.
PENATALAKSANAAN
Pencegahan terhadap hiperemisis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang
kehamilan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala
yang fisiologik pada kehamilan muda, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah
kecil tapi lebih sering.
Penatalaksanaan pada klien dengan hiperemisis gravidarum menurut Prawirohardjo, 2002 dan Indriyani, 2013 adalah
sebagai berikut :
- Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang dan nyaman. Tidak diberikan makanan/minum selama 24 jam.
Kadang-kadang dengan isolasi gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
- Terapi psikologis
Perawat perlu meyakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut karna kehamilan,
kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
--- Pemberian cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5%. Pemberian glukosa 5%
diharapkan dapat mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai energi. Bila perlu dapat ditambah kalium, dan
vitamin khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat pula diberikan asam
amino secara intravena.
- Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik
dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakan
manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaandemikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sangat sulit diambil, oleh karna di satu pihak tidak boleh dilakukan
terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital.
LANJUTAN
Obat-obatan
Pemberian obat yang tidak bersifat tertogenik (tidak menyebabkan kelainan
kongenital/kecacatan) :
Sedative ringan : phenobarbital (luminal) 30 gram, valium A
Anti alergi : antihistamin, dramamin, avomin
Anti muntah : mediamer B6, emetrole, avopreg
Vitamin : B kompleks, vitamin C
Antasida dan anti mulas
Tes diagnostik
Hitung darah lengkap B
BUN, kreatinin, elektrolit dan panel tiroid,hektobakteria, penyaringan pilorus
dan panel hati.
Uji-uji lain sesuai kebutuhan
Amilase, lipase untuk menyingkirkan dugaan pankreatitis
Panel hepatitis untuk menyingkirkan dugaan hepatitis
Skrining toksikologi untuk menyingkirkan dugaan penyalahgunaan zat
Pemeriksaan USG untuk menyingkirkan gugaan kehamilan mola
LANJUTAN
Pencegahan
Dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan, dengan tujuan mengurangi faktor psikologis terhadap rasa takut,
mengubah pola makan sehari-hari dengan makan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering setiap 2 atau 3 jam, hindari minum
air ketika makan, minumlah air setengah jam sebelum makan dan setengah jam setelah makan, minumlah air 8 gelas sehari
agar tidak mengalami dehidrasi, beridirilah pelan-pelan dan tidak berbaring setelah makan.
Pada saat bangun pagi, jangan segera turun dari tempat tidur tapi disarankan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat, menghindari bau yang menyengat, makan makanan dingin karena makanan dingin memiliki bau yang lebih sedikit
daripada makanan panas, kurangi makanan berminyak atau berlemak. Jika bau makanan mengganggu ketika memasak,
cobalah untuk membuka jendela lebih lebar. Jika mengalami ngidam, jangan ragu untuk memakan makanan yang sanat
diinginkan itu, makanlah lebih banyak buah-buahan. Morning sickness akan bertambah buruk jika kelelahan, dianjurkan untuk
meningkatkan waktu istirahat dan luangkan waktu untuk beberapa saat pada siang hari.
Ada 3 macam diet pada hiperemisis gravidarum, yaitu :
Diet hiperemisis gravidarum I
Diet ini diberikan kepada klien dengan hiperemisis gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering dan buah-buahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya.
Diet hiperemisis gravidarum II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan
bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi.
Diet hiperemisis gravidarum III
Diberikan kepada klien dengan hiperemisi gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan klien, dan minuman boleh
diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada
hiperemisis gravidarum