Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. N DENGAN MORNING SICKNESS DALAM


KEHAMILAN DI KLINIK NILAM SARI
TEMBILAHAN 2022

Disusun Oleh :
Nama : FITRIA AYUNGTYAS
NIM : 21111012

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PRORAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM
PROFESI STIKES HANGTUAH PEKANBARU
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. N DENGAN MORNING SICKNESS DALAM
KEHAMILAN DI KLINIK NILAM SARI
TEMBILAHAN 2022

Disusun Oleh :
Nama : FITRIA AYUNGTYAS
NIM : 21111012

Menyetujui
preceptor

Preceptor Klinik Preceptor Akademik


Tanggal 2022 Tanggal 2022

(Dina Annisa, SKM, S.Tr.Keb) (Cecen Suci Hakameri, S.Tr.Keb,M.Keb)


NIDN. 1016089303

i
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. N DENGAN MORNING SICKNESS DALAM
KEHAMILAN DI KLINIK NILAM SARI
TEMBILAHAN 2022

Disusun Oleh :
Nama : Fitria Ayungtyas
NIM : 21111012

Telah diseminarkan dihadapan preseptor


Tembilahan , 2022

Preceptor Klinik Preceptor Akademik

(Dina Annisa, SKM, S.Tr.Keb) (Cecen Suci Hakameri, S.Tr.Keb,M.Keb)


NIDN. 1016089303

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul asuhan kebidanan
Asuhan Kebidanan pada Ny. H dengan morning sickness dalam kehamilan di Klinik
Nilam Sari.
. Pada Kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan
dan motivasi yang telah diberikan sehingga laporan kasus ini dapat diselesaikan. Dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. H. Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes,selaku Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
2. Cecen Suci Hakameri, S.Tr.Keb,M.Keb, selaku Preceptor Akademik dalam pembuatan
laporan kasus ini.
3. Dina Annisa, SKM, S.Tr.Keb, selaku Preceptor klinic dalam pembuatan laporan
kasus ini.
4. Bapak dan ibu dosen yang telah banyak memberikan ilmu dan mendidik penulis
selama mengikuti perkuliahan di STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
5. Teman-teman seperjuangan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
STIKes Hang Tuah Pekanbaru serta seluruh pihak yang terkait yang turut
membantu dalam pembuatanlaporankasus ini.

Penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun guna perbaikan
agar kedepannya laporan kasus ini lebih sempurna, bermanfaat bagi semua pihak, amiin.

Pekanbaru, 2022

Fitria Ayungtyas

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN KASUS......................................i
HALAMAN PPENGESAHAN LAPORAN KASUS.....................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................3
D. Manfaat...................................................................................................3
BAB II TUJUAN PUSTAKA
A. KonsepDasar Asuhan dan manajemen kebidanan..................................4
B. Konsep Dasar Teori.................................................................................4
C. Standar AsuhanKebidanan dan Model Dokumentasi..............................24
BAB III TINJAUAN KASUS
D. Judul kasus..............................................................................................27
E Pelaksanaanasuhan (hari, tanggal dan pemberi asuhan)..........................27
F Identitas Pasien........................................................................................27
G Dokumentasi kebidanan...........................................................................27
1.Subjektif.......................................................................................27
2.Objekstif.......................................................................................27
3. Plan.............................................................................................29
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisi Temuan Kasus dilahan dengan kajian teori dan jurnal
penelitian.......................................................................................33
BAB V PENUTUP
1. Simpulan.............................................................................................35
2. Saran...................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA........................................................................39
LAMPIRAN

iv

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Inform consent


Lampiran II : Dokumentasi

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mual dan muntah (Morning Sickness) pada kehamilan merupakan hal


yang sering terjadi, hingga 80% dari semua wanita hamil mengalami keluhan
mual dan muntah selama kehamilan mereka. Serangan awal mual dan muntah
selama kehamilan yang biasa terjadi adalah antara 4-8 minggu kehamilan dan
terus berlanjut hingga 14-16 minggu kehamilan. Sebagian besar wanita hamil
mengalami gangguan kenyamanan disebabkan mual dan muntah. Mual dan
muntah yang dialami ibu hamil akan mempengaruhi nafsu makan ibu dimana
akan menyebabkan menurunnya nafsu makan ibu selama proses kehamilan,
sehingga ibu akan mengalami kekurangan zat besi, yang berpengaruh pada
pertumbuhan janin dalam rahim (Prawiroharjo, 2009).
Salah satu penyebab mual dan muntah pada saat kehamilan yaitu
karena perubahan fisiologis dalam diri setiap ibu hamil dimana terjadi
perubahan hormon dalam tubuh selama hamil yaitu meningkatnya estrogen dan
hCG (human chorionic gonadotrophin). hCG merupakan hormon yang
diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh ibu hamil. Sedangkan
yang terkait dengan faktor non endokrin antara lain immunologi, disfungsi
gastrointestinal, infeksi Helicobacter pylori, kelainan enzym metabolik,
defisiensi nutrisi, anatomi dan psikologis (Manuaba, 2009).
Hiperemesis gravidarum memiliki dampak buruk bagi keadaan ibu
dan janin. Rendahnya suplai oksigen yang dibawa hemoglobin di dalam sel
darah merah pada tubuh, mengakibatkan terganggunya fungsi masing – masing
sel tubuh, seperti premature, IUFD (Intra Uterine Feal Death), keguguran,
stillbirth (kematian janin waktu lahir), kecacatan, 2 cadangan besi kurang,
syok, perdarahan postpartum karena atonia uteri, partus lama karena inersia
uteri, infeksi baik intrapartum maupun postpartum (Manuaba, 2010).
Peneliti dari Liverpool University menyebutkan bahwa pada awal
masa kehamilan, morning sickness seringkali merupakan hari yang sangat
menakutkan bagi ibu hamil yang menyebabkan menurunnya nafsu makan dan
kurangnya asupan makanan yang sehat, padahal masa tersebut merupakan
6
masa yang penting bagi perkembangan janin (Nursanto, 2004). Berdasarkan
suatu kajian bahwa 95% wanita yang mempunyai diet yang baik akan
mempunyai bayi yang sehat dan dari wanita yang makan gizi buruk hanya 8%
mempunyai bayi dengan kesehatan baik (Curtis, G, 2000). Mual muntah
memang merupakan salah satu tanda kehamilan. Menurut Suririnah (2005),
hampir 50-90% dari wanita hamil mengalami mual pada trimester pertama (3
bulan pertama kehamilannya). Keluhan mual muntah ini dikatakan wajar jika
dialami pada usia kehamilan 8–12 minggu dan semakin berkurang 2 secara
bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu.
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
sering terjadi pada 60-80 % Primigravida dan 40-60 % Multigravida.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2010 (Depkes, 2010), AKI di
Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009, sedangkan
AKB (angka kematian bayi) di Indonesia sebesar 35/1000 kelahiran hidup.
Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di Indonesia adalah
perdarahan 28%, dehidrasi 24%, dan infeksi 11%. Penyebab kematian bayi
yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%.
Mengurangi mual muntah pada trimester 1 dengan memberikan terapi
yang sesuai dengan kebutuhan dan mengatur pola makan setiap harinya dengan
cara mempertahankan hidrasi yang memadai dan cairan elektrolit, sebaiknya
minum 2 liter air per hari, menghindari perut kosong setiap saat dengan sering
makan kecil setiap 1-2 jam yang terdiri dari makanan lunak. Mencegah perut
kenyang (tidak mencampur makanan yang padat dengan cairan dan
menghindari makan makan dengan porsi besar dan makanan yang sangat
berlemak), menghindari mencicipi makan yang kuat dan berbau.

7
B. Rumusan Masalah

Berkaitan latar belakang di atas maka dapat ditarik suatu rumusan


masalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ny. N dengan Morning
Sickness dalam Kehamilan di Klinik Nilam Sari.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dalam


melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. N dengan Morning Sickness
dalam kehamilan di Klinik Nilam Sari.

