Anda di halaman 1dari 47

Kelainan & Interaksi Genetik-

dr Rita Fitri M.Kes

D III KEPERAWATAN
STIKES KOTA SUKABUMI
 Ada peran hereditas terhadap kesehatan ;
hipertensi, DM, Albino dll
 Ada hubungan antara khromosom dan
penyakit herediter
 Kelainan pd kromosom ada yg bisa diamati
ada yg kemungkinan masalah di
metabolismenya atau kelainan kromosomnya
sangat kecil
 Pernahkah Anda memikirkan
bagaimana tubuh kecil kita pada
waktu masih bayi hanya seberat
2000 gram, 3000 gram atau
4000 gram, namun setelah
dewasa menjadi jauh lebih besar
dengan berat lebih dari 40.000
gram bahkan ada yang mencapai
80.000 gram?
 Sebenarnya jumlah sel kita pada
waktu baru terjadi fertilisasi atau
pembuahan hanyalah satu,
namun karena sel tersebut
mengalami perkembangbiakan
dengan cara membelah diri,
maka jumlahnya bertambah
menjadi dua, empat dan
seterusnya. Selanjutnya, semakin
Apakah yang menyebabkan lama semakin berlipat ganda,
bertambah besarnya tubuh kita sehingga pada usia dewasa kita
tersebut? Dan apa pula yang memiliki kira-kira 100 triliun sel.
menyebabkan bertambah  Sungguh pelipatgandaan yang
besarnya masing-masing organ luar biasa.
tubuh kita?
Jawabannya adalah karena sel-sel yang
ada dalam tubuh kita berkembang biak
sehingga jumlah sel menjadi semakin
banyak.
 Jadi tujuan dari reproduksi seperti yang dipaparkan di
atas adalah untuk melangsungkan atau melestarikan
keturunan.
 Keturunan yang dihasilkan akan mewarisi sifat-sifat
dari induknya. Pewarisan sifat keturunan ini dipelajari
dalam salah satu cabang dari biologi yaitu genetika.
 Pada tahap berikutnya diketahui bahwa kromosom
merupakan bahan yang bertanggungjawab terhadap
penurunan sifat keturunan. Mengapa demikian?
Karena di dalam kromosom terdapat bahan atau
materi genetik yang dinamakan DNA. Di dalam DNA
ini terdapat terdapat gen-gen yang merupakan unit-
unit herediter yang dapat diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya.
Genetika (ilmu keturunan) adalah cabang dari ilmu hayat yang mempelajari
turun temurunnya sifat-sifat induk atau orang tua kepada keturunannya. :
 genetika sel,
 genetika manusia,
 genetika mikrobia,
 genetika molekuler,
 genetika biokimia,
 genetika fisiologi,
 genetika farmasi,
 genetika populasi,
 genetika kuantitatif,
 genetika tumbuhan,
 genetika hewan,
 genetika konseling,
 eugenika (usaha untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik), dan
sebagainya.
 Jawabannya adalah karena setiap orang dibangun
oleh protein yang berbeda.
 Protein yang menyusun kulit putih dan protein
penyusun kulit hitam adalah protein yang
berbeda. Protein yang menyusun rambut lurus
dan rambut keriting adalah protein yang
berbeda. Protein yang menyusun iris mata biru
dan iris mata coklat adalah protein yang berbeda,
demikian juga protein yang menyusun telunjuk
pendek dan telunjuk panjang.
 Jadi, pada dasarnya perbedaan ciri yang kita
temukan pada diri masing-masing individu
adalah karena perbedaan protein yang
menyusunnya.
 Penjelasannya adalah karena perbedaan
variasi asam-asam amino yang menyusun
protein.
 Semua protein dibangun oleh asam-asam
amino yang berjumlah banyak.
 Asam-asam amino penyusun protein ini
ada 20 jenis, yaitu alanin, arginin,
asparagin, aspartat, fenilalanin, glisin,
glutamin, glutamat, histidin, isoleusin,
leusin, lisin, metionin, prolin, serin, sistein,
threonin, tirosin, triptofan dan valin. Jika
keduapuluh macam asam amino ini
dirangkai menjadi protein dengan berbagai
perbedaan urutan, maka protein yang
terbentuk akan berbeda-beda. Gambar
menunjukkan bahwa protein A, protein B
dan Protein C memiliki susunan asam
amino yang berbeda.
 Seperti apakah gen? Gen
adalah sepenggal dari untaian
panjang DNA. Jadi di dalam
DNA terdapat banyak sekali
gen. Apakah DNA? DNA adalah
rantai nukleotida yang sangat
panjang yang terletak di dalam
kromosom. Apakah
kromosom? Kromosom adalah
bahan pembawa sifat
keturunan yang terletak di
dalam nukleus sel, yang
dibangun oleh DNA dan
protein tertentu.
 Kalau uraian tadi dibalik,
penjelasannya adalah bahwa di dalam
nukleus sel terdapat bahan pembawa
sifat keturunan yang dinamakan
kromosom. Kromosom tersusun atas
protein dan DNA. DNA yang berupa
rantai panjang nukleotida adalah
materi genetik karena untaiannya
yang panjang mengandung
penggalan-penggalan untaian
nukleotida lebih pendek yang disebut
gen-gen.
 Setiap gen dapat disalin (transkripsi)
dan diterjemahkan (translasi) menjadi
urutan asam-asam amino tertentu
yang akhirnya membangun protein
tertentu pula. Proses yang
berlangsung mulai dari perencanaan
(yaitu berupa gen) sampai dengan
terbentuknya hasil (yaitu berupa
protein) dipelajari secara khusus
dalam bahasan mengenai sintesis
protein.
 Pada bagian terdahulu telah dibahas bahwa
terkait dengan morfologi kromosom di dalam
nukleus, dikenal 2 jenis sel yaitu sel somatis dan
sel kemain. Kedua jenis sel ini memiliki cara
reproduksi yang berbeda.
 Sel somatis bereproduksi dengan pembelahan
mitosis dan menghasilkan sel baru dengan
morfologi kromosom yang sama dengan
induknya yaitu diploid (2n). Sedangkan sel
kelamin bereproduksi dengan pembelahan
meiosis dan menghasilkan sel baru dengan
morfologi kromosom separuh dari induknya
yaitu haploid (n). Kedua cara reproduksi sel
tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Mitosis
Mitosis terjadi pada sel somatis.
Tiap sel mengandung 2
genom/diploid/2n, dan
pembelahan menghasilkan 2 sel
dengan sifat genetik yang sama.
Meiosis
 Pembelahan meiosis berguna
untuk menghasilkan gamet atau
sel-sel kelamin, sehingga lazim
dikenal sebagai gametogenesis.
Pada pembelahan jenis ini
dihasilkan sel yang mengandung 1
genom/haploid/n. Gametogenesis
pada pria menghasilkan 4
spermatozoa dan pada wanita
menghasilkan 1 ovum disertai 2
atau 3 badan polar.
 Gametogenesis pada pria
dinamakan spermatogenesis
sedangkan gametogenesis pada
wanita dinamakan oogenesis.
 Terdapat banyak sekali macam proses pewarisan sifat pada manusia.
Pada bagian ini hanya akan diulas beberapa jenis pewarisan sifat pada
manusia, dengan beberapa contoh seperlunya, di antaranya adalah
pewarisan sifat autosomal dominan, autosomal resesif, kesalahan
metabolisme, kodominansi, gen letal, gen komplementer, rangkaian
kelamin, ekspresi gen oleh seks serta kelainan jumlah kromosom.

PEWARISAN SIFAT AUTOSOMAL DOMINAN


 Pewarisan sifat autosomal dominan ditentukan oleh gen-gen yang
terdapat di dalam DNA pada autosom (kromosom somatis), yaitu di
antara pasangan kromosom ke-1 sampai sampai pasangan ke-22. Pada
pasangan kromosom, huruf pertama adalah genotip yang terdapat pada
kromosom pertama dan huruf kedua adalah genotip yang terdapat pada
kromosom kedua.
 Misalnya tertulis genotip Pp pada pasangan kromosom, maka pada
kromosom pertama terdapat gen dominan P (huruf kapital) dan pada
kromosom kedua terdapat gen resesif p (huruf kecil). Untuk genotip PP,
pada kromosom pertama maupun kedua terdapat gen dominan.
Sedangkan untuk genotip pp, pada kromosom pertama maupun kedua
terdapat gen resesif.
 Pewarisan sifat jenis ini, diturunkan oleh genotip
dominan (huruf kapital). Apabila genotip
dominan ini ada, maka sifat tertentu yang
diturunkan akan muncul fenotipnya (sifat yang
tampak). Sebagai contoh, jika ada satu gen
dominan P (huruf kapital) saja misalnya genotip
Pp, maka sifat yang diwariskan akan muncul,
karena gen dominan ini akan mendominasi dan
menutup gen resesif p (huruf kecil). Jika
pasangan berupa gen resesif semua misalnya pp,
barulah sifat yang dipengaruhi oleh gen resesif
ini akan muncul. Tentu saja jika genotipnya
dominan semua misalnya PP, sifat yang
diwariskan oleh gen dominan ini akan muncul.
1. Usia ibu lanjut
2. Radiasi
3. Virus
4. Berbagai zat kimia
 Sewaktu mitosis /meiosis saat anafase pasangab
khromosom harus berpisah menuju ke masing2
ke dua inti yg baru
 Kadang perpisahan ini tidak diikuti seluruh
pasangan , akibatnya ada inti yg kelebihan
khromosom dan yg lain kekurangan
 Kelebihan pd khromosom biasa disebut trisomi
autosom sedang pd khormosom sex akan
menyebabkan khromosom sex ekstra.
 Contoh ; trisomi 21 atau yg disebut Sindroma
Down dg ciri defisiensi mental, pertumbuhan
lambat, mongoloid
 Kelebihan khromosom X dpt berupa XXX dan
XXY . Individu XXX diberi julukan “ super
female “ ( strel dan keterbelakan mental )
 XXY atau XXXY adalah laki2 dg sebutan “
sindroma klinefelter “( dysplasi tubuli testis
,bentuk tubuh enuchoid / laki2 dikebiri )
 bila Y tidak muncul maka dpt bernebtuk XO “
sindroma Turner “ ( wanita pendek, mental
disorder )
 Ialah kejadian normal sewaktu mitosis
pertukaran bagian-bagian yg sepadan
anatara 2 khromosom yg homolog.
Pertukaran ini dpt terjadi antara 2
khromosom yg masing 2 berasal dr pasangan
lain .
 Kejadian ini abnorma; dan dinamakan
translokasi
 Kadang2 sebagian sel satu indvidu berlainan
jumlah khromosomnya
 Misal , sebagian berjumlah 45 dan sebagian
47
 Kadaan ini terjadi nondisjunction
 Seterusnya sel2 ini akan
menghasilkanketurunan hingaa indvidu yg
tjd, sel jaringannya ada yg 45 ada yg 47
 Keadaan hermafrodit sejati berdasarkan
mosaik XO/XY dan XX/XY
 Biasanya hermafrodit mempunyai jumlah
khromosom normal dan sex khromosom XX
1 .Polidaktili dan sindaktili (gen autosom
dominan P)
 PP : Polidaktili
 Pp : Polidaktili
 pp : Normal
2. Thalasemia (gen autosom dominan
Th)
 Huruf Th dianggap 1 huruf saja
dalam pembacaannya. Penderita
thalasemia mengalami kekurangan
dalam sintesis hemoglobin
sehingga eritrosit mudah lisis.

 ThTh : Thalasemia mayor yang


dapat berakibat fatal
 Thth : Thalasemia minor yang
masih dapat bertahan
 thth : Normal
3. Retinal aplasia (buta sejak lahir karena tidak memiliki
retina), yang diwariskan oleh gen autosom dominan Ra.

 Ra Ra : Retinal aplasia
 Ra ra : Retinal aplasia
 ra ra : Normal

4. Katarak kongenital yang diwariskan oleh gen autosom


dominan K.

 KK : Katarak kongenithal
 Kk : Katarak kongenithal
 kk : Normal

5. Lekuk pipit, lekuk dagu, ketebalan rambut tangan, lengan


dan dada, kemampuan membengkokkan ibu jari , Daun
telinga bebas, pangkal rambut dahi runcing dan sebagainya
 Pewarisan sifat autosomal resesif ditentukan oleh gen-gen
yang terdapat di dalam DNA pada autosom, yaitu di antara
pasangan kromosom ke-1 sampai sampai pasangan ke-
22. Pewarisan sifat jenis ini, diturunkan oleh genotip
resesif (huruf kecil). Apabila genotip dominan ada, maka
sifat tertentu (fenotip) yang diturunkan oleh gen resesif
tidak muncul karena didominasi oleh gen dominan.
Sebagai contoh, jika gen resesif b (huruf kecil) berperan
menampakkan fenotip mata biru, sedangkan kita memiliki
genotip Bb, maka mata kita tidak akan berwarna biru.
Kondisi ini terjadi karena fungsi gen resesif p tertutup oleh
dominasi gen dominan P. Jika genotip kita pp, barulah
akan muncul fenotip mata biru.

 Beberapa pewarisan sifat dari gen autosom resesif yang


penting pada manusia antara lain:
1. Mata biru, yang diwariskan oleh
gen autosom resesif b.
 BB : tidak biru
 Bb : tidak biru
 bb : biru
2. Kistik fibrosis, suatu gangguan
metabolisme protein yang berakibat
pada kelainan organ tubuh
(diturunkan oleh gen autosom
resesif cf)
 Cf Cf : normal
 Cf cf : normal
 cf cf : kistik fibrosis
1. Fenilketonuria (diturunkan oleh gen resesif p).
 Dalam hal ini fenilalanin tidak dapat diubah menjadi tirosin,
yang dapat menyebabkan keracunan otak dan organ lainnya.
 PP : normal
 Pp : normal
 pp : fenilketonuria
2. Albino (diturunkan oleh gen resesif a)
 Dalam hal ini tirosin tidak dapat diubah menjadi melanin yaitu
pigmen atau zat warna kulit.
 AA : normal
 Aa : normal
 aa : albino
3. Alkaptonuria (diturunkan oleh gen resesif h)
 Dalam hal ini alkapton tidak dapat diubah menjadi asam
maleylasetat dan selanjutnya menjadi H2O dan CO2. Akibatnya
urine berwarna coklat tua sampai hitam, nyeri sendi dan
timbul bercak di kulit.
 HH : normal
 Hh : normal
 hh : alkaptonuria
4. Kretinisme (diturunkan oleh
gen resesif c)
 Dalam hal ini tirosin tidak
dapat diubah menjadi
tiroksin dan triiodotironin
yang berperan penting
dalam pertumbuhan tubuh,
akibatnya tubuh menjadi
kerdil.
 CC : normal
 Cc : normal
 cc : kretin
1.Golongan darah AB (diturunkan oleh gen dominan
IA dan IB)
 Dalam hal ini, gen dominan adalah I namun ada
2 jenis yaitu IA dan IB, sedangkan gen resesif
adalah i. Dengan demikian, terdapat banyak
variasi genotip yaitu:

 I A IB : golongan darah AB
 I IA A : golongan darah A
 IA i : golongan darah A
 I IB B : golongan darah B
 IB i : golongan darah B
 i i : golongan darah O
2. Anemia sel sabit/sickle cell anemia (diturunkan
oleh gen dominan HbA dan HbS)

 HbA HbA : normal


 HbA HbS : anemia sel sabit ringan
 HbS HbS : anemia sel sabit berat
 Gen letal adalah gen yang menyebabkan
kematian pada orang yang memiliki genotip
tersebut. Gen letal ada yang berasal dari gen
dominan (gen dominan letal) dan ada pula yang
berasal dari gen resesif (gen resesif letal).

 Gen dominan letal

 Contoh dari gen dominan letal adalah penyakit


Huntington’s chorea dan brakhidaktili.

 Brakhidaktili atau jari pendek (diturunkan oleh
gen dominan B)

 BB : letal
 Bb : Brakhidaktili
 bb : normal

 RANGKAIAN KELAMIN

 Rangkaian kelamin adalah penurunan sifat oleh gen yang terdapat pada
kromosom seks, baik diturunkan oleh gen dominan maupun gen resesif.

 Pengaruh gen dominan pada rangkaian kelamin


1. Gigi coklat akibat kekurangan email (diturunkan oleh gen dominan B)

Gen gigi coklat hanya terdapat pada kromosom X, sehingga wanita yang
memiliki kromosom sex XX, tentu memiliki pasangan gen gigi coklat.
Karena pria memiliki kromosom seks XY atau hanya memiliki 1 kromosom
X, maka hanya memiliki 1 gen untuk gigi coklat.

 PRIA (XY) WANITA (XX)

 B- : gigi coklat CC : gigi coklat


 b- : normal Cc : gigi coklat
cc : normal
 Pengaruh gen resesif pada rangkaian kelamin

1. Buta warna (diturunkan oleh gen resesif c)


Gen buta warna hanya terdapat pada kromosom X, sehingga wanita yang memiliki
kromosom sex XX, tentu memiliki pasangan gen buta warna. Karena pria memiliki
kromosom seks XY atau hanya memiliki 1 kromosom X, maka hanya memiliki 1 gen
untuk buta warna.
PRIA (XY) WANITA (XX)

 C- : normal CC : normal
 c- : buta warna Cc : normal
cc : buta warna

2. Anodontia atau gigi tidak tumbuh (diturunkan oleh gen resesif a)


Gen anodontia hanya terdapat pada kromosom X, sehingga wanita yang memiliki
kromosom sex XX, tentu memiliki pasangan gen anodontia. Karena pria memiliki
kromosom seks XY atau hanya memiliki 1 kromosom X, maka hanya memiliki 1 gen
untuk anodontia.

 PRIA (XY) WANITA (XX)


 A - : normal AA : normal
 a - : anodontia Aa : anodontia
aa : anodontia
3. Hemofili (gen resesif h)
 Gen hemofili hanya terdapat pada kromosom X, sehingga wanita
yang memiliki kromosom sex XX, tentu memiliki pasangan gen
hemofili. Karena pria memiliki kromosom seks XY atau hanya
memiliki 1 kromosom X, maka hanya memiliki 1 gen untuk hemofili.

 PRIA (XY) WANITA (XX)


 H - : normal HH : normal
 h - : hemofili Hh : hemofil
 hh : hemofili
 Telah dibahas di bagian depan bahwa jumlah kromosom pada manusia
adalah 46 buah, yang tersusun menjadi 23 pasang. Karena ada 23
pasang, maka kromosom memiliki morfologi kembar dua pertama,
kembar dua kedua, kembar dua ketiga dan seterusnya sampai kembar
dua ke 23. Khusus untuk pasangan ke 23 yaitu 2 buah kromosom seks,
meskipun juga merupakan pasangan, namun tidak mesti memiliki
morfologi yang sama. Pada wanita merupakan pasangan yang sama
yaitu XX, namun pada pria merupakan pasangan yang berbeda yaitu XY.
Kondisi pasangan dua-dua ini adalah kondisi normal dan disebut
sebagai diploid (catatan: “di” artinya “dua”).

 Jika setiap set atau setiap genom berisi tepat 23 buah kromosom, tidak
kurang dan tidak lebih, maka kondisi ini dinamakan euploid. Sedangkan
jika ada genom yang berisi tidak tepat 23 kromosom, misalnya 22 atau
24 maka kondisi ini dinamakan aneuploid. Terdapat beberapa kelainan
jumlah kromosom baik dalam keadaan euploid maupun dalam keadaan
aneuploid.
1. Kelainan pada kondisi euploid (set
kromosom lengkap)
 Normalnya set kromosom adalah
berpasangan dua-dua (diploid) misalnya
AA, BB, CC, DD dan seterusnya sampai
lengkap. Untuk manusia lengkap jika
sampai ke-23. Beberapa kelainan pada set
kromosom lengkap antara lain:

◦ Monoploid (n), yaitu lengkap mulai pertama


sampai terakhir, namun tidak berpasangan
melainkan tunggal, misalnya: A, B, C, D dan
seterusnya. Kelainan ini umumnya terjadi pada
tumbuhan.
◦ Poliploid, yaitu lengkap mulai pertama sampai
terakhir, namun tidak berpasangan dua-dua,
melainkan tiga-tiga, empat-empat dan
seterusnya. Umumnya kondisi ini menyebabkan
abortus atau sudah mati ketika lahir. Beberapa
contoh dari poliploid antara lain:
 Triploid, misalnya: AAA, BBB, CCC, DDD dan
seterusnya.
 Tetraploid, misalnya: AAAA, BBBB, CCCC,
DDDD dan seterusnya.
2. Kelainan pada kondisi aneuploid (set
kromosom tidak lengkap) yaitu kekurangan
atau kelebihan kromosom dibandingkan
dengan jumlah kromosom diploid. Jika set
kromosom pas, tidak kurang dan tidak lebih
dinamakan disomi dan ini merupakan kondisi
normal. Beberapa kelainan yang tergolong
dalam aneuploid antara lain monosomi,
nullisomi dan polisomi.
◦ 1. Nullisomi (2n-2)
 Pada nullisomi set kromosom kurang dua, karena masing-masing
genom hanya terdiri atas 22 kromosom. Jadi, jumlah kromosom
hanya 44 buah, bukan 46. Contoh nullisomi adalah 1-1, 2-2, ...,
22-22, __-__.
Sindroma Turner, salah satu genom tersusun oleh 22 kromosom saja, sehingga total
hanya 45 kromosom

◦ 2. Monosomi (2n-1)
 Pada monosomi, set
kromosom kurang satu,
karena salah satu genom
hanya terdiri atas 22
kromosom saja. Jadi,
jumlah kromosom hanya
45 buah, bukan 46.
Contoh monosomi adalah
1-1, 2-2, ...,22-22, 23-
__.
 Sindroma Turner yaitu
perempuan pendek
dengan tanda kelamin
sekunder tak
berkembang, merupakan
contoh dari monosomi
(lihat Gambar 56).

 Sindroma Kline Felter, yaitu lelaki dengan tanda perempuan (lihat Gambar 57). Kelainan ini
◦ 3. Polisomi (2n+...)
disebabkan oleh trisomi pada kromosom seks yaitu XXY (Lihat Gambar 58).

 Kelainan ini ditandai


dengan kelebihan jumlah
kromosom pada salah satu
pasangan. Jika salah satu
pasangan berisi 3
kromosom sehingga
kelebihan 1 maka disebut
trisomi, jika salah satu
pasangan berisi 4
kromosom sehingga
kelebihan 2 maka disebut
tetrasomi, demikian
seterusnya. Contoh dari
polisomi di antaranya
Sindroma Kline Felter
(XXY), Sindroma XYY,
Sindroma XXX dan
Sindroma Down.
Gambar 61. Perempuan dengan Sindroma XXX
(Sumber: http://micahcummings.com)

 Sindroma XXX (Triple


X), yaitu perempuan
dengan alat kelamin
luar dan dalam tak
berkembang (lihat
Gambar 61). Sesuai
dengan namanya,
kelainan ini disebabkan
oleh trisomi kromosom
sex yaitu XXX (lihat
Gambar 62).
 Sindroma Down yaitu
kecatan mental
dengan berbagai
tanda khas (lihat
Gambar 63). Kelainan
disebabkan oleh
trisomi pada
pasangan kromosom
ke 21, sehingga pada
lelaki set
kromosomnya adalah
47XY+21 dan pada
perempuan 47XY+21
(lihat Gambar 64).
Pada golongan darah A, terdapat
antigen-A namun tidak ada antibodi-A.
Yang ada adalah antibodi-B sehingga
tak ada reaksi yang menimbulkan
penggumpalan darah.
Pada golongan darah B, terdapat
antigen-B namun tidak ada antibodi-B.
Yang ada adalah antibodi-A sehingga
tak ada reaksi yang menimbulkan
penggumpalan darah.
Pada golongan darah AB, terdapat
antigen-A dan antigen-B namun tidak
ada antibodi-A dan antibodi-B, sehingga
tak ada reaksi yang menimbulkan
penggumpalan darah.
Pada golongan darah O, tidak terdapat
antigen-A dan antigen-B, namun ada
antibodi-A dan antibodi_B, sehingga tak
ada reaksi yang menimbulkan
penggumpalan darah.

Anda mungkin juga menyukai