• Jumlah persediaan ternak di dunia adalah sejumlah penduduk di dunia. • Sepertiga sapi berada di Asia dan separuhnya berada di India Persentase Penyebaran Ternak di Dunia Sapi Domba Kambing Kerbau Babi Asia 32 25 53 98 42 Amerika 21 12 11 1 17 Latin Afrika 13 14 30 1 1 Eropa 11 12 2 - 21 Rusia 9 13 2 - 8 Amerika 12 2 1 - 10 Utara Oceania 2 22 - - 1 Karkas • Adalah daging yang masih menempel pada rangka (belum dipisahkan) • Menurut FAO/WHO: Karkas adalah bagian tubuh hewan yang telah disembelih, utuh, atau dibelah sepanjang tulang belakang, dimana hanya kepala, kaki, kulit, organ bagian dalam (jeroan), dan ekor yang dipisahkan Tahapan memperoleh karkas • Inspeksi ante mortem • Penyembelihan • Penuntasan darah • Dressing (pemisahan) • Inspeksi pascamortem Daging • Menurut Dep. Perdagangan Daging adalah urat daging yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging bagian bibir, hidung, dan telinga yang berasal dari hewan sehat yang dipotongterdiri dari otot-otot pada rangka, lidah, diafragma, jantung, dan esofagus, tetapi tidak termasuk otot-otot pada bibir, hidung/moncong, dan telinga • Menurut FDA daging adalah urat daging yang telah dikuliti dengan baik, berasal dari sapi, babi, domba atau kambing yang telah cukup dewasa dan sehat pada saat penyembelihan Struktur dan Komposisi Daging terdiri 3 komponen utama: • Jaringan otot • Jaringan ikat • Jaringan lemak Komponen lainnya: • Tulang • Jaringan pembuluh darah • Jaringan syaraf Jaringan Otot • Jaringan otot merupakan 50-60% karkas • Unit struktural jaringan otot adalah jaringan sel daging, atau biasa disebut serabut otot • Serabut otot terdiri dari miofibril-miofibril • Miofibril dikelilingi oleh sarkoplasma (sitoplasma) dan dilindungi oleh sarkolema (dinding sel) • Miofibril terdiri dari serabut-serabut yang lebih halus disebut miofilamen • Miofilamen terdiri dari 2 macam protein: Filamen aktin yang tipis Filamen miosin yang tebal • Kedua filamen berperan dalam proses kontraksi dan relaksasi otot daging Jaringan Ikat • Merupakan 1-3% karkas • Fungsi jaringan ikat: 1. Sebagai pembungkus komponen-komponen fisik dari jaringan otot, co: epimisium, perimisium, endomisium 2. Sebagai penghubung daging dengan tulang, co: tendon 3. Sebagai penghubung tulang dengan tulang, co: ligamen Jaringan Lemak • Terdiri dari 3 bentuk: Lemak subkutan Lemak intermuskuler Lemak intramuskuler • Lemak intermuskuler disebut juga lemak “marbling” turut memberikan andil terhadap keempukan dan cita rasa daing • Lemak “marbling” tinggi, lebih empuk karena saat pemasakan lemak mencair Marbling • Marbling merupakan butiran lemak putih yang terlihat oleh mata yang tersebar pada jaringan otot daging. • Marbling akan mencair saat daging dipanaskan dan berkontribusi dalam meningkatkan cita rasa daging (juiciness), memberikan aroma daging yang sedap, serta berperan meningkatkan keempukan daging. • Marbling lebih tinggi pada sapi yang diberi pakan biji- bijian (grain- fed-beef) daripada sapi yang diberi pakan rumput (grass-fed-beef) • Daging dengan lebih banyak marbling akan lebih empuk dan lebih bercitarasa daripada daging dengan sedikit marbling. • Namun daging dengan sedikit marbling memiliki kandungan kalori dan lemak jenuh lebih sedikit dan lebih dianjurkan dikonsumsi oleh ahli gizi. Struktur dan Komposisi Daging • Struktur Otot Karkas daging tersusun oleh kira2 600 jenis otot yang berbeda ukuran dan bentuknya. Di sekeliling urat daging terdapat seberkas jaringan penghubung epimisium yang melekat di antara otot dan membaginya menjadi sekumpulan berkas otot yang terdiri dari serat- serat yang berdiri sendiri. Struktur Otot Komposisi Daging • Daging sebagai sumber protein hewani memiliki nilai hayati (biological value) yang tinggi, mengandung 19% protein, 5% lemak, 70% air, 3,5% zat-zat non protein dan 2,5% mineral dan bahan- bahan lainnya (Forrest et al. 1992). • Komposisi daging menurut Lawrie (1991) terdiri atas 75% air, 18% protein, 3,5% lemak dan 3,5% zat-zat non protein yang dapat larut. Secara umum, komposisi kimia daging terdiri atas 70% air, 20% protein, 9% lemak dan 1% abu. Jumlah ini akan berubah bila hewan digemukkan yang akan menurunkan persentase air dan protein serta meningkatkan persentase lemak (Romans et al. 1994). Komposisi Asam Lemak dari Lemak Berbagai Jenis ternak Asam Lemak Sapi Domba Miristat 2 1 Palmitat 29 25 Strearat 20 25 Oleat 42 39 Linoat 2 4 Linoleat 0.5 0.5 Komposisi kimia daging Sifat fisik daging Sifat daging yang berpengaruh terhadap kualitas: 1. Water Hoding Capacity (WHC), kemampuan daging untuk menahan air yang terdapat dalam jaringan. Besar kecilnya berpengaruh terhadap warna, keempukan, kekenyalan kesan jus dan tekstur. 2. Warna, dipengaruhi oleh faktor pakan, spesies, bangsa, umur, jenis kelamin, pH dan oksigen. Kualitas warna tidak mempengaruhi nilai gizi tetapi daging yang berwarna kuning cenderung berkualitas rendah. 3. Susut masak, menggambarkan jus daging yang merupakan fungsi temperatur dan lama waktu pemasakan. Faktor yang mempengaruhi al : pH, panjang potongan serabut otot, ukuran dan berat 4. Keempukan, merupakan faktor penentu kualitas daging. Faktor yang berpengaruh thd keempukan : spesies, umur, lokasi daging, marbling, perlakuan sebelum pemotongan dan pemberian bahan pengempuk. 5. Kesan jus 6. Cita rasa 7. Struktur 8. Tekstur, dipengaruhi oleh umur dan bangsa ternak 9. pH, pH akhir daging Jenis Terendah Tertinggi Sapi 5,1 6,2 Domba 5,4 6,7 Babi 5,3 6,9 Metode Pengempukan Daging • Pelayuan • Pemberian Asam • Perlakuan mekanis : pemukulan dan pencacahan • Penggunaan enzim seperti papain dan bromelin. • Pendinginan • Perebusan Cara pelayuan Daging • Menyimpan/menggantung karkas pada suhu dan waktu tertentu. Teknik menggantung karkas : a. Penggantungan biasa pada urat achillas b. Penggantungan tulang aitch c. Penggantungan dalam posisi seperti janin d. Penggantungan bagian tengah tulang belakang • Umumnya pada suhu suhu kamar, selama 2 x 24 jam • Daging dengan keempukan optimum dan citarasa khas, dilakukan pada suhu lebih tinggi, dan waktu lebih lama 1. 3-4°C, 7-8 hari 2. 20°C, 40 jam 3. 43°C, 24 jam Rigor Mortis • Istilah yang digunakan untuk menunjukan keadaan karkas yang menjadi kaku yang terjadi antara 24 hingga 48 jam setelah penyembelihan. • Kecepatan rigor mortis dipengaruhi oleh beberpa faktor diantaranya : 1. Tingkat glikogen pada saat mati. Bila tingkat glikogen rendah maka rigor cenderung berlangsung cepat 2. Suhu karkas. Kecepatan rigor sebanding dengan suhu yang tinggi Pemotongan • Setiap pemotongan daging memiliki kegunaan : • Potongan paha belakang Tidak mengandung lemak Paling baik untuk rendang, semur, bistik, empal, dan opor • Lamusir belakang Pinggang bagian belakang Sisi atas terlapis lemak Paling baik untuk daging balado, dendeng kering • Has dalam Rongga dalam pinggang belakang Bagian paling empuk dari seluruh daging Tidak berurat dan serat halus Pemasakan tidak perlu lama Paling baik untuk sate Cont... • Daging iga Daging dan lemak tersusun saling berlapis, berurat tapi tidak kenyal Tidak seempuk lamusir tapi lebih gurih Paling baik untuk sup, semur, sayur asem, soto • Kisi Penuh urat, sangat kenyal, serat besar-besar Pemasakan lama Paling baik untuk kaldu daging atau sup • Sandung lamur Bawah iga, sangat banyak lemak Lebih gurih dan lebih padat dari lamusir Paling baik untuk rawon dan sup • Daging leher/punuk Lemak lebih banyak, serat lebih kenyal Paling baik untuk campuran bakso Penyimpanan • Suhu rendah digunakan untuk memperlambat kecepatan berkembangnya pencemaran permukaan dari tingkat awal sampai tingkat akhir dimana terjadi kerusakan. • Suhu yang direkomendasikan adalah 1°C - 3°C, suhu yang jauh melebihi permulaan pembekuan otot, tetapi masih berada dalam suhu optimum - 2°C dan 7°C pertumbuhan organisme • Bisa bertahan hingga 3-5 hari Pendinginan karkas • Waktu penyembelihan dan penanganan karkas tidak boleh melebihi 45 menit • Pendinginan mengurangi suhu jaringan permukaan sampai -1°C selama 24 jam dan suhu jaringan bagian dalam 12°C selama 24 jam dan sampai -1°C selama 72 jam • Udara kelembaban relatif 85% dan kecepatan 80 cm/detik digunakan dalam kamar pendingin untuk mencapai pengeringan permukaan yaitu 2-4% hilangnya dari berat karkas • Penyimpanan gantung pada suhu -2°C sampai 0,3 ± 0,2°C dalam suatu atmosfer yang mengandung 20% CO2 Daging karkas yang disiapkan tersebut dapat bertahan lama selama jangka waktu 9-10 minggu pada suhu -1°C, sekitar 7 minggu pada suhu -0,5°C dan sekitar 5 minggu pada suhu 1,5°C. TERIMA KASIH