Anda di halaman 1dari 23

PEMICU 1 BLOK 14

“Deni Tiba-tiba Tidak Sadarkan


Diri di Dental Unit”
Anggota Kelompok 10
Livita (170600081) Finna (170600192)

Shabrina Prisnanda (170600082) Dwita Apriza (170600193)

Mella Ratnasari Sinaga (170600083) Siska Tri Amenda br Ginting


(170600195)
Cindy Loreta (170600084)
Femy Nawia (170600196)
Joswin (170600085)
Saswendra Felmi (170600086) Wellman Pratama Malau
(170600197)
Faiza Albi (170600087)
Gabriel Jonathan Panggabean
Adzimatinur Pratiwi (170600089) (170600198)
Patrick Christofer (170600090) Aliftia Nur Salsabila (170600199)
Ariny Putri Armelia (170600191) Bryan Julio Hasim (170600200)
Skenario
• Nama Pemicu : Deni tiba-tiba tidak sadarkan diri
Lalu pasien ditidurkan
Kasus: danunit
didental dilakukan pemeriksaan
• fisik
Pasien dan hemodinamik
Laki-laki
Penyusun : Ahyar20ditemukan
berusia tahun datangtekanan
Riza,drg.,Sp.BM, kedr.darah
RSGMP
Ronald
USU90/60 mmHg,
dengan keluhanNadi
nyeri120 x/menit,
gigi geraham
Sitohang,Sp.B pernafasan
belakang
, dr. Wulan kiri.
Fadinie,
34x/menit,
Pada akral intraoral
pemeriksaan pucat dan basah
ditemukan
M.Ked(An)., serta 36pasien
Sp.An.gigi karies
tampak seperti
profunda pulpa orang kebingungan.
terbuka
• Tanggal : Selasa yang
/ 28 Meididiagnosis
2019 pulpitis.
Moresetelah
Sesaat Info : Setelah pasien
pemberian sadarlokal,
anestesi ditemukan
pasien luka di
merasa
• Waktu : 07.30-09.30 WIB
lengan kanan
tinggling, bawah dengan
mengeluhkan ukuran
gatal, bibir dan5x1x1,5 cm
lidah terasa
dasar ototsesak,
bengkak, dan ditemukan
suara serakrembesan
kemudian darah dari luka
terjatuh dari
tersebut.
dental unit.
1. Jelaskan tindakan
awal pada kasus
diatas!
2) Baringkan pasien di
lantai dengan kepala
miring pada satu sisi.
(menghindari muntah)
3) Jaga aliran napas
1) hentikan pemberian agar bebas dari
anestesi obstruksi.
Non
Farmakologi
6) Segera cari
bantuan dan telepon 4) Beri oksigen
ambulan. 5) Jika arteri carotis
tidak teraba (<60)
Resusitasi Jantung
Paru.
Pemberian Oksigen
Farmakologi

Adrenalin 1:1000 sebanyak 0,5 ml subkutan (ulangi setiap


10 menit) sampai gejala menghilang untuk menghilangkan
bronkospasme dan menstabilkan tekanan darah.

Chlor-Trimeton (vial 10 mg ), histamin, benardryl (50 mg


IV/IM) untuk memblok reseptor histamine.

Solu-cortef (hydrovortisone) 1 vial 100mg x 2 atau lebih


secara intra vena atau 50 mg methylprednison dan suntikan
secara perlahan.

Aminophylline 1 atau 2 vial 10 ml secara intra vena (jika


bronkhial spasme masih ada).
2. Jelaskan tanda-tanda
adanya sumbatan jalan
nafas dan
penatalaksanaanya!
Tanda adanya
sumbatan jalan napas

1) Kekakuan pada otot 2) Adanya Tracheal


sternocleidomastoid. Tug.

3) Adanya fenomena
Rocking Chest Wall 5) Jika obstruksi pernafasan
Motion ( pernafasan total, dapat terjadi cyanosis
paradoxical). ( membran mukosa dan
kulit menjadi warna
4) Pada saat bernafas, kebiruan ).
terdapat rib retraction
dan Stridor.
Penatalaksanaan
sumbatan jalan napas

Airway Open Manuver yaitu


dilakukan Chin Lift, Jaw Trust
Jika Airway Open Manuver tidak
dan Head Tilt.
dapat membantu, dapat dilakukan
inkubasi berupa oropharingeal tub
dan nasopharingel tub.

Secara farmakologi dapat


diberikan Bronchodilator berupa
Salbutamol secara Inhaled atau
pun secara Intra Vena.
Chin Lift
oropharingeal tub

Jaw Trust nasopharingel tub


3. Tentukan Diagnosa
pada kasus diatas!
Onsetnya akut (beberapa
menit hingga beberapa jam).

Terlibatnya kulit, jaringan


mukosa atau kedua- duanya
(misalnya kemerahan,
pembengkakan bibir, lidah,
Syok uvula).
anafilaktik Respiratory compromise
(misalnya sesak nafas,
bronkospasme, stridor,
wheezing, penurunan PEF,
hipoksemia)

Penurunan tekanan darah


atau gejala yang berkaitan
dengan disfungsi organ
sasaran (misalnya hipotonia,
sinkop, inkontinensia).
4. Jelaskan pemeriksaan
penunjang yang dapat
dilakukan pada kasus
diatas!
Radiografi
Radiografi...

Digunakan pada
diagnostik pulpitis
untuk pasien.

Jenis radiografi yang Tujuan: membantu


cocok ialah periapikal ketepatan dalam
dikarenakan gigi yang interpretasi dan untuk
terkena pulpitis hanya melihat penjalaran karies
gigi 36. / penyebaran karies.
5. Jelaskan Prosedur
yang harus dilakukan
pada luka di tangan
tersebut!
1) Evaluasi luka
Skenario: luka pasien berukuran 5 x 1
x 1,5 cm dan merupakan jenis Vulnus
Laceratum ( luka robek ). 4) Lakukan debridement pada daerah
luka untuk membuang jaringan
nekrosis, callus dan jaringan fibrotik.

2) Menghentikan pendarahan dengan


menekan daerah pendarahan dengan 5) Sebelum luka dijahit, luka harus
kasa steril. mencapai hemostatis agar tidak
terjadi hematoma di dalam jahitan
yang dapat merusak jahitan.

3) Kulit dan luka disinfeksi dengan


cairan povidon iodine dengan kasa 6) Pembuluh darah yang terluka
dari arah dalam ke luar. Lalu, Luka di seharusnya di jahit dengan
cuci dengan larutan perhidol dan electrocoagulation unit. Lalu,
dilanjutkan dengan NaCl 0,9% Lakukan penutupan luka dengan
penjahitan dengan benang nylon.
6. Jelaskan Perawatan
post Op pada tangan
pasien tersebut!
Perban diganti setiap
hari dan untuk
Pembersihan luka
dapatJaga luka tetap
digunakan
bersihsaline dan
normal atau
NaClkering
0,9% sampai
luka sembuh.
Minum obat analgesic
Gunakan SPF 30 Jika
seperti paracetamol
proteksi
sunscreen pada kulit terdapat atau
kulit
yang baru sembuh. nyeriyang diresepkan
oleh dokter
Apabila
terdapat
Jangan mengkorek
krusta (scub)
kursta karena akan
disekitar luka
menyebabkan luka
kembali, bekas dan
infeksi.
7. Jelaskan prosedur
kerja yang harus
dilakukan pada kondisi
oral diatas!
Perawatan oral pasien

Tunda sampai pertemuan selanjutnya


(4-5 minggu setelah syok anafilaktik)

Gigi 36 pulpitis karies profunda, maka


ada 2 pilihan perawatan yang dapat
diberikan ekstraksi gigi atau perawatan
saluran akar.
Thank you...

Anda mungkin juga menyukai