Anda di halaman 1dari 63

SEJARAH DUNIA IKM

2.1 PENDAHULUAN

 Perkembangan konsep IKM : mulai dari yang


sederhana sampai sekarang ini.
 Perubahan berdasarkan akumulasi
pengalaman turun temurun.
 Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama
dan terus mengembangkan yang sudah baik.
 Diramalkan perubahan antar jaman semakin
cepat / drastis.
2.2. SEJARAH IPTEK DOK/KES

Iptek kedokteran dianggap sbg


induk iptek IKM, dimulai
awal/pertengahan abad 19, namun
unsur2nya sudah ada sejak dahulu
kala diperkirakan sesuai umur
peradaban manusia
Benih konsep IKM dari iptekdok
 Mencegah penyakit  Mengenali jenis
wabah penyakit wabah
 Kebersihan  Mengenali lingkungan,
perilaku dan makanan
perorangan dan
yang bisa menimbulkan
lingkungan penyakit
 Perilaku hidup sehat  Mengorganisasi
tindakan utk atasi /
cegah penyakit
 Pemahaman sederhana
NHD.
 Unsur2 tersebut di atas awalnya
berasal dari upaya perorangan /
kelompok kecil / keluarga

 Dengan berkembangnya manusia


untuk hidup bersama (terorganisir),
unsur2 tadi berkembang secara
kolektif, walaupun terbatas.
2.3 Ilmu pengobatan primitif
 Awal peradaban manusia (10-15 ribu th yl)
ditandai dengan mulai ada kehidupan kelompok
yang berbudaya, adat-istiadat berkepercayaan,
mulai berilmu/teknologi.
 Dalam bidang kedokteran dikenal dengan
“Primitive Medicine”
 Upaya mengatasi : nyeri, demam, mual, muntah,
diare, kejang, dll.
 Pada waktu itu (pra-peradaban) sudah dikenal
ramuan obat2an dari bahan yang didapat dari
lingkungannya (hewan/tumbuhan, dsb)
 Juga mengenal alat2 sederhana
dengan tindakan2 yang empirik
rasional berdasar pengalaman dari
pendahulunya
 Jelas dg kesederhanaan ini
menyebabkan banyak penyakit yang
tidak terkuasai/teratasi
 Selanjutnya muncul kepercayaan akan
kekuatan gaib (mistis-magis) : setan,
roh jahat, benda2 keramat, sakral,
posisi bintang2 di langit
 Ilmu kedokteran primitif yang dikenal
nenek-moyang kita adalah yang didasari
iptek dan seni / ketrampilan pengobatan
(the art of healing)
 Sisa2 peninggalan jaman pra-sejarah tsb
telah ditemukan.
Dalam bentuk kebiasaan tidak jarang
masih dijumpai sampai jaman modern
ini (mengusir roh jahat/tahayul, jimat2,
membakar kemenyan, bunyi2an) yang
sekarang disebut supra-natural, para
normal, alternatif, dsb.
 Pengobatan tradisional (Batra) masa kini
sebenarnya tidak lagi berbau mistik, magik,
tahayul atau gaib karena dasarnya adalah
cara2 empirik turun-temurun yang rasional
dan nyata keampuhan dan kemanjurannya
 Batra ini justru secara resmi diakui dan
dilindungi UU dan kebijaksanaan pemerintah
bahkan didorong untuk pengembangannya
(UU Kes. No. 23 th 1992. Dlm SKN dan
GBHN disebut merupakan warisan dan
dilindungi dilestarikan, bahkan
dikembangkan)
2.4 Jaman peradaban dini
 Di Mohenjo-Daro ± 5000 SM Punjab India
bangunan rumah sudah mempunyai KM
dan sistem pembuangan limbah yang
teratur, pembuangan tinja tertutup dan
hygienis
 Ilmu kedokteran India tercatat dalam
bukunya Ayurweda (ilmu kehidupan =
science of life) walaupun masih bercampur
mitos dari para tokoh pada waktu itu
misalnya Dhanvantri (dewa kedokteran
India)
 Mesir (Kahun), juga dibangun dengan
rancangan seragam a.l. pembuangan air
limbah. Juga di Knossos P. Kreta ada
fasilitas mandi dan pengaliran limbah yang
teratur, sudah ada pipa2 untuk air minum
ke rumah2 selain sumur umum.
 Suku bangsa Inca kuno juga telah
menunjukkan tingginya teknik penyehatan
umum (Public Health engineering). Juga
disadari adanya penyesuaian (aklimatisasi)
antara daya tahan tubuh dengan kondisi
lingkungan
2.5 Jaman Tiongkok kuno

 Ilmu kedokteran Cina kuno diakui


sebagai penghimpun pengetahuan
kedokteran pertama di dunia yang
sistematis sejak ± 2700 SM, dua
prinsip dasar yang dianut yaitu YANG
(jantan, aktif) dan YIN (betina,
pasif), adanya keseimbangan antara
keduanya berarti sehat, bila tidak
seimbang maka timbul penyakit.
 Cina sudah mengenal pengertian
Hygiene (perilaku dan tata hidup sehat
atas dasar kebersihan), dietetik (perilaku
makan dan pengaturan gizi yang sehat),
hidroterapi, masase, ramuan obat yang
mendukung sistem kedokteran mereka.
Imunisasi antara lain terhadap cacar
(variola). Terdapat slogan yang
mengatakan “dokter yang baik
adalah dokter yang mengobati bila
sudah sakit, tapi bertindak sebelum
orang jatuh sakit”
 Pengobatan tradisional di
integrasikan dengan kedokteran
modern di jaman ini Misalnya,
“Bare-foot doctors” (dokter
tradisional), accupuncture juga
dikembangkan dan di integrasikan
dalam kedokteran modern hingga
sekarang
2.6 Jaman Mesir kuno

 Peradaban Mesir kuno dibidang kedokteran


dan kesehatan dikenal sejak ± 2000 SM
yang didokumentasikan dalam “papyrus”
antara lain dari Ebers (medical manuscript)
dari jaman ±1500 SM ditemukan disekitar
mummy 800 resep 700 diantaranya adalah
ramuan obat yang masih digunakan
sekarang a.l. minyak kastor, asam tanat,
terpentin, gentian, senna dan bbrp garam
senyawa timah hitam dan tembaga
 Mereka juga memiliki dewa yang bernama
“Imhotep” yaitu dewa kedokterannya,
oleh karenanya didirikanlah candi2 untuk
memujanya yang juga dipergunakan
pendidikan dokter2 di Mesir
 Dalam kaitannya dengan upaya IKM,
terutama tentang kesehatan lingkungan,
mereka telah membuat kota2 secara
terencana yang dilengkapi dengan tempat
pemandian umum, sistem penyaluran
limbah (sewage) yang tertutup (bawah
tanah.
2.7 Jaman Yunani kuno
 Peradaban dini dimulai antara 700-200 SM
kemajuan budayanya telah mengesankan.
Membedakan cara berpikir mitologis dengan
empiris, rasional dan argumentatif, masih
dianut hingga sekarang.
Contoh, Socrates, Democritus, Plato,
Aristoteles. Tokoh mitologisnya
Aesculapius dianggap sbg dewa
kedokterannya dengan dua putrinya
Panacea (pengobatan) dan Hygiea
(kebersihan). Hygiea  perilaku hidup
sehat atau kesehatan.
 Hippocrates (460-370 SM) sering
dianggap “bapak kedokteran”
pengalaman klinisnya telah ditulis
dalam “Corpus Hippocraticum”,
dimana hingga sekarang lafal sumpah
dokternya masih dipakai sebagai dasar
etika dan standar moral yang harus
dijunjung tinggi oleh seorang dokter.
 Sebenarnya Hippocrates juga dikenal
sebagai hygienist dan merupakan
pelopor dasar pemikiran IKM, dia telah
menunjukkan hubungan antara
masalah lingkungan dengan
perilaku hidup penduduk,
pengetahuan tersebut dia tulis dalam
bukunya berjudul “Airs, Water, and
Places” dia juga yang pertama
membahas mekanisme penyebaran
wabah (dianggap pelopor
Epidemiologi)
 Hippokrates merupakan pelopor yang
telah meninggalkan cara pikir yang
mistis-magis dan menganggap
kejadian penyakit semata sebagai
proses alamiah belaka.
 Era perdaban Yunani ini kemudian
mengalami kemunduran dan
digantikan kebudayaannya oleh
bangsa Romawi kuno
2.8 Jaman Romawi kuno

 Bangsa Romawi kuno juga dikenal sebagai


bangsa yang kreatif, terutama mengenai
unsur2 upaya kesehatan masyarakat,
mereka telah mengupayakan pemenuhan
kebutuhan air masyarakat kota melalu parit
yang dikenal sebagai “aqua duct”, juga
upaya pengeringan rawa2 untuk
memberantas malaria, sistem pembuangan
limbah dan tinja melalui saluran dibawah
tanah, mendirikan RS kusta/lepra
Celsus (25BC-40AD) dr. yang
pertama kali mengungkap proses
peradangan
 Galen (130-205AD) merupakan
pelopor dr eksperimental, meurutnya
timbulnya penyakit karena 3 faktor :
 Predisposing (pendahulu)
 Exciting (pemicu)
 Lingkungan
 Galen juga menulis 500 naskah
dibidang kedokteran maka dia dijuluki
“medical dictator”. Tanpa
pengamatan yang sesungguhnya ia
melontarkan pendapat2 mengenai
epidemiologi maka dia dijuluki “arm
chair epidemiologist”. Meskipun
tulisannya manyak yang tidak benar
namun telah dianut orang selama
1000 tahun (Galenic medicine)
2.9 Jaman abad pertengahan
(middle-ages/abad kegelapan)

 Antara 500-1500 dunia arat dikenal sebagai


jaman pertengahan. Peradaban romawi
sebagai pendahulunya lebih menonjolkan
duniawi yang berlawanan dengan lahirnya
agama kristen/rohani yang menggesernya
namun disini justru ilmu kedokteran dan
kesehatan mengalami kemunduran denga
dasar pemikiran yang kembali pada mistis-
magis
2.10 Wabah besar dalam abad
kegelapan
 Timbulnya masalah sanitasi perkotaan,
pemukiman penduduk kumuh dengan
perilaku yang tidak hygienis
 Penyakit menular yang menonjol sampar
(pes), cacar, difteri, campak, TBC,
Anthrax, dan kusta
 Kusta dianggap sebagai penyakit kutukan
Tuhan (living death), penderita diisolasi di
Lepra house
 Penyakit besar lain, wabah sampar dikenal
sebagai “black death” sebagai puncaknya
dia abad 14, banyak penduduk Eropa mati
 Sebagai upaya pencegahan penularan
diambil tindakan karantina untuk
kapal2 yang akan singgah di suatu
tempat/negara, bila selama 40 hari
dalam karantina tidak ada penyakit
maka orang dilepaskan
 Juga perturan ini diberlakukan untuk
jalan darat dan kemudian lewat udara
2.11 The Golden Age of
Islamic Medicine
 Sementara di benua Eropa selama ber-
abad2 dunia kedokteran dan kesehatan
masyarakat mengalami kemunduran, maka
sebaliknya di negara Arab/timur-tengah
dengan lahirnya agama Islam telah memicu
ilmu kedokteran memasuki “The Golden
Age of Islamic Medicine”
 Dua dokter terkenal Rhazez (865-923)
membedakan penyakit cacar (variola) dan
campak (morbili)
 Avicenna (980-1037) menguraikan tentang
cacing pita. Kemajuan lain
farmasi/farmakologi
2.12 Jaman pembaharuan
(renaissance)
 Dunia barat mulai menyadari
kekeliruannya dalam cara berpikir
mereka
 Adanya revolusi : keagamaan, politik,
ekonomi, industri, hak azasi
manusiabeberapa tokoh/perintis
bidang kedokteran dan kesehatan
masyarakat yaitu :
 Girolamo Fracastoro (1478-1553)
 Dokter Itali yang mengemukakan teori
cara penularan penyakit melalui zat
penular/contagion (waktu itu orang
belum mengenal kuman atau
bakteri, namun teori contagion mirip
penjelasan cara penularan masa
bakteriologi sekarang, misalnya
dengan cara bersentuhan, hubungan
sex,dll dan lewat udara jarak jauh
 Meskipun teorinya tidak diterima dan
tidak berkembang namun dia
dianggap sebagai perintis epidemiologi
 Fracastoro juga dikenalsebagai
sastrawan yang menulis dengan tokoh
pelakunya bernama Syphilis, dimana
nama ini kemudian dipakai sebagai
nama penyakit kelamin.
 Paracelsus (14931541), seorang dr
Swiss pelopor perombakan sistem
kedokteran yang dirintis Galen.
 Bersama George Agricola (1494-
1555) memelopori dan merintis bidang
kesehatan kerja (Occupational
Health) pekerja tambang
 Vessalius (1514-1564), pelopor
bedah mayat  sehingga kesalahan2
anatomi yl diperbaiki
 Ambrois Pare (1517-1590),
menghidupkan kembali pembegdahan
dan dianggap sebagai “bapak
pembedahan modern”
 Antony van Leeuwenhoek (1632-
1723) seorang pedagang. Dengan
mokroskop pertamanya telah berhasil
menunjukkan adanya “binatang2
halus” yang sekarang kita sebut
kuman, tetapi tidak mendapat
pengakuan dari perkumpulan ilmuwan,
sehingga dilupakan lagi
 William Petty (1620-1674), seorang
dr ahli ekonomi yang merintis
penggunaan angka kwantitatif, yang
dipakai untuk mengamati masalah
kesehatandan kesejahteraan
masyarakat
 John Graunt (1620-1674), bersama
William Petty menerbitkan buku judul
“Natural and Political Observations upon the
Bills of Mortality”. Mengamati angka
kematian dan dihubungkan dengan kondisi
lingkungan sosial dan faktor2 yang
mempengaruhi daur hidup.
 Merintis pengetrapan metoda analisis
statistik untuk masalah kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
 Bernardino Ramazzani (1633-1717)
dr Itali yang menulis buku judul “De
Morbis Artificum Diatriba” terbit
pertama tahun 1700, merupakan
acuan utama kesehatan kerja (
Occupatioal health) sampai abad
19.
2.13 Revolusi industri dan
lahirnya konsep “Public
Health”
 Bangkitnya industrialisasi di negara
barat memicu lahirnya pemikiran awal
tentang konsep “Public Health”,
yang diawali dengan bentuk per-UU-
an yang bermaksud untuk mengatasi
masalah sanitasi lingkungan didaerah
kumuh kota London (pertanian 
industri  urbanisasi  kumuh), yang
sering terkena kolera (bapak Public
Health) sepanjang abad 19
Para perintis yang terkait
dengan lahirnya “Public
Health”
 James Lind (1716-1792) pelopor
temuan vitamin C (asam ascorbic).
 Johan Peter Frank (1748-1821) dr
yang melontarkan konsep “Polisi
kedokteran” bahwa pelaksanaan
kesehatan masyarakat perlu
pengawasan kepolisian
 Edward Jenner (1749-1883), dr
pedesaan di Inggris, merintis
vaksinasi (cacar) terhadap cacar
(variola). Pada 2700 SM di Tiongkok
sudah dikenal tindakan yang disebut
Variolasi/ inokulasi, yaitu
menularkan bibit cacar ke orang sehat
dengan harapan bila orang tersebut
berhasil sembuh maka dia dapat
kekebalan
 Edwin Chadwick (1800-1890)
seorang ahli hukum yang dianggap
bapak Kesmas, yang menyelidiki
masalah kesmas/kolera di Inggris,
dengan tulisannya “The Sanitary
Conditions of Labouring Population”
(1842)  UU kesmas pertama di
Inggris (1848)
 Lemmuel Shattuck (1793-1857),
membuat laporan kesehatan kota
Massachussetts AS, dengan judul
“The report of the Massachussetts
Sanitary Commision” 1850 
konsep public health di AS
 John Simon (1816-1904), kepala
dinas kesehatan London, yang menulis
sejarah tentang kesehatan masyarakat
Inggris pada jaman Ratu Victoria
dengan judul “English Sanitary
Institutions”. Dia dianggap sebagai
pelopor “Sanitary Reform” (Upaya
kesehatan Lingkungan) di Inggreis
 William Farr (1807-1883), dr Inggris
