi praktisnya umumnya para ahli memakai sistem

pembagian sebagai berikut :


 Hemangioma kapiler

 Hemangioma kavernosum

 Hemangioma campuran
GEJALA KLINIS

 Hemangioma Kapiler

 Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)


 Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya : merah
menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan.
 Ukuran dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang superficial berwarna merah
terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan.

 Granuloma Piogenik
 Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma.
 Lesi biasanya solitary, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak
 Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa
lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah berdarah.
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS

 Hemangima Kavernosum

 Lesi ini berbatas tidak tegas, dapat berupa macula eritematosa

atau nodus yang berwarna merah sampai ungu.

 Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi

apabila dilepas.

 Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.


GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS

 Hemangioma Campuran

 Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis
kavernosum

 Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut.

 Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya


unilateral, solitary, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak.
Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang
kemudian pada perkembangannya dapat memberikan gambaran
keratotik dan verukosa.
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS

 Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama pada lesi


yang khas.

 Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul


sejak lahir atau beberapa saat sesudah lahir, pertumbuhannya
relatif cepat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, warnya
merah terang apabila strawberry atau biru bila jenis kavernosa.

 Bila besar maksimum sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12


bulan, warnanya menjadi merah gelap.
DIAGNOSIS

 Pada hemangioma yang dalam (deep hemangioma) melibatkan


dermis dan subkutis, dan warna kulit dapat bergantung pada
kedalaman dari tumor seperti nodul yang sewarna kulit sampai
berwarna biru-ungu (violet).

 Sulit untuk dibedakan dari malformasi vena atau limfatik

 Bila diagnosa masih belum jelas color Doppler ultrasonography


dan/atau MRI
DIAGNOSIS BANDING

 Diagnosis banding
 Limfangioma

 higroma

 lipoma

 neurofibroma.
KOMPLIKASI

 Perdarahan

 Komplikasi ini paling sering terjadi.

 Penyebabnya : trauma dari luar atau rupture spontan dinding pembuluh darah karena
tipisnya kulit diatas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah dibawahnya
terus tumbuh

 Ulkus

 Ulkus terjadi biasanya akibat rupture.

 Trombositopenia

 Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Di dalam jaringan
hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami sekuesterisasi.
Hemangioma anogenital dengan nyeri, ulserasi yang terinfeksi, mulai terbentuk sikatrik (Kushner,et al., 1999).
TATALAKSANA

konservatif

Tatalaksana Pembedahan
hemangioma Radiasi
Kortikosteroid
Cara aktif
Obat sklerotik
Elektrokoagulasi
Pembekuan
TATALAKSANA

 Pembedahan
 Indikasi :
 Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa
minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar
 Hemangioma raksasa dengan trombositopenia
 Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun
 Lokasi hemangioma terletak di atas hidung dan bibir yang tidak merespon
tatalaksana lain dengan baik (the tip of nose )
 Hemangioma pada kelopak mata yang mengganggu penglihatan dan estetika
 Hemangioma yang muncul pada kulit kepala dan dahi
 Perdarahan berulang dari hemangioma
TATALAKSANA

 Radiasi
 Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak
ditinggalkan karena :
 Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan
tulangnya masih sangat aktif

 Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama

 Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan


menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan
TATALAKSANA

 Kortikosteroid
 Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid adalah:
 Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital
 Tumbuh dengan cepat dan mengadakan dekstruksi kosmetik
 Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium
 Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia
 Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular
 Kortikosteroid yang dipakai adalah antara lain prednisone yang mengakibatkan
hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk strawberry, kavernosum,
dan campuran. Dosisnya per oral 20-30 mg per hari selama 2-3 minggu dan
perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan.
TATALAKSANA

 Obat sklerotik

 Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya


dengan namorrhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau
larutan NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai
karena rasa nyeri dan menimbulkan sikatriks

 Elektrokoagulasi

 Pembekuan

 Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair


PROGNOSIS

 Pada umunya prognosis baik bergantung pada letak tumor, komplikasi serta penanganan yang
baik.

 Pada hemangioma yang tidak complicated prognosis sangat baik, dengan involusi komplit
 usia 5 tahun  50 %

 usia 7 tahun  70 %

 Usia 9 tahun  90%

 > 50% kasus terdapat adanya perubahan kulit residual.

 Hemangioma yang berinvolusi pada umur 6 tahun, 38 % nya tetap mempunyai bukti residual
seperti bekas luka (scar), talangiektasia, atau redundan.

 Hemangioma yang memerlukan waktu lebih lama untuk berinvolusi mempunyai angka
kejadian yang lebih tinggi untuk terjadinya perubahan kulit residual yang permanen.

 Peningkatan insiden perubahan kulit residual yang permanen timbul apabila bibir, ujung
hidung, kelopak mata, dan telinga terlibat. ( Medscape & buku merah )
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai