DERMATITIS VENENATA
Status Pasien
1 Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Tinjauan Pustaka
2 Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
4
11. STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Tn. T
Usia : 52 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
No. MR : 59.03.xx
Keluhan Utama: Keluhan Tambahan:
Riwayat
• Riwayat penyakit seperti ini (-)
Penyakit
• Riwayat alergi obat/makanan/cuaca(-)
Keluarga
Riwayat
• Hygiene pribadi pasien cukup baik.
Pribadi
• Ceftriaxon 2x1
• Ca gluconas 2x1
• KCL 3x1
• Furosemid 2x1
Riwayat Pengobatan
• Ramipril 1x1
• Raniditin 2x1
• ISDN 2x1
• Paracetamol
Pemeriksaan Dermatologi
Topikal
Dermatitis Venenata
DERMATITIS VENENATA
Dermatitis Kontak Iritan (DKI) tipe akut lambat yang disebabkan
oleh gigitan, liur, atau bulu serangga, dimana gambaran klinis dan
gejalanya baru uncul 8-24 jam setelah berkontak
Etiologi
Bahan Aktif Serangga
Serangga yang sering menjadi penyebab adlah genus Paedrus atau tom cat. Serangga ini tidak menggigit
atau mneyengat, namun tepukan keras serangga ini diatas kulit akan memicu pengeluaran bahan aktifnya
berupa paedrin, yang menyebabkan keluhan gatal, rasa panas seperti terbakar, kemerahan pada kulit
AA diubah menjadi
Rusaknya sel PG dan LT
Tidak ada gejala prodormal Content Content Lesi muncul tiba-tiba pada pagi hari
atau setelah berkebun dan terasa gatal
01 02 serta perih
•Terdapat kontak dengan •Tampak eritema, edema, •Patch Test (Uji tempel)
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
serangga bula, mungkin juga
•Keluhan dirasakan pedih terdapat nekrosis
keesokan harinya (mis: •Lesi berbatas tegas,
setelah kontak dengan asimetris
serangga) atau lesi muncul •Lesi berbentuk garis llinear
tiba-tiba di pagi hari dan berwarna merah
•Kulit terasa pedih, panas, •Lesi pada tempat yang
rasa terbakar tidak tertutup pakaian
•Terdapat kulit kemerahan, •Reaksi awal: rasa gatal,
lentingan, atau biduran terbakar, eritema diikuti
•Menyebar atau diperparah dgn edema, papul, vesikel,
akibat garukan serta perembesan/sekret
•Lokasi; bisa dimana saja krusta, pengeringan,
terutama daerah yg tidak likenifikasi, pigmentasi
tertutup kain
Tatalaksana
Hindari pajanan
terhadap
Jangan
penyebab
menggaruk luka
memakai alat
pelindung diri
Topikal Sistemik
• Pelembab utk • Antipruritus
memperbaiki • Kortikosteroid
sawar kulit sistemik
• Kortikosteroid • Jika ada infeksi
topikal sekunder
hidrokortison antibiotik
• Antipruritus sistemik
Diagnosis Banding
Diagnosis banding Definisi Epidemiologi Etiologi
Dermatitis venenata Dermatitis Kontak Iritan (DKI) tipe Dapat dialami oleh semua orang dari Gigitan, liur, atau bulu serangga
(Dermatitis kontak iritan) akut lambat yang disebabkan berbagai golongan umur, ras, dan jenis
oleh gigitan, liur, atau bulu kelamin
serangga, dimana gambaran
klinis dan gejalanya baru muncul
8-24 jam setelah berkontak
Dermatitis kontak alergik Peradangan kulit yang disebabka Jumlah pasien DKA < DKI. Diperkiraka Bahan kimia sederhana dengan b
n dengan berat molekul rendah ( n jumlah DKA makin bertambah seiring erat molekul rendah (<1000 dalto
<1000 dalton) dgn bertambahnya jumlah produk yg n), disebut sbg hapten & dapat me
mengandung bahan kimia yg dipakai nembus stratum korneum shg menc
masyarakat apai sel epidermis bagian dalam
yg hidup
Dermatitis atopik Peradangan kulit berupa dermati DA kerap terjadi pada bayi dan anak, Faktor internal: predisposisi geneti
tis yang kronis residif disertai ras sekitar 50% menghilang pada saat re k (hipersensitivitas thd berbagai al
a gatal dan mengenai bagian tub maja, kadang dapat menetap, atau ba ergen dan antigen mikroba)
uh tertentu terutama di wajah pa hkan baru mulai muncul saat dewasa Faktor psikologis: penyebab dan d
da bayi (fase infantil) dan bagia ampak DA
n fleksural ekstremitas (pada fase Faktor higiene
anak)
Diagnosis Banding Patogenesis-Patofisiologi Tanda dan Gejala
Dermatitis venenata Bahan iritan (toksin) merusak membran lemak (lipid Tidak ada gejala prodormal, lesi
(Dermatitis kontak iritan membrane) keratinosit dan sebagian dpt menembus muncul tiba-tiba pada pagi hari atau
) membran sel dan merusak lisosom, mitokondria, atau setelah berkebun dan terasa gatal
komponen inti kerusakan membran mengaktifkan serta perih, awalnya kulit terasa
fosfolipase dan melepaskan as. arakidonat (AA), hangat, gatal, lalu muncul eritematosa
diasilgliserida (DAG), platelet activating (PAF), dan dan sediki edema. Rasa gatal,
inositida (IP3) AA diubah mjd prostaglandin (PG) terbakar, dan edem makin dominan
dan leukotrien (LT) PG dan LT menginduksi pada wajah, lesi berbentuk garis linier
vasodilatasi meningkutkan permeabilitas vaskular & bewarna merah dengan batas tidak
mempermudah pengeluaran komplemen dan tegas serta terdapat jaringan nekrosis
kinin PG dan LT jg bertindak sbg kemoatraktan ditengahnya, lesi berupa patch
kuat utk limfosit dan neutrofil serta mengaktivasi sel eritema linier yang berlanjut menjadi
mast utk melepaskan histamin, LT, PG, dan PAF tjd bula, pustul yang membaik dalam
perubahan vaskular peradangan klasik pada waktu seminggu, biasanya pada
tempat terjadinya kontak kulit Berupa eritem, bagian tubuh yang tidak tertutupi,
edema, panas, nyeri bila iritan kuat Jika iritan misalnya tangan, leher, wajah, kaki,
lemah, timbul setelah berulang kali kontak. Dimulai atau preorbital
kerusakan stratum korneum karena delipidasi yang
menyebabkan desikasi dan kehilangan fungsi
sawarnya, sehingga mempermudah kerusakan sel
dibawahnya oleh iritan
Diagnosis banding Patogenesis-patofisiologi Tanda dan Gejala
Dermatitis kontak alergik Mekanisme terjadinya kelainan kulit mengkuti respon imun yg diperantarai o Kelainan kulit bergantung pd ting
leh sel/reaksi imunologik tipe IV/tipe lambat. Reaksi ini tjd mll 2 fase, yaitu kat keparahan dan lokasi dermat
fase sensitasi dan fase elisitasi itisnya
Fase sensitisasi: - Keluhan gatal
Hapten masuk dlm epidermis melewati stratum korneum ditangkap oleh s - Stadium akut ditemukan berca
el langerhans diproses oleh enzim lisosom serta dikonjugasi pada molekul k eritematosa berbatas tegas
HLA-DR utk mjd antigen lengkap awalnya sel langerhans dlm keadaan ist kemudian diikuti edema, papul
irahat setelah keratinosit terpajan oleh hapten yg jg punya sifat iritan ovesikel, vesikel atau bula
keratinosit melepaskan IL-1 yg akan megaktifkan sel langerhans dan mamp dipecah dpt menyebabkan er
u menstimulasi sel T sel langerhans dan sel T melepaskan sitokin prolif osi dan eksudasi (basah)
erasi dan diferensiasi sel T spesifik shg jd lbh banyak dan berubah mjd sel T - DKA akut di tempat tertentu: k
memori yg akan meninggalkan KGB dan beredar ke slrh tubuh pada saa elopak mata, penis, skrotum, lb
t tsb individu telah tersensitasi fase ini rata2 berlansung 2-3 minggu h didominasi oleh eritema dan
Fase elisitasi edema
Terjadi pada pajanan ulang alergen (hapten) yg sama/serupa hapten di - DKA kronis: kulit kering, bersku
tangkap oleh sel langerhans & diproses mjd antigen diikat oleh HLA-DR ama, papul, likenifikasi, dan m
diekspresikan di permukaan sel dipresentasikan kepada sel T yg teka ungkin jg fisur, berbbatas tida
h tersensitasi (sel T memori) baik di kulit maupun di kelenjar limfe shg tjd pro k tegas
ses aktivasi pelepasan sitokin mengaktifkan sel mast dan makrofag - Lokasi DKA: tangan, lengan, waj
sel mast dekat pembuluh darah melepaskan histamin, faktor kemotaktik, PG ah, telinga, leher, badan, genitali
E2, dan PGD2, dan leukotrien B4 dilatasi vaskular dan meningkatkan per a, tungkai atas dan bawah
meabilitas shg molekul terlarut spt kinin & komplemen mudah berdifusi ke d
alam dermis dan epidermis menyebabkan respon klinis DKA berlangs
ung antara 24-48 jam
Diagnosis banding Patogenesis-patofisiologi Tanda dan gejala
Dermatitis atopik Manifestasi dan tempat predileksi DA pada masin
g-masing fase dpt berbeda. Dibanding dermatitis
lainnya DA scr subyektif lbh gatal gatal dan d
arukan terus menerus memicu kerusakan barier kul
it memudahkan masuknya alergen dan iritan
DA sering kronik-residif
DA fase infantil:
Sering pd bayi usia 2 bulan-2 tahun, predileksi se
ring di wajah dgn gambaran eksudatif, erosi dan
ekskoriasi
DA fase anak:
Usia 2-10 tahun, predileksi sering di fosa kubiti d
an poplitea, fleksor pergelangan tangan, kelopak
mata dan leher, dan tersebar simetris, kulit cender
ung lbh kering, lesi dermatitis cederung mjd kronis
disertai hiperkeratosis, hiperpigmentasi, erosi, eks
koriasi, krusta, dan skuama
DA fase remaja dan dewasa:
Usia >13tahun, tmpt predileksi mirip fase anak, m
anifestasi bersifat kronis berupa plak hiperpigme
ntasi, hiperkeratosis, likenifikasi, ekskoriasi, dan sk
uama, rasa gatal lbh hebat saat istirahat, udara
panas, dan berkeringat
Diagnosis Banding Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Dermatitis venenata - Terdapat kontak dengan serangga - Tampak eritema, edema, bula, mu Patch Test (uji tempel)
(Dermatitis kontak iritan) - Keluhan dirasakan pedih keesokan harinya ngkin juga terdapat nekrosis
(mis: setelah kontak dengan serangga) atau - Lesi berbatas tegas, asimetris
lesi muncul tiba-tiba di pagi hari - Lesi berbentuk garis llinear dan b
- Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar erwarna merah
- Terdapat kulit kemerahan, lentingan, atau Lesi pada tempat yang tidak tertut
biduran up pakaian
- Menyebar atau diperparah akibat garuka - Reaksi awal: rasa gatal, terbakar,
n eritema diikuti dgn edema, papu
- Lokasi: bisa dimana saja terutama daerah l, vesikel, serta perembesan/sekret
yg tidak tertutup kain krusta, pengeringan, likenifikasi,
pigmentasi
Dermatitis kontak alergik - Kontak dengan bahan spt: detergen, geta - Lokasi dan pola kelainan kulit me Patch Test (uji tempel)
h tumbuhan, semen, pestisida, karet, deodor ngikuti penyebabnya
an, formaldehid, bahan kosmetik, spons, ob - DKA akut : gatal, bercak eritema
at topikal, nikel, zat tekstil, pewarna, nilon, tosa berbatas tegas kemudian di
dan sebagainya (hubungan dgn kontaktan d ikuti edema, papulovesikel, vesik
gn kelainan kulit yg dialami) el atau bula , erosi dan eksudasi
- Akut: keluhan gatal, terdapat kulit kemera - DKA kronis: kulit kering, berskua
han, bintil, lentingan, atau lepuh ma, papul, likenifikasi, dan mung
- Kronis: kulit kering, bersisik, bergaris-garis kin jg fisur, berbbatas tidak tega
s
Diagnosis banding Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunj
ang
Dermatitis atopik - Gatal, penyebaran simetris di temp - Akut: idapatkan eritema, ed - Peningkatan kadar
at predileksi (sesuai usia), terdapat ema, vesikel, bula, erosi, eks IgE serum
riwayat atopi pada pasien atau ke udasi, krusta - Uji kulit dilakukan
luarga - Kronis: lesi kering, skuama, h bila ada dugaan p
- Terdapat kulit kemerahan, bintil, at iperpigmentasi, papul, dan l asien alergik thd
au kulit kering bersisik dan atau ter ikenifikasi meski mungkin jg debu/makana n te
Kriteria Hanifin-Rajka jadi berulang msh terdapat erosi atau eks rtentu ukan utk dia
- Riwayat perubahan kulit/kering di koriasi krn garukan gnostik
siku, lutut, seputar leher, telapak ka - White dermographism
ki
- Riwayat asma
- Riwayat eksim
- Sering bersin-bersin atau mata ber
air karena udara dingin
Diagnosis Banding Tatalaksana
Dermatitis venenata - Menghindari pajanan dengan serangga penyebab
(Dermatitis kontak iritan) - Meringankan faktor yang memperberat
- Pelembab memperbaiki sawar kulit
- Kortikosteroid topikal hidrokortison
- Pemakaian alat pelindung diri
Dermatitis kontak alergik - Pencegahan pajanan ulang dgn alergen penyebab
- Kortikosteroid oral atau topikal jangka pendek pred
nison
- Kompres dgn larutan saline / larutan asam salisilat 1 :
1000
Dermatitis atopik Terapi sistemik:
- Antihistamin
- Kortikosteroid pada kasus parah / rekalsitrans
Terapi topikal
- Kortikosteroid (antiinflamasi, antipruritus, dan imunosupr
esif) dipilih yg aman utk jangka panjang dgn vehikulum
disesuaikan dgn fase kulit
- Pelembab mengatasi gg. sawar kulit
- Obat penghambat kalsineurin pimekrolimus atau tak
rolimus)
Thank you