Anda di halaman 1dari 8

Macam’’ sanad

Kelompok 9
Vicky Shalihuddin Nur
Mochamad Fahmi Faisal
Al-‘Ali dan An-Nazil
• Apa itu Al-‘Ali dan An-Nazil

• Al-‘Ali (tinggi) dan An-Nazil (rendah) adalah 2


keadaan Sanad suatu hadits. Maksudnya adalah
ketika 1 hadits (Matan) datang dengan 2 Sanad atau
lebih, maka yang jumlah Rawi nya lebih sedikit dari
yang lainnya, maka ini disebut Al-‘Ali (tinggi) dan
yang jumlah Rawi nya lebih banyak disebut An-Nazil
(rendah).
 
• Misalkan ada teman anda yang mengatakan: ‘saya
mendengar Ahmad berkata: ‘saya mendengar
Muhammad berkata: ‘saya mendengar Mahmud berkata:
‘Jakarta banjir sekarang’ maka pada Sanad ini terdapat 3
orang Rawi: teman anda, Ahmad, dan Muhammad,
adapun haditsnya maka dari perkataan Mahmud.

• Kemudian anda mendengar ibu anda berkata: ‘tadi


bapakmu bercerita: ‘saya dengar Mahmud berkata:
‘jakarta banjir sekarang’ maka pada Sanad ini hanya ada
2 orang Rawi: Ibu anda dan bapak anda, hadits yang
sama dari ucapan Mahmud.
 
• Maka Sanad yang pertama disebut An-Nazil krn lebih
banyak Rawinya dari yang ke-2, maka yang ke-2 disebut
Al-‘Ali.
 
MUSALSAL
• Musalsal artinya yang terangkai atau yang
berangkai.Menurut bahasa musalsal berasal dari
َ ْ ‫ َسل‬, ‫ة‬
‫س َل‬
kata ٌ َ ‫سل‬
َ ْ ‫ل َسل‬ ِ ْ ‫سل‬
,ُ ‫س‬ َ ‫ ُ ي‬yang berarti berantai
dan bertali menali

• Hadis ini dinamakan musalsal karena ada


kesamaan dengan rantai (silsilah) dalam segi
pertemuan pada masing-masing perawi atau ada
kesamaan dalam bagian-bagiannya.
• Dengan demikian hadis musalsal adalah hadis yang
secara berturut-turut sanad-nya sama dalam satu
sifat atau dalam satu keadaan dan atau dalam satu
periwayatan.

• Musalsal dalam pembicaraan ilmu Hadits adalah


“Satu Hadits yang rawi-rawinya atau jalan
meriwayatkannya berturut-turut atas satu keadaan”
Yang dikatakan musalsal pada rawi-rawinya ialah :

• A. Sama nama-namanya, tetapi berlainan orangnya.


Contoh : semua rawi bernama Ahmad, tetapi yang
satu Ahmad bin Ibrahim, yang lain Ahmad bin
Salim dan lainnya.
• B.Sama tentang sifatnya.
Contoh : semua rawi ahli fiqh atau ahli hadits, atau
imam-imam.
• C.Sama nasib mereka.
Contoh : semua rawi orang Mekkah atau orang Madinah
dan sebagainya.
• D. Berturut-turut keluarga meriwayatkan dari keluarga.
Contoh : anak meriwayatkannya dari bapak, bapak dari
datuk, datuk dari saudaranya, selanjutnya sampai
penghabisan sanad.
Adapun musalsal dalam jalan meriwayatkannya,adalah :

• A.Lafazh-lafazh sanadnya semua sama.


Contoh : semua rowi berkata: “aku telah mendengar” atau
“telah mengkhabarkan kepada kami” atau “telah
menceritakan kepada kami” atau dalam sanadnya semua
pakai perkataan ‫ن‬ (ْ ‫ع‬
َ ) "dari".
• B.Dalam meriwayatkannya itu, semua rawi pakai
sumpah.Contoh : “wallahi”, “billahil-‘azhim” dan sebagainya.
• C.Sama hari meriwayatkannya.
Contoh : Nabi sabdakan satu ucapan pada hari raya, lalu
sahabat yang mendengar, sampaikannya pada hari raya juga.
• D.Sama tempat meriwayatkannya.
Contoh : Nabi bersabda di ‘Arafah. Sahabat yang mendengar
sampaikan sabda Nabi itu di ‘Arafah juga.Rawi yang
mendengar itu, sampaikan kepada rawi di ‘Arafah, sehingga
akhir sanad.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai