Anda di halaman 1dari 22

NYERI PANGGUL

Dr.B.Hafied,SpoG
Dep.Obstetri Ginekologi
FKK – UMJ
TOPIK BAHASAN

• NYERI PANGGUL AKUT

• NYERI PANGGUL KRONIK

• DISMENOREA
pendahuluan
• Nyeri panggul lebih merupakan persepsi subjektif ketimbang
temuan objektif sehingga langkah evaluasi menjadi sulit dilakukan
• Nyeri panggul yang terkait dengan menstruasi adalah keluhan
ginekologi yang sering terjadi
• Etiologi lain dari nyeri panggul adalah :
o KDRT
o Perkosaan atau kekerasan fisik atau psikologi lain terhadap perempuan
o Penyalahgunaan obat dan alkohol
o Stress
STRATEGI EVALUASI
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Kultur klamidia atau gonorea
• Ultrasonografi atau jenis pemindaian lain
• Pemeriksaan diagnostik multidisiplin :
o Anestesiologi
o Ortopedi
o Neurologi
o Gastroenterologi
 NYERI PANGGUL AKUT
• MITTELSCHMERZ adalah nyeri panggul
yang berkaitan dengan ovulasi.
• Pada nyeri panggul akut harus disingkirkan
kemungkinan adanya penyakit yang bersifat
“ LIFE THREATENING dan
EMERGENCY“
• Apendisitis
• Kehamilan ektopik
• Tubo Ovarial Abses
• Ruptura / torsi kista ovarium
NYERI PANGGUL AKUT

PENYEBAB GINEKOLOGI PENYEBAB NON - GINEKOLOGI


• Kehamilan ektopik • Apendisitis :
– Pembedahan akut yang sering
• Penyakit Radang Panggul dilakukan dan meliputi semua
• Kista Ovarium pecah kelompok usia
• Torsi adneksa – Neri awal diseputar umbilkus
dan beberapa jam kemudian
• Abortus iminen atau insipien berada di titik Mc Burney
• Degenerasi mioma • Divertikulitis :
– Perforasi yang dapat
• Tumor ovarium menyebabkan abses soliter
• Kelainan saluran kemih :
sistitis – pielonefritis – batu
ginjal
• Limfadenitis mesenterika
PEMERIKSAAN KLINIK & LABORATORIUM
PENYAKIT
Mual &
Darah Lengkap Urine lengkap Tes Kehamilan Kuldosintesis Demam
Muntah

Hematokrit  Cairan darah dalam


KET pasca resusitasi Eritrosit jarang + cavum Douglassi (+) (-) -
cairan Hematokrit tinggi

Gradual
Umumnya Cairan kekuningan
Salpingitis Leukosit ↑ Leukosit Progresif kadang
(-) dengan leukosit
disertai ileus

Hematokrit 
Ruptura kista Umumnya Cairan kemerahan
pasca resusitasi Normal (-) Jarang
ovarium (-) Hematokrit <10%
cairan

Umumnya Cairan jernih/


Torsi Kista Normal Normal (-) Jarang
(-) kemerahan

Degenerasi Normal atau Umumnya Cairan jernih/


Normal Mungkin Jarang
Mioma leukositosis (-) kemerahan
PENATALAKSANAAN
• Anamnesa.

• Pemeriksaan fisik : Nyeri goyang servik- Adneksa &

parametrium tegang - Abdomen tegang.

• Pemeriksaan laboratorium : Tes kehamilan - Darah lengkap

(Radang panggul dan apendisitis menyebabkan leukositosis) - Urine

lengkap (leukositosis menunjukkan adanya UTI).

• Ultrasonografi pelvik

• Laparoskopi diagnostik.
 NYERI PANGGUL KRONIK
Batasan dan Kriteria :
• Keluhan lebih dari 6 bulan.
• Tidak dapat diatasi dengan
analgetik.
• Mengganggu aktivitas sehari-hari.
NYERI PANGGUL KRONIK

• 10 – 20% HISTEREKTOMI DILAKUKAN


ATAS INDIKASI NYERI PANGGUL KRONIK
• TERDAPATNYA DEPRESI DAN INSOMNIA
PADA NYERI PANGGUL KRONIS

 PSIKOSOMATIK
• Seringkali akibat KEKERASAN
SEKSUAL
• Sulit diterapi
ETIOLOGI NYERI PANGGUL KRONIK

GINEKOLOGI Non - GINEKOLOGI


• Dismenorea • Perlekatan pasca infeksi atau
• Endometriosis pembedahan
• Adenomiosis • Gastrointestinal :
• Mioma Uteri – “ Crohn” disease
– Kolitis Ulseratif
• Prolapsus Genitalia
• Muskuloskeletal:
• Nyeri panggul terus menerus :
– Kelainan psotur
– Hidrosalping
– Ketegangan otot
– Kista tubo ovarial
– Hernia Nucleus Pulposus
– Perlekatan
• Sistitis Interstitsialis _ radang
kronik pada kandung kemih
PENATALAKSANAAN :

• Anamnesa terarah : Pola rasa nyeri. - Radiasi rasa nyeri - Gejala ikutan lain -
Riwayat pembedahan - HPHT.
• Pemeriksaan fisik : Cari adanya tumor - Nyeri goyang servik - Keluhan
Gastro Intestinal - Pemeriksaan neurologi.
• Hubungan antara nyeri dengan meningkatnya suhu badan basal (nyeri
mittelschmerz saat ovulasi?).
• Pemeriksaan darah : Darah lengkap - Tes kehamilan - STS (serologic test for
syphilis) – Urinalisis - Benzidine tes (melena) - Kultur darah.
• Pemeriksaan radiologi : USG abdomen dan vagina - CT scan – MRI - Barium
enema - “Scanning” tulang - USG ginjal - IVP-intravenous pyelografi
• Kolonoskopi atau sistoskopi.
• Nyeri psikosomatik ?
• Laparoskopi diagnostik
DISMENOREA
• Dismenorea atau nyeri haid dapat terjadi secara primer
atau sekunder akibat patologi organ pelvik.
• Angka kejadian : sekitar 50% wanita usia masa
reproduksi.
• Dismenorea primer mulai terjadi pada usia 17 – 22
tahun; Dismenorea sekunder sering terjadi dengan
semakin tua usia wanita.
DISMENOREA PRIMER

• Terjadi pada siklus yang ovulatoar - 6 – 12 bulan pasca menarche.


• Etiologi : kontraksi uterus yang menyebabkan iskemia  nyeri haid.
• Ditemukan peranan prostaglandin ( PGF2α dan PGE2 ).
• Endometrium pada fase sekresi mengandung prostaglandin yang
lebih banyak dibandingkan endometrium fase proliferasi dan kadar
prostaglandin yang tinggi dapat diturunkan dengan memberikan
obat anti inflamasi – NSAID (non steroid anti-inflammatory
drugs).
• Endometrium anovulatoar (tanpa progesteron) mengandung sedikit
prostaglandin sehingga umumnya tidak menyebabkan dismenorea.
GAMBARAN KLINIK
DISMENOREA PRIMER
o ONSET AWAL : 90% terjadi 2 tahun pasca menarche.
o DURASI DAN JENIS NYERI :
• Dismenorea mulai terjadi beberapa jam sebelum atau segera
setelah keluar darah haid dan umumnya berakhir 48 - 72
jam.
• Nyeri bersifat mengejang terutama dirasa di abdomen bagian
bawah serta menjalar ke punggung sampai paha bagian
dalam.
o GEJALA IKUTAN : Mual dan muntah, Lesu, Diare, Nyeri pungung,
Nyeri kepala.
o TEMUAN KLINIK : normal.
Mekanisme Nyeri Pada Dismenorea
Primer
TERAPI :

• Obat untuk mengatasi dismenorea primer


adalah NSAID :
o Ibuprofen 400 mg 4 dd 1
o Naproxen Sodium 250 mg 4 dd 1
o Asam Mefenamat 500 mg 3 dd 1
• Terapi lain : kontrasepsi oral
DISMENOREA SEKUNDER

• Mekanisme nyeri pada dismenorea


sekunder tergantung pada patologi yang
terjadi, diperkirakan bahwa
prostaglandin juga berperan dalam
mekanisme terjadinya rasa nyeri pada
dismenorea sekunder
GAMBARAN KLINIK

• Dismenorea sekunder tidak hanya terjadi saat haid namun dapat pula
terjadi sebelum atau sesudah haid.
• Dismenorea sekunder tidak terlalu terkait dengan aliran pertama haid
dan sering terjadi pada usia yang lebih tua ( 30 – 40 tahun).
• Seringkali berkaitan dengan :
o Dispareunia-nyeri sanggama
o Infertiliti
o Perdarahan uterus abnormal
TERAPI

• Penatalaksanaan berupa terapi terhadap


patologi yang melatar belakangi dismenorea
sekunder.
• Terapi medikamentosa pada dismenorea primer
dapat digunakan pula pada kasus dismenorea
sekunder
Serabut syaraf pembawa rangsangan rasa nyeri
dari organ panggul.
Segmen
Organ Syaraf
Spinal
Pudendal-Inguinal-Genitofemoral-
Perineum-vulva,vagina distal S 2-4
Kutaneus Femoralis Posterior
Vagina proksimal-Servik-SBR,Urethra
posterior-Trigonum Vesikalis-
S 2-4 Parasimpatis Pelvik
Lig.Sacrouterina-Lig.Kardinal-
Rektosigmoid-Usus
Fundus uteri-Tuba Falopii proksimal-
T11-12 Simpatis melalui pleksus
Ligamentum Latum-Vesika Urinaria atas-
L1 hipogastrikus
Cedum-Apendik-Usus besar
Simpatis melalui pleksus aortikus
2/3 distal Tuba Falopii, ureter bagian atas T9-10
dan pleksus mesenterika superior
Simpatis melalui pleksus aortikus
Ovarium T9-10 dan renalis serta ganglion
mesenterica
T12 – L1 Iliohipogastrika.
Dinding abdomen T12 – L1 Ilioinguinal
L1-2 Genitofemeoralis
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai