Anda di halaman 1dari 13

TEORI AKUNTANSI

Pendekatan Pengaturan Dalam


Perumusan Teori Akuntansi,
SIFAT STANDAR AKUNTANSI
Standar akuntansi mendominasi pekerjaan akuntan.
Terus-menerus diubah, dihapus dan atau ditambah,
baik di AS maupun diluar AS. Hal itu umumnya
diterima sebagai aturan yang tegas, didukung dengan
sanksi-sanksi jika lalai mematuhinya.
Standar akuntansi lazimnya terdiri dari 3 bagian :
1. Uraian masalah yang akan ditanggulangi.
2. Pembahasan logis (mungkin dengan menggali teori
fundamental mengenai cara-cara untuk menyelesaikan
masalah itu.
3. Kemudian penyelesaian yang ditetapkan sejalan
dengan keputusan atau teori.
• Dalam mempertimbangkan hal-hal pokok dari standar,
Edey membagi persyaratan-persyaratan dalam standar
menjadi 4 jenis utama :
1. Jenis 1 menetapkan bahwa para akuntan harus
menjelaskan kepada masyarakat apa yang mereka
lakukan dengan mengungkapkan metode-metode dan
asumsi-asumsi kebijakan akuntansi yang mereka
gunakan.
2. Jenis 2 ditujukan untuk mencapai sejumlah
keseragaman dalam peryataan-pernyataan akuntansi.
3. Jenis 3 mensyaratkan pengungkapan atas hal-hal
spesifik di mana pemakai mungkin diminta untuk
menggunakan pertimbangan sendiri.
4. Jenis 4 mengharuskan pengambilan keputusan implisit
atau eksplisit mengenai penilaian harta dan penentuan
laba yang disatukan.
• Beberapa alasan kuat untuk menerbitkan standar adalah
karena hal itu :
1. Melengkapi pemakai informasi akuntansi dengan informasi
tentang posisi keuangan, profesi dan pelaksanaan dari
suatu perusahaan.
2. Melengkapi para akuntan publik dengan pedoman dan
aturan-aturan tindakan agar memungkinkan mereka
menjalankan ketelitian dan kebebasan dalam menjual
keahliannya dan integritas laporan-laporan kantor akuntan
dan dalam membuktikan keabsahan laporan ini.
3. Menyediakan pemerintah dengan pangkalan data untuk
berbagai variabel yang dianggap esensial untuk
menjalankan perpajakan, pengaturan perusahaan,
perencanaan dan pengaturan ekonomi dan peningkatan
ekonomi dan sasaran sosial lain.
4. Membangkitkan minat terhadap prinsip-prinsip dan teori-
teori di antara seluruh jajaran yang berkepentingan dalam
disiplin akuntansi.
Lembaga-Lembaga yang Bersangkutan
dengan Standar Akuntansi
 Kantor Akuntan Individu dan Publik
Kantor-kantor akuntan individu dan publik bertanggungjawab
melalui para auditor mereka atas pengesahan secara independen
bahwa laporan keuangan perusahaan menyajikan secara wajar
dan akurat. Kantor-kantor akuntan yang paling berpengaruh yang
merancang sebagian besar ketentuan akuntansi adalah kantor
akuntan “Delapan Besar” menurut abjad adalah :
1. Arthur Andersen and Company
2. Arthur Young and Company
3. Coopers and Lybrand
4. Ernst and Whinney
5. Price, Waterhouse & Company
6. Deloitte, Haskins and Sells
7. Peat, Marwick, Mitchell and Company
8. Touche Ross and Company
 The American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA)
AICPA adalah organisasi profesi yang mengkoordinasi
praktek para Akuntan Publik Terdaftar atau CPA di AS.
Dua komisi teknik seniornya yaitu Accounting
Standards Executive Committe (AcSec) dan Auditing
Standards Committee (AuSec) mempunyai wewenang
untuk berbicara atas nama AICPA, masing-masing
dalam bidang akuntansi keuangan dan biaya dan
bidang auditing.
Komisi ini menerbitkan Statement of Positions (SOPs)
tentang masalah-masalah akuntansi. Pada tahun 1959,
AICPA membentuk badan baru yaitu Accounting
Principles Board (APB) yang mempublikasikan
pernyataan-pernyataan dan serangkaian interpretasi
akuntansi yang dimaksudkan untuk memperluas
pendapat atau untuk mengkomunikasikan rekomendasi
yang bertalian dengan masalah akuntansi.
 The American Accounting Asociation (AAA)
AAA adalah sebuah organisasi dari para akademisi akuntansi dan
siapa saja yang berminat dalam meningkatkan praktek dan teori
akuntansi. Jurnal triwulannya, Accounting Review, ditujukan bagi
pertukaran gagasan dan hasil-hasil di antara para peneliti
akuntansi. AAA berfungsi sebagai suatu forum para akademisi
akuntansi.
Upaya yang telah dicapai AAA terdiri dari studi-studi berikut :
1. Pernyataan Prinsip-prinsip Akuntansi Sementara yang Mendasari
Laporan Keuangan Perusahaan, diterbitkan tahun 1936.
2. Suatu Pengenalan pada Standar-standar Akuntansi oleh W.A. Paton
dan A.C. Littleton, diterbitkan tahun 1940.
3. Suatu Penyelidikan mengenai Sifat Akuntansi, oleh Louis Golberg,
diterbitkan tahun 1964.
4. Suatu Pernyataan Teori Akuntansi Dasar, diterbitkan tahun 1966.
5. Suatu Pernyataan mengenai Teori Akuntansi dan Penerimaan teori,
diterbitkan tahun 1977.
 The Financial Accounting Standards Board (FASB)
FASB menggantikan APB pada tahun 1973
sebagai badan yang bertanggungjawab untuk
menetapkan standar akuntansi
FASB adalah suatu badan independen yang
berwenang yang dibebani dengan tugas untuk
menetapkan dan mengembangkan suatu
standar akuntansi keuangan dan pelaporan
yang lebih sempurna, yaitu standar-standar
yang berkaitan dengan pencatatan informasi
yang bermakna mengenai peristiwa-peristiwa
dan transaksi ekonomi dengan cara yang
berguna dalam laporan keuangan.
 The Securities and Exchange Commission (SEC)
Dibentuk oleh Kongres tahun 1934, SEC bertanggungjawab
terutama atas administrasi bermacam peraturan yang dimaksudkan
untuk mengatur bursa surat berharga dan untuk menjamin
pelaporan keuangan dan pengungkapan yang wajar oleh
perusahaan-perusahaan Amerika. Secara singkat, beragam
peraturan dan persyaratan pendaftaran umumnya adalah :
1. Securities Act of 1933 : Mensyaratkan pendataran surat-surat
berharga yang ditawarkan dalam penjualan kepada umum.
2. Securities Exchange Act of 1934 : Mewajibkan pelaporan yang
berkesinambungan atas perusahaan yang dimiliki umum dan
pendaftaran surat berharga, bursa surat berharga, dan broker serta
dealer tertentu.
3. Public Utility Holding Act of 1935 : Mengharuskan pendaftaran
dokumen-dokumen dan data pendukung intra negara bagian.
4. Trust Indeture Act of 1939 : Mensyaratkan pendaftaran dokumen
dan data pendukung bagi trust indenture.
5. Investment Company Act of 1940 : Mewajibkan pendaftaran
perusahaan-perusahaan investasi.
6. Investment Advisers Act of 1940 : Mensyaratkan pendaftaran
penasihat investasi.
 Sejarah IAI
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof.
Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri
Belanda pada tahun 1956.
Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki
Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus
pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo
mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia
saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands
Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormde
Accountants). Mereka menyadari keindonesiaannya dan berpendapat tidak
mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan
akuntan Indonesia.
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula
Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan
Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada
maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan
Indonesia. Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan
pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie
Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara sedangkan Hendra
Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia
kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya
berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di
aula UI pada pukul 19.30.
Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan
naskah finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman
mengesahkannya pada 11 Pebruari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI
ditetapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu, tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan
akuntan.
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

 Kegiatan IAI :
• Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK Umum, SAK UKM, SAK Syariah)
• Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional
Management Accountant)
• Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
• Menyelenggarakan penerbitan, perpustakaan, pelatihan, dan penelitian di bidang
akuntansi.

Sejak pendiriannya 49 tahun lalu, kini IAI telah mengalami perkembangan yang
sangat luas. Hal ini merupakan perkembangan yang wajar karena profesi akuntan
tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat.
Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah meluasnya orientasi kegiatan
profesi, tidak lagi semata-mata di bidang pendidikan akuntansi dan mutu
pekerjaan akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik.
 International Accounting Standards Board (IASB)
IASB didirikan pada tanggal 1 April 2001 sebagai penerus International Accounting
Standards Committee (IASC) adalah badan pengaturan standar independen dari
Yayasan IFRS. Para anggotanya (anggota saat ini 15 full-time) bertanggung jawab
untuk pengembangan, publikasi dan penerapan IFRSs, termasuk IFRS untuk UKM
dan untuk menyetujui Interpretasi dari IFRSs sebagaimana dikembangkan oleh
Komite Interpretasi IFRS (sebelumnya disebut IFRIC). Semua rapat IASB diadakan
di depan umum dan webcast. Proses yang terbuka dan transparan dengan
penerbitan dokumen konsultasi, seperti makalah diskusi dan konsep eksposur,
untuk komentar publik merupakan komponen penting. IASB terlibat erat dengan
para stakeholders di seluruh dunia, termasuk investor, analis, regulator, para
pemimpin bisnis, akuntansi standar-setter dan profesi akuntansi.
• Yayasan IFRS adalah independen. Tujuan utamanya adalah:
1. Untuk mengembangkan satu set berkualitas tinggi, dipahami, dilaksanakan dan
diterima secara global standar pelaporan keuangan internasional (IFRSs) melalui
badan standar-setting nya, IASB;
2. Untuk mempromosikan penggunaan dan aplikasi standar yang ketat;
3. Untuk memperhitungkan kebutuhan pelaporan keuangan negara berkembang dan
entitas kecil dan menengah (UKM); dan
4. Untuk membawa tentang konvergensi standar akuntansi nasional dan IFRSs untuk
solusi berkualitas tinggi.
• IFRS Komite Interpretasi
IFRS Komite Interpretasi (sebelumnya disebut IFRIC) adalah badan interpretasi dari
IASB. Interpretasi Komite terdiri dari 14 suara anggota yang ditunjuk oleh
Pengawas dan diambil dari berbagai negara dan latar belakang profesional.
Mandat Komite interpretasi adalah untuk meninjau secara tepat waktu isu-isu
akuntansi luas yang muncul dalam konteks IFRSs saat ini dan untuk memberikan
bimbingan otoritatif (IFRICs) pada isu-isu tersebut.
Semua kegiatan lain yang dilakukan oleh Yayasan IFRS dalam mendukung tujuan
organisasi dikelola oleh staf IFRS's Foundation.
Kegiatan tersebut meliputi:
• Penciptaan sebuah taksonomi XBRL untuk IFRSs dan IFRS untuk UKM untuk
memfasilitasi penggunaan elektronik, pertukaran dan perbandingan data
keuangan disusun sesuai dengan IFRSs. Hal ini dilakukan oleh tim XBRL IFRS.
• Produksi kualitas tinggi, dimengerti dan up to date material, termasuk materi
pelatihan bebas di-download untuk IFRS untuk UKM, dan organisasi konferensi
dan workshop tentang IFRSs. Kegiatan ini dikelompokkan dalam IFRS Yayasan
Prakarsa Pendidikan.
• Perlindungan merek IFRS dan dukungan dari konvergensi global melalui
terjemahan dan menangani masalah hak cipta dan memberikan kontribusi untuk
pembiayaan organisasi melalui penyediaan layanan publikasi. Kegiatan-kegiatan
tersebut dikelompokkan dalam Content Management.
• Operasi, termasuk manajemen sehari-hari dan dukungan bagi organisasi. Juga
termasuk adalah komunikasi, meningkatkan dan memperluas hubungan eksternal,
serta mempromosikan pemahaman yang lebih baik dari pekerjaan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai