Anda di halaman 1dari 9

Trauma ureter

etiologi
• Trauma tumpul, trauma tajam
• trauma iatrogenik (akibat oprasi)

Penyebab paling seing adalah iatrogenik (75%), diikuti trauma tumpul


(18%) dan trauma tajam (7%).
epidemiologi

Cedera ureter sangat jarang (1%) dari seluruh cedera traktus urogenital
Klasifikasi trauma ureter
• berdasarkan AAST ( The american association for the surgery of
trauma) adalah sebagai berikut.
• Grade I : Hematom ureter
• Grade II : Laserasi kurang dari 50 % lingkar ureter
• Grade III : Laserasi lebih dari 50 % lingkar ureter
• Grade IV : Terpotong kurang dari 2 cm
• Grade V : Terpotong lebih dari 2 cm
diagnosis
• Cedera ureter dari luar :adanya hematuri pasca trauma
• Cedera ureter iatogenik: dapat ditemukan saat operasi atau pasca operasi
Saat operasi :
Lapangan operasi banyak cairan
Hematuria
Anuria/oligguria jika cedera bilateral
Pasca bedah :
Demam
Ileus
Nyeri pinggang akibat obtruksi
Luka operasi selalu basah
Sampai beberapa hari cairan drainase jernih dan banyak
Hematuria presisten dan hematomma/urinoma di abdomen
Fistul uretrokutan/fistul uretrivagina
 kebocoran urin melalui pipa drainase -> berikan zat warna
yang di sekresikan uruin-> periksa warna cairan di dalam pipa
atau pada luka operasi
 Pemeriksaan kreatitnin dan ureum cairan yg di ambil dlam
pipa
 Pada pemeriksan IVU(IVP) tampak ekstravasi kontras atau
kontras berhenti di daerah lesi atau terdapat deviasi ureter ke
lateral
IVU merupakan gold standard pemeriksaan trauma ureter
Tindakan trauma ureter
• Anastomosis end to end. Cara ini dapat dilakukan jika
tidak ada tegangan (tension) di kedua ujung pro2imal
dan distal pada saat ditegangkan.
• Inplantasi ureter ke buli - buli (neoimplantasi ureter
pada buli - buli, Flap Boari,atau Psoas hitch)
• Uretro - kutaneustomi, yaitu menghubungkan ujung
akhir ureter dengan dunia luar, melalui lubang di kulit
(stoma)
• Transuretro – ureterotomi
• Nefrostomi sebagai tindakan diversi
• Nefroktomi yaitu pengangkatan ginjal

Anda mungkin juga menyukai