Anda di halaman 1dari 42

Cara Membaca EKG

Internsip RSUD Achmad Darwis 2019


ELEKTRO KARDIO GRAFI

PENGERTIAN
• Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari
aktivitas listrik jantung.
• Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik
yg menggambarkan rekaman listrik jantung.
INDIKASI PEMERIKSAAN EKG
• Aritmia jantung
• Pasien dengan hipertensi
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti digitalis, anti aritmia dll
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
• Pasien post sinkop
• Dicurigai mengalami kelainan jantung kongenital
KERTAS EKG

Kertas EKG merupakan kertas grafik 0,04 dt


yang merupakan garis horizontal dan
vertikal dengan jarak 1mm ( kotak 0, 20 dt
kecil ). Garis yang lebih tebal terdapat
pada setiap 5mm disebut ( kotak
besar ).
•Garis horizontal Menunjukan waktu,
dimana 1mm = 0,04 dtk,
sedangkan 5mm = 0,20 dtk. 0,1 mv 0,5 mv
•Garis vertical Menggambarkan
voltage, dimana 1mm = 0,1 mv , ISMAIL PRODUCTION

sedangkan setiap 5 mm =0,5 mv.


GAMBAR EKG
Interpretasi EKG

• 1.Tentukan iramanya : Sinus / bukan


• 2.Tentukan frekuensi/kecepatan : Normal / takikardia / bradikardia
• 3.Tentukan axis : Normal / RAD / LAD
• 4.Nilai gelombang P : Normal / tidak
• 5.Hitung PR interval : Normal /memanjang/memendek
• 6.Nilai gelombang Q : Normal / patologis
• 7.Hitung QRS komplek : Normal / melebar
• 8.Nilai ST segmen : Isoelektrik / elevasi / depresi
• 9.Nilai gelombang T : Normal / Inverted / tinggi
• 10.Perhatikan tanda-tanda : Hipertropi / iskemia / infark
• 11.Kesimpulan/Diagnosa
1. Tentukan irama: Sinus Rhythm atau tidak?

SINUS RHYTHM
• Rhythm : Regular
• Rate : 60 – 100
• P wave : bentuk normal; diikuti QRS;
positif di lead II, negatif di aVR
• PR : Normal (0. 12 – 0.20 seconds)
• QRS : Normal (< 0.12 seconds)
2. CARA MENGHITUNG HEART RATE
Menentukan frekuensi jantung
A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik )
Jml kotak besar antara R – R

B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik )


Jml kotak kecil antara R – R

C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan


kalikan 10.

CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR. RUMUS C UNTUK


YANG TIDAK TERATUR.
3. TENTUKAN AKSIS

I AVF KET
+ + N
+ - LAD
- + RAD
AXIS
4. GELOMBANG P
a. Lebar kurang dari 0,12 detik
b. Tinggi kurang dari 0,3 mV
c. Selalu positif di lead I,II,AVF
d. Selalu negatif di lead AVR

Kepentingan: mengetahui kelainan di atrium


5. PR Interval
• Diukur dari permulaan P
sampai dengan permulaan
QRS.
• Normal 0,12-0,20 detik atau 3-
5 kotak kecil
• PR interval kurang dari 0,12
menunjukkan sindrom WPW
(wolff-parkinson-white)
• PR interval lebih dari 0,20
detik menunjukkan AV Blok

Kepentingan: melihat kelainan


sistem konduksi
6. GELOMBANG QRS

a. Lebar 0,06 – 0,12 detik


b. Gelombang Q Tinggi tidak lebih dari 1/3 R (Q
memanjang untuk melihat adanya masalah
konduksi pada purkinje, dapat mengindikasikan
terjadi VT serta nekrosis miokard)
c. Gelombang R positif di lead 1,2,V5,V6 lead
AVR,V1,V2 hanya kecil atau tidak ada sama
sekali
d. Gelombang S defleksi negatif sesudah
gelombang R

Kepentingan: mengetahui adanya hipertrofi ventrikel,


adanya bundle branch block
GELOMBANG R DAN S DI LEAD PERIKORDIAL

V1 V2 V3 V4 V5 V6
7. Segmen ST
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T

Normal : Isoelektris

Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut


Depresi Pada iskemia

NON STMI STMI


8. Gelombang T
• Gambaran yang ditimbulkan dari repolarisasi ventrikel
• Nilai normal:
< 1 mV di lead dada
< 0,5 mV di lead ekstremitas
minimal ada 0,1 mV
• Positive di lead : I, II, V3-V6, negatif di avR
• Untuk mengetahui adanya iskemi atau infark
• Kelainan elektrolit:
• T elevasi menunjukkan hiperkalemi
• T depresi menunjukkan adanya iskemi
• T datar menunjukkan hipokalemi
GEL T
ISKEMIA
• ST depresi
• T inversi ( T terbalik)
INFARK
ST elevasi
Q patologis
1. Melihat pada sadapan ekstremitas (I dan aVF)
Deviasi aksis ke kanan RAD

2. Melihat pada sadapan prekordium


Pada sadapan V1  gel R > Gel S
Pada sadapan v6  gel S > gel R
2. Hipertrofi ventrikel kiri (LVH)
• Sokolow + Lyon (Am Heart J, 1949;37:161)
– S V1+ R V5 or V6 > 35 mm
ARITMIA
Takikardia Sinus
Bradikardia Sinus
Supraventricular Tachycardia

Gambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-250 /menit


- sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada T
- interval P-P dan R-R teratur
Fluter Atrial

Denyut atrial cepat dan teratur, frekuensi 250-350/menit


Gelombang fluter : seperti gergaji
Biasanya terdapat konduksi 2:1, karena simpul AV tak dapat
Meneruskan semua impuls dari atria
Fibrilasi Atrial

Gelombang f ( fibrilasi ) : gelombang-gelombang P yang tak teratur,


frekuensi 350-600/menit
Gelombang QRS tak teratur, frekuensi 140-200/menit
Premature Venticular Contraction
(PVC)/ VES
• Rhythm: Irregular
• Gel. P: tidak ada
• QRS interval: lebar
Takikardi Ventrikel (VT)

• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 100 – 250 x/menit
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik
Fibrilasi Ventrikel (VF)
• Irama : Tidak teratur
• Frekwensi HR : < 350 x/menit shg tdk dpt
dihitung
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Lebar dan tidak teratur
Blok AV Derajat I
•Akibat perlambatan transmisi impuls
dari atrium ke ventrikel, perlambatan
terjadi di A.V
•Pada A.V blok I PR interval lebih dari 0,20
detik
AV Blok Derajat II Mobitz I

PR interval makin memanjang pada tiap denyut


AV Blok Derajat II Mobitz II

Bila secara periodik P tidak diikuti QRS kompleks (P


berjumlah 2,3, atau 4 baru kemudian diikuti QRS). PR
interval konstan tidak berubah.
AV Blok Derajat III

• Setiap gelombang P tidak diikuti QRS. Atrium


berdenyut sendiri berasal dari SA atau impuls
di atrium dan ventrikel berdenyut sendiri
berasal dari AV junction dengan frekuensi 40 –
60/menit atau dari fokus dibagian bawah
ventrikel sehingga QRS lebar dengan frekuensi
< 40/menit
Hiperkalemia
Hipokalemia
kesimpulan
• 1.Tentukan iramanya : Sinus / bukan
• 2.Tentukan frekuensi/kecepatan : Normal / takikardia / bradikardia
• 3.Tentukan axis : Normal / RAD / LAD
• 4.Nilai gelombang P : Normal / tidak
• 5.Hitung PR interval : Normal /memanjang/memendek
• 6.Nilai gelombang Q : Normal / patologis
• 7.Hitung QRS komplek : Normal / melebar
• 8.Nilai ST segmen : Isoelektrik / elevasi / depresi
• 9.Nilai gelombang T : Normal / Inverted / tinggi
• 10.Perhatikan tanda-tanda : Hipertropi / iskemia / infark
• 11.Kesimpulan/Diagnosa

Anda mungkin juga menyukai