Satu bulan SMRS, pasien mulai menyadari adanya bintil putih berukuran
sebesar jarum pentul pada pipi sebelah kiri. Bintil putih tersebut bertambah
banyak dan menjalar ke bahu kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tidak
mengeluhkan adanya gatal, nyeri atapun panas. Bintil tidak bertambah
besar.
Satu bulan SMRS, pasien mulai menyadari adanya bintil putih berukuran
sebesar jarum pentul pada pipi sebelah kiri. Bintil putih tersebut bertambah
banyak dan menjalar ke bahu kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tidak
mengeluhkan adanya gatal, nyeri atapun panas. Bintil tidak bertambah
besar.
. Keluhan benjolan disertai demam, mual (-), muntah (-), keluhan pada
daerah kemaluan disangkal pasien. Pasien sempat mengobati luka
sendiri dengan dikompres dengan rivanol dan betadine namun keluhan
tak kunjung membaik. Riwayat penyakit menular sexul disangkal,
riwayat penyakit Dahulu seperti keluhan diatas disangkal, riwayat
alergi, diabetes, ginjal dan ganguan imnunitas disangkal, riwayat orang
sekitar dengan keluhan sama disangkal, riwayat pemakaian handuk dan
pakaian secara bersamaan disangkal, riwayat sanitasi buruk disangkal.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit serupa pada keluarga.
Riwayat Pemakaian Obat
Mengompres luka dengan rivanol dan betadine.
Riwayat Kontak
Pasien aktif bermain di tempat outbond arum jeram . Pasien tidak mengetahui
ada riwayat kontak dengan siapapun yang menderita penyakit serupa.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik (Tanggal 27 Februari 2019)
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
Pernafasaan : 20 x/menit
Suhu : 37,0°C
Berat Badan : 59 kg
Tinggi Badan : 171 cm
Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba pembesaran
Status Dermatologikus
Lesi 1 Lesi 2
Regio: cruris dextra Regio: cruris dextra
superior inferior
Distribusi: regional, Distribusi: regional,
soliter soliter
Efloresensi primer: Efloresensi primer:
nodul nodul
Efloresensi sekunder: Efloresensi sekunder:
ulkus ulkus
Warna: eritematosa Warna: eritematosa
Bentuk: tidak teratur Bentuk: tidak teratur
Batas: tegas Batas: tegas
Ukuran: 2 cm x 1 cm x Ukuran: 1 cm x 1 cm x
0,5 cm 0,5 cm
Susunan: anular Susunan: anular
Jumlah: 1. Jumlah: 1
Status Dermatologikus
Lesi 3 x 0,5 cm
Regio: cruris Susunan: anular
sinistra
Jumlah: 1
Distribusi: regional,
soliter
Efloresensi primer:
makula disertai
nodul ditengahnya
Efloresensi
sekunder: pus dan
erosi
Warna: eritematosa
Bentuk: tidak
teratur
Batas: tidak tegas
Ukuran: 5cm x 6cm
Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
Pemeriksaan yang Dianjurkan
Impetigo bockhart
Erisipelas
Selulitis
Rencana Pengobatan
Ad Vitam Bonam
Ad Functionam Bonam
Ad Sanationam Bonam
Ad Kosmetikum Bonam
Landasan Teori
Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan. Apabila abses mengenai
kulit berarti di dalam kutis atau subkutis yang disebut abses kutis atau
abses kutaneus. Batas antara ruangan yang berisikan nanah dan jaringan
di sekitarnya tidak jelas. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat proses
radang. Sel dan jaringan akan hancur kemudian membentuk nanah.
Dinding abses terdiri dari jaringan sakit, yang belum menjadi nanah
Epidemiologi
Diabetes mellitus
Obesitas
Higiene yang buruk
Sindroma hiper-IgE
Penderita HIV terutama dengan infeksi Staphylococcus aureus yang resisten
metisilin
Etiologi
Infeksi bakteri dapat menyebabkan abses melalui beberapa cara yaitu:
Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
Bakteri menyebar dari suatu infekski di bagian tubuh lain secara limfatogen atau hematogen
Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia atau tidak menimbulkan gangguan,
terkadang dapat menyebabkan terbentuknya abses
Adanya cedera dapat menjadi penyebab terjadinya abses
Demam
Malaise
Kemerahan
Panas
Pembengkakan
Rasa nyeri
Fungsiolesa
Diagnosis Banding
Impetigo Bockhart
Erisipelas
Seluliis
Pemeriksaan penunjang
Secara umum, diagnosis dan penangan yang tepat dapat memberikan hasil
yang baik.
Pembahasan kasus
Pasien diberikan Pirotop cream 10mg yang memiliki isi mupirocin yang
berfungsi untuk menghentikan proses sintesis protein bakteri dengan cara
menghambat isoleucyl tranfer RNA (bakteriostatik) pada bakteri
staphylococcus aureus, S epidermidis dan S. Beta haemolitycus.
Clabat tab 500mg memiliki kandungan amoxicilin dan clavunid acid yang
bekerja sebagai antibiotik oral untuk pengobatan lebih cepat pada keadaan
umum yang baik.
Mefinter tab 500mg merupakan asam mefenamat untuk mengurangi rasa nyeri
akibat peradangan pada daerah yang terluka yang bersifat pengobatan
asimtomatik
Berdasarkan Prognosis