Anda di halaman 1dari 9

ISTINBATH

MATA KULIAH MASAIL


FIQHIYYAH SEMESTER VII

STIT Muhammadiyah Banjar


METODE DAN JENIS MASING-MASING
METODE ISTINBATH

Istinbat
h

Ma’nawiya
Lafzhiyya
h (Maqasid
h
Syar’iyah)
3. 1. Cakupan Makna
2. Penggunaan
2. Berdasarkan 4. Makna
1.
Berdasarkan
Berdasarkan Tingkat Berdasarkan 3. Kejelasan/

Kebutuhan Tingkat Kekuatan Tingkat Ketidakjelasan


Makna
Cakupan Dalil Keaslian 4. Cara
Pendukung Mengungkap Makna
Bagian
PENDEKATANISTINBATH
PENDEKATAN
Kesatu
ISTINBATHDARI
DARISISI
KEBAHASAAN(LAFZHIYYAH)
KEBAHASAAN (LAFZHIYYAH)
SISI

Terbagimenjadi
Terbagi menjadi44Kategori,
Kategori,yaitu
yaitu: :

(1)Lafazh
(1) Lafazhdari
darimakna
maknayang
yangdiciptakan/cakupan
diciptakan/cakupanmakna
makna
(2) Lafazh dari penggunaan makna
(2) Lafazh dari penggunaan makna
(3)Lafazh
(3) Lafazhdari
darikejelasan/ketidakjelasan
kejelasan/ketidakjelasanmakna
makna
(4)Lafazh
(4) Lafazhdari
daricara
carapengungkapan
pengungkapanmakna
makna
1. KATEGORI CAKUPAN MAKNA

Musytar
‘Aam Khash
ak

A.Bentuk ‘Aam : (1) Isim Mufrad, contoh: QS. Al-’Ashr : 2, (2) Jama’, contoh: QS. al-
Baqarah : 233, (3) Kull dan Jami’, contoh: Qs. Thur : 21, (4) Isim Isyarah, contoh: QS.
Al-Baqarah : 185), (5) Isim Maushul, contoh : QS. Al-’Ashr : 3, (6) Isim Nakirah yang
jatuh setelah nafy, nahyi atau syarat, contoh QS. Al-Mumtahanah : 10.
B.Bentuk Khash : (1) Amr (2) Nahyi (3) Mutlaq suatu makna yang mandiri dan (4)
Muqayyad suatu makna yang jelas dengan ketentuan tertentu.
C.Musytarak : lafazh yang memiliki 2 atau banyak arti, contoh QS. al-Hajj : 18.
2. KATEGORI PENGGUNAAN MAKNA

Hakik Syari Kinay


Majaz
at h ah

A.Haqiqi/Hakikat : kata yang menunjukkan makna/pengertian asli. Bentuk : Haqiqi


Lughawi (sesuai asal penciptaannya, contoh As-sama), ‘Urfi (kebiasaan yang difahami
secara umum, contoh Daabbah), Istilahi (limited edition, contoh ‘aam dan khash), dan
Syar’i (ditentukan oleh syari’at, contoh ash-shalat). Contoh : QS. 2 : 43).
B.Majaz (Metafor) : makna bias, bukan sesungguhnya, contoh QS. 4 : 43).
C.Syarih : maksud lafadznya tidak tersembunyi karena sering digunakan.
D.Kinayah : maksud lafadznya tersembunyi.
3. KATEGORI KEJELASAN DAN KETIDAKJELASAN MAKNA

Ghair Wadih
Wadih Dilalah
Dilalah

A.Wadih ad-Dilaalah : lafazh yang maknanya diketahui dari bentuk asal, tidak terikat faktor lain dan memiliki 4 bentuk yaitu :
(1) Zaahir, lafazh yang dipegang makna zhahirnya sepanjang tidak ada dalil lain yang memalingkan maknanya tapi bisa
ditakwil atau ditakhshish (kemungkinannya lebih lemah), contoh QS. 2 : 275 (2) Nasy, yaitu lafazh yang memiliki hukum
yang jelas, contoh QS 4 : 3 (3) Mufassar, maknanya jelas dan rinci (tidak mungkin ditakwil atau ditakhshish), contoh QS. 65 :
2, dan (4) Muhkam, yaitu maknanya sudah jelas kekuatan kejelasannya melebihi Mufassar, contoh QS. 24 : 3.
B.Ghayr Wadih ad-Dilaalah : lafazh yang maknanya diketahui karena ada pengaruh faktor lain (eksternal) dan memiliki 4
bentuk, yaitu : (1) Khafi, tidak jelas sebab penerapan makna pada kasus serupa, contoh lafazh Saariq pada QS. 5 : 38 (2)
Musykil, tidak jelas sebab dzatnya, menemukan maknanya mesti didukung qarinah, contoh lafazh Quru’ pada QS. 2 : 228,
(3) Mujmal, yaitu memiliki banyak makna yang serupa tapi dibutuhkan keterangan dari syaari’, contoh lafazh Haluu’aa pada
QS. 70 : 19-21, dan (4) Mutasyabih, makna yang tidak menunjukkan makna dimaksud, banyak ditemukan pada ayat atau
teks hadits masalah teologi dan ushuluddin.
4. KATEGORI CARA MENGUNGKAP MAKNA

Ibarah Isyara Dilalah Iqti


an- h an- an- an
Nash Na
Nash Nash
A.Ibarah an-Nash : makna (pokok dan tambahan) nya sesuai redaksi kalimat, contoh : QS. 4 : 3.
Perhatikan nash yang ada pada 2 kalimat terakhir, makna yang pertama justru makna sekunder.
B.Isyarah an-Nash : lafazh yang digunakan bukan makna yang dimaksud, tapi menggunakan
makna lazim (terkait), contoh QS. 2 : 233. perhatikan penggunaan lafazh al-mawludu dan lahu.
C.Dilalah an-Nash : nash yang secara tekstual dapat diterapkan pada kasus lain karena ada
penyebab hukum yang sama. Dilalah bukan bentuk hukum, tapi illat hukum, contoh QS. 4 : 10.
Perhatikan lafazh ya’kuluuna.
D.Iqtida an-Nash : makna lafazh yang tidak bisa berdiri sendiri melainkan wajib ada insersi lafazh
lain, contoh QS. 12 : 82. Perhatikan lafazh Qaryah.
Bagian Kesatu Selesai
Terima Kasih
Lahir di Banjar pada tanggal 10 Nopember 1975, anak keempat dari enam bersaudara.
Menamatkan pendidikan dasar di MI Banjar 2 pada tahun 1988, melanjutkan ke MTs Persis No. 85 Banjar lulus pada tahun
1991, selesai kelas 1 Mu’allimin Persis Banjar kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Nurussalam Ciamis lalu ke MA
Pendidikan
Darurrahman (Jurusan Fisika) Majalengka. Kelas 3 mengambil Jurusan Biologi dan lulus pada tahun 1994 di Madrasah Aliyah
PGII Banjar (sekarang MAN Banjar).
Penyusun melanjutkan perkuliahan pada D3 F-MIPA jurusan Matematika Terapan Universitas Padjadjaran Bandung (tahun
1998), selanjutnya lulus dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Pemberian Tambahan Penghasilan dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Banjar” pada tahun
2017 pada jurusan Manajemen STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya dengan predikan Cum Laude.
 
Bersama Dede Surachman (Ketua MUI Kabupaten Ciamis) dan Amir Husein, SH. (Notaris) mendirikan Yayasan Darul Hikam
Organisasi
Banjar Tahun 1995.
Ketua Umum Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia Kabupaten Ciamis periode 1996-1997.
Anggota Komunitas Aeromodelling (Pesawat R/C berbasis Propulsi) Bandung tahun 1997.
Ketua Bidang Pengembangan PP Iptek dan Anggota PDPD Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Provinsi Jawa Barat pada
tahun 1998-1999.
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Masjid (IMM) Fakultas MIPA Terapan Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1998.
Ketua Yayasan Pengkajian Alam Islami Ittihadul Ummah tahun 2002-2015.
Ketua Yayasan Ittihadul Ummah Parunglesang Banjar tahun 2016 sampai sekarang.
Profesi
Pimpinan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Daarul Hikam Banjar tahun 1996-1997.
Asisten Dosen Pemrograman, Tatap Antarmuka Mikroprosesor, dan PAI pada jurusan Teknik Elektro Universitas Galuh Ciamis pada tahun 2000-
2001.
Pionir dan Staf pengajar pada MAPK YABA Al-Maarif Bojongkantong tahun 2002-2004.
Asisten Manajer Bidang Teknik dan Drafter pada PT. Multi Metalindo Raya (PT. MMR) Cikupa Tangeran tahun 2004.
Bendahara Pengeluaran Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Banjar dari tahun 2005-2008.
Bendahara Pengeluaran pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan Daerah Kota Banjar pada tahun 2009-2010.
Ahli Pengadaan pada Pokja Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota Banjar tahun 2017.
Prestasi
Analis Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Banjar dari tahun 2011 sampai
sekarang.

Juara Umum Lomba Cerdas Cermat tingkat SD/MI di Banjar tahun 1986, 1987, 1988.
Juara Umum Lomba Kaligrafi dari tahun 1986-2000 pada berbagai tingkatan se-Banjar.
Juara Lomba Pidato dan Menulis Ilmiah dalam Bahasa Inggris tingkat SMA/MA se-Kabupaten Majalengka dan Kotamadya Cirebon tahun 1992.
Menulis dan Self Publishing, beberapa diantaranya English Structure for SMA (Entog Computer, 1998), Syarat Alternatif Islam, (Pustaka Al-
Ummah, 1998) Seri Kisah-kisah Islami (Pustaka Al-Ummah, 2002), Karakteristik Istri Shalihah (Pustaka Al-Ummah, 2011), Pelatihan Leadership
(Pustaka Al-Ummah, 2014), menerbitkan ulang terjemahan Abu Sulaiman Assijn tentang Tiada Khilafah tanpa Tauhid dan Jihad karya Abdul
Mun’im Halimah Abu Bashir (Pustaka Al-Ummah, 2015), Road Map Pengembangan ASN Pemerintah Kota Banjar Tahun 2014-2018 dan 2019-2023

Anda mungkin juga menyukai