DISUSUN OLEH:

1.Kevin Tanasnov Wijaya

2.Lily Asrianti
3.Puthy Geni Trie Andini
4.Wafa Auliyah
Menyembelih hewan dalam islam ada 2 macam
1)Cara Zabh : Binatang yang akan disembelih
dibaringkan pada sisi sebelah kiri hewan tersebut
dengan menghadap kiblat.
2)Cara Nahr : Orang yang akan menyembelih
mengikat kaki kiri depan unta dalam keadaan
berdiri.Kemudian orang tersebut menusuknya pada
bagian libbah seraya mengucapkan Bismillah
Allahuakbar.Libbah adalah tempat
menggantungkan kalung pada leher unta.
1.Pengertian dan Hukum Akikah
Akikah berasal dari kata bahasa Arab `aqqa yang
artinya membelah dan memotong.Menurut istilah
syara`akikah adalah menyembelih hewanternak
sebagai tanda syukur atas anak baru lahir.
Hukum akikah adalah sunah muakad,artinya
sunah yang sangat dianjurkan bagi orang tua yang
melahirkan anaknya.Untuk anak laki-laki
menyembelih dua ekor kambing/domba dan untuk
anak perempuan cukup satu ekor kambing/domba.
2.Syarat dan Tata Cara Penyembelihan Hewan Akikah
-Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan akikah:
a.Orang yang menyembelih hendaknya seorang muslim yang
sudah balig dan berakal sehat.
b.Binatang yang akan diakikahkan harus memenuhi syarat:
1)Kambing atau domba harus dalam kondisi sehat dan
tidak cacat.
2)Hewan yang disembelih sudah cukup umur(sekurang
kurangnya 2tahun).
3)Daing untuk akikah 1/3 bagian untuk dimakan oleh orang
yang berakikah,1/3 bagian disedekahkan,dan 1/3 bagian lagi
untuk dibagikan kepada orang lain(pembagian hewan akikah
lebih baik dimasak).
-Tata cara penyembelihan hewan akikah
a.Berniat memotong hewan akikah
b.Penyembelihan hewan dilakukan dengn sengaja dan
menyebut nama Allah SWT.
c.Alat menyembelih harus tajam dan tidak boleh
menggunakan kuku,gigi,atau tulang.
d.Hewan sembelihan digulingkan di rusuk kiri dan menghadap
ke arah kiblat.
e.Membaca salawat Nabi Muhammad saw. Dan keluarganya.
3.Fungsi Akikah
a.Sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas
karunia-Nya berupa kelahiran anak.
b.Mengajarkan anak untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Sejak dini.
c.Menunjukan rasa tanggung jawab atas amanah yang
diberikan Allah SWT.
d.Mempererat tali persaudaraan antartetangga
e.Menumbuhkan sikap kepedulian sosial terhadap fakir
miskin.
1.Pengertian dan Hukum Kurban
Kurban menurut bahasa berasal dari bahasa Arab
qurb atau qaraba yang artinya dekat atau
mendekati.Secara istilah kurban adalah menyembelih
hewan ternak yang telah memenuhi syarat dengan
tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
dilakukan pada hari-hari tertentu.Hukum berkurban
ialah sunah muakad sebagaimana hukum akikah.Akan
tetapi,apabila dia mampu tetapi tidak dijalankan
,hukumnya makruh.
 2. Syarat dan Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan ibadah kurban:
a.Orang yang hendak melaksanakan ibadah kurban harus
mampu menyediakan hewan kurbannya tanpa menghutang.
b.Binatang yang harus dikurbankan harus memenuhi syarat
sebagai berikut.
1)Tidak cacat yang dapat mengurangi dagingnya atau
menimbulkan bahaya.
2)Telah cukup umur,yakni unta berumur satu tahun atau
lebih,sapi atau kerbau berumur dua tahun,domba satu
tahun,dan kambing berumur dua tahun.
 3)Disembelih pada waktu yang telah di tentukan oleh
syarak(hukum islam)
c.Orang yang melakukan kurban hendaklah orang islam yang
merdeka,akil balig,dan berakal.
Adapun tata cara menyembelih kurban,antara lain sebagai
berikut:
a.Berniat memotong hewan kurban
b.Binatang yang akan di sembelih hendaknya dihadapkan ke
arah kiblat.
c.Membaca basmallah
d.Membaca salawat atas Nabi Muhammad saw. Dan
keluarganya
e.Membaca takbir(Allahu Akbar)
f.Membaca doa kurban agar diterima oleh Allah SWT.
Pembagian daging kurbanketentuannya sama dengan
pembagia untu akikah.
 4.Fungsi Kurban dalam Kehidupan
a.Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah swt. atas
nikmat yang diberikan kepada kita.
b.Mewujudkan kesetiakawanan dan kepedulian sosial.
c.Mengikuti sunah Rasulullah saw.
d.Melatih kesabaran dan jiwa rela berkorban,seperti
pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. Dan Ismail a.s.
e.Turut serta memperhatikan gizi masyarakat yang kurang
mampu.