Anda di halaman 1dari 16

PENENTUAN SIFAT TERMOFISIK

(THERMOPHYSIC PROPERTIES)
TEMU LAWAK DAN TEMU PUTIH
STEFANUS DEDY JOKO PURBA
J1B118041
PENDAHULUAN

Penanganan pascapanen
Pendinginan
Pemanasan atau pemberian panas
Temu putih
Temu putih (Curcuma zedoaria Berg.) merupakan
tanaman semak dengan tinggi sekitar 2 m
Kandungan temu putih
minyak atsiri, zingiberen, sineol, polisakarida
Khasiat
anti kanker dan anti oksidan
Temu lawak
 Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
merupakan tanaman asli Indonesia yang
tumbuh liar di hutan-hutan di dataran rendah
hingga 1500 m di atas permukaan laut
 Kandungan temu lawak

minyak atsiri, lemak, zat warna, protein, resin,


selulosa, pati, mineral dan air
 Khasiat

antibakteria, anti kanker, anti tumor,anti


radang,anti oksidan dan hypokolesteromik
Metoden penelitian
 Penentuan Panas Jenis kalorimeter
Cp=Q/∆T/m
 Penentuan Konduktivitas Panas

conductivity meter
K=0,148+0,00493.M
 Penentuan Difusivitas Panas

metoda numerik
∂T/ ∂t=∆2T
Hasil
Grafik perubahan suhu temulawak
Grafik perubahan suhu untk menentukan suhu
keseimbangan hasil campuran antara produk, air dan
kalorimeter untuk temu lawak

Percobaan pertama Percobaan kedua


Penentuan panas jenis bahan

Cp temulawak Cp temu putih


Penentuan konduktivitas panas bahan

Data untuk penentuan k Data untuk penentuan k


temu lawak temu putih
Penentuan difusivitas panas bahan

Difusivitas temu lawak Difusivitas temu putih


Pembahasan
 Penentuan panas jenis bahan
 Berdasarkan data pengukuran dan hasil
perhitungan didapatkan massa jenis (ρ) temu
lawak dan temu putih masingmasing adalah
1057 kg/m3 dan 1234 kg/m3. Dari hasil ini
terlihat bahwa massa jenis temu putih
cenderung lebih besar daripada temu lawak.
 Panas jenis temu lawak adalah 2.835 kJ/ kgoC
pada kadar air 79 % (bb), dan panas jenis temu
putih adalah 2.863 kJ/ kgoC pada kadar air 87 %
(bb).
Penentuan konduktivitas panas bahan

 nilai
pengukuran konduktivitas panas
temu lawak dan temu putih yang
diperoleh dengan menggunakan
peralatan thermal conductivity meter.
Konduktivitas panas rata-rata temu
lawak dan temu putih masing-masing
adalah 0.2797 dan 0.3551 W/moC
pada kisaran suhu 34-40 oC
Penentuan difusivitas panas
 Penentuan difusivitas panas temu lawak dan temu putih
dengan cara tidak langsung (persamaan 12). Dari hasil
perhitungan (Tabel 5 dan 6) didapatkan nilai difusivitas
panas temu lawak dan temu putih masing-masing
adalah 9.34 x 10-8 dan 1.00x10-7 m2/detik.
 Nilai koefisien difisivitas panas dipengaruhi oleh suhu

bahan atau suhu proses dimana nilainya semakin kecil


bila suhu bahan semakin rendah. Tetapi untuk
menyederhanakan perhitungan pada umumnya nilai
difusivitas dianggap tetap.
Kesimpulan
 Sifat termofisik bahan sangat dipengaruhi oleh jenis dan
kandungan bahan spesifik yang ada pada masingmasing jenis
bahan. Penelitian ini telah berhasil menghitung sifat
termofisik (thermal properties) temu putih dan temu lawak.
 Nilai panas jenis (C ) temu putih dan temulawak, masing-
p
masing adalah 2.863 kJ/ kgoC, dan 2.835 kJ/ kgoC.
 Nilai konduktivitas panas (k) temu putih dan temulawak,

masing-masing adalah 0.3551 W/moC dan 0.2797 W/moC.


 Nilai difusivitas panas (α) temu putih dan temulawak, masing-

masing adalah 1.00 x 10-7 m2/detik dan 9.34 x 10-8 m2/detik.


Referensi
 Lamhot p.Manalu dan Amos.2011.penentuan
sifst termofisik(Thermophysicproperties)temu
lawak dan temu putih.jurnal dinamika
penelitian industri.vol2.n0.2,Hal.11-17
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai