Anda di halaman 1dari 32

PENELITIAN

EKSPERIMENTAL
Berdasarkan perlakuan/Intervensi
• Observational
– tanpa melakukan manipulasi atau intervensi,
• studi cross-sectional (potong lintang),
• studi kasus-kontrol, dan
• studi kohort.
• Intervensional/ eksperimental
– melakukan manipulasi kemudian mempelajari efek
perlakuan tersebut,
• uji klinis dan
• intervensi atau eksperimen.
• Adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui suatu
gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari
adanya perlakuan tertentu.
• Ciri khas: ada percobaan (experiment/trial)
• Sampel relatif kecil dibandingkan besar populasi
• Uji statistik harus cermat sehingga dapat di generalisasi
• Penelitian Ekperimen  merupakan metode yang paling
kuat untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
• Penelitian eksperimen awal  James Lind
• Penelitian eksperimen dilakukan terutama untuk
menemukan obat yang lebih efisien dalam pengobatan
suatu penyakit.
• Hambatan utama dalam penelitian eksperimen  faktor
etis
Contoh perlakuan:
1. Bidang agronomi : macam pupuk, dosis pemupukan,
kedalaman penanaman biji
2. Bidang Psikologi : Tingkat pendidikan dan Status Sosial
3. Bidang Gizi : Penyuluhan Gizi, pemberian asupan makanan
tertentu
Rancangan Penelitian Eksperimen
Berdasarkan Lokasi penelitian :
1. Klinik (clinical trial = uji klinis)
2. Lapangan (field trial = penelitian intervensional =
eksperimen)
 banyak dilakukan pada penelitian operasional
(operations Research) dalam bidang pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana
 Misalnya, penelitian eksperimen di lapangan yang
dilakukan dengan membandingkan program
pelayanan kesehatan baru yang dijalankan pada
suatu daerah dengan daerah lain dengan program
pelayanan kesehatan yang lama
Metode penelitian Klinik
• Prosedur uji obat
• Harus ada kelompok trial dan kontrol
• Tahapan:
• Uji hewan percobaan atau relawan
• Uji penyembuhan penyakit
• Uji pada masyarakat
• Uji setelah dipasarkan
UJI KLINIS (CLINICAL TRIAL)
• Merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap
sekelompok individu dengan intervensi oleh peneliti yang
dilakukan secara aktif dan terencana kemudian hasilnya
dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak menerima
perlakuan sebagai pembanding
• Umumnya dimaksudkan untuk mencari efektivitas atau
efisiensi obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu.
• Jadi uji klinis dimaksudkan untuk mengubah perjalanan
penyakit alamiah dengan tujuan pengobatan atau
pencegahan (therapeutic and prophilactic trial)
Sumber : Feinstein, A.R. Clinical Biostatistics, 1977 dalam
Budiarto, 2013
Konsep Dasar Uji Klinis
• Prinsipnya 
1. untuk mencari obat yang lebih efisien
2. Menentukan efektivitas obat baru yang telah berhasil
dengan baik pada percobaan hewan.
 Penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil obat
yang diberikan pada sekelompok penderita dengan
kelompok lain yang mendapatkan obat lain atau plasebo
sebagai kontrol dengan maksud untuk menentukan
apakah obat yang diujicoba itu lebih efisien
dibandingkan dengan obat yang telah ada atau obat yang
diuji coba efektif untuk menyembuhkan penyakit yang
diteliti
Contoh Pelanggaran Etik

http://
www.beritauaja.com/2015/01/7-percobaan-medis-yang-pa
ling.html

1. Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan


permintaan maaf secara resmi ke Guatemala, atas eksperimen
dilakukan di sana pada tahun 1940-an, yang menginfeksi
tahanan dan pasien gangguan jiwa dengan sifilis.

Proyek Guatemala adalah salah satu dari banyak percobaan


yang mengerikan, yang dilakukan atas nama penemuan obat.
Contoh Pelanggaran Etik

2. Eksperimen medis nazi


Mungkin percobaan jahat yang paling terkenal sepanjang masa adalah
mereka dilakukan oleh Josef Mengele, seorang dokter SS di Auschwitz.
Mengele menyisir kereta yang masuk, dan menemukan anak kembar untuk
bereksperimen, berharap ia bisa membuktikan teori-teorinya tentang
supremasi ras Arya. Banyak yang mati dalam proses. Ia juga mengumpulkan
mata yang sudah meninggal, menurut US Holocaust Memorial Museum.

Nazi juga gunakan tahanan untuk menguji pengobatan, untuk penyakit


menular dan perang kimia. Lainnya dipaksa diam pada suhu dan ruang
tekanan rendah untuk percobaan penerbangan beku. Tahanan yang tak
terhitung jumlahnya menjadi sasaran prosedur sterilisasi eksperimental.

Dokter yang bertanggung jawab atas kekejaman ini, kemudian diadili


sebagai penjahat perang, tapi Mengele melarikan diri ke Amerika Selatan.
Dia meninggal di Brazil tahun 1979 akibat stroke.
Contoh Pelanggaran Etik

3. Satuan Jepang 731


Sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, Tentara Kekaisaran Jepang
melakukan perang biologis dan tes medis terhadap penduduk sipil,
sebagian besar di Cina. Korban tewas dari eksperimen brutal tidak
diketahui, tetapi sebanyak 200.000 mungkin telah meninggal,
menurut laporan New York Times 1995.

Di antara kekejaman antara lain terinfeksi kolera sumur, tipus dan


kutu wabah sarat tersebar di kota-kota Cina. Tahanan berbaris,
kemudian bereksperimen untuk menentukan pengobatan terbaik
untuk radang dingin. Mantan anggota unit telah mengatakan
kepada media bahwa para tahanan ditutup dengan gas beracun,
dimasukkan ke dalam ruang tekanan sampai mata mereka muncul
keluar, dan bahkan membedah saat hidup dan sadar.
Contoh Pelanggaran Etik

4. Monster studi"
Pada tahun 1939, ahli patologi pidato di University of Iowa
meneliti untuk membuktikan teori mereka, di mana gagap
adalah perilaku yang disebabkan oleh kecemasan anak tentang
berbicara. Sayangnya, cara yang mereka salah dengan memilih
anak yatim yang dipaksa gagap di masa depan.

Para peneliti duduk dengan anak-anak di Ohio, dan mengatakan


dan menunjukkan tanda-tanda kegagapan, dan mereka tidak
boleh berbicara kecuali mereka bisa yakin bahwa mereka akan
berbicara benar. Percobaan tidak menginduksi gagap, tapi
membuat anak-anak sebelumnya yang normal cemas, untuk
diam.
http://www.beritauaja.com/2015/01/7-percobaan-medis-yang-
paling.html

5. Pembunuhan Burke dan Hale


Sampai tahun 1830-an, tubuh manusia hanya tersedia secara hukum
untuk diseksi oleh ahli anatomi, setelah penjahat dieksekusi. Namun
kebutuhan tubuh manusia ini sangat kurang ketersediaannya.

Edinburgh pemilik kos William Hare dan temannya William Burke


mengambil satu langkah lebih jauh. Dari 1827-1828, mereka menahan
lebih dari selusin orang yang tinggal di rumah kos, dan tubuhnya dijual
untuk keperluan anatomi Robert Knox. Knox tampaknya tidak
menyadari (atau tidak peduli) bahwa, tubuh tersebut membawa harus
dicurigai, sampai kejahatan tubuh manusia ini diketahui pihak berwajib.

Burke kemudian digantung atas kejahatannya, dan kasus ini mendorong


pemerintah Inggris untuk melonggarkan pembatasan pembedahan.
6. Percobaan bedah pada budak
Ayah dari ginekologi modern, J. Marion Sims, memperoleh banyak ketenaran
dengan melakukan operasi eksperimental atas budak perempuan. Sims tetap
menjadi tokoh kontroversial sampai hari ini, karena kondisi dia
memperlakukan wanita, vesiko-vaginal fistula, menyebabkan penderitaan
yang mengerikan.

Sims melakukan operasi tanpa anestesi, sebagian karena anestesi baru saja
ditemukan, dan sebagian karena Sims percaya operasi yang "tidak cukup
menyakitkan untuk membenarkan masalah," tuturnya dalam 1.857 kuliah.

Meskipun demikian, menulis University of Alabama profesor pekerjaan sosial


Durrenda Ojanuga dalam Journal of Medical Ethics tahun 1993, Sims
"memanipulasi lembaga sosial perbudakan untuk melakukan eksperimentasi
manusia, yang dengan standar apapun tidak bisa diterima."
7. Studi sifilis di Guatemala
Banyak orang keliru dan percaya bahwa, pemerintah sengaja menginfeksi
peserta Tuskegee dengan sifilis. Tapi karya Wellesley College profesor
Susan Reverby baru-baru ini mengungkapkan saat peneliti US Public
Health Service melakukan itu. Antara 1946 dan 1948, Reverby ditemukan,
pemerintah AS dan Guatemala melakukan sebuah studi yang melibatkan
infeksi yang disengaja, terhadap tahanan Guatemala dan pasien rumah
sakit jiwa dengan sifilis.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji bahan kimia untuk mencegah


penyebaran penyakit. Para peneliti berusaha untuk menginfeksi mereka,
baik dengan membayar untuk melakukan hubungan intim dengan
pelacur yang terinfeksi dan menuangkan bakteri sifilis pada luka.

Mereka yang mendapat sifilis diberi penisilin sebagai pengobatan, namun


catatan mengindikasikan tidak ada tindak lanjut atau informasi jelas dari
percobaan itu. Pada 1 Oktober 2010, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton
dan Kesehatan dan Pelayanan Manusia Sekretaris Kathleen Sebelius,
mengeluarkan pernyataan bersama meminta maaf untuk percobaan.
8. Studi Tuskegee
Studi paling terkenal dalam etika kedokteran di Amerika Serikat,
berlangsung selama 40 tahun. Pada tahun 1932, menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Amerika
meluncurkan sebuah studi tentang efek kesehatan dari sifilis yang
tidak diobati. Sayangnya bagi peserta tanpa disadari, mereka tidak
diobati sifilis.

Para peneliti melacak perkembangan penyakit pada 399 laki-laki


kulit hitam di Alabama (201 pria sehat juga diikutkan), mengatakan
bahwa mereka sedang dirawat karena "darah buruk." Bahkan,
orang-orang tidak pernah mendapat perawatan yang memadai,
bahkan pada tahun 1947 ketika penisilin menjadi obat pilihan untuk
mengobati sifilis. (Livescience.com)
THE TUSKEGEE SYPHILIS STUDY, CLINICAL STUDY YG DILAKUKAN ANTARA
1932- 1972 DI TUSKEGEE, ALABAMA. 399 PENDERITA SIFILIS MISKIN, BUTA
HURUF, TANPA DIOBATI
Contoh Pelanggaran Etik

EKSPERIMENT DI KOREA UTARA, MISAL 50 TAHANAN WANITA


DIBERI DAUN KOL YANG DIBERI RACUN, DALAM 20 MENIT
SEMUA MENINGGAL DENGAN MUNTAH DARAH DAN
MENGELUARKAN DARAH DARI ANUS
POISON LABORATORY OF THE SOVIETS, BERBAGAI JENIS
RACUN, MISAL, GAS MUSTARD, SICIN, DIGITOXIN DSB 
DICOBA PADA MANUSIA, UNTUK MENDAPATKAN GAS YANG
PALING BAIK, TIDAK ADA RASA, BAU, TIDAK DAPAT DIDETEKSI
POST POST MORTEM
STUDI HEPATITIS, 1950 - 1970
WILLOWBROOK STATE SCHOOL WILLOWBROOK STATE
SCHOOL,STATEN ISLAND, NEW YORK, AN INSTITUTION FOR
MENTALLY DEFECTIVE CHILDREN INFEKSI HEPATITIS PADA
ANAK TERBELAKANG
Unsur Penelitian
Eksperimental
1. Replikasi
2. Randomisasi
3. Perlakuan kontrol atau pembanding

True experimental  memiliki tiga unsur tersebut


Pre-experimental  tidak memenuhi tiga unsur tersebut secara
penuh
Quasi experimental  memilik tiga unsur tersebut tapi tidak
sepenuhnya identik dengan tiga unsur tersebut
1. Replikasi : banyaknya unit eksperimen yang mendapat
perlakuan sama pada kondisi tertentu / berapa kali suatu
perlakuan yang sama diberikan pada unit eksperimen.
Misal : banyaknya pasien yang diberi obat X pada dosis
tertentu.
2. Randomisasi : keadaan dimana setiap unit eksperimen
mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama untuk
mendapatkan perlakuan atau tidak mendapat perlakuan
3. Perlakuan kontrol atau pembanding
Randomisasi
• Alokasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dilakukan dengan random (randomized allocation)
• Randomisasi bertujuan :
1. Diharapkan ciri-ciri penting kedua kelompok akan sama
(comparable) dengan harapan bahwa perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disebabkan
intervensi yang dilakukan peneliti
 Alokasi random merupakan salah satu syarat penelitian
eksperimen (uji klinis)
 Tetapi tidak semua uji klinis dapat dilakukan randomisasi
dan tidak ada jaminan bahwa dengan randomisasi, kedua
kelompok memiliki ciri-ciri penting yang sama terutama
bila jumlah sampel terlalu kecil
PRE EXPERIMENTAL
• Pada umumnya unsur yang tidak terpenuhi adalah unsur
randomisasi dan unsur pelakuan kontrol
Jenis pre-experimental
1. The one shot case study

X O
Contoh : sekelompok penjual jamu diberi pelatihan cara
membuat jamu yang higienis, setelah enam bulan
kemudian dievaluasi tingkat kebersihan jamunya .
Kelemahan rancangan ini :
2. Tidak ada pembanding, jadi tingkat validitas internalnya
sangat rendah karena efeknya bisa disebabkan karena
faktor luar, bukan karena X dan hasilnya tidak bisa
dibandingkan
3. Tidak dapat disimpulkan sesuatu kecuali kesimpulan yang
bersifat impresif dan perasaan percaya dari peneliti
2. The one Group Prestest – post test Design
O1 X O2
Misal : pemberian serbuk bekatul untuk menurunkan kolesterol
darah. Sekelompok penderita hiperkolesterol diukur kadar
kolesterolnya (O1). Diberikan serbuk bekatul selama 6 bulan (X).
Setelah 6 bulan dilakukan pengukuran kolesterol kembali (O2).
Kelemahan rancangan ini :
1. Validitas rendah karena tidak ada kelompok kontrol
2. Karena merasa diobati, maka secara psikologis mereka
merasa lebih sehat
3. The Static Group Comparison
- Sudah mulai ada kontrol, namun bukan berasal dari populasi yang
sama dengan kelompok perlakuan

P O1

K O2

- Efek diukur dengan membandingkan O1 dan O2


- Misal mengukur efektfitas pemberian bekatul pada kadar
kolesterol darah. Pada kelompok perlakuan (P) diberikan jenang
bekatul dan tidak dilakukan apapun pada kelompok K. Kemudian
diukur kadar kolesterol pada kelompok P (O1) dibandingkan
dengan kelompok K (O2). Jika terdapat perbedaan, maka dapat
disimpulkan ada efek pemberian jenang bekatul terhadap
penurunan kadar kolesterol.
QUASI EKSPERIMENTAL
• Sudah terdapat semua unsur, namun belum identik.
• Unsur yang belum dapat identik adalah unsur randomisasi dan
unsur perlakuan kontrol
Jenis Penelitian Quasi Experimental

1. The nonrandomized control group pre test post test


design
O1 X O2
O3 K O4
- Sudah ada kelompok kontrol, namun pembagian tidak
dilakukan secara random, dikarenakan ada kesulitan dalam
mengatur setting eksperimen.
- Efek diukur dengan membandingkan selisih antara O2 dan O1
dengan selisih O4 dan O3.
2. The Time-Series Experiment
- Perlakuan kontrol digantikan dengan cara melakukan
pengukuran awal dan pengukuran akhir secara berulang dan
berturutan (time-series), dengan harapan jika ada pengaruh
faktor luar baik sebelum atau sesudah perlakuan, dapat
diwakili dengan adanya pengukuran berulang tersebut
O1 O2 O3 X O4 O5 O6

Kelemahan : perubahan bisa saja terjadi bukan karena


perlakuan, tetapi karena faktor lain. Hal ini terjadi antara lain
karena selama seri pengukuran, baik sebelum maupun sesudah,
kelompok tersebut mendapat paparan faktor-faktor yang
mempengaruhi keadaan.
Efek diukur dengan membandingkan rata-rata hasil O1, O2 dan
O3 dengan rata-rata hasil 04, O5 dan O6
3. Equivalent Time-samples Design
- Dalam rancangan eksperimen ini randomisasi dilakukan
dengan cara menggunakan subjek yang sama dan menempatkan
perlakuan kontrol (K) secara bergantian dengan perlakuan uji (X)
dalam periode waktu tertentu

X O1 K O2 X O3 K O4

Untuk menilai apakah perlakuan mempunyai efek, maka banding


rata-rata O1 dan O3 dengan dengan rata-rata O2 dan O4 melalui
uji komparasi yang sesuai (uji t sepasang)
TRUE EXPERIMENTAL
Rancangan ini telah memenuhi tiga komponen : randomisasi,
replikasi dan adanya perlakuan kontrol

1. The pre test-post test control group design


O1 P O2

R O3 K O4

-untuk menyimpulkan efek, dilakukan uji dengan


membandingkan ada atau tidaknya perbedaan antara selisih
harga O2 dan O1 dengan selisih harga O4 dan O3
2. The Posttest-Only control group design
Rancangan ini mengasumsikan bahwa tiap unit dalam
populasi adalah homogen sehingga pengukuran awal tidak
perlu dilakukan.
3. The Solomon Four-Group Design
Merupakan kombinasi rancangan eksperimen yang
menggunakan pengukuran awal dan yang tanpa pengukuran
awal
4. Factorial Design
Dilakukan bila ingin mengetahui sekaligus efek dari kombinasi
dua atau lebih perlakuan

Anda mungkin juga menyukai