ANGGOTA : ANDI ELISA SALSABELA AFNI LESTARI BESSE FITRIYANI SRIYANTI INAYAH MAURIDHA RISKA NUGRAINI ERINA AYUSVITA ANDI YUNI SAFITRI INDRIYANI SOBIYAH ANIS ALFIANY JUSNIAR PUTRI AYU SUKU BUGIS merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan. Penciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat-istiadat, sehingga pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai orang Bugis. KEPERCAYAAN SUKU BUGIS Masyarakat suku Bugis dengan segala kebudayaan dan adat istiadat juga memiliki sistem kepercayaan. Kepercayaan suku Bugis yang banyak dianut sejak abad ke-17 adalah Islam. Islam dibawa oleh para pesyiar dari daerah Minangkabau. KEHAMILAN DALAM SUKU BUGIS Dalam suku bugis, pada masa kehamilan tidak ada tindakan khusus, sama seperti biasanya melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau datang langsung ke bidan. Tetapi ada sebuah budaya yang sampai sekarang masi di lakukan beberapa orang bugis yaitu maccera wattang. Pada masa yang lalu orang bugis biasanya akan datang ke sanro ana ( dukun anak ) untuk urut atau untuk bertanya apa jenis kelamin anaknya. Di suku bugis setiap wanita hamil memiliki sanro ana untuk mendampingi dari masa hamil hingga melahirkan PERSALINAN Sebelum bidan dikenal di suku bugis, persalinan di lakukan oleh sanro mimana. Sanro mimana akan mendampingi ibu nifas selama 3 hari atau lebih untuk melakukan beberapa tindakan untuk ibu dan bayi, seperti mengurut ibu dan bayi di pagi hari. setelah persalinan biasanya dalam budaya bugis akan di lakukan acara maccera tuo dengan maksud sebagai tanda syukur telah melahirkan anaknya dengan selamat. KB dalam suku Bugis Pada masa lalu suku bugis tidak menggunakan kb karena menurut kepercayaan suku bugis Mega Ana Mega Dalle, oleh karena itu orang bugis terdahulu memiliki banyak anak. Namun semakin majunya perkembangan teknologi dan pendidikan banyak dari orang bugis menggunakan KB. SEKIAN DAN TERIMAKASIH