http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 7
AULIA SHAFIRA (18003054)
IRFANDI (180030 )
SENTIA FAJRIANTI (18003033)
VIVIN ANDRIANI (18003170)
Welcome!
!
Dampak Ketunaan Anak Dengan Hambatan Penglihatan Terhadap Perkembangan
Sosial dan Kepribadian
1. Orang awas tidak tahu secara detail mengenai orang tunanetra dan kemudian mereka
akan terheran-heran saat orang tunanetra menunjukkan kemampuannya
2. Orang awas akan cenderung kasihan pada tunanetra, pada saat yang sama oranbg tu
nanetra berpikir bahwa ia memiliki keuatan yang lebih dari orang awas pada umumnya.
Adapun secara umum sikap orang tua terhadap anaknya yang cacat ada tiga macam yait
u:
1. Sikap demokratis
2. Sikap over protection (perlindungan yang berlebihan).
3. Sikap penolakan.
Sommers (1944) yang dikutip oleh Tien Supartinah (1994:25) telah mengadakan penelitian tentang
sikap orang tua terhadap
anaknya yang tuna netra, hasilnya sebagai berikut:
.
Faktor Pemahaman Orang Terhadap Anak dengan
Hambatan Penglihatan/Tunanetra
Adapun sikap masyarakat dalam memandang tuna netra bersifat variasi, namun sebagian
besar masyarakat lebih memandang positif dan menerima secara baik.
Sebagian juga ada yang
berpandangan bahwa tuna netra sebagai kecacatan yang paling berat oleh masyarakat
karena dianggap sebagai anak yang penuh dengan sifat-sifat negatif, seperti kesedihan,
keputus-asaan, ketidak berdayaan, kelemahan dan ketergantungan kepada orang lain.
Anggapan semacam itu akan menumbuhkan rasa penolakan, rasa kasihan dan merangsang
untuk memperhatikan kepada masalah anak tuna netra.
Anggapan seperti itu juga akan menimbulkan sikap penolakan terhadap tuna netra, sikap
masyarakat yang demikian juga akan berakibat anak tuna netra merasa kurang percaya diri,
menyendiri, dan isolasi sosial bahkan anggapan masyarakat yang negatif terhadap anak tuna
netra juga bisa timbul karena rasa kasihan.
Faktor Komunikasi Dengan
Teman Sebaya
Masalah lain dapat timbul pada saat anak tunanetra itu mulai berinteraksi
dengan teman-teman sebayanya. Arena utama untuk interaksi sosial bagi
anak adalah kegiatan bermain, dan kajian yang dilakukan oleh McGaha &
Farran (2001) terhadap sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa anak
tunanetra menghadapi banyak tantangan dalam interaksi sosial dengan
sebayanya yang awas. Agar efektif dalam interaksi sosial, anak perlu
memiliki keterampilan-keterampilan tertentu, termasuk kemampuan untuk
membaca dan menafsirkan sinyal sosial dari orang lain dan untuk bertindak
dengan tepat dalam merespon sinyal tersebut.
Faktor Bahasa non Verbal
2. Sikap ketergantungan
Sikap ketergantungan adalah
sikap tunanetra yang lainnya.
Mereka tidak mau mengatasi
kesulitan diri sendiri.
PERTANYAAN
1. Ermayani (3)
Jelaskan kenapa faktor pemahaman masyarakat itu berdampak pada sosial anak
tersebut!
2. Sunyi (2)
Apakah sikap over protektion orang tua berdampak pada sosial anak? Jika ia jel
askan dan sejauh mana dampak nya ?
3. Sari (6)
Contoh drama modern?
4. Agung (1) dan yora (4)
Bagaimana cara kita memberikan pemahaman berupa kemandirian, sementara d
an orang tua anak tunanetra over protektion? (yora) cara guru mengajar k
emandirian anak tunanetra?
5. Lathifah (5)
Bagaimana cara kita menghadapi anak yang mudah tersinggung?
6. Lagenda = mengapa kedua faktor non verbal mengakibatkan terhambatnya so
sial dan kepribadian anak ?