Anda di halaman 1dari 23

METODE PENELITIAN FILOLOGI

I. Dasar-dasar Filologi dan Kritik Teks

1. Ilmu filologi dan kegiatan kritik teks telah


dimulai bersamaan dengan kegiatan
penulisan manusia.
2. Perpustakaan yang tertua diketahui
eksistensinya di Alexandria (Abad ke-3 SM)
didirikan oleh raja Mesir dengan 200.000—
400.000 gulungan buku dari berbagai
penjuru dunia.
- Koleksi terutama dalam bahasa Yunani yang
pada saat itu dianggap bahasa peradaban.
3. Pengelolaan buku menumbuhkan ilmu yang
secara khusus meneliti manuskrip dalam hal
1) keaslian
2) asal-usul Penelitian diperlukan untuk
menentukan bentuk teks yang
3) tulisan asli dan terpercaya
4) bahasa
5) dan segi-segi khas naskah
- Intrinsik
- ekstrinsik
• Penelitian inilah yang berkembang
menjadi yang kini dikenal dengan
KRITIK TEKS.

• Bahasa Yunani cukup lama menjadi


bahasa tulisan, juga di dunia Timur
seperti Konstantinopel/Istambul
Beberapa istilah yang kini masih digunakan

- recensio ‘resensi’
- eliminatio ‘eliminasi’
- emendatio ‘emendasi’
- stemma codicum ‘stema kodikum’
- conjectur ‘konjektur’
- otograf
- codex unicus
- hapax
• Para filolog dari mazhab Alexandria
memperkenalkan berbagai metode
untuk “memperbaiki” teks sesuai
“konjektur” mereka. Tetapi oleh
generasi berikutnya dinilai terlalu
berani.
• Usaha penggarapan yang dari zaman
ke zaman itu sudah dilakukan:
- emendasi
- terjemahan
- tambahan kolometri
- tambahan tanda diakritik dan
pungtuasi
- pembagian dalam bab
Gagasan yang Mendasari Kegiatan
Kritik Teks
- Kondisi yang diamati di lapangan
1) Teks-teks yang disampaikan di tangan kita
bukanlah teks asli seperti yang
digagas/ditulis oleh pengarangnya. Dalam
khazanah sastra Nusantara praktis tidak
ada otograf.
2) Teks-teks mengalami kerusakan karena usia
dan kerentanan terhadap iklim.
3) Dalam transmisi berkali-kali dari zaman ke
zaman terjadi perubahan disengaja maupun
tidak.
4) Keperluan transmisi melahirkan sejumlah
varian naskah dari sebuah teks.
• Kesadaran historis manusia mendorong
penelitian masa lalu dengan sumber
naskah lama yang merupakan
kesaksian tentang kehidupan spiritual
para pendahulu.
Oleh karena itu, salah satu dasar
filologi tradisional adalah keaslian teks,
agar gagasan-gagasan yang
terkandung di dalamnya sampai dengan
murni, tanpa perubahan.
• Perkembangan ilmu selanjutnya lebih
menyorot lingkungan masyarakat yang
menyebabkan perubahan dalam teks
itu.
Ilmu-ilmu sastra, antropologi, dan sosial
memberikan sumbangan dalam bidang
teori dan metode kepada
perkembangan filologi.
II. Dasar-dasar Filologi dan Kritik
Teks Nusantara

• Batasan Naskah
a. ditulis tangan
b. berbahasa Nusantara
c. mulai abad ke-9 sampai ke-20
d. menggunakan bahan tak lestari
(tidak termasuk prasasti)
• Van der Molen: Dalam pengalaman sejarah
sebuah teks ada tiga tahap:
a. waktu penciptan oleh pengarang
b. waktu penyalinan dari satu naskah
ke naskah yang lain
c. Waktu filolog berusaha
mengembalikan teks kepada
bentuk asalnya.
• Dampak historis dan kultural pada sebuah
teks adalah perubahan sengaja dan tak
sengaja yang mungkin sudah menjauhkannya
dari bentuk aslinya.
III. Metode Penelitian Filologi

• Langkah-langkah Kritik Teks


1. Inventarisasi
Untuk memperoleh wawasan tentang
semua varian (lih. Di atas) dari teks
tertentu perlu dilihat
a. naskah dalam koleksi publik
b. naskah di lapangan
• Katalog (sederhana atau deskriptif)
- Koleksi publik, sebagian besar sudah
didaftar dalam katalog, antara lain:
a. Perpustakan Nasional, Jakarta
b. Radya Pustaka, Surakarta
c. Perpustakaan Universitas Leiden
d. Perpustakan Royal Asiatic School, London
e. Bibliothique Nationale, Paris
f. dll. Tersebar di beberapa tempat di dunia,
selaian di negeri asalnya, seperti Selandia
Baru, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia
• Koleksi pribadi, tidak semua terdaftar.
Beberapa pihak telah berusaha
mendaftarkan dan mempublikasikan
katalognya.
Daftar-daftar katalog kuno juga perlu
dilihat dan dibandingkan (lih. Sri Wulan
Rujiati Mulyadi, Kodikologi Melayu).
2. Deskripsi
Internal dan eksternal, sumber lain.
Tujuan: mengumpulkan informasi untuk
pemahaman teks melalui
a. Usia
b. Tempat asal
c. Latar belakang penulisan
3. Perbandingan
• Bila perbedaan di antara varian suatu
teks sudah terlalu besar maka disebut
adanya versi yang berbeda.
• Langkah utama dalam perbandingan
naskah: penyusunan menurut
kekerabatan (pengelompokan dalam
keluarga teks berdasarkan daftar isi).
Transmisi teks
• Suatu teks dapat diturunkan melalui
a. Tradisi tertutup
b. Tradisi terbuka
Tradisi tertutup Tradisi terbuka
x -----1800 x y

a Z a

b b ---1840

c c

A -----1900 B C

• Tradisi tertutup lebih menjamin kemurnian teks,


sehingga ada kemungkinan bahwa yang muda lebih
murni ketimbang yang tua
Stemma (hipotesis)
ω
(E)

α β

A χ
X Y Z
C

B
Dengan mengetahui hubungan antar-naskah penyusunan edisi
dapat ditentukan.
4. Edisi Teks
• Dasar pilihan teks untuk edisi teks
a. usia teks
b. kelengkapan bagiannya
c. usia naskah
d. alasan lain
• Pendekatan alternatif terhadap edisi teks
a. penelitian sejarah sosial/budaya
b. penelitian terjemahan
c. penelitian sastra
d. penelitian bahasa
• Edisi
1) dalam aksara asli
2) dengan translitersi
3) dengan terjemahan

Kelengkapan
- Tanggung jawad edisi: emendasi,eliminasi, konjektur
- Aparat kritik
- Dasar-dasar transliterasi
- Dasar-dasar terjemahan
- Daftar-daftar
Prinsip edisi sebuah teks

• Aparat kritik
- Edisi teks sebaiknya dilakukan dengan
menghormati penulisnya karena kondisi dan
situasi penulisannya tidak diketahui. Oleh sebab
itu, setiap perubahan yang dibuat harus dicatat.
- Dalam aparat kritik dicantumkan semua
perubahan/konjektur/penyesuaian ejaan yang
dibuat oleh editor.

• Pengantar untuk pembaca


- Bertujuan untuk memberi pemahaman utuh
- dapat berbentuk daftar, peta, tulisan, dll.
Wasalam
Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai