Disusun oleh : Husnul Khotimah/1710029058 M. Fahreza Wardhana/1710029056 Valentino Ronatal/1710029064
Pembimbing : dr. Nurindah Isty Rachmayanti, Sp.KFR
LAB/SMF REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT TENGGARONG 2018 Bab I Pendahuluan Frozen shoulder, atau juga sering disebut sebagai adhesive capsulitis, merupakan suatu kelainan di mana terjadi inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu jaringan ikat disekitar sendi glenohumeral, sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan terjadi keterbatasan gerak dan nyeri yang kronis.
Faktor resiko dari frozen shoulder adalah diabetes, stroke,
kecelakaan, penyakit paru, kelainan jaringan ikat, dan penyakit jantung. Kondisi ini jarang terjadi pada orang- orang dibawah usia 40 tahun. Bab II Laporan Kasus Anamnesis Identitas Pasien Nama : Tn. AS Usia : 40 Tahun Jenis Kelamin : Laki - Laki Pekerjaan : Pegawai Kelapa Sawit Agama : Islam Alamat : Wahau Keluhan Utama : Nyeri pada bahu kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan itu dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri yang dirasakan pasien seperti tertusuk-tusuk dan memberat jika digerakkan. Penyakit semakin lama semakin parah dan rasanya seperti tertarik. Ada riwayat trauma 1 minggu sebelum nyeri muncul. Keluhan lain yang dirasakan adalah sering terbangun tengah malam karena nyeri yang sangat menggangu tidur pasien. Pasien mengaku memijat bahu dalam rentang 3 bulan ini sebanyak 3 kali. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa Riwayat keluhan serupa : disangkal : disangkal Riwayat penyakit asma Riwayat penyakit asma : disangkal : disangkal Riwayat hipertensi Riwayat penyakit hipertensi : disangkal : disangkal Riwayat penyakit jantung Riwayat penyakit jantung : disangkal : disangkal Riwayat trauma Riwayat penyakit DM : disangkal : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat Psikososial Riwayat alergi : Alergi debu (-), dingin(-), makanan (-), obat (-) Riwayat aktivitas : Pasien bekerja sebagai pekerja di kelapa sawit, namun mengaku menggunakan alat saat mengerjakan pekerjaannya Riwayat psikiatri : Tidak ada gangguan mental. Pemeriksaan Fisik Status Generalis Pemeriksaan Kepala Keadaan Umum: Cukup Kepala: Normocephal, Kesadaran : Compos Mentis, simetris, rambut hitam GCS E4V5M6 Mata: Konjungtiva anemis (- Vital Sign /-), sklera ikterik (-/-) TD: 130/80 mmHg Hidung: Napas cuping hidung Suhu: 36,7ºC (-), sekret (-), epistaksis (-), gangguan fungsi pembauan (-) N: 88 kali/menit, reguler, isi Mulut: bibir sianosis (-), dan tegangan cukup stomatitis (-). RR: 18 kali/menit Telinga: sekret (-), nyeri tekan tragus (-), gangguan fungsi pendengaran (-) Pemeriksaan Leher Jantung Trachea di tengah, pembesaran Inspeksi: ictus cordis tidak tampak kelenjar getah bening (-). Palpasi: ictus cordis teraba di SIC V 1 cm medial LMC sinistra , tidak Pemeriksaan Thorax kuat angkat, thrill (-) Normochest, simetris, retraksi Perkusi : Tidak ada pembesaran otot-otot respirasi (-). jantung Pemeriksaan Abdomen Paru Inspeksi: distended (-), venektasi (-) Inspeksi: Simetris, retraksi (-/-). Auskultasi: Peristaltik (+) Palpasi : Fremitus kanan Perkusi: Timpani, pekak alih (-), kiri sama normal undulasi (-) Perkusi: Sonor (+/+), batas Palpasi: nyeri tekan (-), masa (-), paru hepar SIC VI dextra hepar dan lien tidak teraba. Auskultasi: Suara dasar vesikuler (+/+) normal, rhonki (-/-), Pemeriksaan Ekstremitas wheezing (-/-) Superior: atrofi (-/-) Inferior: atrofi (-/-) Pemeriksaan Neuromuskular Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Kekuatan 3/3/5 5/5/5 5/5/5 5/5/5
Tonus Normal Normal Normal Normal
Reflek fisiologis Normal Normal Normal Normal
Reflek patologis - - - -
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal
Status Lokalis Shoulder Joint Dekstra Shoulder Joint Sinistra Edema (+), Edema (-), Look deformitas (-) deformitas (-) Nyeri tekan (+), Nyeri tekan (-), Feel spasme (-) spasme (-) Fleksi 0-90º ; Ekstensi 0-60º ; Abduksi 0-70º ; Movement Endorotasi 0-30º ; Normal Eksorotasi 0-30º ; Apley test (+) ; Drop arm test (+) Diagnosis Diagnosis Klinis: Inflamasi pada kapsul sendi bahu dekstra Diagnosis Topis: Rotator cuff tear pada sendi bahu dekstra Diagnosis Etiologi: Adhesive Capsula
Problem Rehabilitasi Medik
Impairment Nyeri pada shoulder joint dextra Disability Terdapat keterbatasan dalam range of movement (ROM) bahu kanan. Handicap Tidak mampu mengangkat barang dari lantai ke meja dan menggerakan bahu kanan. Tatalaksana Prognosis Medikamentosa Quo ad vitam: dubia ad bonam Tidak diberikan medikametosa Quo ad functionam: dubia ad Non medikametosa bonam Fisioterapi Quo ad sanam: dubia ad bonam General exercise (GE) ROM Exercise IR Trans Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Okupasi terapi Activity daily living (ADL)
Ortotik Prostetik belum
diperlukan Terapi Wicara belum diperlukan Terapi Sosial medik belum diperlukan Terapi Psikologi belum diperlukan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Definisi Frozen shoulder, atau adhesive capsulitis adalah suatu kelainan di mana terjadi inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu jaringan ikat disekitar sendi glenohumeral, sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan terjadi keterbatasan gerak dan nyeri yang kronis Epidemiologi Nyeri pada bahu merupakan penyebab kelainan muskuloskletal tersering ketiga setelah nyeri punggung bawah dan nyeri leher. Prevalensi dari frozen shoulder pada populasi umum dilaporkan sekitar 2%, dengan prevalensi 11% pada penderita diabetes. Frozen shoulder dapat mengenai kedua bahu, baik secara bersamaan atau berurutan, pada sebanyak 16% pasien. Etiologi Teori hormonal Pada umumnya Capsulitis adhesive terjadi 60% pada wanita bersamaan dengan datangnya menopause. Teori genetik Beberapa studi mempunyai komponen genetik dari Capsulitis adhesive, contohnya ada beberapa kasus dimana kembar identik pasti menderita pada saat yang sama. Teori auto immune Diduga penyakit ini merupakan respon auto immuno terhadap hasil-hasil rusaknya jaringan lokal. Teori postur Banyak studi yang belum diyakini bahwa berdiri lama dan berpostur tegap menyebabkan pemendekan pada salah satu ligamen bahu. Patofisiologi Patofisiologi frozen shoulder masih belum jelas, tetapi beberapa penulis menyatakan bahwa dasar terjadinya kelainan adalah imobilisasi yang lama. Lengan yang imobil akan menyebabkan stasis vena dan kongesti sekunder dan bersama-sama dengan vasospastik, anoksia akan menimbulkan reaksi timbunan protein, edema, eksudasi, dan akhirnya reaksi fibrosis. Fibrosis akan menyebabkan adhesi antara lapisan bursa subdeltoid, adhesi ekstraartikuler dan intraartikuler, kontraktur tendon subskapularis dan bisep, perlekatan kapsul sendi. Pendapat lain mengatakan inflamasi pada sendi menyebabkan thrombine dan fibrinogen membentuk protein yang disebut fibrin. Protein tersebut menyebabkan penjedalan dalam darah dan membentuk suatu substansi yang melekat pada sendi. Perlekatan pada sekitar sendi inilah yang menyebabkan perlekatan satu sama lain sehingga menghambat full ROM. Kapsulitis adhesiva pada bahu inilah yang disebut frozen shoulder. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis dari frozen shoulder memiliki ciri khas yaitu terbagi dalam tiga fase, yaitu fase nyeri, kaku, dan perbaikan a) Painful phase (2-9 bulan). b) Stiff phase (3-12 bulan). c) Thawing phase (1-3 tahun). Diagnosis Anamnesis Pada penderita didapatkan keluhan nyeri hebat dan atau keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS). Penderita tidak bisa menyisir rambut, memakai baju, menggosok punggung waktu mandi, atau mengambil sesuatu dari saku belakang. Keluhan lain pada dasarnya berupa gerakan abduksi-eksternal rotasi, abduksi-internal rotasi, maupun keluhan keterbatasan gerak lainnya Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Selain dibutuhkan pemeriksaan fisik, dalam mendiagnosa suatu penyakit juga dibutuhkan suatu pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penujang dilakukan sesuai dengan masing- masing penyakit. Pada Capsulitis adhesive pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu pemeriksaan radiologi (x-ray untuk menyingkirkan arthritis, tumor, dan deporit kalsium) dan pemeriksaan MRI atau arthrogram (dilakukan bila tidak ada perbaikan dalam waktu 6-12 minggu), dan pemeriksaan ultrasound. Tatalaksana Medikamentosa (NSAID & Cortisone Injection) Penanganan Rehabilitasi Medik 1. Terapi dingin 2. Terapi panas 3. Elektrostimulasi : TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation ) 4. Latihan : shoulder wheel , overhead pulleys, finger ladder Kesimpulan Frozen shoulder, atau juga sering disebut sebagai adhesive capsulitis, merupakan suatu kelainan di mana terjadi inflamasi pada kapsul sendi bahu Frozen shoulder dapat terjadi akibat suatu proses idiopatic atau akibat kondisi yang menyebabkan sendi tidak dapat digunakan Frozen shoulder dapat terjadi setelah imobilisasi yang lama akibat trauma atau operasi pada sendi tersebut Frozen shoulder dibagi dalam 3 tahapan yaitu, pain, stiffness, recovery Penatalaksanaan pada frozen shoulder adalah terapi medikamentosa dan penanganan rehabilitasi medik