Anda di halaman 1dari 11

FERMENTASI SUBSTRAT PADAT

KELOMPOK 2
1. Diana Novita Sari
2. Nurul Izzati
3. Nisa Fadhila
FERMENTASI SUBSTRAT PADAT

fungsi penyerapan (absorbancy), dan


dengan demikian kadar airnya pada
gilirannya tergantung pada jenis substrat
yang digunakan. Aktivitas biologis
menurun bila kandungan air substrat
sekitar 12%. Dan semakin mendekati nilai
ini, aktivitas mikrobiologis semakin
tertahan.
Beberapa contoh fermentasi substrat
padat
PROSES FERMENTASI
Jenis mikroba

Fermentasi substrat padat


dengan menggunakan kultur
jamur murni paling baik
diilustrasikan dengan proses koji
kuno murni untuk fermentasi
biji-bijian dan kedele dengan
jamur Aspergillus oryzae
Pemindahan massa interpartikel

Hampir semua fermentasi melibatkan


mikroorganisme aerobk dan transport
oksigen kedalam ruang kosong
merupakan parameter kritis yang
mengendalikan perkembangan
pertumbuhandan pembentukan
produk
Pemindahan massa intrapartikel

Pemindahan massa intrapartikel behubungan


dengan pemindahan nutrisi dan enzim dalam
substrat fermentasi. Dalam fermentasi substrat
padat dengan menggunakan jamur berfilamen, hifa
akan tumbuh diatas permukaan partikel selain
menembus ke dalam massa substrat. Dengan
demikian hifa aerobik membutuhkan difusi oksigen
untuk mendukung pertumbuhannya yang berlanjut.
Kinetika difusi oksigen di dalam matriks substrat
padat itu baru sedikit dipahami.
Pemindahan panas

Karena tingginya konsentrasi substrat


persatuan volume, timbulnya panas
mikrobial per satuan volume jauh lebih
besar dari pada fermentasi cair. Selain itu
KA yang rendah pada fermentasi tersebut
menciptakan kondisi yang sulit bagi
pemindahan panas, sehingga
pengendalian suhu lebih sulit daripada
feramentasi cair.
Bioreaktor

Fermentasi substrat padat dapat


diklasifikasikan ke ddalam fermentasi
tanpa adukan, fermentasi dengan adukan
kadang-kadang dan fermentasi dengan
adukan terus-menerus. Fermentasi tanpa
aerasi mencakup ensiling dan bebrapa
proses pengkomposan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai