SUASTIASTU
KONSEP HOLISTIC CARE
: HOLISME, HUMANISM
• Bagaimanakah Konsep Holistic Care ?
= ‘MENYELURUH’
SILATURAHMI DOKTRIN
Florence nightingale
Delores gaut (1984) Crips dan Taylor (2001)
(1860):
• Caring adalah tindakan • Caring tidak mempunyai • Caring merupakan
yang menunjukkan pengertian yang tegas, fenomena universal
pemanfaatan lingkungan tetapi ada 3 makna yang mempengaruhi
klien dalam membantu dimana ketiganya tidak bagaimana berpikir,
penyembuhan, dapat dipisahkan, yaitu merasakan, dan
memberikan lingkungan perhatian, bertanggung berperilaku dalam
bersih, ventilasi yang jawab, dan ikhlas. hubungannya dengan
baik dan tenang kepada orang lain.
klien.
• CARING DAPAT DIDEMONSTRASIKAN DAN
DIPRAKTIKKAN DENGAN EFEKTIF HANYA SECARA ASUMSI DASAR
INTERPERSONAL. SCIENCE OF CARING
• CARING TERDIRI DARI CARATIVE FACTORS YANG
MENGHASILKAN KEPUASAN TERHADAP KEBUTUHAN
MANUSIA TERTENTU.
• EFEKTIF CARING MENINGKATKAN KESEHATAN DAN
PERTUMBUHAN INDIVIDU SERTA KELUARGA.
• RESPON CARING MENERIMA SESEORANG TIDAK HANYA
SEBAGAI DIA SAAT INI, TETAPI JUGA MENERIMA AKAN
JADI APA DIA DIKEMUDIAN.
• LINGKUNGAN CARING ADALAH SESUATU YANG
MENAWARKAN PERKEMBANGAN DARI POTENSI YANG
ADA DISAAT BERSAMAAN MEMBIARKAN SESEORANG
UNTUK MEMILIK TINDAKAN TERBAIK BAGI DIRINYA SAAT
ITU.
• CARING LEBIH HEALTHOGENIC DARI PADA CURING.
• PRAKTIK CARING MERUPAKAN SENTRAL BAGI
KEPERAWATAN.
PENGKAJIAN PERENCANAAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Ny. M (52 tahun) dirawat di ruang penyakit dalam karena keluhan sesak
dan maag. Ia adalah seorang perokok, sehari menghabiskan 1 ½ bungkus
sejak suaminya meninggal 6 bulan yang lalu. Selama 6 bulan ini dia tidak
makan secara teratur dan makan makanan cepat saji setiap hari. Bapaknya
meninggal karena serangan jantung saat usianya 50 tahun.
Hasil pemeriksaan TB: 160 cm, BB: 41 kg.
Tanda-tanda vital : TD: 138/86mmHg,N:92x/menit,RR: 30x/menit,S: 36,50C.
Laboratorium : cholesterol dalam darah 280 mg/dL
Sehari-hari Ny. M tinggal sendiri di rumah dan saat di RS kadang-kadang di
temani oleh anaknya pada malam hari saja.
Pertanyaan
2. Rencana perubahan yang perlu dilakukan Ny. M selama 6 bulan yang lalu mulai
merokok, dimana dalam 1 hari menghabiskan 1 ½ bungkus rokok. selain
merokok Ny. M juga sering makan makanan cepat saji sehingga membuat
colestrol dalam darah tinggi. Rencana perubahan yang perlu dilakukan pada Ny.
M adalah mengubah pola hidup dan pola makan Ny. M yang terbiasa merokok
dan makan makanan cepat saji dengan cara Mengelola Stres: Stres bisa menjadi
salah satu alasan seseorang memilih untuk merokok. Setelah merokok,
seseorang merasa rileks. Cobalah beberapa cara untuk meredakan ketegangan,
seperti mendengarkan musik, pijat, atau yoga. Selain itu, di awal masa
percobaan untuk berhenti, sebisa mungkin hindari situasi yang mendatangkan
stres. Hindari Pemicu: hindari faktor atau kebiasaan yang dapat membuat
kembali merokok, seperti berkumpul dengan sesama perokok, minum kopi, atau
minum minuman keras. Jika terbiasa merokok setelah makan, bisa mencari cara
lain sebagai pengganti, seperti mengunyah permen karet atau menggosok gigi.
Lanjutan no.2
Libatkan Keluarga dan Teman Dekat: Dukungan orang lain dapat begitu berperan
dalam membantu berhenti merokok. Mereka yang akan mengingatkan dan
membantu menjaga situasi menjadi lebih kondusif sehingga tujuan lebih mudah
tercapai. Olahraga dapat membantu mengurangi dan mengalihkan hasrat akan
nikotin. Begitu ingin merokok, kenakan sepatu olahraga Anda dan mulailah
lakukan aktivitas olahraga, seperti lari, sekadar jalan kaki, atau berenang.
Bergabung ke dalam klub kebugaran yang berisi orang-orang yang hidup sehat
juga dapat banyak membantu merubah pola hidup yang tidak sehat.
Mengonsumsi pola makan sehat adalah hal yang tak kalah penting. Selama
masih terbiasa merokok, beberapa orang merasa kurang berselara makan
karena efek nikotin dan rokok terhadap indera perasa. Saat berhenti merokok,
menjalani pola makan sehat bisa menjadi langkah untuk memberi nutrisi tubuh
serta sebagai pengingat untuk menjalani gaya hidup sehat.
Thank you, next?