pelopor pengetrapan metode statistik dalam
epidemiologi, sebagai pencetus gerakan
kebersihan lingkungan abad 19, istilah2
yang dihasilkan al “live Table”, “person
years”, “Herd-immunity”,
“prevalence”, “incidence”, “duration”,
rumus P=1xD, prospective, retro-
spective study, dengan tokoh2 lain
mendirikan ”London Epidemiological
Soceity”, sedangkan JEN di Indonesia baru
didirikan tahun 1970an.
 John Snow (1813-1858), dr anestesi
yang pertama kali menggunakan
chloroform untuk membius Ratu
Victoria waktu bersalin. Juga pakar
epidemiologi dalam
pengamatan/penelitian wabah olera di
London tahun 1850. hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyebab kolera
adalah zat yang ada di sungai Thames
yang disebut “Germ”  30 th
kemudian oleh Robert Koch disebut
12.14 Konsep “miasma”
(kembali berpikir secara
rasional)
 Antony van Leeuwen Hoek (1632-1723)
dengan temuan mikroskopnya dia dapat
melihat binatang2 kecil yang sekarang ini
diduga suatu mikro-organisme (kuman).
 Pada awal abad 18 timbul teori miasma,
bahwa penyebab penyakit/wabah adalah
“uap” dari suatu yang membusuk/air
limbah  kebersihan lingkungan adalah
penting.
 Maka dianjurkan untuk menutup rapat
rumah2 terutama malam hari, untuk
mengihindari bau uap tsb.
 Teori miasma ini juga dipercaya
telah mendasari gerakan sanitary
reform yang mendorong kelahiran
konsep IKM di barat
2.15 Memasuki era
bakteriologis
 Menjelang akhir abad 19 iptek
kedokteran/kesehatan masyarakat
memasuki era baru yaitu dengan mulai
dkenalnya berbagai jenis kuman/jasad renik
yang sebelumnya hanya merupakan
dugaan2 saja.
 Era bakteriologis ini dianggap sebagai
tonggak sejarah yang menentukan arah
perkembangan konsep IKM/IKP hingga
mencapai bentuk yang seperti sekarang ini
 Dasar pemikiran epidemiologi pada
mulanya berakar pada dasar2
penyebaran wabah penyakit menular
yang sebagian besar berawal dari
pemikiran yang ciri2 dasarnya adalah
bakteriologs
 Dua tokoh penting perintis dan
pelopor bakteriologis yaitu : Louis
Pasteur dan Robert Koch
 Louis Pasteur (1827-1912), ahli kimia
Perancis, menemukan proses pasteursasi
dengan memanasi cairan anggur dengan
suhu tertentu sehingga kuman yang tidak
diinginkan mati, tapi anggur tidak rusak.
 Dibelakang hari proses ini juga diterapkan
pada susu yang sering menjadi sumber
penyakit TBC dan tifoid
 Temuan lain yaitu virus rabies dan berhasil
membuat vaksin anti rabies rabies
 Robert Koch (1843-1910), ahli
biologi Jerman pertama kali
menemukan kuman TBC dan
kolera, yang kemudian menemkan
juga tes tuberkulin ( dasarnya
adalah tes alergi) untuk mengetahui
apakah seseorang telah kemasukan
kuman TBC.
 Temuan yang terkenal lain adalah
“Postulat Koch”
Postulat Koch adalah bahwa
kuman TBC yang bersangkutan:
 Ditemukan pada semua penderita
tahap penyakit
 Tidak terdapat pada penyakit jenis lain
 Dapat diisolasi dan dibuat biakannya
 Dapat ditularkan dengan sengaja pada
orang lain
 Postulat Koch ini memicu
perkembangan “single cause of
disease”, bahwa setiap jenis penyakit
harus bisa ditemukan satu
penyebabnya, namun teori ini segera
ditinggalkan orang
 Teori yang lebih baru adalah “Natural
History of Disease” dengan dasar
“Mutiple Causation” “The Web
Causation”
 Pada era baktereiologis ini dimana telah
ditemukan berbagai kuman penyebab
penyakit ditemukan pula macam2 vaksin
tehadap penyakit2 tersebut:
 Louis Pasteur menemukan vaksin
Rabies (1885); Robert Koch menemukan
Kholera (1890); Von Behring
mengembangkan anti serum untuk difteria
(1890); tetanus (1898) vaksin TBC yaitu
BCG (1928); Pertusis (1930); demam
kuning (1936)
 Setelah Enders dkk berhasil
membuat kultur jaringan untuk
membiakkan virus (1949) maka
dikembangkanlah vaksin penyakit
polio (Salk, 1955) Influenza
(1960), gondong (Mumps),
campak dan rubella (1962)
2.16 Era pengetahuan
dasar
 Era bakteriologis telah memicu
mulainya era pengetahuan dasar
untuk pengetahuan2 lain dimana
temuan2 tersebut telah dilandasi
dengan temuan2 laboratorium dengan
dasar ilmiah (metodologis, sistematis,
rasional, universal, dll)
 Bersamaan dengan hal tersebut diatas
dunia kedokteran memasuki ‘clinical
science era” yang menekankan pada
metode pemeriksaan penderita secara
“bed side approache”. Penderita
diperiksa diagnostik diberi obat di RS
dengan dukungan laboratorium, baik
obat jalan atau rawat inap
 Dalam basic science era ini bidang
kedokteran/kesehatan masyarakat
telah menemukan temuan2 yang
mengesankan al:
1. Bidang nutrisi dan teknologi pangan
ditemukan berbagai jenis vitamin,
mineral, trace elemens, protein, asam
amino esensial, dsb
2. Bidang obat2an, yaitu golongan
kemoterapi, seperti sulfa, anti malaria
dsb yang belakangan menjadi obat
kemo-profilaksi maupun untuk
pengobatan massal
3. Bidang anti-biotik, Robert Fleming
pertama kali menemukan penicilin
(1936) yang disusul dengan berbagai
jenis anti-biotik lai
4. Bidang insectisida dan pestisida
terutama DDT dan BHC untuk
mengendalikan penyakit menular seperti
vektor malaria, filariasis, DBD dll.
5. Bidang kependudukan dan keluarga
berencana dengan ditemukannya dan
dikembangkan berbagai metode kontra
sepsi untuk mendukung program KB dan
temuan lain yang mendukung preventive
medicine dimana sebagai komponen
utamanya adalah Ilmu kesehatan
Masyarakat menurut Winslow, 1920.
2.17 Perkembangan konsep
communty health
 Kemajuan pesat yang dialami bidang
kedokteran yang berorientasi pada
“bed side approach” akan sulit untuk
mencapai sasaran yang sesungguhnya
bila tidak didampingi konsep “public
Health” yang kegiatannya sudah
mulai abad 19, yang pada abad 20
lebih dikukuhkan lagi menjadi social
medicine dan kemudian menjadi
community health
 Istilah “community” lebih
menekankan pada lingkungan
masyarakat lokal yang lebih homogen
dari pada istilah “public”
 Unsur2 dalam community health itulah
yang kemudian menunjang daya
jangkau temuan “bio-medik” hingga
dapat mencapai sasaran masyarakat
terutama di negara2 sedang
berkembang, unsur2 tersebut antara
 Peranserta aktif masyarakat
 Keikutsertaan dan dukungan tokoh
masyarakat setempat
 Masyarakat tidak lagi diperlakukan
semata-mata sebagai obyek tapi juga
berperan sebagai “subyek”
 Peran sektor lain diluar sektor
kesehatan (lintas sektor)
 Pendekatan “community” tersebut
kemudian telah berhasil merubah
orientasi pendidikan kedokteran yang
tadinya clinical oriented menjadi
community oriented
 Di Indonesia sejak 1970 pendidikan
kedokteran sudah menjadi Community
Oriented Medical Education (COME)
dan tidak semata-mata kedoktera
klinis saja

Anda mungkin juga menyukai