Anda di halaman 1dari 13

ENSEFALITIS

NABILA SYAFAQOH FARDAM N


1710211126
DEFINSI
Ensefalitis adalah suatu peradangan yang mengenai system
saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh virus atau
mikroorganisme lain yang non purulent. Ensefalitis juga bisa
terjadi pada pasca infeksi campak, influenza dan pasca
vaksinisasi pertusis.
Ensefalitis terjadi dalam 2 bentuk:
1. Bentuk Primer
 Melibatkan infeksi langsung dari otak dan medulla spinalis.

2. Bentuk Sekunder
 Infeksi virus pertama terjadi di lokasi lain di tubuh dan
kemudian ke otak.
ETIOLOGI
• Virus [Paling sering] : HIV, VVZ, Herpes Simpleks
• Bakteri : staphylococcus aureus, streptococcus
• Jamur
• Protoza
KLASIFIKASI ROBIN
1. Infeksi virus yang bersifat epidemic
2. Infeksi virus yang bersifat sporadic
3. Pasca infeksi
KLASIFIKASI
A. ENSEFALITIS SUPURATIVA
 Bakteri penyebab ensefalitis supurativa : staphylococcus
aureus, streptococcus, E.coli, dan M.Tuberculosa
 Gejala Klinis :
Secara umum gejala berupa trias ensefalitis :
1) Demam
2) Kejang
3) Kesadaran Menurun
B. ENSEFALITIS SIFILIS
 Penyebab : Treponema pallidum, infeksi
terjadi setelah melalui permukaan tubuh
umumnya sewaktu kontak seksual.
 Gejala Klinis :
Gejala ensefalitis sifilis terdiri dari 2
bagian :
1) Gejala-gejala neurologis
- Afasia, Apraksia, Nervus opticus
atrofi, kejang
2) Pada stadium akhir bisa timbul
gangguan-gangguan motoric yang
progresif
C. ENSEFALITIS VIRUS
 Virus yang dapat menyebabkan radang otak :
1. Virus RNA
- Rabdovirus : Virus Rabies
- Togavirus : Virus Rubella, Flavivirus (Virus Ensefalitis Jepang B)
- Picornavirus : Virus Polio, Echovirus
2. Virus DNA
- Herpes Virus : Herpes Zoster, Varicella Zoster
- Virus Epstein-Barr
- Poxvirus : Variola
- Retrovirus : HIV
 Gejala Klinis :
Dimulai dengan demam, nyeri kepala, vertigo, nyeri badan, nausea,
kesadaran menurun, timbul serangan kejang-kejang, kaku kuduk,
hemiparesis, dan paralysis bulbaris.

Menurut statistic dari 214 Ensefalitis :


54% dari penderita nya adalah anak-anak. Virus yang paling sering
dijumpai adalah virus herpes simpleks (31%) yang kedua adalah virus
echo (17%)
D. ENSEFALITIS PARASIT
 Malaria serebral : terjadi
akibat Plasmodium
falsiparum, sel darah merah
yang terinfeksi Plasmodium
falsiparum akan melekat satu
sama lain sehingga
menyebabkan penyumbatan.
 Gejala klinis :
Demam tinggi, kesadaran
menurun hingga koma,
gangguan neurologik
DIAGNOSA
1. Anamnesa
 riwayat penyakit terdahulu
 riwayat terpapar dengan sumber infeksi
 status imunisasi
 gejala klinis yang diderita
 factor resiko
2. Pemeriksaan Fisik
 Melihat tanda-tanda gangguan sistemik (rash,
limfadenopati)
 Memeriksa apakah terjadi peningkatan tekanan
intracranial yang ditandai dengan papil edema,
gangguan berbicara, peningkatan tonus otot,
dan hiperrefleks ekstensor plantaris

3. Pemeriksaan Penunjang
 CT Scan
 MRI
 Lumbal Pungsi
 EEG
Normal Bakterial Viral Fungi

Makroskopik Jernih, Tak bewarna Keruh Jernih Jernih

Normal atau
Tekanan Normal Meningkat Normal atau Meningkat
Meningkat

100-60.000/mm3 5-100/mm3
Jumlah Sel 0-5/mm3 20-500/mm3
[Neutrofil & PMN] [Limfosit]

<80% glukosan darah


Glukosa 75% Glukosa darah 40% Glukosa darah Normal
[rendah]

>0,4 – 0,9 g/L 0,5 – 5 g/L


Protein < 0,4 g/L 1-5 g/L [meningkat]
[Normal] [Meningkat]
TATA LAKSANA
 Mengatasi Kejang : Fenobarbital 5-8 mg/KgBB/24jam atau bisa diberikan
diazepam 0,1-0,2 mg/KgBB IV apabila terdapat peningkatan frequency
kejang
 Mengurangi edema cerebri : Deksametason 0,15 mg/KgBB/Hari IV dibagi
per 3 dosis
 Menurunkan tekanan intracranial : Manitol 1,5-2,0 g/KgBB IV selama 30-60
menit, pemberian dapat diulang selama 8-12 jam
 Pengobatan Kausatif : [menyingkirkan etiologi]
Ensefalitis virus  Acyclovir Intravena 10 mg/KgBB/hari setiap 8 jam selama
10 hari.
 makanan tinggi kalori protein

Anda mungkin juga menyukai