Anda di halaman 1dari 23

Case Report

Otomikosis
Otomikosis

Preceptor:
dr. Bara Ade Wijaya., Sp.THT-KL presenters
presenters : :
RiaRia
Sulistiawati
Sulistiawati
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. W.S


Umur :53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :Wiraswasta
Agama :Islam
Suku : Jawa
Diambil secara autoanamnesis di Poliklinik THT
 
Keluhan Utama : Telinga kanan terasa gatal sejak 1 minggu yang lalu

Keluhan Tambahan : Telinga kanan terasa penuh dan keluar cairan

Pasien datang ke poli-klinik THT dengan keluhan gatal pada telinga


kanan sejak 1 minggu yang lalu, gatal muncul dan hilang timbul bertambah
parah pada saat Os berkeringat atau sedang melakukan aktivitas. Keluhan
disertai telinga yang terasa penuh. Selain itu pasien juga mengeluh, keluar
cairan pada telinga kanan, cairan berwarna bening, tidak berbau, tidak ada
Riwayat Penyakit darah. Os baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini, sebelumnya Os
belum mengobati keluhan dengan obat apapun.
Sekarang Os mengatakan rutin membersihkan telinganya dengan pengorek
kuping (cotton bud), Os jarang membersihkan telinganya setelah berenang.
Os menyangkal ada keluhan pada telinga kirinya, telinga berdenging,
pusing berputar, bersin– bersin dan nyeri pada tenggorokan
Riwayat Penyakit Dahulu:
Penyakit lainnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:


Anggota keluarga lain tidak pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok.
Status Generalis STATUS LOKALIS
Keadaan Umum : Baik TELINGA
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 80 x/menit   Dextra Sinistra
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit Auricula Bentuk (N), Nyeri Bentuk (N), Nyeri tekan (-)
Suhu : 36.0°C tekan (-)

Preauricula Fistel (-), Abses (-), Fistel (-), Abses (-), Hiperemis (-),Nyeri
Kepala dan Leher
Hiperemis (-),Nyeri tekan (-), Tragus pain (-)
Kepala :normocephali
tekan (-) Tragus pain
Mata : CA -/-, SI -/-
(-)
Leher anterior : KGB tidak teraba
membesar
Retroauricula Hiperemis (-), udema Hiperemis (-), udema (-), Nyeri tekan (-)
Leher posterior : KGB tidak teraba
(-), Nyeri tekan (-)
membesar
Mastoid Hiperemis (-), udema Hiperemis (-), udema (-), Nyeri tekan (-)
(-), Nyeri tekan (-)

Liang Telinga Sempit, sekret Lapang, serumen (+) minimal


bewarna putih
menutupi liang
telinga, hifa (+) 
STATUS LOKALIS
MEMBRAN TIMPANI
  Dextra Sinistra

Perforasi Tidak dapat dievaluasi (-), MT Intak

Reflex cahaya Tidak dapat dievaluasi (+)

Warna Tidak dapat dievaluasi Putih keabu-abuan seperti mutiara

Bentuk Tidak dapat dievaluasi Normal, bulging(-)

Tes Khusus
Kanan Kiri

1. Tes Bisik
Normal Normal

Status Lokasi
2. Tes Garpu Tala    
Tes Khusus Tes Rinne + +
Tes Weber Tidak ada Lateralisasi Tidak ada Lateralisasi
Tes Scwabach Sama dengan Pemeriksa Sama dengan Pemeriksa

3 Tes Audiometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan


STATUS LOKALIS
HIDUNG

  Dextra Sinistra

Hidung Bentuk normal Bentuk normal

Sekret (-) (-)

Mukosa konka media Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Mukosa konka inferior Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Meatus media Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Meatus inferior Hiperemis(-), hipertrofi (-) Hiperemis(-), hipertrofi(-)

Septum Deviasi (-) Deviasi (-)

Massa (-) (-)


STATUS LOKALIS
SINUS PARANASAL

Dextra Sinistra
Infraorbita :
Supraorbita :
Glabella : Tidak dilakukan pemeriksaan
Diafanoskopi :
Lain-lain : Faring & Tonsil
Dinding Faring : Permukaan licin
STATUS LOKALIS Mukosa : Hiperemis (-)
Uvula : Ditengah
TENGGOROKAN Arkus faring : Simetris (+), hiperemis (-)

  Dextra Sinistra
Ukuran T1 T1
Kripte Tidak Melebar Tidak Melebar
Perlekatan Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Detritus (-) (-)
Nasofaring
Discharge : Tidak dilakukan pemeriksaan
Mukosa : Tidak dilakukan pemeriksaan
Adenoid : Tidak hipertrofi
Massa : (-)
 
Laringofaring
Mukosa :
Massa : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lain-lain STATUS LOKALIS
Laring
Epiglotis : KELENJAR GETAH BENING
Plica vocalis :
Gerakan :   Hasil Pemeriksaan
Posisi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tumor : Submentalis Tidak teraba pembesaran
Massa :
Submandibularis Tidak teraba pembesaran

