Anda di halaman 1dari 13

EVIDANCE BASED NURSING PRACTICE

PENGARUH TERAPI ICE PACK


TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI PADA IBU POST EPISIOTOMI

Disusun oleh:
Gita Ayu Asmarani
P1337420618069
PENDAHULUAN

 Salah satu penyebab tingginya AKI adalah 30% perdarahan yang kebanyakan
diakibatkan karena dilakukannya episiotomy.

 Episiotomy merupakan suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan


terpotongnya selaput lender vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum
rectovaginal, otot-otot dan fasia perineum serta kulit sebelah depan perineum
(Sarwono,2007).
 Tindakan episiotomy dapat menimbulkan nyeri dan
mengakibatkan terjadinya perubahan kontuinitas jaringan
karena dilakukan insisi. Timbul dan beratnya rasa nyeri
post episiotomy dipengaruhi fisik, psikis atau emosi,
karakter individu dan sosial kultural maupun pengalaman
masa lalau terhadap rasa nyeri. Adapun bentuk nyeri
post episiotomy adalah nyeri akut (Potter & Perry, 2010).

 Nyeri adalah perasaan dan pengalaman sensoris atau


emosional yang tidak menyenangkan, yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan yang aktual maupun
potensial, nyeri selalu bersifat subjektif. (Tarcy (2005)
Dikutip dari International Association for the Study of
Pain (IASP, 1994).
 Metode penatalaksanaan nyeri mencakup pendekatan
farmakologis dan non farmakologis.

 Salah satu penatalaksanaan farmakologis yang biasa


dilakukan adalah dengan pemberian analgetik.

 Efek samping pemberian analgetik antara lain depresi


pernafasan, mual muntah, sedasi dan lain sebagainya. Efek
samping tersebut harus dipertimbangkan dan diantisipasi
(Smeltzer, 2001).

 Salah satu cara penanganan nyeri nonfarmakologis dengan


pemberian kompres dingin dalam bentuk kantong es ( ice
pack) yakni sebuah kompres es yang dikemas dengan
menggunakan sarung tangan karet yang diisi batu es dan
dibungkus dengan sesuatu yang bersih seperti kain lap sekali
pakai atau handuk sekali pakai. (Bobak, dkk.2005).
 Nyeri dapat mereda karena ice pack mengurangi prostaglandin yang memperkuat
reseptor nyeri, menghambat proses inflamasi, merangsang pelepasan endorphin
sehingga menurunkan transmisi nyeri melalui diameter serabut C yang mengecil
serta mengaktivasi transmits serabut saraf sensorik A-beta yang lebih cepat dan
besar (Andarmoyo, 2013).

 Perawatan post episiotomy dapat menggunakan terapi ice pack dapat diberikan
selama 20 menit sebanyak dua kali dalam sehari dengan suhu 150C (Bahiyatun,
2013).

 Penanganan nyeri secara farmakologis berisiko bagi bayi karena masuk ke dalam
peredaran darah yang terkumpul pada air susu ibu sedangkan secara
nonfarmakologis lebih aman diterapkan karena mempunyai risiko yang lebih kecil,
tidak menimbulkan efek samping serta menggunakan proses fisiologis (Bobak,
dkk.2005).
PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Selasa, 07 Juli 2020, Rabu, 08 Juli 2020,
dan Kamis, 09 Juli 2020.
Sasaran
Pasien Ibu post partum dengan persalinan pervaginam menggunakan tindakan
episiotomy serta mengalami nyeri.
Tempat
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di RSUP DR. KARIADI SEMARANG.
 Data Pengkajian Fokus
Pasien kelolaan Data fokus
Pasien Kelolaan I Data Subyektif :
  Klien mengatakan nyeri pada daerah genetalia post episiotomy.
Ny. D (27 tahun) Data Obyektif :
Dengan Post Partum episiotomy P2A0 atas indikasi KPD Klien terlihat meringis menahan nyeri.
P : nyeri post episiotomy
Q : nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : area genetalia
S:5
T : Hilang timbul

Pasien Kelolaan II Data Subyektif :


  Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan
Ny. A ( 25tahun) Data Obyektif :
Dengan Post partum episiotomi P1A0 atas indikasi KPD Klien terlihat meringis menahan nyeri.
P : nyeri post episiotomy
Q : nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : area genetalia
S:6
T : Hilang timbul
 Implementasi

NO PASIEN KELOLAAN Implementasi Implementasi Implementasi


pertama kedua ketiga
(07/07/2020) (08/07/2020) (09/07/2020)

Pre Post Pre Post Pre Post

1 Ny. D 5 4 4 3 3 2

2 Ny. A 6 5 5 4 3 2
 Evaluasi
NO PASIEN KELOLAAN EVALUASI YANG DINILAI
1 Ny. D S :Klien mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan terapi ice pack
O : Klien tidak menunjukkan ekspresi nyeri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2 Ny. A S :Klien mengatakan nyeri berkurang


O : Klien tampak lebih rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
EVALUASI KEGIATAN

 Berdasarkan pengelolaan pasien dengan menerapkan terapi ice pack ini dapat
digambarkan hasil sebagai berikut :

NO PASIEN KELOLAAN Implementasi Implementasi Implementasi


pertama kedua ketiga
(07/07/2020) (08/07/2020) (09/07/2020)
Pre Post Pre Post Pre Post
1 Ny. D 5 4 4 3 3 2
2 Ny. A 6 5 5 4 3 2

 Hasil penelitian didapatkan pada responden pertama dari skala nyeri 5 sebelum
diberikan terapi ice pack menurun hingga 2, dan pada responden kedua dari skala
nyeri 6 sebelum diberikan terapi ice pack menurun hingga 2 setelah diberikan
terapi ice pack.
 Dari hasil penerapan tindakan keperawatan pengelolaan pasien post partum dengan
nyeri di bagian episiotomy menggunakan ice pack diatas, didapatkan bahwa
tindakan yang dilakukan ini berpengaruh terhadap penurunan skor nyeri karena
nyeri yang dirasakan oleh Ny. D dan Ny. A.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ice pack dapat menurunkan nyeri yang
dirasakan ibu post episiotomi. Hal ini dikarenakan ice pack dapat mengurangi
metabolisme sel dan vasokontriksi sehingga terapi ini memberikan efek analgesik
untuk mengurangi nyeri.
PENUTUP

 Simpulan

Berdasarkan penelitian menurut jurnal “Pengaruh Terapi Ice Pack Terhadap


Perubahan Skala Nyeri Pada Ibu Post Episiotomi” tentang menangani nyeri
menggunakan terapi pemberian ice pack pada Ny. D berhasil mengurangi nyeri
dengan skala 5 menjadi skala 2 dalam kurun waktu 3 hari. Dan pada Ny. A
berhasil mengurangi nyeri dari skala 6 menjadi skala 2 dalam kurun waktu tiga
hari.
DAFTAR PUSTAKA

 Wenniarti. Putri, Widita Muharyani, Dan Jaji. 2016. Pengaruh Terapi Ice Pack
Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Ibu Post Episiotomi. Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya. JURNAL KEDOKTERAN
DAN KESEHATAN, VOLUME 3, NO. 1, JANUARI 2016: 377-382.
https://media.neliti.com/media/publications/181712-ID-pengaruh-terapi-ice-pack-t
erhadap-peruba.pdf

 Potter, P. A. Perry, Anne Griffin. (2010). Buku Ajar Keperawatan Fundamental:


Konsep, Proses dan Praktek Edisi 7 Volume 2. Jakarta: EGC.
 Kozier, et al. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, edisi 5. Jakarta:EGC

 Bobak, Lowdermik Jensen. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. edisi


4.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai