Anda di halaman 1dari 19

Pembimbing:

dr. Andi Wery Sompa M.Kes, Sp.S


Oleh:
Alfon Dwi Dudung Massora

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
PENDAHULUAN
 migren adalah nyeri kepala dengan serangan nyeri
yang berlansung 4 – 72 jam. Nyeri biasanya unilateral,
sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai
berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai
mual muntah, fotofobia dan fonofobia.
LAPORAN KASUS
 IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. EF
Usia : 38 tahun
Status : menikah
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Tanggal masuk: 22 juni 2018
No.RM : 61 27 25
Bangsal : Asoka
RS : Pelamonia
Alamat : jl. Abdul Lambogo
 Keluhan Utama:
Nyeri kepala sebelah kiri

 Riwayat Penyakit Sekarang:


 Seorang pasien perempuan usia 38 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri kepala
sebelah kiri yang dialami sejak 4 hari yang lalu, dimana nyeri dirasakan berdenyut-
denyut, awal munculnya nyeri apabila pasien melihat cahaya yang terang (silau) memicu
nyeri kepala sebelah kiri, diperberat dengan beraktivitas, misalnya mencuci pakaian,
nyeri kepala dirasakan sekitar ( > 10 menit ), berkurang apabila pasien beristirahat,
pasien juga mengalami mual (+) dan muntah (+) kurang lebih 2 hari yang lalu, muntah
campur makanan, nafsu makan menurun, selera minum baik, BAB biasa dan BAK
lancar.
 Nyeri telinga (-), gangguan pendengaran (tuli) (-), Telinga berdenging (-), keluar cairan
dari telinga (-). Kelemahan tubuh satu sisi (-), bicara pelo (-), sulit bicara (-), gangguan
menelan/tersedak (-), gangguan penglihatan (+), diplopia (-), nyeri mata (-), sensitif
cahaya (+), Demam (-), Kejang (-), pingsan (-), riwayat trauma (-), menkonsumsi obat (-
). Pasien sudah pernah merasakan sakit seperti ini.

 Riwayat Penyakit Dahulu:


 Sakit telinga (-)
 Telinga berair (-)
 Trauma (-)
 Alergi obat (-)
 Hipertensi (+)
PEMERIKSAAN FISIS DAN STATUS
NEUROLOGI
Tanggal/ TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
22/06/2018 S: Seorang pasien perempuan usia 38 tahun masuk RS -IVFD Asering 20 Tpm
TD: 160/120 mmHg -Ketorolac/8jam/IV
dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri yang dialami sejak 4
N: 88 x/menit -Neurobion 1 amp drips/hari
P: 22 x/menit hari yang lalu, dimana nyeri dirasakan berdenyut-denyut, -Ericaf 2x1
S: 36,50C awal munculnya nyeri apabila pasien melihat cahaya yang -Amlodipin 10 mg 0-0-1

terang (silau) memicu nyeri kepala sebelah kiri, diperberat


Day 1 EKG
dengan beraktivitas, misalnya mencuci pakaian, nyeri kepala

dirasakan sekitar ( > 10 menit ), berkurang apabila pasien

beristirahat, pasien juga mengalami mual (+) dan muntah (+)

kurang lebih 2 hari yang lalu, muntah campur makanan,

nafsu makan menurun, selera minum baik, BAB biasa dan

BAK lancar.
23/6/2018 S: Nyeri kepala sebelah kiri (+), mual (+), -IVFD Asering 20 Tpm
TD: 150/100 muntah (+) -Ketorolac/8jam/IV
mmHg O: GCS : E4M6V5 -Neurobion 1 amp
N: 85 x/menit NPRS: 4-5 drips/hari
P: 21 x/menit FKL : DBN -Ericaf 2x1
S: 36,5 0C Rangsang menings: kaku kuduk (-) -Amlodipin 10 mg 0-0-
NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
1
Day 2 RCL +/+ RCTL +/+
-Ranitidin 1
Motorik:
P K T ap/12jam/IV

N N 5 5 N N
N N 4 5 N N Lab: GDP, Profilipid

RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Migrain dengan Aura
24/6/2016 S: Nyeri kepala sebelah kiri berkurang (+), -IVFD Asering 20 Tpm
TD: 130/80 mual (-), muntah (-) -Ketorolac/8jam/IV
mmHg O: GCS : E4M6V5 -Neurobion 1 amp
N:82 x/menit NPRS: 2-3 drips/hari
P: 22 x/menit FKL : DBN -Ericaf 2x1
S: 36,5 0C Rangsang menings: kaku kuduk (-) -Amlodipin 10 mg 0-0-
NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
1
Day 3 RCL +/+ RCTL +/+
-Ranitidin 1
Motorik:
ap/12jam/IV
P K

N N 5 5
N N 5 5

RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB dan BAK (DBN)

A: Migrain dengan Aura


25-6-2016 S: Nyeri kepala sebelah kiri (-), mual (-), -Aff infus
TD: 130/80 muntah (-) -Ericaf 2x1
mmHg -Amlodipin 10 mg 0-0-
N:82 x/menit O: GCS : E4M6V5
1
P: 22 x/menit NPRS: 0
-Ranitidin tab 1x1
S: 36,5 0C FKL : DBN
Rangsang menings: kaku kuduk (-) -Neurodex tab 1x1
Day 4 NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
RCL +/+ RCTL +/+
KRS
Motorik:
P K T

N N 5 5 N N
N N 5 5 N N

RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB dan BAK (DBN)

A: Migrain dengan Aura


Status generalis
Kepala dan leher
 Kepala : Normochepal
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Nistagmus (-/-)
 Hidung : Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).
 Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).
 Mulut : mukosa basah (+), bibir simetris, sianosis (-), lidah
kotor (-),
 lidah tremor (-), faring hiperemis (-).
LABORATORIUM
Tanggal : 24/6/2018
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

Glukosa puasa 175 mg/dl 70-110 mg/dl

SGOT 30 U/L L <37, P<31 U/L

SGPT 29 U/L L <42, P<32 U/L

Ureum 21 mg/dl 10-50 mg/dl

Kreatinin 0,6 mg/dl L: 0,7-1,3 P: 0,6-1,1 mg/dl

Asam urat 5,4 mg/dl L: 3,7-7 P: 2,4-5,7 mg/dl

Kolesterol Total 190 mg/dl <200 mg/dl

Trigliserida 140 mg/dl <150 mg/dl

HDL 42 mg/dl >40 mg/dl

LDL 100 mg/dl <100 mg/dl


Tanggal: 24/6/2018

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

WBC 11,53 x 103 /uL + 3,60-11

RBC 5,10 x 106/ uL 3,80-5,20

HGB 14,1 g/dl 11,7-15,5

HCT 43,2% 35-47

PLT 427 x 103 /uL 150-440


DIAGNOSIS KERJA

 Dignosis klinis : Cephalgia


 Diagnosis topis : Supratentorium
 Diagnosis etiologi : Migrain dengan Aura
PENATALAKSANAAN
 Nonmedikamentosa:
- Edukasi pasien mengenai penyakit dan prognosisnya
 Medikamentosa :
- IVFD Asering 20 Tpm
- Ketorolac/8jam/IV
- Neurobion 1 amp drips/hari
- Ericaf 2x1
- Amlodipin 10 mg 0-0-1
- Ranitidin 1 ap/12jam/IV
DISKUSI KASUS
Migrain sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
hemicranias (hemi : setengah, cranium : tengkorak
kepala) adalah nyeri kepala yang umumnya unilateral
yang berlangsung selama 4 - 72 jam, sekitar 2/3
penderita migraine predileksinya unilateral, dengan
sifat nyeri yang berdenyut, dan lokasi nyeri umumnya di
daerah frontotemporal dan diperberat dengan aktivitas
fisik. Prevalensi migraine lebih sering pada perempuan
dibanding laki-laki, diperkirakan dua sampai tiga kali
lebih sering pada perempuan.
 Secara garis besar migraine di klasifikasikan menjadi dua oleh
International Headache Society (IHS) 1988, yaitu migren tanpa aura
atau common migraine dan migren dengan aura atau classic migraine.
Yang paling sering terjadi adalah migren tanpa aura yaitu sekitar 80%
dari semua pengidap migren.
a. Migrain dengan aura atau classic migraine diawali dengan adanya
deficit neurologi fokal atau gangguan fungsi saraf/aura, terutama
visual dan sensorik bebauan seperti melihat garis bergelombang,
cahaya terang, bintik gelap, diikuti nyeri kepala unilateral, mual dan
kadang muntah kejadian ini umumnya berurutan dan manifestasi
nyeri biasanya tidak lebih dari 60 menit.
b. Migrain tanpa aura atau common migraine. Nyeri pada salah satu
bagian sisi kepala dan bersifat pulsatile dengan disertai mual,
fotofobi dan fonofobi, intensitas nyeri sedang sampai berat, nyeri
diperparah saat aktivitas dan berlangsung selama 4 sampai 72 jam.
Pemeriksaan neurologis
Gangguan penglihatan (+)
Penatalaksanaan komprehensif
Non medikamentosa:
Edukasi pasien mengenai penyakit dan prognosisnya

Medika mentosa:
 Analgesik nonspesifik
- Golongan OAINS

 Analgesik spesifik
Golongan alkaloid ergot
DAFTAR PUSTAKA

 Sjahrir, Hasan. Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri


Kepala. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
2004
 Price, Sylvia dan Lorraine M.Wilson. Patofisiologi edisi
6.Jakarta : EGC.2003.
 Headache Classification Subcommitee of the International
Headache Society. The International Headache
Classification Disorder: 2nd Edition. Cephalgia 2004; 24
Suppl 1:1-160.
 Suharjanti, Isti. Strategi Pengobatan Akut Migrain.
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2013.
 Wibowo S., Gofir A. 2001. Farmakologi dalam Neurologi.
Salemba Medika. Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai