G 3 P 2 A 0 H AM I L 3 8 I N PAR T U K AL A I FAS E AK T I F
D E N G AN P E B D AN B E K AS S C 2 K AL I J T H
P R E S K E P D AN S U S P E K P J T D AN
O L I G O H I D R AM N I O N
Oleh:
Agung Budi Pamungkas 04054821820107
Suci Ramadhani 04054821820014
Murtiningsih 04054821820116
Ainindia Rahma 04054821820139
Dwi Taufik Oktariansyah 04054821820120
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) ditentukan bila berat janin kurang dari
10% dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu.
Prevalensi PJT sekitar 8% dari popolasi umum. Di Asia terdapat 9.248 kasus
PJT dan di Indonesia kasus PJT mencapai angka 19,8%. Ini ditunjukan
dengan 52% bayi lahir meninggal yang berhubungan dengan PJT dan 10%
terjadi kematian masa perinatal sebagai konsekuensi dari PJT
3
STATUS PASIEN
Anamnesis
Identifikasi
Nama : Ny. NRN
Usia : 38 tahun
Alamat : Jl. Gede Ingsuro No. 1521, Ilir barat, Palembang
Agama : Islam
Suku : Sumatera
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
MRS : 08 Juli 2019
No. RM : 1130153
4
Anamnesis
Autoanamnesis dan Alloanamnesis 08 Juli 2019
Keluhan Utama
5
RPP
7
Anamnesis
… (Cont’)
Riwayat Pengobatan
7
Anamnesis
… (Cont’)
Riwayat Kontrasepsi
8
Anamnesis
… (Cont’)
Riwayat Keluarga
8
Anamnesis
… (Cont’)
Status Persalinan
8
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum • Tampak sakit sedang
Kesadaran • Compos Mentis
BB • 65 kg
TB • 153 cm
Respirasi • 20 x/menit
Suhu • 36,5oC
9
Pemeriksaan Khusus
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB tidak ada, JVP (5-2) cmH2O
Paru
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Stemfremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Pemeriksaan Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Fisik
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II (+) normal, HR
82x/m reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan
Obstetri
Pemeriksaan Dalam
Faal Hemostasis
PT 12 12–18 detik
aPTT 28,9 27–42 detik
Pemeriksaan Lab 08 Juli 2019
Urinalisis
Urine Lengkap Kuning muda Kuning
Warna Agak keruh Jernih
Kejernihan 1,010 1,003 - 1,030
Berat Jenis 6,0 5-9
pH (urine rutin) Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Ascorbic Acid Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Positif + Negatif
Darah Negatif 0,1-0,8 EU/dL
Bilirubin 0,6 EU/dL Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosi Esterase Positif + 0-5/LPB
Sedimen Urine : 5-6/LPB 0-1/LPB
- Epitel 0-2/LPB Negatif
- Leukosit Negatif Negatif
- Eritrosit Negatif Negatif
- Silinder Positif + Negatif
- Kristal Negatif Negatif
- Bakteri Negatif
- Mukus
- Jamur
Diagnosis Kerja
G3P2A0 hamil 38 inpartu kala I fase aktif dengan PEB + Bekas SC 2 kali JTH Presk
ep + Susp PJT + Oligohidramnion
17
TATALAKSANA
Non-Farmakologis
Observasi tanda vital, His, dan DJJ
Observasi tanda-tanda toksikasi magnesium
Stabilisasi 1-3 jam
O2 2-L/m via Nasal Canul
Cek lab Darah Rutin, kima darah, faal hemostatis, dan
Urinalisis
17
Farmakologis
IVFD RL gtt XX/ menit
Injeksi MgSO4 initial dose 4 gram IV dilanjutkan dengan dosis maintanace 6
gram dalam RL 500 cc dalam 6 jam diteruskan sampai 24 jam post partum.
Nifedipine 10 mg tiap 15 menit maksimal 120 mg perhari selama 1-3 jam
untuk stabilisasi.
FOLLOW UP
08 Juli 2019 pukul 12.30 WIB
S : Mau Melahirkan
O : Sensorium : compos mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 18x/menit
Temp : 36,7OC
PL : FUT 3 jari dibawah processus xyphoideus (25 cm), memanjang, punggung kiri, presentasi ke
pala, his 2x/10’/30”, bagian terbawah janin 1/5, DJJ 132x/menit, TBJ = 2015 gram
VT : livide, posterior effacement 100%, dilatasi 10 cm, ketuban (-), presentasi kepala, penunjuk U
UK, dan penurunan H III+
A : G3P2Ao Hamil 38 minggu Inpartu Kala II dengan PEB + bekas SC 2 kali JTH Preskep + Oligohidroam
nion + Suspek PJT
FOLLOW UP
08 Juli 2019 pukul 12.45 WIB
PJT adalah suatu keadaan yang dialami TBJ < persentik ke-10 pada semua usia kehamilan
oleh janin yang mempunyai berat badan PJT Asimetrik AC (abdominal circumference) < H
di bawah batasan tertentu dari umur C (head circumference)
kehamilannya. Secara definisi, PJT PJT Simetrik Kecil seragam
adalah janin yang berat badannya sama
KMK tidak selalu PJT
atau kurang dari 10 persentil yang tidak
KMK Janin kecil, namun sehat, tidak ada hambatan
dapat mencapai pertumbuhan yang pertumbuhan
optimal karena terhambat oleh faktor PJT Janin kecil, pertumbuhan terhambat (patologis)
maternal, fetal atau plasenta. .
KLASIFIKASI
Pertumbuhan janin terhambat Pertumbuhan janin terhambat
simetris asimetris
Jika ukuran badan janin secara Jika ukuran badan janin tidak
proporsional kecil, gangguan proporsional, gangguan
pertumbuhan janin terjadi sebelum pertumbuhan janin terjadi pada
umur kehamilan 20 minggu, sering kehamilan trimester III. Keadaan ini
disebabkan oleh kelainan sering disebabkan oleh insufisiensi
khromosom atau infeksi. plasenta.
PENYEBAB KEMATIAN PADA NEONATUS
4. Congenital
anomalies
3. Birth 9%
asphyxia &
birth trauma 5. Neonatal
23% tetanus
2. Infections
3%
25%
1-3 causes
6. Diarrheal
~80% diseases
3%
1. Prematurity
& low birth
weight 7. Other
31% neonatal
8%
Source: World Health Organization. The Global Burden of Disease: 2004 update. WHO, Geneva, 2008.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Respon Janin Terhadap Genetik
Insufisiensi Utero-Plasenta Penurunan Substrat
Perfusi uterus abnormal Glikogenesis ukuran • Triploididengan PJT dini/
(< 0,6 mL/kg/menit) hati yang kecil (penurunan PJT paling berat
Penurunan asam amino dan AC) • Penampakan tergantung
glukosa ke janin Penurunan regulasi kromosom
Faktor hormon plasenta hormon insulin dan lainnya Triploididigynic
yang abnormal Respon hipoksemia • Plasenta kecil+ PJT
asimetrik dini,derajat
berat
Triploididiandric
• Plasenta tebal dan
kistik+ PJT simetrik
• Trisomi 18, trisomy 13,dan
sindrom-sindrom lain
DIAGNOSIS
Kecurigaan adanya suatu PJT
Tinggi fundus uteri (TFU) lebih dari atau sama dengan 3 cm lebih dibawah normal
pertambahan berat badan kurang dari 5 kg pada usia kehamilan
(UK) 24 minggu atau kurang dari 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu
dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) < 30)
estimasi berat badan < 10 persentil, dari pemeriksaan ultrasonografi HC/AC > 1,
AFI kurang dari atau sama dengan 5 cm,
sebelum UK 34 minggu plasenta grade 3
ibu merasa gerakan janin berkurang
DIAGNOSIS
- Diagnosis baru dapat ditegakkan bila usia kehamilan telah mencapai
28 minggu ke atas.
- Pertumbuhan janin dinyatakan terhambat bila secara klinis dan
ultrasonografi (USG)
1. Didapatkan taksiran berat janin sama atau kurang dari 10 persentil (
Ada yang menggunakan titik potong 5 persentil, ada pula yang meng
gunakan 2 SD /kira-kira 3 persentil),
2. lingkar perut (AC) yang sama atau kurang dari 5 persentil
3. FL/AC > 24
4. biometri tidak berkembang setelah 2 minggu.
5. Serta ditemukannya Oligohidramnion
TATALAKSANA
Setelah ditetapkan adanya kelainan janin, perlu dipertimbangkan bila j
anin akan dilahirkan. Bagi situasi di Indonesia, saat yang tepat ialah b
ergantung pada arus darah arteri umbilikal dan usia gestasi. Arteri um
bilikal yang tidak memiliki arus diastolik (absent diastolic flow) bahkan
adanya arus terbalik (reverse flow) akan mempunyai prognosis buruk
berupa kematian janin dalam <1 minggu. Usia optimal untuk melahirka
n bayi ialah 33-34 minggu dengan pertimbangan sudah dilakukan pem
atangan paru.
Pemeriksaan kardiotokografi akan membantu diagnosis adanya hipok
sia janin lanjut berupa deselerasi lambat denyut jantung. Skor fungsi di
namik janin plasenta yaitu upaya mengukur peran PJT pada profil biofi
sik akan membantu menentukan saatnya melakukan terminasi kehami
lan.
Skor maksimum ialah 10 dimana dianggap janin masih baik. Dengan de
mikian, bila hasil penilaian ditemukan <6, maka dapat dicurigai adanya a
sidosis (sensitivitas 80%, spesifisitas 89%), sehingga sebaiknya dipilih m
elahirkan dengan seksio sesarea. Sebaiknya, bila ditemukan nilai yang ≥
6, maka perlu dipertimbangkan melahirkan bayi dengan induksi.4,5
TATALAKSANA
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANALISIS KASUS
PEMERIKSAAN LAB
USG
ANALISIS KASUS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjanng diagnosis kerja kasus ini
adalah Ibu G3P2A0 Hamil 38 Inpartu Kala I Fase Aktif Dengan PEB Dan Bekas Sc 2 Kali JTH Pr
eskep Dan Suspek PJT Dan Oligohidramnion. Tatalaksana yang diberikan adalah observasi tanda
vital pasien terutama tensi mengingat pasien memiliki hipertensi. Pemberian cairan yaitu IVFD R
L gtt XX/m. Pemberian antibiotik yaitu Ceftriaxone 2x1g (IV), Untuk menurunkan tekanan darah
diberikan Nifidipine 10mg (PO) tiap 15-20 menit sampai berkurangnya MAP 20-30% dari tekana
n darah sebelumnya, dan diberikan MgSO4 40 % Initial dose 4 gram (10 cc) diberikan secara IV/
bolus pelan selama 15-20 menit, dilanjutkan maintanance dose diberikan MgSO4 6 gram (15 cc)
diberikan secara drip dihabiskan dalam 6 jam selama 24 jam post partum untuk mencegah terjadi
nya kejang. Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam terutama apabila diberikan tatalaks
ana sesegera mungkin dan mengontrol tekanan darah pasien, sedangkan untuk prognosis janin du
bia ad bonam.
Terima kasih