2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya mengenai pengertian Morning Sickness dalam kehamilan


pada Ny. N.
2. Diketahuinya penyebab terjadinya Morning Sickness dalam kehamilan
pada Ny. N.
3. Diketahuinya tanda dan gejala Morning Sickness dalam kehamilan pada Ny.
N.
4. Diketahuinya diagnosis Morning Sickness dalam kehamilan pada Ny. N.
5. Diketahuinya dampak Morning Sickness terhadap ibu dan janin pada Ny. N.
6. Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia
dalam kehamilan pada Ny. N.
7. Diketahuinya cara pencegahan Morning Sickness dalam kehamilan pada Ny.
N.
8. Diketahuinya asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Morning
Sickness pada Ny. N.

8
D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan


sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dengan Morning Sickness.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan tenaga kesehatan


khususnya bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil
dengan anemia zat besi.

b. Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan meningkatkan kemampuan dalam


melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya ibu hamil
dengan Morning Sickness.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Asuhan Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang


digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney,
1997 dalam astuti, 2016)
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan
menyeluruh kepada klien yang merupakan suatu proses manajemen kebidanan
yang dilaksanankan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas melalui
tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk
mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan keputusan
tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien (Handayani dan
Mulyati, 2017).
Pengertian manajemen kebidanan menurut buku 50 tahun IBI tahun
2007, manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisi data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi..

B. Konsep Dasar Teori

1. Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional hamil


didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Prawirohardjo, 2009)
Kehamilan didefinisikan sebagai penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, di mana
trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
10
minggu (minggu ke 13 hingga 27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke 28 hingga 40) (Saifuddin, 2009).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,
2008).

2. Perubahan Pada Kehamilan

a. Perubahan Fisiologis

Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat


dilihat dan perubahan yang tidak dapat dilihat (Saminem, 2009).
Perubahan yang dapat dilihat meliputi:
1) perubahan pada kulit;
2) perubahan kelenjar;
3) perubahan payudara;
4) perubahan perut;
5) perubahan alat kelamin luar;
6) perubahan pada tungkai; dan
7) perubahan pada sikap tubuh.

11
Sedangkan untuk perubahan yang tidak dapat dilihat adalah
sebagai berikut.
1) Perubahan pada alat pencernaan
2) Perubahan pada peredaran dan pembuluh darah
a) Perubahan pada darah
b) Perubahan pada jantung
c) Perubahan tekanan darah
3) Perubahan pada paru
4) Perubahan pada kehamilan
a) Ginjal bekerja lebih berat karena harus menyaring ampas dua
orang, yaitu ibu dan janin.
b) Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari rongga
panggul. Ureter juga semakin berkelok-kelok dan kendur
sehingga menyebabkan perjalanan urin ke kandung kemih
melambat. Kuman dapat berkembang di kelokan itu dan
menimbulkan penyakit.
c) Pada bulan ke dua kehamilan, ibu berkemih karena ureter lebih
antefleksi dan membesar.
5) Perubahan pada tulang
6) Perubahan pada jaringan pembentuk organ
7) Perubahan pada alat kelamin dalam

b. Perubahan Psikologis

Menurut teori Rubin, perubahan psikologi yang terjadi pada


trimester I meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir. Pada
trimester II, perubahan meliputi perasaan lebih nyaman serta
kebutuhan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin
meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.
Pada trimester III, perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan
aneh, lebih introvert, dan merefleksikan pengalaman masa lalu.
(Saminem, 2009).

12
 Morning Sickness Dalam Kehamilan

1. Pengertian Morning Sickness

Morning Sickness adalah salah satu tanda kehamilan yang tidak


pasti. Dalam kamus kita sering disebut dengan gejala mual-muntah.
Biasanya terjadi pada awal bulan kehamilan, yaitu pada trimester I (0-12
minggu), tapi hal ini juga tidak bisa dijadikan dasar untuk setiap wanita
hamil. Karena kondisi setiap wanita hamil sangatlah berbeda- beda.
Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, selain proses
perubahan hormon yang cukup signifikan, juga bisa di pengaruhi oleh
psikis atau emosional, faktor fisik seperti kelelahan, juga bisa diperparah
dengan bau atau aroma tertentu. Mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada ibu hamil
Trimester I.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning sickness) tetapi
dapat pula timbul pada malam hari. Gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primi gravida dan 40-60 % pada
multigravida.

2. Mekanisme Terjadinya Morning Sickness

1) Meningkatnya hormon beta-HCG (Human Chorionic


Gonadotropin).
Hormon ini merupakan sebuah hormone yang meningkat drastic
saat kehamilan. Ketika hormone tersebut meningkat, rasa mual
akan cenderung meningkat.

2) Hormone HCG, hormon estrogen dan progresteron meningkat.


Hormon progesteron ini membuat relaksasi otot polos dan
membuat rahim tenang.Karena hormone HCG, estrogen dan
progesterone meningkat akibatnya adanya peregangan pada otot
uterus.
13
3) Peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi tekanan darah
terutama pada saat tekanan darah menurun. Karena tekanan darah
menurun terjadilah relaksasi relatif pada otot saluran pencernaan
yang menyebabkan pencernaan kurang efisien.
4) Peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau
makan makanan yang salah. Pada saat lambung kosong ini kita
merasa mual muntah dan terjadilah morning sickness pada wanita
hamil.

3. Dampak mual pada kehamilan.

Mual dan muntah jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut
menjadi hyperemesis gravidarum atau mual dan muntah yang berlebihan
sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan ibu hamil
menjadi buruk (Tiran, 2008).

a. Dampak yang terjadi pada ibu akibat dari mualdan muntah yaitu :
menurunnya cairan elektrolit didalam tubuh ibu, sehingga terjadi
hemokonsentrasi yang dapat memperlambat peredaran darah, nafsu makan
menurun yang mempengaruhi tumbuh kembang janin, gangguan nutrisi,
dehidrasi, kelemahan, dan penurunan berat badan(Marunung, 2011).

b. Selain keadaan umum ibu menjadi buruk, dampak yang ditimbulkan


dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, bayi lahir
rendah, kelahiran prematur, serta malforasi pada bayi baru lahir (Saifuddin,
2001).

14
 Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tidakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktinya
berdasarakan ilmu dan kiat kaebidanan. Mulai dari pengkajia, perumusan diagnose dan
atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan
kebidanan.
1. Standar I : Pengkajian
a. Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Kriteria Pengkajian :
1) Data Tepat, akurat dan lengkap
2) Terdiridari data subjektif ( hasil anamnesa : Biodata, keluhan utama, riwayat
obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial budaya)
2. Standar II : Perumusan diagnose dan atau masalah kebidanan
a. Pernyataan standar bidan menganalisa data yang diperoleh dari pengkajian
menginterprestasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnose dan
masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria perumusan diagnose dan atau masalah
1) Diagnosa sesuai daengan nomenklatur kebidanan.
2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri kolaborasi dan
rujukan.
3. Standar III : Perencanaan
a. Pernyataan standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah yang
ditegakkan
b. Kriteria perencanaan
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas maslah dan kondisi klien,
tindakan segera tindakan antisipasi dan asuhan secara komprehensif.
2) Melibatkan klien/ pasien dan keluarga
3) Mempertimbangkan kondisi psikologi social budaya klien.

15
4) Memilih tindakan aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan
evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan
bermanfaatuntuk klien.
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan dan peraturan yangberlaku
sumberdaya serta fasilitas yang ada.
4. Standar IV : Implementasi
a. Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secarakomprehensif, efektif efisien
dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatifdilaksnakan secara mandiri kolaborasi dan
rujukan.
b. Kriteria
1) Memperhatikan keunikan klien sebagai mahluk bio psikososial spiritual
kultural
2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan klien atau keluarganya
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4) Melibatkan klien dalam tindakan
5) Menjaga privacy klien
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8) Menggunakn sumber daya , sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9) Melakukan tindakan sesuai standar
10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
5. Standar V : Evaluasi
a. Pernyataan standar
Bidan Melakukan evaluasi secarasistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
b. Kriteria evaluasi
1) Penilaian dilakukan segera setelah selesai melakukan asuhan sesuai kondisi
klien
2) Hasil evaluasi segera tercatat dan didokumentasikan pada klien
3) Evalusi dilakukan sesuai standar
4) Hasil evaluasi ditindaklanjui sesuai dengan kodisi klien
16
6. Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan
a. Pernyataan standar
Bidan melakuka pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengeai
keadaan/ kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang
tersedia (rekam medis / KMS/Status Pasien/KIA)
2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4) O adalah data objektif mentata hasil pemeriksaan
5) A adalah data hasil analisa, mencatat diagnose dan masalah kebidananadalah
penatalaksanaan mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang
sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera tindakan secara
komprehensif: penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi/ follow up dan
rujukan (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2020)

17
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan Pada Ny. N dengan morning sickness Dalam Kehamilan
B. Pelaksana Asuhan Kebidanan

Tanggal 25 Februari 2022 Pukul 09.30 WIB

C. Identitas Atua Biodata

Identitas Klien Suami

Nama : Ny. N Tn. L


Umur : 25 Tahun 30 Tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRTa Karyawan
Alamat : Jalan H.Said

D. Dokumentasi
1. Data Subjektif

a. Alasan Datang:

Mudah lelah, bangun tidur pusing, mual, muntah dan tidak nafsu makan.

b. Riwayat Haid:

HPHT tanggal 19 November 2021 lamanya 7 hari, banyaknya 2-4 kali


ganti pembalut/ hari, siklus haid 28 hari.

c. Riwayat dan kebiasaan sehari-hari

Makan 3x/ hari dengan lauk ikan, tahu, tempe, dan sayuran. Mandi 2 kali
/hari, BAB 1 kali /hari, BAK 5-8 kali /hari.

d. Riwayat kehamilan ini, persalinan, dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama.

18
e. Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan tidak menggunakan KB, ibu mengatakan menggunakan


KB alamiah dengan metode kalender.

f. Riwayat penyakit yang dan sedang diderita

Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun dan tidak ada
riwayat penyakit keturunan (hipertensi, diabetes, asma, dan TBC).

g. Riwayat dan kebiasaan sehari-hari: makan, personal hygiene, dan eliminasi

Ibu makan 3x sehari dengan selingan cemilan. Ibu mandi 2 x/hari, sikat
gigi, mengganti pakaian minimal 2 x/hari, BAB 1 /hari, BAK 5-8
x/hari.

h. Kondisi psikososial (keluarga inti, perkawinan, kehamilan)

Ibu mengatakan tinggal di sebuah kosan dengan suaminya, hubungan


dengan suaminya cukup baik, ibu dan suami sangat senang dengan
kehamilan ini.

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum sedang, kesadaran Compos Mentis, keadaan


emosional stabil, TB 155 cm, LILA 26 cm, BB 61 Kg, TD 99/69
mmHg, N 80 x/m, RR 21 x/m, S: 36,70C, konjungtiva dan muka
normal.

19
b. Pemeriksaan Obstetrik

TFU 3jari diat, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba
ekstremitas s sympisis dan ball(+).

c. Pemeriksaan Penunjang

- Darah: HB 11,1 gram/dl


- Urine: reduksi (-), protein (-)
- Golongan Darah: A

d. Analisa

Diagnosa kebidanan
Ibu: G1P0A0 hamil 13-14 minggu dengan morning sickness

3. PLAN

– informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini,


– Rencanakan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi ibu
– Rencanakan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi
– Rencanakan KIE tentang dampak morning sickness
– Rencanakan ibu untuk mengatur pola istirahat,
– Beritahu tanda-tanda bahaya kehamilan
– Rencenakan ibu untuk menjaga personal hygine.
– Rencanakan terapi Untuk ibu
– Rencanakan kunjungan ulang
– Rencanakan evaluasi dan pendokumentasian

20
2. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I yaitu sakit
kepala yang hebat, penglohatan kabur, keluar cairan pervaginam (darah
atau air ketuban), ibu mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan.
3. Rencenakan ibu untuk menjaga personal hygine seperti mandi 2
x/hari, mengganti pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian
dalam apabila basah, serta cebok dengan cara yang benar yaitu
membersihkan dari depan ke belakang, ibu mengerti.
4. Rencanakan terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 tablet per hari pada pagi
dan malam hari sebanyak 30 tablet, dan Vitamin C dengan dosis 2
x/hari serta diminum dengan air putih, ibu berjanji akan meminumnya
secara teratur.

21
4. Evaluasi

 Ibu Mengerti tentang bahaya morning sickness

 Ibu mengerti tentang bagaimana kebutuhan nutrisi dan kebutihn gizi

 Ibu mengerti tentang makanan apa saja yang harus di konsumsi untuk tenaga

 Ibu mengerti tentang pengaturan pola istirahat

 Ibu mengerti tanda-tanda bahaya kehamilan

 Ibu mnegerti tentang menjaga personal hhygiene

 Ibu mau mengkonsusmsi tablet Fe dan obat terapy lainya.

22
BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N, G1P0A0, dengan


morning sickness di Klinik Nilam Sari pada 25 -02-2021, penulis akan membahas
dan menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya tinjauan kasus untuk
melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan morning sickness. Pada pembahasan ini penulis juga
membandingkan teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah
diberikan kepada Ny. N G1P0A0 dengan morning sickness.
Morning Sickness adalah suatu keadaan dimana ibu hamil merasa mual
dan ingin muntah. Morning sickness biasanya terjadi pada Trimester 1 atau pada
awal kehamilan. Setiap ibu hamil pasti mempunyai tingkat mual yang berbeda-
beda, ada yang tidak merasa apa-apa, ada yang merasa sangat mual sehingga
mengganggu aktifitas serta nafsu makannya.
Morning sickness disebabkan karena adanya beberapa faktor yaitu
HCG,peningkatan hormon progesteron, makanan, serta sensitivitas bau dan rasa.
Untuk meminimalisir rasa mual dan muntah, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan antara lain adalah dengan mengkonsumsi vitamin B6, istirahat yang
cukup, makan makanan yang bergizi, jangan terburu bangun dari tempat tidur,
perbanyak minum air putih dan jus, dan sering-seringlah berkunjung ke dokter
untuk berkonsultasi.
Pada kunjungan ANC pertama pada tanggal 25 Februari 2022, penulis
tidak menemukan tanda dan gejala morning sickness dari data subjektif di mana
ibu mengatakan ada keluhan seperti yang telah disebutkan di atas. Pada
pemeriksaan objektif ditemukan tanda-tanda anemia pada Ny. H, di mana
konjungtiva ibu sedikit pucat dan lemas.

23
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N G1P0A0 dengan


morning sickness, penulis menyimpulkan sebagai berikut.
1) Morning sickness pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi
terjadi pada Trimester 1 atau pada awal kehamilan. Setiap ibu hamil pasti
mempunyai tingkat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak merasa apa-apa, ada
yang merasa sangat mual sehingga mengganggu aktifitas serta nafsu makannya.
2) Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. N adalah menurunnya cairan
elektrolit didalam tubuh ibu, sehingga terjadi hemokonsentrasi yang dapat
memperlambat peredaran darah, nafsu makan menurun yang mempengaruhi
tumbuh kembang janin, gangguan nutrisi, dehidrasi, kelemahan, dan penurunan
berat badan.
3) Bahaya yang mungkin akan ditimbulkan dapat menyebabkan efek samping
pada janin seperti abortus, bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta malforasi
pada bayi baru lahir.
4) Pencegahan dan penanganan morning sickness dilakukan dengan
pemberian terapi selama kehamilan dan pemenuhan gizi dan nutrisi ibu
hamil.

24
B. Saran

Pada akhir pembuatan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mengharapkan


semua tenaga kesehatan terutama bidan dapat terus meningkatkan kemampuan
dan pengetahuan mengenai morning sickness dalam kehamilan sehingga dapat
memberiksan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan ibu. Selain itu,
kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh seorang bidan harus dapat terus
ditingkatkan agar dapat memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil.

C. Refleksi
Deskripsi
Seorang ibu usia 2 5tahun terlihat lemas, masuk ke poli Kebidanan untuk dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemberian konseling. Saat melakukan pengkajian
melalui anmnesis, bidan menanyakan identitas dan keluhan selanjutnya melakukan
pemeriksaan fisik BB, TB, TD, N. Bidan menegakkan diagnosis kehamilan dengan
morning sickness.

EMOSI
Sisi Positif/perasaan yang menyenangkan : Merasa senang karena dapat melakukan
pemeriksaan secara langsung pada kasus morning sickness.

Sisi Negatif/perasaan yang tidak menyenangkan: merasa kurang karena bidan


melakukan anamnesis hanya terkait identitas dan keluhan saja, tidak lengkap hal ini
tidak sesuai dengan teori yang didapatkan seperti adanya mual muntah.

Evaluasi
Pengalaman baik/ mengapa menarik :
Dapat melihat proses anamnesis, pemeriksaan fisik, kehamilan dengan morning
sickness buldan konseling yang diberikan pada ibu.

Pengalaman buruk/mengapa terjadi :


Anamnesis yang dilakukan berupa identitas dan keluhan, saat ditanya kenapa tidak
melakukan anamnesis yang lengkap, menurut bidan hanya data tersebut yang
diperlukan.
25
Analisis yang dipelajari dari kasus ini
Pengakajian data yang tidak lengkap dalam kasus diatas dapat meneyababkan tidak
ditemukannya informasi penting yang dapat membantu bidan dalam menegakkan
diagnosa, mengetahui penyebab dari masalah yang di alami pasien, pemberian
konseling dan asuhan yang tidak tepat/tidak sesuai.

Kesimpulan
Terdapat perbedaan antara teori dengan kasus yang terjadi dilahan praktek. Dalam
teori seharusnya bidan melakukan anamnesis yang lengkap dan akurat serta relevan
dengan kondisi pasien. Tindakan bidan masih belum sesuai dengan teori yang
diajarkan. Anamnesis yang lengkap dan akurat dapat membantu bidan dalam
menegakkan diagnosis sementara terhadap kondisi pasien dan dalam pemberian
konseling serta asuhan sesuai kebutuhan.

Rencana Tindakan
Asuhan kebidanan pada pasien keluarga berencana harus dilakukan sesuai dengan
pendekatan dan sesuai dengan kompetensi bidan serta ilmu terbaru, sehingga tidak
ada tindakan yang tidak sesuai dengan teori dan ketentuan. Jika nanti saya
menemukan kasus yang sama, saya akan melakukan anamnesis secara lengkap, akurat
dan relevan dengan kondisi pasien.

26
DAFTAR PUSTAKA

Astarina, Dita. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara Tahun 2014. Jakarta:
Poltekkes Jakarta III.

Fraser, M. Cooper, A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles (ed 14). Jakarta : EGC.

Gibney, Michael J., dkk. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Ibrahim dan Proverawati. 2011. Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Kemenkes RI. Jadilah Kartini Indonesia yang Tidak Mati Muda (Pencanangan
Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014). Tersedia :
http://www.depkes.go.id/. Diakses pada Juni 2016.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta :


Kementrian Kesehatan RI

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Perilaku Kesehatan. Jakarta


: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka


Cipta.

Nurhidayati, Rohmah Dyah. 2013. Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia


Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten
Sukoharjo. Tersedia : http://eprints.ums.ac.id/. Diakses pada Mei 2016.

Pranoto, Ibnu, dkk. 2013. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

27
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2010. Asuhan kebidanan IV (potologi kebidanan ).


Jakarta : Trans Info Media

Saifuddin, AB. 2009. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: EGC.

Saminem, Hajjah. 2008. Kehamilan Normal. Jakarta : EGC.

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Wisnu. 2013. Hasil Riskesdes 2013 Tunjukkan Akses Masyarakat Terhadap


Program Pelayanan Kesehatan Ibu Meningkat. Tersedia :
http://www.litbang.depkes.go.id. Diakses pada Februari 2016.

Anda mungkin juga menyukai