Colli Anterior Tidak teraba pembesaran

Colli Posterior Tidak teraba pembesaran

Supraclavicula Tidak teraba pembesaran

Infraclavicula Tidak teraba pembesaran


RESUME

Pasien datang ke poli-klinik THT dengan keluhan gatal pada telinga


kanan sejak 1 minggu yang lalu telinga gatal hilang timbul dan bertambah
parah pada saat Os berkeringat atau sedang melakukan aktivitas. Keluhan
disertai telinga yang terasa penuh Selain itu pasien juga mengeluhan, keluar
cairan pada telinga kanan. cairan berwarna bening, tidak berbau, tidak ada
darah.
Os menyangkal ada keluhan pada telinga kirinya, telinga berdenging,
pusing berputar, bersin– bersin dan nyeri pada tenggorokan Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan pada liang telinga kanan tampak sempit,
tampak gumpalan putih dan berserbuk hitam sehingga membrane timpani
tidak dapat dievaluasi
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Secara anatomi telinga dibagi menjadi tiga
bagian yaitu
1. Telinga luar
2. Telinga tengah
3. Telinga dalam.
Anatomi Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari:


1. Daun telinga (aurikula)
2. Liang telinga (meatus
akustikus eksterna).
Daun telinga (aurikula)

• Aurikula mempunyai kerangka dari


tulang rawan yang dilapisi oleh kulit.
• Di bagian anterior aurikula, kulit
tersebut melekat erat pada
perikondrium
• Di bagian posterior kulit melekat
secara longgar.
• Bagian aurikula yang tidak
mempunyai tulang rawan disebut
lobulus.
Liang telinga
(meatus akustikus eksterna)

Dinding MAE sepertiga bagian lateral dibentuk oleh tulang rawan yang
merupakan kelanjutan dari tulang rawan aurikula dan disebut pars
kartilagenus. Bagian ini bersifat elastis dan dilapisi kulit yang melekat erat
pada perikondrium.
Kulit pada bagian ini mengandung
1. jaringan subkutan
2. folikel rambut
3. kelenjar lemak (glandula sebacea)
4. kelenjar serumen (glandula ceruminosa).
Liang telinga
(meatus akustikus eksterna)

Dinding MAE dua pertiga


bagian medial dibentuk oleh
tulang dan disebut pars osseus.
Kulit yang meliputi bagian ini
sangat tipis dan melekat erat
pada periosteum. Pada bagian
ini tidak didapatkan folikel
rambut ataupun kelenjar.
Definisi

Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga


Otomikosis merupakan infeksi akut, subakut atau kronis jamur yang melibatkan
pinna dan meatus auditori eksternal
ETIOLOGI DAN FAKTOR
ETIOLOGI FAKTOR RESIKO
RESIKO

Aspergillus Infeksi telinga kronis,


obat tetes telinga dalam
jangka panjang,
Pityrosporum berenang (merupakan
predisposisi infeksi
jamur), dan infeksi
Candida albicans jamur lain yang ada di
dalam tubuh

Bercak-bercak hitam pada liang telinga


menunjukan spora dari jamur
Aspergillus niger
Gambaran otomikosis yang biasanya
disebabkan oleh Candida albicans
patofisiologi

Paparan air, penggunaan antibiotik dan steroid dalam jangka panjang


suasana sedikit asam akan berubah menjadi lebih basa
pertumbuhan bakteri dan jamur infeksi pada meatus auditorius
eksterna diperburuk jika sistem imun dan lapisan epitelium juga
mengalami gangguan Jamur tumbuh dengan cepat dikarenakan
kondisi meatus auditorius eksterna yang lembab, hangat dan gelap
sehingga otomikosis
Otalgia (nyeri telinga),

Rasa penuh di liang telinga


Rasa terbakar pada telinga

GEJALA KLINIS Ottorhoea. (telinga berair)

Hilangnya pendengaran

Tinnitus (telinga berdenging)

Jamur Aspergillus terkadang


didapatkan di liang telinga tanpa
adanya gejala apapun kecuali rasa
tersumbat dalam telinga
Penatalaksanaan

Pengobatan yang dapat diberikan seperti :

Menjaga agar liang telinga •Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol
tetap kering, jangan yang diteteskan kedalam liang telinga.
lembab dan disarankan •Larutan timol 2% dalam spiritus dilateus
untuk tidak mengorek- (alkohol 70%) atau meneteskan larutan
ngorek telinga dengan burrowi 5%
barang-barang yang kotor •Neosporin dan larutan gentian violet 1-2%
seperti korek api, atau
kapas yang kotor •Fungisida topikal spesifik seperti nystatin,
ketokonazole, klotrimazole dan anti jamur
yang diberikan secara sistemik
Prognosa

Umumnya baik bila diobati


dengan adekuat

Anda mungkin juga menyukai