Anda di halaman 1dari 9

“Anak ialah amanah

daripada Allah kepada


ibu bapa.”
Maksud amanah ..
Dari segi Bahasa Amanah berasal dari Bahasa Arab yang bermaksud tenteram,
aman, terselamat dan harmonis. Dari segi nilai dan akhlak amanah ialah
tanggungjawab yang diterima daripada seseorang yang diberi tanggungjawab
untuk melaksanakan kepercayaan tersebut. Secara mudah anak ialah barang
titipan Allah untuk menguji sikap kita. Sama seperti harta dan jawatan . Dalam
Islam anak itu hamba Allah ,tugas ibu bapa adalah untuk mengarahkan anaknya
menjadi hamba Allah yang soleh dan bertakwa.
Hatinya yang suci ibarat permata mahal yang siap sedia untuk
dibentuk dan diukir jika ia dididik dan dibiasakan untuk
melakukan kebaikan maka ia akan mahir dalam bidang ini dan
berbahagia di dunia dan akhirat. Ibu bapa dan gurunya juga
akan mendapat bahagian dalam kebaikan tersebut. Anak dapat
menggembirakan kedua-dua orang tuanya jika mereka taat
kepada Allah.

Namun anak juga dapat menyusahkan kedua orang tuanya jika


anak tersebut tidak taat beribadah, apalagi kalau sampai
melakukan perbuatan maksiat.
Anak sebagai musuh

Hal ini Allah jelaskan dalam surat At-Tagobun ayat 14 yang bermaksud :

“Wahai orang-orang yang beriman..!! Sesungguhnya di antara istri-istrimu


dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah
kamu terhadap mereka, dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta
ampuni (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun Maha
Penyayang.”

Yang dimaksud anak sebagai musuh adalah apabila ada anak yang
menjerumuskan ibu bapanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
tidak dibenarkan oleh agama.
Anak sebagai fitnah atau ujian

Hal ini Allah jelaskan dalam surat At-Tagobun ayat 15, yang bermaksud :

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cubaan (bagimu) , dan di sisi


Allah pahala yang besar.”

Fitnah yang dapat terjadi kepada orang tua adalah apabila anak-anaknya terlibat
dalam gejala sosial. Seperti menagih dadah, pergaulan bebas, penipuan, atau
perbuatan-perbuatan lainnya yang membuat susah dan resah orang tuanya.
Anak sebagai perhiasan

Hal ini Allah jelaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 46, yang artinya :

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan
yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik
untuk menjadi harapan.”

Perhiasan yang dimaksud adalah bahwa orang tua merasa sangat senang dan
bangga dengan pelbagai kejayaan yang diperoleh oleh anak-anaknya, sebagai
contoh, anak yang mengharumkan nama baik ibu bapa di depan masyarakat.
Anak sebagai penyejuk mata

Hal ini Allah jelaskan dalam surat Al Furqon ayat 74, yang artinya:

“Dan orang-orang yang berkata” Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami


pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah
kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Kedudukan anak yang terbaik ialah anak dapat menyenangkan hati dan
menyejukan mata kedua orang tuanya.
Mereka ialah anak-anak yang apabila disuruh untuk beribadah, seperti solat,
mereka segera melaksanakannya dengan suka cita. Apabila diperintahkan belajar,
mereka segera mentaatinya.
Dari keempat kategori anak tersebut, tentu orang tua menginginkan anak-anaknya
termasuk ke dalam kelompok penyejuk mata.

Namun untuk mencapainya memerlukan ketekunan orang tua dalam membina


mereka.Orang tua hendaknya menjadi contoh buat anak-anaknya. Kerana anak
merupakan cermin dari orang tuanya.

Jika orang tuanya rajin solat berjemaah misalnya, maka anak juga akan mudah
diajak untuk solat berjamaah.

Jika orang tua senantiasa berbicara dengan sopan dan lembut, maka anak-anak
mereka-pun akan mudah menirunya.
Hal yang perlu
diajar kepada
anak.
● Membiasakan anak mengucapkan dan mendengarkan kalimat tauhid dan
memahamkan maknanya jika ia telah besar.
● Menanamkan Kecintaan anak terhadap Allah SWT.
● Menanamkan kecintaan anak pada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
● Mengajarkan pada anak Al Qur’an Al Karim.
● Mendidik anak untuk berakhlak mulia.
● Memilih sekolah / lembaga pendidikan yang baik
● Mengajar anak kemahiran asas yang diperlukan (Umar Al-khatab berpesan
‘ajarkanlah anak-anakmu berenang memanah dan menunggang kuda’)

Anda mungkin juga menyukai